Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Tirta Rizky
Nim : 0704172038
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt Tuhan sekalian yang menciptakan manusia dan
menyediakan segala sesuatu untuk kelangsungan hidupnya. Kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Penulis berterimakasih kepada Ibu
Junaida, M.Pd selaku dosen mata kuliah bahasa Indonesia yang telah memberi arahan
serta bimbingan, dan juga kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan tugas ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
1 Infomasi Buku Utama....................................................…….............5
1.1 Pengantar....................................................……...............................5
1.2 Ringkasan Buku Utama.........................................…….....................5
1.3 Kelebihan dan Kelemahan Buku Utama..................................…......25
2 Informasi Buku Pembanding.................................….........................26
2.1 Pengantar....................................................……...............................26
2.2 Ringkasan Buku Utama.....................................................................27
2.3 Kelebihan dan Kelemahan Buku Pembanding..................................36
3 Perbandingan....................................................……............................37
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................38
3.2 Saran..................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................39
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan resensi buku bukan merupakan laporan yang bertujuan untuk
mengetahui isi buku, tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan,
interpretasi, dan analisis) kita mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa yang
menarik dari buku tersebut dan bagaimana isi buku tersebut bisa mempengaruhi cara
berpikir kita dan menambah pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian tertentu.
Sehingga laporan resensi buku merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencari
kelebihan dan kelemahan buku.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Identitas Buku Utama
1.1 Pengantar
Buku berjudul Bahasa Indonesia ini dikarang oleh Dr. Edi Saputra, M.Hum dan
Junaida, M.Pd. Didalam buku ini terdapat 12 bab pokok pembahasan dan setiap bab
masing-masing memiliki subbab. 12 bab pokok pembahasan tersebut terdiri atas
Perkembangan Bahasa, Kata, Kalimat, Ejaan dan tanda baca, Paragraf, Penulisan
karangan, Kutipan, Daftar pustaka, Penulisan proposal, Puisi, Pantun dan Surat
menyurat.
5
Buku Bahasa Indonesia karya Dr. Edi Saputra, M.Hum dan Junaida, M.Pd
memiliki 12 bab yang membahas materi berbeda. Tiap bab memiliki sub bab tersendiri
dan masing masing sub bab memiliki pembahasan yang cukup mendetail. Adapun bab-
bab yang ada didalam buku diatas adalah sebagai berikut :
Bab 1
Dalam bab 1 buku Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Dr. Edi Saputra, M.Hum
dan Junaida, M.Pd membahas tentang “Perkembangan Bahasa”. Pada bab ini dijelaskan
tentang perkembangan Bahasa Indonesia secara mendalam. selain itu, dibahas juga
sejarah perkembangan Bahasa serta ragam Bahasa Indonesia.
Pada bab 1 ini sendiri memiliki 5 sub bab antara lain :
6
semakin kuat ketika dikeluarkan pasal 36 UUD 1945 yang berisi Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Negara. Lalu ada Faktor Sosial budaya yaitu Bahasa
Indonesia banyak berasal dari interaksi masyarakat antar suku dengan suku
lainnya. Sehingga hasil pertemuan budaya ini melahirkan istilah-istilah
kebahasaan yang dipahami dan berkembang oleh pemakainya yang kemudian
diakui sebagai Bahasa Indonesia. Dan yang terakhir adalah Faktor Iptek yaitu
Bahasa Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi serta ilmu
pengetahuan. Contohnya banyak kata serapan yang berasal dari istilah istilah
asing seperti Download yang dipadankan menjadi Unduh.
b. Perkembangan Bahasa Indonesia
Dalam sub bab ini dijelaskan tentang perkembangan Bahasa Indonesia
dari sebelum kemerdekaan sampai sesudah merdeka. Pada zaman kerajaan
Sriwijaya, Bahasa melayu digunakan sebagai penghubung antar suku di
nusantata dan perkembangan Bahasa melayu tampak jelas dari peninggalan-
peninggalan sejarah, misalnya Prasasti Talang Tulo, di Palembang pada tahun
684 M dan pada masa itu Bahasa melayu digunakan sebagai Bahasa
kebudayaan, Bahasa perhubungan, Bahasa perdagangan serta Bahasa resmi
kerajaan. Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928 yaitu pada saat
sumpah pemuda. Pada ikrar sumpah pemuda yang ketiga adalah tekad akan
berbahasa Indonesia sebagai Bahasa persatuan Indonesia.
Kemudian dibahas juga problematika pembelajaran Bahasa Indonesia
disini dijelaskan bahwa Bahasa Indonesia menjadi asing di kampung halaman
sendiri. Hal ini dikarenakan akibat peserta didik yang lebih bangga
menggunakan Bahasa asing dan peserta didik cenderung menganggap mudah
pelajaran Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia dalam penggunaan sehari-hari
cenderung mengunakan Bahasa nonformal atau tidak baku yang bercampur
dengan Bahasa daerah dan penggunaan Bahasa resmi menjadi terabaikan dalam
ranah formal, seperti salah satunya di sekolah.
