Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI LAPORAN

Profil UPTD pengolahan sampah cilowong


Tempat Pemrosesan Akhir ( TPA ), awalnya bernama Tempat Pembuangan Akhir
(TPA). Berdasarkan Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2008, tentang Pengelolaan Sampah
maka istilah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dirubah menjadi Tempat Pemrosesan Akhir
(TPA).

TPA adalah tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan
secara aman bagi manusia dan lingkungan.

Fungsi utama TPA adalah tempat pemrosesan akhir sampah.

Lokasi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Cilowong terletak di sekitar


Kampung Cikoak dan Kampung Pasir Gadung, Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan,
Kota Serang, tepatnya disisi jalan Taktakan- Gunungsari. Jarak dari pusat Kota Serang ± 12
km, sedangkan dengan permukiman terdekat ± 600 m’ dari Kampung Cikoak dan ± 1.500
m’ dari Kampung Pasir Gadung Wadas dan yang terdampak dari pengelolaan sampah
Cilowong + 200 m adapun batas TPAS dengan lingkungan lainnya adalah sebagai berikut :

- Sebelah Barat : Jalan Raya Taktakan - Gunungsari


- Sebelah Utara : Kebun Campuran milik masyarakat dan Pemukiman
- Sebelah Timur : Kebun Campuran milik masyarakat
- Sebelah Selatan : Kebun Campuran milik masyarakat

Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Cilowong dibangun dan dioperasikan


mulai Tahun 1995 oleh Pemerintah Kabupaten Serang dengan luas awal 5,5 Ha., dan pada
Periode 1995 – 2007 penambahan lahan seluas + 7 Ha.

Setelah keluarnya Undang Undang Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembentukan


Kota Serang, TPAS Cilowong yang lokasinya berada di Kecamatan Taktakan Wilayah Kota
Serang, maka pada awal tahun 2009 pengelolaan TPAS Cilowong diserahkan dari
Pemerintah Kabupaten Serang kepada Pemerintah Kota Serang, akan tetapi penggunaannya
untuk menampung sampah baik dari wilayah Kota Serang maupun sampah dari wilayah
Kabupaten Serang.
Saat ini status kepemilikan lahan TPAS Cilowong di bawah Pemerintah Kota
Serang,

Pada tahun 2009, antara Pemerintah Kota Serang, Pemerintah Kabupaten Serang ,
PT. Enviro Recycle Indonesia (ERI), dan PT. ERC mengadakan perjanjian kerjasama untuk
pengelolaan sampah di TPAS Cilowong. PT. ERI mengelola sampah menjadi
kompos/pembuatan pupuk organik, sedangkan PT. ERC mengelola gas methane menjadi
energi listrik. Namun kerjasama tersebut mengalami kendala sehingga sampai habis waktu
kerjasama yang ditentukan tidak berhasil sesuai yang telah diharapkan.

Pada tahun 2011 Pemerintah Kota Serang mengadakan penambahan lahan seluas
0,532 Ha, dan Periode 2011 – 2013 penambahan lahan seluas 0,959 Ha, sehingga luas lahan
TPAS Cilowong keseluruhan sampai akhir 2019 seluas ± 14,2 Ha.

Pengelolaan TPAS Cilowong pada Tahun 2009 s/d Desember 2011 tugas pokok dan
fungsinya ada pada Seksi Pengelolaan Persampahan di bawah Bidang Kebersihan, Dinas
Pekerjaan Umum. Dengan adanya perubahan Struktur Organisasi di Pemerintah Kota
Serang dengan terbentuknya Dinas Tata Kota, dari awal tahun 2012 Pengelolaan sampah
tugas pokok dan fungsinya ada pada Seksi Penglolaan Persampahan dibawah Bidang
Kebersihan Dinas Tata Kota. Pada bulan September 2014 Seksi Pengelolaan Persampahan
dirubah menjadi Seksi Pengawasan Dan Peningkatan Peran Serta Masyarakat, dan pada
Tanggal 04 Desember 2014 TPAS Cilowong statusnya berubah menjadi UPT TPAS
Cilowong. Dan dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016,
tentang Perangkat Daerah, dari bulan Januari 2017 UPT TPAS Cilowong dirubah menjadi
UPT Kebersihan, dan pada tahun 2019 dirubah lagi menjadi Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) Pengelolaan Sampah di bawah Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang.

