Anda di halaman 1dari 39

BAHASA INDONESIA

Critical Book Review


Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Junaida, M.Pd

Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Tirta Rizky
Nim : 0704172038

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA
2017

1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt Tuhan sekalian yang menciptakan manusia dan
menyediakan segala sesuatu untuk kelangsungan hidupnya. Kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Penulis berterimakasih kepada Ibu
Junaida, M.Pd selaku dosen mata kuliah bahasa Indonesia yang telah memberi arahan
serta bimbingan, dan juga kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan tugas ini.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih


banyak kekurangan dalam tugas ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas critical book
review ini.

Medan, Desember 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang Masalah................................................................... 4
1.2   Rumusan Masalah.............................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
1 Infomasi Buku Utama....................................................…….............5
1.1 Pengantar....................................................……...............................5
1.2 Ringkasan Buku Utama.........................................…….....................5
1.3 Kelebihan dan Kelemahan Buku Utama..................................…......25
2 Informasi Buku Pembanding.................................….........................26
2.1 Pengantar....................................................……...............................26
2.2 Ringkasan Buku Utama.....................................................................27
2.3 Kelebihan dan Kelemahan Buku Pembanding..................................36
3 Perbandingan....................................................……............................37
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................38
3.2 Saran..................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................39

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan resensi buku bukan merupakan laporan yang bertujuan untuk
mengetahui isi buku, tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan,
interpretasi, dan analisis) kita mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa yang
menarik dari buku tersebut dan bagaimana isi buku tersebut bisa mempengaruhi cara
berpikir kita dan menambah pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian tertentu.
Sehingga laporan resensi buku merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencari
kelebihan dan kelemahan buku.

Materi yang di Resensi mengenai tentang perkembangan bahasa Indonesia serta


hal-hal yang berkaitan dengan bahasa Indonesia guna mengembangkan pengetahuan
mahasiswa dan inovasi pembelajaran. Diharapkan juga dengan adanya laporan resensi
buku ini, mahasiswa dapat menambah pemahaman tentang materi yang terdapat dalam
buku dan mampu berpikir lebih kritis maupun sistematis, sehingga kedepannya
mahasiswa dapat mengaplikasikan materi yang terdapat dalam buku ini di kehidupan
bermasyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana ikhtisar atau ringkasan dari setiap bab buku ?


2. Apa saja kelebihan dan kekurangan isi buku ?
3. Bagaimana perbandingan antara buku utama dengan buku pembanding ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui isi buku dari ringkasan yang telah disajikan


2. Agar mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang disajikan
3. Untuk mengetahui perbandingan isi buku

4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Identitas Buku Utama

Judul Buku : Bahasa Indonesia


Pengarang : Dr. Edi Saputra, M.hum dan Junaida, M.Pd
Penerbit : Perdana Publishing
Tahun Terbit : 2016
Tebal Buku : 204 Halaman
Harga Buku : Rp.50.000

1.1 Pengantar
Buku berjudul Bahasa Indonesia ini dikarang oleh Dr. Edi Saputra, M.Hum dan
Junaida, M.Pd. Didalam buku ini terdapat 12 bab pokok pembahasan dan setiap bab
masing-masing memiliki subbab. 12 bab pokok pembahasan tersebut terdiri atas
Perkembangan Bahasa, Kata, Kalimat, Ejaan dan tanda baca, Paragraf, Penulisan
karangan, Kutipan, Daftar pustaka, Penulisan proposal, Puisi, Pantun dan Surat
menyurat.

1.2 Ringkasan Isi Buku Utama

5
Buku Bahasa Indonesia karya Dr. Edi Saputra, M.Hum dan Junaida, M.Pd
memiliki 12 bab yang membahas materi berbeda. Tiap bab memiliki sub bab tersendiri
dan masing masing sub bab memiliki pembahasan yang cukup mendetail. Adapun bab-
bab yang ada didalam buku diatas adalah sebagai berikut :
Bab 1
Dalam bab 1 buku Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Dr. Edi Saputra, M.Hum
dan Junaida, M.Pd membahas tentang “Perkembangan Bahasa”. Pada bab ini dijelaskan
tentang perkembangan Bahasa Indonesia secara mendalam. selain itu, dibahas juga
sejarah perkembangan Bahasa serta ragam Bahasa Indonesia.
Pada bab 1 ini sendiri memiliki 5 sub bab antara lain :

a. Sejarah pertumbuhan Bahasa Indonesia


Sub bab ini membahas mengenai sejarah Bahasa Indonesia yang ternyata
berasal dari Bahasa melayu serta menjelaskan 3 faktor yang menyebabkan
Bahasa melayu diterima oleh masyarakat. 3 faktor tersebut adalah Bahasa
melayu merupakan Lingua Franca atau Bahasa perdagangan sehingga Bahasa
melayu cepat tersebar ke berbagai daerah di nusantara, yang kedua Bahasa
melayu praktis dan sederhana serta tidak mengenal tingkatan berdasarkan strata
sosial, dan terakhir untuk kebutuhan politik.
Namun dalam perkembangan saat ini Bahasa Indonesia yang kita kenal
saat ini sudah tidak sama lagi dengan Bahasa asalnya, yaitu Bahasa melayu.
Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut. Di antaranya adalah
Faktor Waktu yaitu Bahasa mulai berubah menurut perkembangan zaman dan
dapat dibagi dalam 3 fase yaitu fase pertama atau masa prakolonial pada masa
ini terdapat beberapa bukti tertulis mengenai Bahasa melayu tua yang ditemukan
pada prasasti dan inskripsi. Lalu fase kedua atau masa kolonial, pada masa ini
orang orang barat sudah sampai di Indonesia dan yang terakhir fase ketiga atau
masa pergerakan. Pada masa ini telah disusun ejaan resmi Bahasa melayu Van
Ophusyen yang merupakan cikal bakal ejaan Bahasa Indonesia dan pada masa
ini Bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan dan penyempurnaan
hingga saat ini. Kemudian adalah Faktor Politik yang sangat melekat sejak
kelahiran Bahasa Indonesia dan dapat dilihat dalam Sumpah Pemuda yang
dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1928. Eksistensi Bahasa Indonesia