c. Ragam Bahasa Indonesia
Pada sub bab ini membahas mengenai ragam Bahasa Indonesia yang dibagi
dalam 4 jenis yaitu :
1. Ragam Bahasa berdasarkan cara berkomunikasi
7
Terbagi menjadi 2 yaitu ragam lisan dan ragam tertulis. Ragam
lisan ialah ragam Bahasa yang dituturkan dengan indra mulut sedangkan
ragam tulisan ialah ragam Bahasa yang dituangkan dalam simbol-simbol
dan huruf-huruf. Adanya ragam Bahasa lisan dan tulisan didasarkan pada
kenyataan bahwa Bahasa lisan dan Bahasa tertulis mempunyai struktur
tidak sama. Bahasa lisan dan tulisan tentu memiliki kelebihan dan
kekurangan, contohnya pada Bahasa lisan memiliki keunggulan yaitu
berlangsung cepat dan kesalahan dapat langsung diperbaiki sedangkan
Bahasa tulisan memiliki keunggulan seperti mempunyai bukti otentik
dan dapat disajikan dengan matang.
2. Ragam Bahasa berdasarkan Cara Pandang Penutur
Ragam berdasarkan cara penuturnya terbagi menjadi beberapa
jenis yaitu Idiolek dan Dialek. Idiolek merupakan ragam Bahasa yang
dimiliki seseorang atau ragam Bahasa yang bersifat perseorangan. Setiap
orang mempunyai variasi Bahasa atau idioleknya masing-masing. Variasi
idiolek berkenaan dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa,
susunan kalimat dan sebagainya. Dialek adalah ragam Bahasa yang
dipakai oleh kelompok anggota masyarakat. Wilayah Indonesia yang
sangat luas dan juga daerah-daerah yang banyak dan beranekaragam,
menyebabkan ragam dialek semakin banyak, daerah tersebut mempunyai
ciri khas dialek masing masing daerahnya.
3. Ragam Bahasa berdasarkan Media
Dibagi menjadi 2 yaitu Bahasa lisan dan tulisan. Ciri Bahasa lisan
ialah memerlukan orang kedua, tergantung situasi, berlangsung cepat,
dan dapat berlangsung tanpa alat bantu sedangkan ciri Bahasa tulisan
ialah tidak memerlukan orang kedua atau teman bicara, berlangsung
lambat, tidak tergantung situasi, menggunakan alat bantu dan
sebagainya.
4. Ragam Bahasa berdasarkan Topik Pembicaraan
Tidak hanya berdasaarkan pada bidang penggunaannya,ragam
bahasa ini juga bisa dibedakan berdasarkan tingkat ke formalan.
Berdasarkan tingkat keformalan ini joos dalam hikmat membaginya
8
menjadi bahasa baku,ragam resmi (formal),ragam usaha
(konsultatif),ragam santai ( kasual), ragam akrab (intimate)
Ragam bahasa resmi (formal) merupakan variasi bahasa yang
digunakan pada saat situasi formal. Ragam bahasa resmi ini
digunakan pada saat pidato-pidato kenegaraan,rapat dinas,buku-
buku pelajaran,dan sebagainya
Ragam bahasa usaha (konsultatif) merupakan variasi bahasa yang
sering digunakan dalam pembahasan atau pembicaraan tentang
usaha dan berorientasi pada hasil atau produksi.
Ragam bahasa santai (kasual) merupakan variasi bahasa yang
digunakan pada situasi santai dan tidak resmi seperti
perbincangan antara teman saat
sekolah,berolahraga,berekreasi,dan sebagainya
Ragam bahasa akrab (intimate) merupakan variasi bahasa yang
digunakan oleh orang yang sudah akrab seperti anggota keluarga.
d. Kedudukan Bahasa Indonesia
Pada sub bab ini dijelaskan tentang kedudukan Bahasa Indonesia dalam
membentuk persatuan dan kesatuan di Indonesia. Kedudukan Bahasa Indonesia
terbagi 2 yaitu sebagai Bahasa nasional dan Bahasa negara.
1. Bahasa Nasional
hasil perumusan seminar politik yang di selenggarakn di Jakarta pada
tanggal 25 - 28 februari 1975 menegaskan bahwa kedudukannya
sebagai bangsa nasional berfungsi sebagai :
Lambang Kebanggan Nasional
Lambang Identitas Nasional
Alat Pemersatu
Alat Penghubung Antar Budaya,Antar Daerah
2. Bahasa Negara
Dalam hasil perumusan seminar politik bahasa nasional yang
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 – 28 februari 1975
kedudukannya sebgai bahasa Negara ialah:
Bahasa resmi kenegaraan
Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan
9
Bahasa resmi dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan serta pemerintah
Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern
2. Fungsi khusus:
Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari
Mewujudkan seni (sastra)
Mempelajari bahasa – bahasa kuno
Mengeksploitasi IPTEK
Bab 2
Pada bab ke-2 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Kata”. Di bab ini
dipaparkan secara mendetail tentang kata, bab ini memiliki 5 sub bab yang menjelaskan
tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang Kata. Adapun sub bab
tersebut yaitu :
a. Makna Kata
Pada sub bab ini dijelaskan tentang pemilihan kata dalam menggunakan
Bahasa berdasarkan makna kata. Kemudian dijelaskan juga makna dan
hubungan kata satu persatu secara mendetail, yaitu sebagai berikut :
1. Sinonim
10
Suatu kata dapat memiliki lebih dari satu makna atau kata yang maknanya
mirip dengan makna kata yang lain.