SARANA DAN PRASARANA TPAS CILOWONG


1. Bangunan :
- Kantor
- Bangunan Pabrik Kompos
- Gudang
- Jalan Operasi
- Pos Jaga
- Sel Penampungan Sampah
- Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

2. Peralatan, Alat Berat dan Kendaraan :


- Mesin Pengolahan Kompos : 1 Unit
- Mesin Pengolah Air Limbah : 3 Buah
- Whell Loader/Sovel : 1 Unit
- Buldozer : 1 Unit
- Excavator : 2 Unit
- Dump Truk : 1 Unit
- Mobil Pik Up : 2 Unit
- Sepeda Motor : 1 Unit

TENAGA KERJA
Tenaga Kerja sebanyak : 23 Orang
Terdiri dari :
- PNS : 2 Orang
- Tenaga Kerja Lepas (TKL) : 21 Orang
PENANGANAN SAMPAH

Penanganan sampah di TPAS Cilowong Kota Serang dari tahun 2009 s/d. 2011
dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Serang, dari tahun 2012 s/d. 2016 oleh Dinas
Tata Kota Kota Serang, dan mulai bulan Januari 2017 oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota
Serang.

TPAS Cilowong hanya menerima Sampah Rumah Tangga yaitu sampah yang
berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah
spesifik, dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, yaitu sampah rumah tangga yang
berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, kawasan sosial, kawasan
umum, dan/atau fasilitas lainnya.

Secara umum sampah padat yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga dan pasar
dari wilayah Kota Serang dikumpulkan baik dengan menggunakan gerobak atau langsung
masuk kedalam truk kemudian dibawa ketitik pengumpulan atau pengalihan yang disebut
Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS). Dari TPSS kemudian dilakukan
pemindahan, biasanya secara manual ke dalam truk yang lebih besar untuk di bawa ke
Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Cilowong.

METODE PENGELOLAAN SAMPAH

Metode pengelolaan sampah di TPAS Cilowong awalnya menggunakan sistem open


dumping yaitu sistem pembuangan sampah dilahan tanah lapang terbuka tanpa adanya
pengolahan/pengelolaan lebih lanjut.

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah,


pengelolaan sampah dengan sistem open dumping sudah tidak diperkenankan/dilarang.
Dengan adanya Undang - Undang tersebut, maka TPAS Cilowong mengubah sistem
pengelolaan sampah dari open dumping menjadi Lahan Urug Terkendali (control landfill)
yaitu sampah disebar dan dipadatkan lapis per lapis sampai ketebalan sekitar 4,50 m yang
terdiri dari lapisan lapisan sampah setebal sekitar 0,50 m yang digilas dengan Steel Wheel
Compactor atau Buldozer paling tidak sebanyak 3 sampai 5 gilasan sehingga menjadi sel sel
sampah. Setelah terbentuk ketinggian tersebut , timbunan kemudian ditutup dengan tanah
penutup antara setebal minimum 20 cm. Tinggi lapisan setinggi sekitar 5 m yang disebut
sebagai 1 lift. Sebelum ditutup tanah, sampah disemprot menggunakan bahan kimia EM4
khusus limbah untuk membantu pembusukan sampah dan disemprot menggunakan bahan
kimia Lanatte Dufon untuk mengurangi pengembang biakan lalat, dilakukan pemasangan
pipa pengumpul gas methane.

TPAS Cilowong selain melakukan pekerjaan utama yang meliputi :


Penimbunan/pemadatan sampah, Penutupan sampah menggunakan tanah, Pengolahan lindi,
dan Penanganan gas, juga melakukan pengurangan sampah yang ada di TPAS Cilowong
dengan pemanfaatkan kembali sampah organik menjadi kompos dan sampah plastik
menjadi BBM.

TIMBULAN SAMPAH

1. Kota Serang

Dengan jumlah penduduk Kota Serang ± 650.000 Jiwa,dengan asumsi setiap jiwa
mengasilkan sampah 0,0025 m3/hari, maka timbulan sampah pada tahun 2019 di Kota Serang
sekitar 1.625 m3/hari. Sementara dengan sarana dan prasarana yang ada, Pemerintah Kota Serang,
mengangkut sampah ke TPAS Cilowong ± 600 m3/hari. Sedangkan yang dikelola atau diangkut
oleh pihak swasta ± 130 m3/hari. Sehingga dari timbulan sampah ± 1.625 m3/hari, yang masuk ke
TPAS Cilowong sekitar ± 730 m3/hari.