6
semakin kuat ketika dikeluarkan pasal 36 UUD 1945 yang berisi Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Negara. Lalu ada Faktor Sosial budaya yaitu Bahasa
Indonesia banyak berasal dari interaksi masyarakat antar suku dengan suku
lainnya. Sehingga hasil pertemuan budaya ini melahirkan istilah-istilah
kebahasaan yang dipahami dan berkembang oleh pemakainya yang kemudian
diakui sebagai Bahasa Indonesia. Dan yang terakhir adalah Faktor Iptek yaitu
Bahasa Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi serta ilmu
pengetahuan. Contohnya banyak kata serapan yang berasal dari istilah istilah
asing seperti Download yang dipadankan menjadi Unduh.
b. Perkembangan Bahasa Indonesia
Dalam sub bab ini dijelaskan tentang perkembangan Bahasa Indonesia
dari sebelum kemerdekaan sampai sesudah merdeka. Pada zaman kerajaan
Sriwijaya, Bahasa melayu digunakan sebagai penghubung antar suku di
nusantata dan perkembangan Bahasa melayu tampak jelas dari peninggalan-
peninggalan sejarah, misalnya Prasasti Talang Tulo, di Palembang pada tahun
684 M dan pada masa itu Bahasa melayu digunakan sebagai Bahasa
kebudayaan, Bahasa perhubungan, Bahasa perdagangan serta Bahasa resmi
kerajaan. Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928 yaitu pada saat
sumpah pemuda. Pada ikrar sumpah pemuda yang ketiga adalah tekad akan
berbahasa Indonesia sebagai Bahasa persatuan Indonesia.
Kemudian dibahas juga problematika pembelajaran Bahasa Indonesia
disini dijelaskan bahwa Bahasa Indonesia menjadi asing di kampung halaman
sendiri. Hal ini dikarenakan akibat peserta didik yang lebih bangga
menggunakan Bahasa asing dan peserta didik cenderung menganggap mudah
pelajaran Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia dalam penggunaan sehari-hari
cenderung mengunakan Bahasa nonformal atau tidak baku yang bercampur
dengan Bahasa daerah dan penggunaan Bahasa resmi menjadi terabaikan dalam
ranah formal, seperti salah satunya di sekolah.
c. Ragam Bahasa Indonesia
Pada sub bab ini membahas mengenai ragam Bahasa Indonesia yang dibagi
dalam 4 jenis yaitu :
1. Ragam Bahasa berdasarkan cara berkomunikasi

7
Terbagi menjadi 2 yaitu ragam lisan dan ragam tertulis. Ragam
lisan ialah ragam Bahasa yang dituturkan dengan indra mulut sedangkan
ragam tulisan ialah ragam Bahasa yang dituangkan dalam simbol-simbol
dan huruf-huruf. Adanya ragam Bahasa lisan dan tulisan didasarkan pada
kenyataan bahwa Bahasa lisan dan Bahasa tertulis mempunyai struktur
tidak sama. Bahasa lisan dan tulisan tentu memiliki kelebihan dan
kekurangan, contohnya pada Bahasa lisan memiliki keunggulan yaitu
berlangsung cepat dan kesalahan dapat langsung diperbaiki sedangkan
Bahasa tulisan memiliki keunggulan seperti mempunyai bukti otentik
dan dapat disajikan dengan matang.
2. Ragam Bahasa berdasarkan Cara Pandang Penutur
Ragam berdasarkan cara penuturnya terbagi menjadi beberapa
jenis yaitu Idiolek dan Dialek. Idiolek merupakan ragam Bahasa yang
dimiliki seseorang atau ragam Bahasa yang bersifat perseorangan. Setiap
orang mempunyai variasi Bahasa atau idioleknya masing-masing. Variasi
idiolek berkenaan dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa,
susunan kalimat dan sebagainya. Dialek adalah ragam Bahasa yang
dipakai oleh kelompok anggota masyarakat. Wilayah Indonesia yang
sangat luas dan juga daerah-daerah yang banyak dan beranekaragam,
menyebabkan ragam dialek semakin banyak, daerah tersebut mempunyai
ciri khas dialek masing masing daerahnya.
3. Ragam Bahasa berdasarkan Media
Dibagi menjadi 2 yaitu Bahasa lisan dan tulisan. Ciri Bahasa lisan
ialah memerlukan orang kedua, tergantung situasi, berlangsung cepat,
dan dapat berlangsung tanpa alat bantu sedangkan ciri Bahasa tulisan
ialah tidak memerlukan orang kedua atau teman bicara, berlangsung
lambat, tidak tergantung situasi, menggunakan alat bantu dan
sebagainya.
4. Ragam Bahasa berdasarkan Topik Pembicaraan
Tidak hanya berdasaarkan pada bidang penggunaannya,ragam
bahasa ini juga bisa dibedakan berdasarkan tingkat ke formalan.
Berdasarkan tingkat keformalan ini joos dalam hikmat membaginya

8
menjadi bahasa baku,ragam resmi (formal),ragam usaha
(konsultatif),ragam santai ( kasual), ragam akrab (intimate)
 Ragam bahasa resmi (formal) merupakan variasi bahasa yang
digunakan pada saat situasi formal. Ragam bahasa resmi ini
digunakan pada saat pidato-pidato kenegaraan,rapat dinas,buku-
buku pelajaran,dan sebagainya
 Ragam bahasa usaha (konsultatif) merupakan variasi bahasa yang
sering digunakan dalam pembahasan atau pembicaraan tentang
usaha dan berorientasi pada hasil atau produksi.
 Ragam bahasa santai (kasual) merupakan variasi bahasa yang
digunakan pada situasi santai dan tidak resmi seperti
perbincangan antara teman saat
sekolah,berolahraga,berekreasi,dan sebagainya
 Ragam bahasa akrab (intimate) merupakan variasi bahasa yang
digunakan oleh orang yang sudah akrab seperti anggota keluarga.
d. Kedudukan Bahasa Indonesia
Pada sub bab ini dijelaskan tentang kedudukan Bahasa Indonesia dalam
membentuk persatuan dan kesatuan di Indonesia. Kedudukan Bahasa Indonesia
terbagi 2 yaitu sebagai Bahasa nasional dan Bahasa negara.
1. Bahasa Nasional
hasil perumusan seminar politik yang di selenggarakn di Jakarta pada
tanggal 25 - 28 februari 1975 menegaskan bahwa kedudukannya
sebagai bangsa nasional berfungsi sebagai :
 Lambang Kebanggan Nasional
 Lambang Identitas Nasional
 Alat Pemersatu
 Alat Penghubung Antar Budaya,Antar Daerah
2. Bahasa Negara
Dalam hasil perumusan seminar politik bahasa nasional yang
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 – 28 februari 1975
kedudukannya sebgai bahasa Negara ialah:
 Bahasa resmi kenegaraan
 Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan

9
 Bahasa resmi dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan serta pemerintah
 Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern

e. Fungsi Bahasa Indonesia


Di sub bab terakhir bab 1 dijelaskan secara rinci mengenai fungsi Bahasa
Indonesia. Fungsi ini terbagi atas 2 yaitu fungsi umum dan khusus.
1. Fungsi umum :

 Sebagai alat untuk mengungkapkan persaaan atau


mengekspresikan diri
 Sebagai alat komunikasi
 Sebagai alat integrasi dan beradaptasi sosial
 Sebagai alat kontrol sosial

2. Fungsi khusus:
 Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari
 Mewujudkan seni (sastra)
 Mempelajari bahasa – bahasa kuno
 Mengeksploitasi IPTEK
Bab 2
Pada bab ke-2 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Kata”. Di bab ini
dipaparkan secara mendetail tentang kata, bab ini memiliki 5 sub bab yang menjelaskan
tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang Kata. Adapun sub bab
tersebut yaitu :
a. Makna Kata
Pada sub bab ini dijelaskan tentang pemilihan kata dalam menggunakan
Bahasa berdasarkan makna kata. Kemudian dijelaskan juga makna dan
hubungan kata satu persatu secara mendetail, yaitu sebagai berikut :
1. Sinonim

10
Suatu kata dapat memiliki lebih dari satu makna atau kata yang maknanya
mirip dengan makna kata yang lain.
2. Hipernim dan Hiponim
Kata yang maknanya berada di atas makna lain atau mencakupi makna kata
lain.
3. Antonim
Kata yang bermakna bertentangan dengan makna kata yang lain.
4. Makna Denotatif dan makna Konotatif
Makna denotative adalah makna kata berdasarkan tunjukkan lugas kata pada
sesuatu yang ada diluar Bahasa atau makna yang didasarkan pada konvensi
mayarakat pemakai Bahasa sedangkan makna konotatif adalah makna yang
diakibatkan oleh tautan pikiran yang ditimbulkan nilai rasa pada seseorang
ketika orang itu berhadapan dengan sebuah kata.
5. Makna leksikal dan makna gramatikal
Setiap kata mempunyai makna leksikal atau makna kamus. Makna leksikal
dapat berbeda dari makna kata itu didalam pemakaiannnya selain itu, ada
kata yang hanya memiliki makna gramatikal seperti kata depan di, ke, dari
b. Urutan Kata
Urutan kata berkaitan dengan makna kata karena urutan yang berbeda
menyebabkan makna yang berbeda.
c. Bentuk kata
Kata dalam Bahasa Indonesia terdiri dari atas kata dasar dan kata turunan. Kata
dasar adalah kata yang belum mengalami pengimbuhan, belum mengalami
pemendekkan ataupun belum mengalami pengulangan.
Macam macam imbuhan
 Awalan (Prefiks)
 Sisipan (infiks)
 Akhiran (Sufiks)
 Singkatan atau Akronim
d. Penulisan Huruf Kapital
Yaitu penulisan huruf besar atau kapital yang dijelaskan secara rinci sebanyak
22 cara.

11
e. Diksi atau Pilihan Kata
Agar dapat berbahasa yang baik, benar dan cermat kita harus memperhatikan
pemakaian kata dan kaidah yang berlaku dalam Bahasa tersebut.
1. Aspek kata, dibagi menjadi 2 yaitu bentuk dan makna
2. Penggunaan kata
a. Ketetapan pilihan kata
b. Kata bermakna denotatif dan konotatif
c. Kata bersinonim
d. Kata bermakna umum dan bermakna khusus
e. Kata yang mengalami perubahan makna
f. Kesesuaian pilihan kata
g. Kata baku dan tak baku
h. Kata ilmiah dan popular
i. Kata percakapan dan kata ungkapan

Bab 3
Pada bab ke-3 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Kalimat”. Di bab
ini dipaparkan secara mendetail tentang kalimat, bab ini memiliki 4 sub bab yang
menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang Kalimat.
Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Pengertian kalimat dan unsur kalimat
Kalimat merupakan sebuah bentuk Bahasa yang didalamnya terdapat sebuah
gagasan yang utuh. Adapun unsur kalimat adalah sintaksis yang biasa disebut
jabatan atau peran kata. Unsur unsur tersebut adalah S (subjek), P (predikat), O
(objek), Pel (Pelengkap) dan Ket (keterangan).
1. Pola kalimat
2. Subjek
Merupakan bagian kalimat yang menujuk pelaku, tindakan, keadaan,
masalah, atau segala sesuatu hal yang menjadi pokok suatu pembicaraan dan
dapat diterangkan oleh predikat
3. Predikat

12
Merupakan bagian kalimat yang berfungsi memberitahu atau menerangkan
tindakan atau melakukan perbuatan subjek dalam sebuah kalimat.
4. Objek
Merupakan bagian kalimat yang menjadi sasaran tindakan subjek dan
melengkapi fungsi predikat.
5. Pelengkap
Merupakan bagian kalimat yang berfungsi sebagai pelengkap predikat.
6. Keterangan
Merupakan bagian kalimat yang menerangkan lebih lanjut tentang subjek,
predikat dan objek.
b. Pola kalimat dasar
Ada 6 tipe kalimat yang dapat dijadikan model pola kalimat dasar Bahasa
indonesia, yaitu :
 Kalimat dasar tipe S-P
 Kalimat dasar tipe S-P-O
 Kalimat dasar tipe S-P-Pel
 Kalimat dasar tipe S-P-Ket
 Kalimat dasar tipe S-P-O-Pel
 Kalimat dasar tipe S-P-O-Ket
c. Jenis Kalimat
Dibagi menjadi 3 yaitu
1. Kalimat Tunggal
Yaitu kalimat yang memiliki satu gagasan utuh terdiri atas subjek dan satu
predikat
2. Kalimat Majemuk
Yaitu kalimat yang dibentuk dengan gabungan dua atau lebih klausa.
Kalimat majemuk dibagi dua yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat
majemuk bertingkat.
3. Kalimat efektif
Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan,
perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau
penulis.