2. Hipernim dan Hiponim
Kata yang maknanya berada di atas makna lain atau mencakupi makna kata
lain.
3. Antonim
Kata yang bermakna bertentangan dengan makna kata yang lain.
4. Makna Denotatif dan makna Konotatif
Makna denotative adalah makna kata berdasarkan tunjukkan lugas kata pada
sesuatu yang ada diluar Bahasa atau makna yang didasarkan pada konvensi
mayarakat pemakai Bahasa sedangkan makna konotatif adalah makna yang
diakibatkan oleh tautan pikiran yang ditimbulkan nilai rasa pada seseorang
ketika orang itu berhadapan dengan sebuah kata.
5. Makna leksikal dan makna gramatikal
Setiap kata mempunyai makna leksikal atau makna kamus. Makna leksikal
dapat berbeda dari makna kata itu didalam pemakaiannnya selain itu, ada
kata yang hanya memiliki makna gramatikal seperti kata depan di, ke, dari
b. Urutan Kata
Urutan kata berkaitan dengan makna kata karena urutan yang berbeda
menyebabkan makna yang berbeda.
c. Bentuk kata
Kata dalam Bahasa Indonesia terdiri dari atas kata dasar dan kata turunan. Kata
dasar adalah kata yang belum mengalami pengimbuhan, belum mengalami
pemendekkan ataupun belum mengalami pengulangan.
Macam macam imbuhan
Awalan (Prefiks)
Sisipan (infiks)
Akhiran (Sufiks)
Singkatan atau Akronim
d. Penulisan Huruf Kapital
Yaitu penulisan huruf besar atau kapital yang dijelaskan secara rinci sebanyak
22 cara.
11
e. Diksi atau Pilihan Kata
Agar dapat berbahasa yang baik, benar dan cermat kita harus memperhatikan
pemakaian kata dan kaidah yang berlaku dalam Bahasa tersebut.
1. Aspek kata, dibagi menjadi 2 yaitu bentuk dan makna
2. Penggunaan kata
a. Ketetapan pilihan kata
b. Kata bermakna denotatif dan konotatif
c. Kata bersinonim
d. Kata bermakna umum dan bermakna khusus
e. Kata yang mengalami perubahan makna
f. Kesesuaian pilihan kata
g. Kata baku dan tak baku
h. Kata ilmiah dan popular
i. Kata percakapan dan kata ungkapan
Bab 3
Pada bab ke-3 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Kalimat”. Di bab
ini dipaparkan secara mendetail tentang kalimat, bab ini memiliki 4 sub bab yang
menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang Kalimat.
Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Pengertian kalimat dan unsur kalimat
Kalimat merupakan sebuah bentuk Bahasa yang didalamnya terdapat sebuah
gagasan yang utuh. Adapun unsur kalimat adalah sintaksis yang biasa disebut
jabatan atau peran kata. Unsur unsur tersebut adalah S (subjek), P (predikat), O
(objek), Pel (Pelengkap) dan Ket (keterangan).
1. Pola kalimat
2. Subjek
Merupakan bagian kalimat yang menujuk pelaku, tindakan, keadaan,
masalah, atau segala sesuatu hal yang menjadi pokok suatu pembicaraan dan
dapat diterangkan oleh predikat
3. Predikat
12
Merupakan bagian kalimat yang berfungsi memberitahu atau menerangkan
tindakan atau melakukan perbuatan subjek dalam sebuah kalimat.
4. Objek
Merupakan bagian kalimat yang menjadi sasaran tindakan subjek dan
melengkapi fungsi predikat.
5. Pelengkap
Merupakan bagian kalimat yang berfungsi sebagai pelengkap predikat.
6. Keterangan
Merupakan bagian kalimat yang menerangkan lebih lanjut tentang subjek,
predikat dan objek.
b. Pola kalimat dasar
Ada 6 tipe kalimat yang dapat dijadikan model pola kalimat dasar Bahasa
indonesia, yaitu :
Kalimat dasar tipe S-P
Kalimat dasar tipe S-P-O
Kalimat dasar tipe S-P-Pel
Kalimat dasar tipe S-P-Ket
Kalimat dasar tipe S-P-O-Pel
Kalimat dasar tipe S-P-O-Ket
c. Jenis Kalimat
Dibagi menjadi 3 yaitu
1. Kalimat Tunggal
Yaitu kalimat yang memiliki satu gagasan utuh terdiri atas subjek dan satu
predikat
2. Kalimat Majemuk
Yaitu kalimat yang dibentuk dengan gabungan dua atau lebih klausa.
Kalimat majemuk dibagi dua yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat
majemuk bertingkat.
3. Kalimat efektif
Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan,
perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau
penulis.
13
d. Syarat-Syarat Kalimat
Dalam menulis kalimat efektif kita harus memperhatikan syarat-syarat yang
membentuk kalimat itu agar menjadi efektif. Syarat-syarat dalam menulis
kalimat efektif ialah sebagai berikut :
1. Kesatuan Gagasan
2. Koherensi yang baik dan kompak
3. Penekanan
4. Variasi
5. Paralelisme
6. Penalaran atau logika
Terbagi dua yaitu definisi dan Generalisasi
Bab 4
Pada bab ke-4 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “ejaan dan tanda
baca”. Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang ejaan, bab ini memiliki 2 sub bab
yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang ejaan.
Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Ejaan
Pengertian ejaan dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi khusus dan segi umum.
Secara khusus ejaan dapat diartikan sebagai pelambangan bunyi bunyi Bahasa
dengan huruf, baik huruf dengan huruf maupun huruf yang disusun sudah
menjadi kata, kelompok kata maupun kalimat. Secara umum ejaan merupakan
ketentuan yang mengatur pelambangan bunyi Bahasa, termasuk pemisahan dan
penggabungannya yang dilengkapi pula dengan penggunaan tanda baca.
Perkembangan ejaan terbagi menjadi :
1. Ejaan Van Ophusyen
Huruf y ditulis menjadi j
Huruf u ditulis menjadi oe
Huruf j ditulis menjadi dj
Huruf c ditulis menjadi tc
2. Ejaan Republik (Soewandi)
Oe menjadi u
14
‘ menjadi k
E taling menjadi e pepet
3. Ejaan Pembaharuan
Dj menjadi j
Tj menjadi ts
4. Ejaan Melindo
Tj menjadi c
Ny menjadi nc
Ts menjadi n
5. Ejaan Baru
Konsonan dj diubah menjadi j
Konsonan tj diubah menjadi c
b. Tanda baca
Terbagi menjadi 15, yaitu :
1. Tanda titik
Terdiri dari 8 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah tanda titik
dipakai pada akhir kalimat.
2. Tanda Koma
Terdiri dari 15 cara pemakaian. Salah satu contohnya untuk memisahkan
anak kalimat dari induk kalimat
3. Tanda titik koma
Terdiri dari 2 cara pemakaian. Salah satu contohnya untuk memisahkan
bagian bagian kalimat yang sejenis atau setara.
4. Tanda dua titik
Terdiri dari 5 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah dipakai pada
akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangakaian.
5. Tanda hubung
Terdiri dari 7 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah untuk
menyambung suku suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
6. Tanda pisah
15
Terdiri dari 3 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah untuk membatasi
penyisipan kalimat atau kata
7. Tanda ellipsis
Terdiri dari 2 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah dipakai dalam
kalimat yang terputus putus
8. Tanda tanya
Terdiri dari 2 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah dipakai pada
akhir kalimat tanya
9. Tanda seru
Terdiri dari 1 cara pemakaian yaitu dipakai sesudah ungkapan atau
pernyataan yang berupa seruan
10. Tanda kurung
Terdiri dari 4 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah untuk mengapit
tambahan keterangan atau penjelasan
11. Tanda kurung siku
Terdiri dari 2 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah untuk mengapit
keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung
12. Tanda petik
Terdiri dari 5 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah mengapit petikan
langsung yang berasal dari pembicaraan
13. Tanda petik tunggal
Terdiri dari 2 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah mengapit petikan
yang tersusun didalam petikan lain
14. Tanda garis miring
Terdiri dari 2 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah untuk pengganti
kata atau
15. Tanda apostrof
Terdiri dari 1 cara pemakaian,yaitu tanda penyingkat menunjukan
penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun
Bab 5
16
Pada bab ke-5 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Paragraf”. Di bab
ini dipaparkan secara mendetail tentang paragraf, bab ini memiliki 5 sub bab yang
menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang paragraf.
Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Hakikat Paragraf
Paragraf adalah satuan bentuk Bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Satu paragraf sekurang-kurangnya dua kalimat.
Paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide. Pembuatan paragraf
terdiri dari fakta dan opini yang berisi tentang penjelasan berdasarkan kenyataan
yang terjadi kemudian diberi pikiran penjelas berupa pendapat penulis.
c. Unsur Paragraf
1. Kesatuan
2. Koherensi
3. Pengembangan
d. Kerangka paragraf
17
1. Menentukan tema
2. Menentukan ide pokok
3. Menuliskan kalimat penjelas untuk mendukung ide pokok
e. Macam-Macam Paragraf
1. Berdasarkan isi
Narasi
Deskripsi
Eksposisi
Argumentasi
Persuasi
2. Berdasarkan letak kalimat utamanya
Paragraf deduktif
Paragraf campuran
Paragraf induktif
Generalisasi
Analogi
Hubungan kausal
3. Berdasarkan fungsinya
Paragraph pembuka
Paragraph pengembang
Paragraph penutup
Bab 6
Pada bab ke-6 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Penulisan
Karangan”. Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang karangan, bab ini memiliki 4
sub bab yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang
karangan. Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Topik, Tema, Judul Karangan
Untuk membuat tema, topik dan judul karangan yang baik, maka bahwa ketika
membuat topik harus sesuai minat dan merupakan hal yang dikuasai.
18
b. Pola susunan kerangka karangan
1. Pola alamiah
Pola ini memiliki dua pola yaitu pola urutan waktu dan urutan ruang
2. Pola logis
Merupakan pola yang terbentuk dari pikiran pengarang dengan meletakan
gagasan serta konsep berdasarkan efek yang ingin dicapainya
Bab 7
Pada bab ke-7 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Kutipan”. Di bab
ini dipaparkan secara mendetail tentang kutipan, bab ini memiliki 4 sub bab yang
menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang kutipan. Adapun
sub bab tersebut yaitu :
a. Jenis Kutipan
Kutipan dibagi atas dua yaitu kutipan langsung dan tak langsung. Kutipan
langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata
demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli. Adapun kutipan tidak
langsung adalah pinjaman pendapat yang mengambil inti sarinya saja.