2. Kabupaten Serang
Sampah Kabupaten Serang yang masuk ke TPAS Cilowong, ditangani oleh
Pemerintah Kabupaten Serang ±220 m3/hari.
Dari dua wilayah yaitu Kota Serang dan Kabupaten Serang, total sampah yang
masuk ke TPAS Cilowong sebanyak ± 950 m3/hari.
Sejak dioperasikan mulai tahun 1995 s/d. akhir tahun 2018, berdasarkan catatan,
volume sampah yang tertampung di TPAS Cilowong sebanyak ± 3.229.379 m3, dengan
rincian sebagai berikut :
No. Tahun Jumlah ( M3) Keterangan
32.4
1 1995 80   Pengelola oleh Kab. Serang
42.8
2 1996 40   Pengelola oleh Kab. Serang
47.8
3 1997 80   Pengelola oleh Kab. Serang
52.9
4 1998 20   Pengelola oleh Kab. Serang
57.9
5 1999 60   Pengelola oleh Kab. Serang
60.3
6 2000 40   Pengelola oleh Kab. Serang
63.8
7 2001 40   Pengelola oleh Kab. Serang
65.8
8 2002 70   Pengelola oleh Kab. Serang
69.1
9 2003 60   Pengelola oleh Kab. Serang
73.3
10 2004 60   Pengelola oleh Kab. Serang
80.4
11 2005 30   Pengelola oleh Kab. Serang
85.2
12 2006 55   Pengelola oleh Kab. Serang
89.8
13 2007 24   Pengelola oleh Kab. Serang
99.3
14 2008 73   Pengelola oleh Kab. Serang
136.0
15 2009 97   Pengelola oleh Kota Serang
159.2
16 2010 16   Pengelola oleh Kota Serang
167.2
17 2011 70   Pengelola oleh Kota Serang
186.4
18 2012 80   Pengelola oleh Kota Serang
206.7
19 2013 48   Pengelola oleh Kota Serang
225.3
20 2014 36   Pengelola oleh Kota Serang
232.5
21 2015 94   Pengelola oleh Kota Serang
330.4
22 2016 50   Pengelola oleh Kota Serang
319.9
23 2017 73   Pengelola oleh Kota Serang
343.6
24 2018 83   Pengelola oleh Kota Serang
343.6
25 2019 83   Pengelola oleh Kota Serang
3.229.37
Jumlah Total 9   `

BERAT JENIS DAN KOMPOSISI SAMPAH TPAS CILOWONG

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Puslitbangtek Ketenaga Listrikan,


Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi :

1. Berat Jenis Sampah di TPAS Cilowong rata-rata 227 kg/m3.


2. Komposisi Sampah

No. Jenis Sampah Prosentase (%)


1 Sisa Makanan 65,00
2 Kertas, Karton dan Nappies 8,00
3 Kayu dan Sampah Taman 4,00
4 Kain dan Produk Tekstil 0,75
5 Karet dan Kulit 0,50
6 Plastik 20,00
7 Logam 0,50
8 Gelas 0,25
9 Lain-lain 1,00
Jumlah 100,00

3. Secara teknis sampah di TPAS Cilowong memiliki potensi untuk


dimanfaatkan sebagai energi listrik.
TPAS Cilowong yang luasnya sekitar 14.200 M2 (14,2 Ha) terbagi menjadi beberapa
fasilitas yaitu :
1. Bangunan Kantor ± 125 M2
2. Bangunan Pabrik Kompos ± 7.000 M2
3. Gudang ± 75 M2
4. Jalan Operasi dan Saluran Air ± 15.000 M2
5. Sel A, B dan C sebagai penampung sampah ± 85.000 M2
6. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) ± 6.000 M2
7. Pos Jaga ± 20 M2
8. Penghijauan/Bufferzone ± 7.000 M2
9. Sisa Lahan yang belum dipakai seluas ± 30.000 M2
merupakan lahan penyangga TPAS Cilowong.
Saat ini untuk menampung sampah yang datang ke TPAS Cilowong berada di Sel C dan Sel
B di atas sampah lama yang sudah ada.

Pada tanggal 1 Januari 2019, TPAS Cilowong mengalami musibah longsor yang
menimbulkan kerugian akibat kerusakan beberapa fasilitas yang sudah ada, antara lain
Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan saluran air (drainase) tertimbun
sampah,instalasi gas methane hancur, jalan dan jaringan listrik putus.
Selain merusak fasilitas milik Pemerintah, musibah longsor juga mengakibatkan beberapa
kebun milik warga di sekitar TPAS tertimbun sampah.
Saat ini TPAS Cilowong yang merupakan bagian dari Dinas Lingkungan Hidup sedang
berusaha menata kembali agar TPAS Cilowong bisa berfungsi lagi sebagaimana mestinya
antara lain membuat kolam kolam pengelolaan air limbah secara manual, memperbaiki
mesin pengolah limbah, memasang jaringan listrik, menata kembali sampah yang longsor,
membuat perencanaan untuk pembangunan IPAL, Jalan dan pemasangan batu bronjong dan
memberikan ganti rugi kepada masyarakat yang tanah atau kebunnya terkena dampak
musibah longsor.
Untuk selanjutnya TPAS Cilowong selain digunakan untuk tempat pemrosesan sampah juga
akan digunakan pula sebagai tempat wisata edukasi

Anda mungkin juga menyukai