13
d. Syarat-Syarat Kalimat
Dalam menulis kalimat efektif kita harus memperhatikan syarat-syarat yang
membentuk kalimat itu agar menjadi efektif. Syarat-syarat dalam menulis
kalimat efektif ialah sebagai berikut :
1. Kesatuan Gagasan
2. Koherensi yang baik dan kompak
3. Penekanan
4. Variasi
5. Paralelisme
6. Penalaran atau logika
Terbagi dua yaitu definisi dan Generalisasi

Bab 4
Pada bab ke-4 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “ejaan dan tanda
baca”. Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang ejaan, bab ini memiliki 2 sub bab
yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang ejaan.
Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Ejaan
Pengertian ejaan dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi khusus dan segi umum.
Secara khusus ejaan dapat diartikan sebagai pelambangan bunyi bunyi Bahasa
dengan huruf, baik huruf dengan huruf maupun huruf yang disusun sudah
menjadi kata, kelompok kata maupun kalimat. Secara umum ejaan merupakan
ketentuan yang mengatur pelambangan bunyi Bahasa, termasuk pemisahan dan
penggabungannya yang dilengkapi pula dengan penggunaan tanda baca.
Perkembangan ejaan terbagi menjadi :
1. Ejaan Van Ophusyen
 Huruf y ditulis menjadi j
 Huruf u ditulis menjadi oe
 Huruf j ditulis menjadi dj
 Huruf c ditulis menjadi tc
2. Ejaan Republik (Soewandi)
 Oe menjadi u

14
 ‘ menjadi k
 E taling menjadi e pepet
3. Ejaan Pembaharuan
 Dj menjadi j
 Tj menjadi ts
4. Ejaan Melindo
 Tj menjadi c
 Ny menjadi nc
 Ts menjadi n
5. Ejaan Baru
 Konsonan dj diubah menjadi j
 Konsonan tj diubah menjadi c

b. Tanda baca
Terbagi menjadi 15, yaitu :
1. Tanda titik
Terdiri dari 8 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah tanda titik
dipakai pada akhir kalimat.
2. Tanda Koma
Terdiri dari 15 cara pemakaian. Salah satu contohnya untuk memisahkan
anak kalimat dari induk kalimat
3. Tanda titik koma
Terdiri dari 2 cara pemakaian. Salah satu contohnya untuk memisahkan
bagian bagian kalimat yang sejenis atau setara.
4. Tanda dua titik
Terdiri dari 5 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah dipakai pada
akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangakaian.
5. Tanda hubung
Terdiri dari 7 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah untuk
menyambung suku suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
6. Tanda pisah

15
Terdiri dari 3 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah untuk membatasi
penyisipan kalimat atau kata
7. Tanda ellipsis
Terdiri dari 2 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah dipakai dalam
kalimat yang terputus putus
8. Tanda tanya
Terdiri dari 2 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah dipakai pada
akhir kalimat tanya
9. Tanda seru
Terdiri dari 1 cara pemakaian yaitu dipakai sesudah ungkapan atau
pernyataan yang berupa seruan
10. Tanda kurung
Terdiri dari 4 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah untuk mengapit
tambahan keterangan atau penjelasan
11. Tanda kurung siku
Terdiri dari 2 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah untuk mengapit
keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung
12. Tanda petik
Terdiri dari 5 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah mengapit petikan
langsung yang berasal dari pembicaraan
13. Tanda petik tunggal
Terdiri dari 2 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah mengapit petikan
yang tersusun didalam petikan lain
14. Tanda garis miring
Terdiri dari 2 cara pemakaian. Salah satu contohnya adalah untuk pengganti
kata atau
15. Tanda apostrof
Terdiri dari 1 cara pemakaian,yaitu tanda penyingkat menunjukan
penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun

Bab 5

16
Pada bab ke-5 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Paragraf”. Di bab
ini dipaparkan secara mendetail tentang paragraf, bab ini memiliki 5 sub bab yang
menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang paragraf.
Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Hakikat Paragraf
Paragraf adalah satuan bentuk Bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Satu paragraf sekurang-kurangnya dua kalimat.
Paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide. Pembuatan paragraf
terdiri dari fakta dan opini yang berisi tentang penjelasan berdasarkan kenyataan
yang terjadi kemudian diberi pikiran penjelas berupa pendapat penulis.

b. Fungsi dan Syarat Paragraf


1. Fungsi pembentukan paragraf
 Menampung bagian kecil gagasan utama karangan
 Memudahkan pemahaman jalan pikiran pengarang dengan cara
memisahkan pikiran utama yang satu dan lainnya
 Pengarang melahirkan pikiran secara sistematis
 Pembaca mudah mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang
 Membentuk penggalan penggalan pikiran pengarang
 Sebagai tanda pikiran baru dimulai
2. Syarat syarat pembentukan paragraf
 Kesatuan
 Kepaduan
 Isinya relevan
 Pengembangan

c. Unsur Paragraf
1. Kesatuan
2. Koherensi
3. Pengembangan

d. Kerangka paragraf

17
1. Menentukan tema
2. Menentukan ide pokok
3. Menuliskan kalimat penjelas untuk mendukung ide pokok

e. Macam-Macam Paragraf
1. Berdasarkan isi
 Narasi
 Deskripsi
 Eksposisi
 Argumentasi
 Persuasi
2. Berdasarkan letak kalimat utamanya
 Paragraf deduktif
 Paragraf campuran
 Paragraf induktif
 Generalisasi
 Analogi
 Hubungan kausal
3. Berdasarkan fungsinya
 Paragraph pembuka
 Paragraph pengembang
 Paragraph penutup

Bab 6
Pada bab ke-6 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Penulisan
Karangan”. Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang karangan, bab ini memiliki 4
sub bab yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang
karangan. Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Topik, Tema, Judul Karangan
Untuk membuat tema, topik dan judul karangan yang baik, maka bahwa ketika
membuat topik harus sesuai minat dan merupakan hal yang dikuasai.