19
Jika teks utama ditulis dengan 2 atau 1,5 spasi maka kutipan juga
ditulis 2 atau 1,5 spasi
Mencantumkan sumber referensi
2. Kutipan tak langsung
Terintegrasi dengan teks utama
Tidak diapit oleh tanda kutip
Mencantumkan sumber kutipan
Jika teks utama ditulis dengan 2 atau 1,5 spasi maka kutipan juga
ditulis 2 atau 1,5 spasi
d. Kiat-kiat Mengutip
1. Menerangkan kutipan
2. Memperkuat gagasan dengan kutipan
3. Menyimpulkan beberapa kutipan
4. Membandingkan beberapa kutipan
Bab 8
Pada bab ke-8 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Daftar Pustaka”. Di
bab ini dipaparkan secara mendetail tentang daftar pustaka, bab ini memiliki 6 sub bab
yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang daftar
pustaka. Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Penulisan daftar pustaka berdasarkan sumber buku
20
Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet
Penulisan sumber dapat menggunakan berbagai macam sumber
1. Daftar pustaka berdasarkan sumber buku
a. Penulisan nama pengarang dibalik, tanpa menggunakan gelar
b. Menuliskan tahun terbit
c. Menuliskan judul buku dan diberi garis bawah
d. Menuliskan kota terbit dan diikuti titik dua
e. Penulisan kota terbit diikuti dengan asal penerbit
b. Penulisan daftar pustaka berdasarkan sumber internet
1. Tulis alamat web yang digunakan, kemudian tanggal,bulan, dan tahun
informasi tersebut diambil dari internet
c. Penulisan daftar pustaka berdasarkan sumber artikel
Sumber artikel dapat digunakan sebagai sumber dari karya tulis ilmiah
d. Penulisan daftar pustaka berdasarkan sumber majalah atau koran
Penulisannya tidak berbeda dari penulisan sumber lainnya. Dalam penggunaan
sumber majalah ditambahkan keterangan tanggal, bulan dan tahun sumber
tersebut dibuat
e. Penulisan daftar pustaka berdasarkan sumber skripsi, tesis atau disertasi
f. Penulisan daftar pustaka berdasarkan sumber jurnal
Bab 9
Pada bab ke-9 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Proposal”. Di bab
ini dipaparkan secara mendetail tentang proposal, bab ini memiliki 3 sub bab yang
menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang proposal.
Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Tujuan penulisan proposal
1. Sebagai landasan kerja atau rencana yang dapat mengarahkan panitia dalam
melakukan kegiatan
2. Dapat menjelaskan secara singkat tentang apa, bagaimana, dan kapan
kegiatan tersebut dilaksanakan
3. Meyakinkan orang lain atau pihak pihak yang terkait
21
4. Meminta bantuan kepada pihak lain untuk melakukan suatu pekerjaan yang
tidak bisa dilakukan sendiri
5. Memberikan masukan atau usulan kepada pihak lain tentang suatu
permasalahan sosial yang sedang terjadi
b. Jenis proposal
1. Proposal formal
2. Proposal nonformal
c. Teknik penulisan proposal
1. Dilakukan oleh orang atau beberapa orang yang sudah berpengalaman
membuat sebuah proposal
2. Tentukan tema dan tujuan proposal yang akan dibuat
3. Persiapkan bahan-bahan serta informasi sebanyak mungkin
4. Menyusun draf atau kerangka proposal yang baik dan sistematis
5. Musyawarahkan rancangan atau kerangka kepada pimpinan
6. Buatlah proposal semenarik mungkin
Bab 10
Pada bab ke-10 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Puisi”. Di bab ini
dipaparkan secara mendetail tentang puisi, bab ini memiliki 5 sub bab yang menjelaskan
tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang puisi. Adapun sub bab
tersebut yaitu :
a. Pengertian puisi
Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata Bahasa Yunani poites, yang
berarti pembangun, pembentuk, pembuat. Menurut kamus istilah sastra puisi
merupakan ragam sastra bahasanya terikat oleh irama, matra, rima serta
penyusunan larik dan bait
b. Jenis jenis puisi
1. Mantera
2. Pantun
3. Talibun
4. Syair
5. Gurindam
22
c. Perbedaan puisi dan prosa
Jassin dalam mengatakan bahwa untuk mendefinisikan puisi, puisi itu harus
dikaitkan dengan definisi prosa. Prosa merupakan pengucapan dengan pikiran
sedangkan puisi merupakan pengucapan dengan perasaan.