18
b. Pola susunan kerangka karangan
1. Pola alamiah
Pola ini memiliki dua pola yaitu pola urutan waktu dan urutan ruang
2. Pola logis
Merupakan pola yang terbentuk dari pikiran pengarang dengan meletakan
gagasan serta konsep berdasarkan efek yang ingin dicapainya

c. Jenis jenis karangan


1. Berdasarkan karakteristiknya
Terbagi menjadi 3 yaitu karangan ilmiah, semi ilmiah dan non ilmiah
2. Berdasarkan sifatnya
 Karangan deskripsi
 Karangan narasi
 Karangan eksposisi
 Karangan argumentasi
 Karangan persuasi

Bab 7
Pada bab ke-7 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Kutipan”. Di bab
ini dipaparkan secara mendetail tentang kutipan, bab ini memiliki 4 sub bab yang
menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang kutipan. Adapun
sub bab tersebut yaitu :
a. Jenis Kutipan
Kutipan dibagi atas dua yaitu kutipan langsung dan tak langsung. Kutipan
langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata
demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli. Adapun kutipan tidak
langsung adalah pinjaman pendapat yang mengambil inti sarinya saja.

b. Teknik Mengutip Berdasarkan Bentuknya


1. Kutipan langsung
 Kutipan terintegrasi dengan teks
 Kutipan diawali dan diakhiri oleh tanda kutip

19
 Jika teks utama ditulis dengan 2 atau 1,5 spasi maka kutipan juga
ditulis 2 atau 1,5 spasi
 Mencantumkan sumber referensi
2. Kutipan tak langsung
 Terintegrasi dengan teks utama
 Tidak diapit oleh tanda kutip
 Mencantumkan sumber kutipan
 Jika teks utama ditulis dengan 2 atau 1,5 spasi maka kutipan juga
ditulis 2 atau 1,5 spasi

c. Teknik Mengutip Berdasarkan Penulisan Sumbernya


1. Catatan tubuh (Body Note)
Pennulisan body note Terdiri dari 3 unsur yaitu pengarang, tahun terbit dan
halaman
2. Catatan Kaki (Foot note)
Unsur dalam penulisan catatan kaki adalah nomor petunjuk, nama
pengarang, judul karangan, data kepustakaan, dan halaman.

d. Kiat-kiat Mengutip
1. Menerangkan kutipan
2. Memperkuat gagasan dengan kutipan
3. Menyimpulkan beberapa kutipan
4. Membandingkan beberapa kutipan

Bab 8
Pada bab ke-8 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Daftar Pustaka”. Di
bab ini dipaparkan secara mendetail tentang daftar pustaka, bab ini memiliki 6 sub bab
yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang daftar
pustaka. Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Penulisan daftar pustaka berdasarkan sumber buku

20
 Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet
 Penulisan sumber dapat menggunakan berbagai macam sumber
1. Daftar pustaka berdasarkan sumber buku
a. Penulisan nama pengarang dibalik, tanpa menggunakan gelar
b. Menuliskan tahun terbit
c. Menuliskan judul buku dan diberi garis bawah
d. Menuliskan kota terbit dan diikuti titik dua
e. Penulisan kota terbit diikuti dengan asal penerbit
b. Penulisan daftar pustaka berdasarkan sumber internet
1. Tulis alamat web yang digunakan, kemudian tanggal,bulan, dan tahun
informasi tersebut diambil dari internet
c. Penulisan daftar pustaka berdasarkan sumber artikel
Sumber artikel dapat digunakan sebagai sumber dari karya tulis ilmiah
d. Penulisan daftar pustaka berdasarkan sumber majalah atau koran
Penulisannya tidak berbeda dari penulisan sumber lainnya. Dalam penggunaan
sumber majalah ditambahkan keterangan tanggal, bulan dan tahun sumber
tersebut dibuat
e. Penulisan daftar pustaka berdasarkan sumber skripsi, tesis atau disertasi
f. Penulisan daftar pustaka berdasarkan sumber jurnal

Bab 9
Pada bab ke-9 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Proposal”. Di bab
ini dipaparkan secara mendetail tentang proposal, bab ini memiliki 3 sub bab yang
menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang proposal.
Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Tujuan penulisan proposal
1. Sebagai landasan kerja atau rencana yang dapat mengarahkan panitia dalam
melakukan kegiatan
2. Dapat menjelaskan secara singkat tentang apa, bagaimana, dan kapan
kegiatan tersebut dilaksanakan
3. Meyakinkan orang lain atau pihak pihak yang terkait

21
4. Meminta bantuan kepada pihak lain untuk melakukan suatu pekerjaan yang
tidak bisa dilakukan sendiri
5. Memberikan masukan atau usulan kepada pihak lain tentang suatu
permasalahan sosial yang sedang terjadi
b. Jenis proposal
1. Proposal formal
2. Proposal nonformal
c. Teknik penulisan proposal
1. Dilakukan oleh orang atau beberapa orang yang sudah berpengalaman
membuat sebuah proposal
2. Tentukan tema dan tujuan proposal yang akan dibuat
3. Persiapkan bahan-bahan serta informasi sebanyak mungkin
4. Menyusun draf atau kerangka proposal yang baik dan sistematis
5. Musyawarahkan rancangan atau kerangka kepada pimpinan
6. Buatlah proposal semenarik mungkin

Bab 10
Pada bab ke-10 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Puisi”. Di bab ini
dipaparkan secara mendetail tentang puisi, bab ini memiliki 5 sub bab yang menjelaskan
tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang puisi. Adapun sub bab
tersebut yaitu :
a. Pengertian puisi
Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata Bahasa Yunani poites, yang
berarti pembangun, pembentuk, pembuat. Menurut kamus istilah sastra puisi
merupakan ragam sastra bahasanya terikat oleh irama, matra, rima serta
penyusunan larik dan bait
b. Jenis jenis puisi
1. Mantera
2. Pantun
3. Talibun
4. Syair
5. Gurindam

22
c. Perbedaan puisi dan prosa
Jassin dalam mengatakan bahwa untuk mendefinisikan puisi, puisi itu harus
dikaitkan dengan definisi prosa. Prosa merupakan pengucapan dengan pikiran
sedangkan puisi merupakan pengucapan dengan perasaan.
d. Unsur unsur pembentuk puisi
 Sense (tema)
 Feeling (rasa)
 Tone (nada)
 Intention (tujuan)
Metode puisi
 Diksi
 Imaji
 Kata kata kongkret
 Gaya Bahasa
 Rima
e. Parafrase puisi
Metode parafrase
1. Parafrase terikat
2. Parafrase bebas

Bab 11
Pada bab ke- 11 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Pantun”. Di bab
ini dipaparkan secara mendetail tentang pantun, bab ini memiliki 8 sub bab yang
menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang pantun. Adapun
sub bab tersebut yaitu :
a. Pengertian pantun
Pantun merupakan khazanah lisan melayu tradisional yang terdiri dari 4 baris
yang mandiri dan skema rima adab
b. Jenis jenis pantun
1. Pantun anak anak
2. Pantun orang muda
3. Pantun orang tua

23
c. Pantun sebagai identitas nasional
1. Merupakan karya asli bangsa melayu
2. Mencakup semua orang melayu
3. Digunakan dalam berbagai tempat
d. Pembangunan konteks dan pemodelan tek pantun
e. Memahami struktur teks pantun
Terdiri dari 4 larik dan bersajak a-b-a-b. 2 baris pertama disebut sampiran dan 2
baris terakhir disebut isi
f. Mengeksplorasi struktur teks pantun
g. Memahami kaidah kebahasaan dalam teks pantun
h. Syair
Merupakan bentuk puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas 4 larik dan bersajak
rata atau a-a-a-a

Bab 12
Pada bab ke-12 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Surat Menyurat”.
Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang surat, bab ini memiliki 3 sub bab yang
menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang surat menyurat.
Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Fungsi surat
Dalam kehidupan sehari hari surat berfungsi sebagai berikut :
 Bukti
 Wakil
 Alat pengikat
 Referensi
 Promosi
b. Bentuk Surat
Bentuk surat adalah tata letak atau posisi bagian bagian surat termasuk
didalamnya penempatan tanggal, nomor, salam pembuka, salam pembuka,
tembusan dan lain lain.
Bentuk bentuk surat dinas :
 Bentuk lurus penuh

24
 Bentuk lurus
 Bentuk setengah lurus
 Bentuk resmi indonesia lama
 Bentuk indonesia baru
 Bentuk lekuk
 Bentuk alinea menggantung

c. Kaidah Membentuk Surat


1. Syarat membuat surat yang baik
 Memahami permasalahan pokok yang akan disampaikan
 Menggunakan Bahasa baku dan sopan santun dalam menulis surat
 Bahasa yang digunakan sederhana dan tidak Panjang lebar
 Menggunakan kata kata yang umum dan dipahami oleh pembaca
2. Bagian surat
a) Kepala surat atau kop surat
b) Tanggal surat
c) Nomor surat
d) Lampiran surat
e) Hal atau perihal surat
f) Alamat yang dituju
g) Salam pembuka
h) Kalimat pembuka
i) Isi surat
j) Kalimat penutup surat
k) Salam penutup
l) Tanda tangan
m) tembusan

1.3 Kelebihan dan Kelemahan Buku Utama


a. Kelebihan
Buku Bahasa indonesia yang dikarang oleh Dr. Edi Saputra, M.Hum dan
Junaida, M.Pd. memiliki beberapa kelebihan diantaranya yaitu materi dalam

25
buku ini cukup lengkap dan pembahasan di tiap babnya tersusun dan
berurutan, huruf nya juga tidak terlalu kecil dan gampang dibaca dan mudah
untuk dipahami

b. Kelemahan
Kelemahan buku ini adalah sampul depannya yang mudah lepas dan ada
beberapa kata dalam buku ini yang salah pengetikannya dan pada bab ejaan
dan tanda baca pada penjelasan tentang ejaan hanya sampai ejaan baru, tidak
sampai pada ejaan yang disempurnakan (eyd).

2. Identitas Buku Pembanding

Judul Buku : Terampil Berbahasa Indonesia


Pengarang : Dra. Mulyati, M.Pd
Penerbit : Kencana Prenadamedia Group
Tahun Terbit : 2015
Tebal Buku : 226 Halaman
Harga Buku : Rp.55.000

2.1 Pengantar
Buku berjudul Terampil Berbahasa Indonesia ini dikarang oleh Dra. Mulyati,
M.Pd . Didalam buku ini terdapat 9 bab pokok pembahasan dan setiap bab masing-

26
masing memiliki subbab. 12 bab pokok pembahasan tersebut terdiri atas Hakikat
Bahasa, Pungtuasi (penulisan huruf kata dan tanda baca), Kalimat efektif , Topik
Karangan, Kerangka Karangan, Paragraf dan Wacana, Kutipan, Karya Ilmiah, dan Surat
menyurat.

2.2 Ringkasan Isi Buku Utama


Buku Bahasa Indonesia karya Dra. Mulyati, M.Pd memiliki 9 bab yang
membahas materi berbeda. Tiap bab memiliki sub bab tersendiri dan masing masing
subbab memiliki pembahasan yang cukup mendetail. Adapun bab-bab yang ada didalam
buku diatas adalah sebagai berikut :

Bab 1
Pada bab ke-1 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Hakikat Bahasa,
Fungsi Bahasa dan Sejarah Umum Bahasa Indonesia”. Di bab ini dipaparkan secara
mendetail tentang bahasa, bab ini memiliki 3 sub bab yang menjelaskan tentang hal-hal
yang termasuk dalam pembahasan tentang bahasa. Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Hakikat Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang
dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa adalah sebuah sistem artinya Bahasa
dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat
dikaidahkan.
b. Fungsi Bahasa
1. Alat eskpresi jiwa
2. Alat komunikasi
3. Alat beradaptasi
4. Alat control sosial
c. Sejarah umum Bahasa indonesia
1. Bahasa melayu sebagai Bahasa indonesia
2. Kongres Bahasa indonesia
3. Perubahaan Ejaan Bahasa Indonesia

27
4. Kedudukan Bahasa indonesia
5. Kekuatan Hukum Bahasa Indonesia

Bab 2
Pada bab ke-2 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Pungtuasi
(penulisan huruf, kata dan tanda baca)”. Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang
pungtuasi, bab ini memiliki 3 sub bab yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk
dalam pembahasan tentang pungtuasi. Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Penulisan Huruf
1. Penulisan huruf kapital atau huruf besar
2. Penulisan huruf miring
3. Penulisan huruf tebal
b. Penulisan Kata
1. Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan yang berdiri sendiri
2. Kata ulang pada tulisan resmi ditulis secara lengkap dengan menggunakan
tanda hubung
3. Gabungan kata termasuk lazim disebut kata majemuk bagian bagiannya
ditulis terpisah
4. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai
c. Pemakaian Tanda Baca
1. Tanda titik
Dipakai pada akhir singkatan nama orang
2. Tanda koma
Digunakan untuk memisahkan kalimat yang setara
3. Tanda titik koma
Dipakai sebagai ganti tanda penghubung
4. Tanda titik dua
Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian
5. Tanda hubung
Digunakan untuk memperjelas hubungan
6. Tanda pisah