d. Unsur unsur pembentuk puisi
Sense (tema)
Feeling (rasa)
Tone (nada)
Intention (tujuan)
Metode puisi
Diksi
Imaji
Kata kata kongkret
Gaya Bahasa
Rima
e. Parafrase puisi
Metode parafrase
1. Parafrase terikat
2. Parafrase bebas
Bab 11
Pada bab ke- 11 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Pantun”. Di bab
ini dipaparkan secara mendetail tentang pantun, bab ini memiliki 8 sub bab yang
menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang pantun. Adapun
sub bab tersebut yaitu :
a. Pengertian pantun
Pantun merupakan khazanah lisan melayu tradisional yang terdiri dari 4 baris
yang mandiri dan skema rima adab
b. Jenis jenis pantun
1. Pantun anak anak
2. Pantun orang muda
3. Pantun orang tua
23
c. Pantun sebagai identitas nasional
1. Merupakan karya asli bangsa melayu
2. Mencakup semua orang melayu
3. Digunakan dalam berbagai tempat
d. Pembangunan konteks dan pemodelan tek pantun
e. Memahami struktur teks pantun
Terdiri dari 4 larik dan bersajak a-b-a-b. 2 baris pertama disebut sampiran dan 2
baris terakhir disebut isi
f. Mengeksplorasi struktur teks pantun
g. Memahami kaidah kebahasaan dalam teks pantun
h. Syair
Merupakan bentuk puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas 4 larik dan bersajak
rata atau a-a-a-a
Bab 12
Pada bab ke-12 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Surat Menyurat”.
Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang surat, bab ini memiliki 3 sub bab yang
menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang surat menyurat.
Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Fungsi surat
Dalam kehidupan sehari hari surat berfungsi sebagai berikut :
Bukti
Wakil
Alat pengikat
Referensi
Promosi
b. Bentuk Surat
Bentuk surat adalah tata letak atau posisi bagian bagian surat termasuk
didalamnya penempatan tanggal, nomor, salam pembuka, salam pembuka,
tembusan dan lain lain.
Bentuk bentuk surat dinas :
Bentuk lurus penuh
24
Bentuk lurus
Bentuk setengah lurus
Bentuk resmi indonesia lama
Bentuk indonesia baru
Bentuk lekuk
Bentuk alinea menggantung
25
buku ini cukup lengkap dan pembahasan di tiap babnya tersusun dan
berurutan, huruf nya juga tidak terlalu kecil dan gampang dibaca dan mudah
untuk dipahami
b. Kelemahan
Kelemahan buku ini adalah sampul depannya yang mudah lepas dan ada
beberapa kata dalam buku ini yang salah pengetikannya dan pada bab ejaan
dan tanda baca pada penjelasan tentang ejaan hanya sampai ejaan baru, tidak
sampai pada ejaan yang disempurnakan (eyd).
2.1 Pengantar
Buku berjudul Terampil Berbahasa Indonesia ini dikarang oleh Dra. Mulyati,
M.Pd . Didalam buku ini terdapat 9 bab pokok pembahasan dan setiap bab masing-
26
masing memiliki subbab. 12 bab pokok pembahasan tersebut terdiri atas Hakikat
Bahasa, Pungtuasi (penulisan huruf kata dan tanda baca), Kalimat efektif , Topik
Karangan, Kerangka Karangan, Paragraf dan Wacana, Kutipan, Karya Ilmiah, dan Surat
menyurat.
Bab 1
Pada bab ke-1 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Hakikat Bahasa,
Fungsi Bahasa dan Sejarah Umum Bahasa Indonesia”. Di bab ini dipaparkan secara
mendetail tentang bahasa, bab ini memiliki 3 sub bab yang menjelaskan tentang hal-hal
yang termasuk dalam pembahasan tentang bahasa. Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Hakikat Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang
dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa adalah sebuah sistem artinya Bahasa
dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat
dikaidahkan.
b. Fungsi Bahasa
1. Alat eskpresi jiwa
2. Alat komunikasi
3. Alat beradaptasi
4. Alat control sosial
c. Sejarah umum Bahasa indonesia
1. Bahasa melayu sebagai Bahasa indonesia
2. Kongres Bahasa indonesia
3. Perubahaan Ejaan Bahasa Indonesia
27
4. Kedudukan Bahasa indonesia
5. Kekuatan Hukum Bahasa Indonesia
Bab 2
Pada bab ke-2 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Pungtuasi
(penulisan huruf, kata dan tanda baca)”. Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang
pungtuasi, bab ini memiliki 3 sub bab yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk
dalam pembahasan tentang pungtuasi. Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Penulisan Huruf
1. Penulisan huruf kapital atau huruf besar
2. Penulisan huruf miring
3. Penulisan huruf tebal
b. Penulisan Kata
1. Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan yang berdiri sendiri
2. Kata ulang pada tulisan resmi ditulis secara lengkap dengan menggunakan
tanda hubung
3. Gabungan kata termasuk lazim disebut kata majemuk bagian bagiannya
ditulis terpisah
4. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai
c. Pemakaian Tanda Baca
1. Tanda titik
Dipakai pada akhir singkatan nama orang
2. Tanda koma
Digunakan untuk memisahkan kalimat yang setara
3. Tanda titik koma
Dipakai sebagai ganti tanda penghubung
4. Tanda titik dua
Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian
5. Tanda hubung
Digunakan untuk memperjelas hubungan
6. Tanda pisah
28
Digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat
7. Tanda petik
Digunakan untuk mengapit petikan langsung
8. Tanda petik tunggal
Untuk mengapit petikan yang terdapat pada petikan lain
9. Tanda kurung
Untuk mengapit tambahan keterangan
10. Tanda garis miring
Dipakai sebagai pengganti kata atau
11. Tanda tanya
Dipakai pada akhir kalimat tanya
12. Tanda seru
Dipakai untuk mengakhiri ungkapan pernyataan
13. Tanda ellipsis
Dipakai pada kalimat yang terputus putus
14. Tanda apostrof
Menunjukkan penghilangan bagian kata
Bab 3
Pada bab ke-3 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Kalimat Efektif”.
Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang kalimat, bab ini memiliki 3 sub bab
yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang kalimat.
Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang nyambung dan dapat menimbulkan
kesegaran bagi pembaca atau pendengar tuturan.
b. Persyaratan kalimat efektif
1. Persyaratan kebenaran struktur
2. Persyaratan kecocokan
c. Kiat penyusunan kalimat efektif
1. Kiat pengulangan
2. Kiat pengedepanan
29
3. Kiat penyejajaran
4. Kiat variasi kalimat
Bab 4
Pada bab ke-4 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Topik Karangan”.
Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang karangan, bab ini memiliki 3 sub bab
yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang karangan.
Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Pengertian Topik Karangan
Secara sempit topik dapat disebut sebagai hal pokok yang dibicarakan. Secara
luas topik dapat dinyatakan sebagai hal pokok yang dituliskan atau diungkapkan
dalam karangan.
b. Kriteria Pemilihan Topik
1. Kemanfaatan dan Kelayakan dibahas
2. Kemenarikan
3. Keaktualan
4. Dikenal dengan baik
5. Ketersediaan bahan
6. Tidak terlalu luas atau terlalu sempit
c. Membatasi topik
1. Membuat digram jarum jam
2. Menggunakan diagram pohon
3. Diagram piramida terbalik
4. Hubungan topik dan judul
Bab 5
Pada bab ke-5 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Kerangka karangan
dan Pengembangannya”. Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang karangan, bab
ini memiliki 6 sub bab yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam
pembahasan tentang karangan. Adapun sub bab tersebut yaitu :
30
a. Kerangka Karangan
Adalah kerangka tulisan yang menggambarkan bagian bagian atau butir-butir isi
karangan dalam tatanan yang sistematis.
b. Kegunaan kerangka karangan
Adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Fungsi
utama kerangka karangan adalah mengatur hubungan antara gagasan-gagasan
yang ada.
c. Syarat-Syarat Penyusunan Kerangka Karangan
1. Tema harus dirumuskan dengan jelas
2. Tiap unit kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan yang akan
diuraikan secara tuntas
3. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis
4. Setiap topik harus menggunakan penomoran yang konsisten
d. Bentuk kerangka karangan
1. Kerangka karangan kalimat
2. Kerangka karangan topik
e. Pengembangan kerangka karangan
1. Pengembangan kerangka secara alamiah
2. Pengembangan karangan secara logis
f. Contoh pengembangan topik kerangka karangan
Bab 6
Pada bab ke-6 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Paragraf dan
Wacana”. Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang paragraf, bab ini memiliki 6
sub bab yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang
paragraf. Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Paragraf
Merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antar kalimat yang satu
dan kalimat yang lain. Paragraf disebut juga karangan singkat.
b. Syarat syarat pembentukan paragraf
1. Kesatuan
31
2. Kepaduan
3. Kelengkapan
c. Letak kalimat topik dalam suatu paragraf
1. Paragraf deduktif
2. Paragraf Induktif
3. Paragraf Campuran
4. Tengah Paragraf
5. Seluruh paragraf
d. Pengembangan paragraf
1. Paragraf contoh
2. Paragraf definisi
3. Paragraf perbandingan
4. Paragraf klimaks
5. Paragraf deduksi
6. Paragraf induksi
e. Wacana
Terbagi 2 yaitu wacana ilmiah dan wacana nonilmiah. Pengertian wacana ilmiah
dapat dilihat dari dua sudut Bahasa dan analisisnya. Dari sudut Bahasa tulisan
ilmiah menggunakan Bahasa teknis yang diwarnai dengan istilah-istilah dengan
sesuai bidang garapan/topik.
f. Wacana dan Penggolongannya
1. Narasi
2. Deskripsi
3. Eksposisi
4. Argumentasi
5. Persuasi
Bab 7
Pada bab ke-7 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Kutipan dan
Referensi”. Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang kutipan, bab ini memiliki 2
32
sub bab yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang
kutipan. Adapun sub bab tersebut yaitu
a. Kutipan
Adalah Salinan kalimat, paragraf, atau pendapat dari seorang ahli, ucapan orang
terkenal, pejabat pemerintah maupun alim ulama karena keahliannya baik yang
terdapat dalam buku, jurnal maupun media tulis atau lisan. Kutipan terdiri dari
dua yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
b. Daftar Pustaka
Yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai
bahan acuan dalam penulisan karangan ilmiah.
1. Rujukan dari buku
2. Rujukan dari artikel
3. Rujukan dari jurnal
4. Rujukan dari koran/majalah
5. Rujukan dari intemet
Bab 8
Pada bab ke-8 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Karya Ilmiah”. Di
bab ini dipaparkan secara mendetail tentang karya ilmiah, bab ini memiliki 6 subbab
yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang karya
ilmiah. Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Pengertian dan Karakteristik Karya Ilmiah
1. Pengertian karya ilmiah
Karya ilmiah adalah satu karangan yang disusun secara sistematis dan
bersifat ilmiah. Sistematis berarti bahwa karangan atau karya tulis tersebut
disusun menurut aturan tertentu sehingga kaitan antara bagian-bagian
tersebut sangat jelas dan padu.