28
Digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat
7. Tanda petik
Digunakan untuk mengapit petikan langsung
8. Tanda petik tunggal
Untuk mengapit petikan yang terdapat pada petikan lain
9. Tanda kurung
Untuk mengapit tambahan keterangan
10. Tanda garis miring
Dipakai sebagai pengganti kata atau
11. Tanda tanya
Dipakai pada akhir kalimat tanya
12. Tanda seru
Dipakai untuk mengakhiri ungkapan pernyataan
13. Tanda ellipsis
Dipakai pada kalimat yang terputus putus
14. Tanda apostrof
Menunjukkan penghilangan bagian kata

Bab 3
Pada bab ke-3 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Kalimat Efektif”.
Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang kalimat, bab ini memiliki 3 sub bab
yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang kalimat.
Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang nyambung dan dapat menimbulkan
kesegaran bagi pembaca atau pendengar tuturan.
b. Persyaratan kalimat efektif
1. Persyaratan kebenaran struktur
2. Persyaratan kecocokan
c. Kiat penyusunan kalimat efektif
1. Kiat pengulangan
2. Kiat pengedepanan

29
3. Kiat penyejajaran
4. Kiat variasi kalimat

Bab 4
Pada bab ke-4 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Topik Karangan”.
Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang karangan, bab ini memiliki 3 sub bab
yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang karangan.
Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Pengertian Topik Karangan
Secara sempit topik dapat disebut sebagai hal pokok yang dibicarakan. Secara
luas topik dapat dinyatakan sebagai hal pokok yang dituliskan atau diungkapkan
dalam karangan.
b. Kriteria Pemilihan Topik
1. Kemanfaatan dan Kelayakan dibahas
2. Kemenarikan
3. Keaktualan
4. Dikenal dengan baik
5. Ketersediaan bahan
6. Tidak terlalu luas atau terlalu sempit
c. Membatasi topik
1. Membuat digram jarum jam
2. Menggunakan diagram pohon
3. Diagram piramida terbalik
4. Hubungan topik dan judul

Bab 5
Pada bab ke-5 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Kerangka karangan
dan Pengembangannya”. Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang karangan, bab
ini memiliki 6 sub bab yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam
pembahasan tentang karangan. Adapun sub bab tersebut yaitu :

30
a. Kerangka Karangan
Adalah kerangka tulisan yang menggambarkan bagian bagian atau butir-butir isi
karangan dalam tatanan yang sistematis.
b. Kegunaan kerangka karangan
Adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Fungsi
utama kerangka karangan adalah mengatur hubungan antara gagasan-gagasan
yang ada.
c. Syarat-Syarat Penyusunan Kerangka Karangan
1. Tema harus dirumuskan dengan jelas
2. Tiap unit kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan yang akan
diuraikan secara tuntas
3. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis
4. Setiap topik harus menggunakan penomoran yang konsisten
d. Bentuk kerangka karangan
1. Kerangka karangan kalimat
2. Kerangka karangan topik
e. Pengembangan kerangka karangan
1. Pengembangan kerangka secara alamiah
2. Pengembangan karangan secara logis
f. Contoh pengembangan topik kerangka karangan

Bab 6
Pada bab ke-6 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Paragraf dan
Wacana”. Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang paragraf, bab ini memiliki 6
sub bab yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang
paragraf. Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Paragraf
Merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antar kalimat yang satu
dan kalimat yang lain. Paragraf disebut juga karangan singkat.
b. Syarat syarat pembentukan paragraf
1. Kesatuan

31
2. Kepaduan
3. Kelengkapan
c. Letak kalimat topik dalam suatu paragraf
1. Paragraf deduktif
2. Paragraf Induktif
3. Paragraf Campuran
4. Tengah Paragraf
5. Seluruh paragraf
d. Pengembangan paragraf
1. Paragraf contoh
2. Paragraf definisi
3. Paragraf perbandingan
4. Paragraf klimaks
5. Paragraf deduksi
6. Paragraf induksi
e. Wacana
Terbagi 2 yaitu wacana ilmiah dan wacana nonilmiah. Pengertian wacana ilmiah
dapat dilihat dari dua sudut Bahasa dan analisisnya. Dari sudut Bahasa tulisan
ilmiah menggunakan Bahasa teknis yang diwarnai dengan istilah-istilah dengan
sesuai bidang garapan/topik.
f. Wacana dan Penggolongannya
1. Narasi
2. Deskripsi
3. Eksposisi
4. Argumentasi
5. Persuasi

Bab 7
Pada bab ke-7 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Kutipan dan
Referensi”. Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang kutipan, bab ini memiliki 2

32
sub bab yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang
kutipan. Adapun sub bab tersebut yaitu
a. Kutipan
Adalah Salinan kalimat, paragraf, atau pendapat dari seorang ahli, ucapan orang
terkenal, pejabat pemerintah maupun alim ulama karena keahliannya baik yang
terdapat dalam buku, jurnal maupun media tulis atau lisan. Kutipan terdiri dari
dua yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
b. Daftar Pustaka
Yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai
bahan acuan dalam penulisan karangan ilmiah.
1. Rujukan dari buku
2. Rujukan dari artikel
3. Rujukan dari jurnal
4. Rujukan dari koran/majalah
5. Rujukan dari intemet

Bab 8
Pada bab ke-8 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Karya Ilmiah”. Di
bab ini dipaparkan secara mendetail tentang karya ilmiah, bab ini memiliki 6 subbab
yang menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang karya
ilmiah. Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Pengertian dan Karakteristik Karya Ilmiah
1. Pengertian karya ilmiah
Karya ilmiah adalah satu karangan yang disusun secara sistematis dan
bersifat ilmiah. Sistematis berarti bahwa karangan atau karya tulis tersebut
disusun menurut aturan tertentu sehingga kaitan antara bagian-bagian
tersebut sangat jelas dan padu.
2. Karakteristik Karya Ilmiah
 Tulisan menggunakan metode ilmiah
 Tulisan didukung dengan menggunakan data empiris
 Data dikumpulkan menggunakan Teknik observasi

33
 Terdapat pengukuran hasil yang ditemukan
 Umumnya menggunakan terminologi khusus
 Tulisan tidak membesar-besarkan masalah
3. Ciri-ciri karya ilmiah
1. Menyajikan pengetahuan
2. Pengetahuan yang disajikan didasarkan pada fakta
3. Mengandung kebenaran yang objektif
4. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa baku
5. Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu
b. Tujuan dan Fungsi Karya Ilmiah
1. Tujuan karya Ilmiah
 Menyampaikan gagasan pada masyarakat luas
 Mendiskusikan gagasan dengan kalangan tertentu
 Mengikuti perlombaan karya ilmiah
 Menyebarkan hasil penelitian pada masyarakat
2. Manfaat Karya Ilmiah
1. Sebagai rujukan
2. Fungsi edukatif
3. Menyebarluaskan perkembangan bidang ilmu kepada masyarakat luas
c. Tipe tipe karya ilmiah
1. Karya Ilmiah Populer
2. Karya Ilmiah Murni
d. Macam-Macam Karya Ilmiah
1. Artikel
2. Makalah
3. Laporan penelititan
4. Jurnal
e. Aturan umum karya ilmiah
1. Abstrak
2. Pendahuluan
3. Kajian pustaka
4. Metode penelitian

34
5. Hasil
6. Simpulan dan saran
7. Referensi
f. Contoh sistematika penulisan karya ilmiah

Bab 9
Pada bab ke-9 buku Bahasa Indonesia ini membahas tentang “Surat Menyurat”.
Di bab ini dipaparkan secara mendetail tentang surat, bab ini memiliki 6 sub bab yang
menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam pembahasan tentang surat menyurat.
Adapun sub bab tersebut yaitu :
a. Pengertian dan Fungsi Surat
1. Wakil pribadi
2. Dasar atau pedoman untuk bekerja
3. Bukti tertulis
4. Alat pengingat
5. Dokumen historis
b. Jenis-Jenis Surat
1. Surat pribadi
2. Surat dinas
3. Surat niaga
4. Surat sosial
5. Surat biasa
6. Surat konfidensial
7. Surat rahasia
c. Bahasa indonesia dalam surat menyurat
1. Bahasa yang jelas
2. Bahasa yang luas dan singkat
3. Bahasa yang santun
4. Bahasa yang resmi
d. Bentuk Surat
1. Bentuk lurus penuh
2. Bentuk lurus

35
3. Bentuk takuk
4. Bentuk setengah lurus
e. Bagian bagian surat
1. Kepala surat
2. Nomor surat
3. Tangga,bulan, dan tahun surat
4. Lampiran
5. Hal
6. Alamat surat
7. Salam pembuka
8. Isi surat
9. Salam penutup
10. Jabatan penulis surat
11. Tanda tangan
12. Nama terang
13. Nomor induk pegawai
14. Cap dinas
15. Tembusan
16. Inisial
f. Kegunaan Bagian Bagian Surat

2.3 Kelebihan dan Kelemahan Buku Pembanding


a. Kelebihan
Buku Bahasa Indonesia karya Dra. Mulyati, M.Pd ini memiliki beberapa
kelebihan diantaranya adalah buku ini memiliki isi yang lumayan lengkap
walaupun ukuran buku ini kecil, kemudian sampul depan buku ini tidak
mudah lepas.

b. Kelemahan

36
Kelemahan buku ini adalah huruf dan kata dalam buku memiliki ukuran
yang kecil sehingga agak sulit dibaca serta pada dalam buku juga terdapat
beberapa huruf yang salah.

3. Perbandingan (Bab Kutipan)


a. Buku Utama
Pada buku utama bab kutipan memiliki 4 subbab yaitu jenis kutipan, Teknik
mengutip berdasarkan bentuknya, Teknik mengutip berdasarkan penulis sumbernya dan
kiat kiat mengutip. Pada buku utama dijelaskan bahwa kutipan adalah pinjaman kalimat
ataupun pendapat dari seorang pengarang atau ucapan seorang pengarang yang terkenal
baik yang terdapat dalam buku atatpun majalah. Pada buku ini dijelaskan bahwa kutipan
dibagi 2 yaitu kutipan langsung dan tak langsung serta Teknik mengutipnya. Selain itu
pada buku ini dijelaskan Teknik mengutip berdasarkan sumbernya yang dibagi menjadi
catatan dalam tubuh karangan dan catatan kaki. Kiat kiat mengutip juga dijelaskan
secara rinci pada buku ini yaitu dengan cara menerangkan kutipan, memperkuat gagasan
dengan kutipan, menyimpulkan beberapa kutipan dan membandingkan beberapa
kutipan.

b. Buku Pembanding
Sedangkan pada buku pembanding bab kutipan memiliki 2 subbab yaitu kutipan dan
daftar pustaka/referensi. Disni dijelaskan bahwa kutipan ialah Salinan kalimat, paragraf,
atau pendapat dari seorang pengarang, ahli, ucapan orang terkenal, pejabat pemerintah
maupun alim ulama karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal maupun
media tulis atau lisan. Pada buku ini juga dijelaskan pembagian kutipan dan Teknik
pengutipan seperti pada buku utama dan pada buku ini daftar pustaka dimasukkan
kedalam bab kutipan tidak terpisah seperti buku utama, di dalam buku ini dijelaskan
secara merinci cara mengambil referensi dari berbagai macam sumber.

37
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua buku diatas memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing tetapi memiliki satu tujuan yaitu memberikan
pengetahuan dan informasi mengenai bahasa Indonesia. Dan dari tugas critical
book report ini dapat dilihat bahwa Laporan resensi buku bukan merupakan
laporan yang bertujuan untuk mengetahui isi buku, tetapi lebih menitikberatkan
pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan analisis)

B. Saran
Sebagai generasi muda ada baiknya mempelajari Bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasioonal kita secara mendalam dan tidak menyalahgunakan Bahasa
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dengan mencampur bahasa Indonesia
dengan Bahasa asing. Kita juga harus mengetahui kaidah kaidah Bahasa
Indonesia agar kita lebih mencintai Bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional
kita..

38
DAFTAR PUSTAKA
Saputra, Edi dan Junaida. 2016. Bahasa Indonesia. Medan : Perdana Publishing
Mulyati. 2015. Terampil Berbahasa Indonesia. Jakarta : Kencana Prenadamedia group

39

Anda mungkin juga menyukai