2. Karakteristik Karya Ilmiah
Tulisan menggunakan metode ilmiah
Tulisan didukung dengan menggunakan data empiris
Data dikumpulkan menggunakan Teknik observasi
33
Terdapat pengukuran hasil yang ditemukan
Umumnya menggunakan terminologi khusus
Tulisan tidak membesar-besarkan masalah
3. Ciri-ciri karya ilmiah
1. Menyajikan pengetahuan
2. Pengetahuan yang disajikan didasarkan pada fakta
3. Mengandung kebenaran yang objektif
4. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa baku
5. Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu
b. Tujuan dan Fungsi Karya Ilmiah
1. Tujuan karya Ilmiah
Menyampaikan gagasan pada masyarakat luas
Mendiskusikan gagasan dengan kalangan tertentu
Mengikuti perlombaan karya ilmiah
Menyebarkan hasil penelitian pada masyarakat
2. Manfaat Karya Ilmiah
1. Sebagai rujukan
2. Fungsi edukatif
3. Menyebarluaskan perkembangan bidang ilmu kepada masyarakat luas
c. Tipe tipe karya ilmiah
1. Karya Ilmiah Populer
2. Karya Ilmiah Murni
d. Macam-Macam Karya Ilmiah
1. Artikel
2. Makalah
3. Laporan penelititan
4. Jurnal
e. Aturan umum karya ilmiah
1. Abstrak
2. Pendahuluan
3. Kajian pustaka
4. Metode penelitian
34
5. Hasil
6. Simpulan dan saran
7. Referensi
f. Contoh sistematika penulisan karya ilmiah
Bab 9
Pada bab ke-9 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Surat Menyurat”.
Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang surat, bab ini memiliki 6 sub bab yang
menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang surat menyurat.
Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Pengertian dan Fungsi Surat
1. Wakil pribadi
2. Dasar atau pedoman untuk bekerja
3. Bukti tertulis
4. Alat pengingat
5. Dokumen historis
b. Jenis-Jenis Surat
1. Surat pribadi
2. Surat dinas
3. Surat niaga
4. Surat sosial
5. Surat biasa
6. Surat konfidensial
7. Surat rahasia
c. Bahasa indonesia dalam surat menyurat
1. Bahasa yang jelas
2. Bahasa yang luas dan singkat
3. Bahasa yang santun
4. Bahasa yang resmi
d. Bentuk Surat
1. Bentuk lurus penuh
2. Bentuk lurus
35
3. Bentuk takuk
4. Bentuk setengah lurus
e. Bagian bagian surat
1. Kepala surat
2. Nomor surat
3. Tangga,bulan, dan tahun surat
4. Lampiran
5. Hal
6. Alamat surat
7. Salam pembuka
8. Isi surat
9. Salam penutup
10. Jabatan penulis surat
11. Tanda tangan
12. Nama terang
13. Nomor induk pegawai
14. Cap dinas
15. Tembusan
16. Inisial
f. Kegunaan Bagian Bagian Surat
b. Kelemahan
36
Kelemahan buku ini adalah huruf dan kata dalam buku memiliki ukuran
yang kecil sehingga agak sulit dibaca serta pada dalam buku juga terdapat
beberapa huruf yang salah.
b. Buku Pembanding
Sedangkan pada buku pembanding bab kutipan memiliki 2 subbab yaitu kutipan dan
daftar pustaka/referensi. Disni dijelaskan bahwa kutipan ialah Salinan kalimat, paragraf,
atau pendapat dari seorang pengarang, ahli, ucapan orang terkenal, pejabat pemerintah
maupun alim ulama karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal maupun
media tulis atau lisan. Pada buku ini juga dijelaskan pembagian kutipan dan Teknik
pengutipan seperti pada buku utama dan pada buku ini daftar pustaka dimasukkan
kedalam bab kutipan tidak terpisah seperti buku utama, di dalam buku ini dijelaskan
secara merinci cara mengambil referensi dari berbagai macam sumber.
37
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua buku diatas memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing tetapi memiliki satu tujuan yaitu memberikan
pengetahuan dan informasi mengenai bahasa Indonesia. Dan dari tugas critical
book report ini dapat dilihat bahwa Laporan resensi buku bukan merupakan
laporan yang bertujuan untuk mengetahui isi buku, tetapi lebih menitikberatkan
pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan analisis)
B. Saran
Sebagai generasi muda ada baiknya mempelajari Bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasioonal kita secara mendalam dan tidak menyalahgunakan Bahasa
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dengan mencampur bahasa Indonesia
dengan Bahasa asing. Kita juga harus mengetahui kaidah kaidah Bahasa
Indonesia agar kita lebih mencintai Bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional
kita..
38
DAFTAR PUSTAKA
Saputra, Edi dan Junaida. 2016. Bahasa Indonesia. Medan : Perdana Publishing
Mulyati. 2015. Terampil Berbahasa Indonesia. Jakarta : Kencana Prenadamedia group
39