METODOLOGI LAPORAN
TPA adalah tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan
secara aman bagi manusia dan lingkungan.
Pada tahun 2009, antara Pemerintah Kota Serang, Pemerintah Kabupaten Serang ,
PT. Enviro Recycle Indonesia (ERI), dan PT. ERC mengadakan perjanjian kerjasama untuk
pengelolaan sampah di TPAS Cilowong. PT. ERI mengelola sampah menjadi
kompos/pembuatan pupuk organik, sedangkan PT. ERC mengelola gas methane menjadi
energi listrik. Namun kerjasama tersebut mengalami kendala sehingga sampai habis waktu
kerjasama yang ditentukan tidak berhasil sesuai yang telah diharapkan.
Pada tahun 2011 Pemerintah Kota Serang mengadakan penambahan lahan seluas
0,532 Ha, dan Periode 2011 – 2013 penambahan lahan seluas 0,959 Ha, sehingga luas lahan
TPAS Cilowong keseluruhan sampai akhir 2019 seluas ± 14,2 Ha.
Pengelolaan TPAS Cilowong pada Tahun 2009 s/d Desember 2011 tugas pokok dan
fungsinya ada pada Seksi Pengelolaan Persampahan di bawah Bidang Kebersihan, Dinas
Pekerjaan Umum. Dengan adanya perubahan Struktur Organisasi di Pemerintah Kota
Serang dengan terbentuknya Dinas Tata Kota, dari awal tahun 2012 Pengelolaan sampah
tugas pokok dan fungsinya ada pada Seksi Penglolaan Persampahan dibawah Bidang
Kebersihan Dinas Tata Kota. Pada bulan September 2014 Seksi Pengelolaan Persampahan
dirubah menjadi Seksi Pengawasan Dan Peningkatan Peran Serta Masyarakat, dan pada
Tanggal 04 Desember 2014 TPAS Cilowong statusnya berubah menjadi UPT TPAS
Cilowong. Dan dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016,
tentang Perangkat Daerah, dari bulan Januari 2017 UPT TPAS Cilowong dirubah menjadi
UPT Kebersihan, dan pada tahun 2019 dirubah lagi menjadi Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) Pengelolaan Sampah di bawah Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang.
TENAGA KERJA
Tenaga Kerja sebanyak : 23 Orang
Terdiri dari :
- PNS : 2 Orang
- Tenaga Kerja Lepas (TKL) : 21 Orang
PENANGANAN SAMPAH
Penanganan sampah di TPAS Cilowong Kota Serang dari tahun 2009 s/d. 2011
dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Serang, dari tahun 2012 s/d. 2016 oleh Dinas
Tata Kota Kota Serang, dan mulai bulan Januari 2017 oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota
Serang.
TPAS Cilowong hanya menerima Sampah Rumah Tangga yaitu sampah yang
berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah
spesifik, dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, yaitu sampah rumah tangga yang
berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, kawasan sosial, kawasan
umum, dan/atau fasilitas lainnya.
Secara umum sampah padat yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga dan pasar
dari wilayah Kota Serang dikumpulkan baik dengan menggunakan gerobak atau langsung
masuk kedalam truk kemudian dibawa ketitik pengumpulan atau pengalihan yang disebut
Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS). Dari TPSS kemudian dilakukan
pemindahan, biasanya secara manual ke dalam truk yang lebih besar untuk di bawa ke
Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Cilowong.
TIMBULAN SAMPAH
1. Kota Serang
Dengan jumlah penduduk Kota Serang ± 650.000 Jiwa,dengan asumsi setiap jiwa
mengasilkan sampah 0,0025 m3/hari, maka timbulan sampah pada tahun 2019 di Kota Serang
sekitar 1.625 m3/hari. Sementara dengan sarana dan prasarana yang ada, Pemerintah Kota Serang,
mengangkut sampah ke TPAS Cilowong ± 600 m3/hari. Sedangkan yang dikelola atau diangkut
oleh pihak swasta ± 130 m3/hari. Sehingga dari timbulan sampah ± 1.625 m3/hari, yang masuk ke
TPAS Cilowong sekitar ± 730 m3/hari.
2. Kabupaten Serang
Sampah Kabupaten Serang yang masuk ke TPAS Cilowong, ditangani oleh
Pemerintah Kabupaten Serang ±220 m3/hari.
Dari dua wilayah yaitu Kota Serang dan Kabupaten Serang, total sampah yang
masuk ke TPAS Cilowong sebanyak ± 950 m3/hari.
Sejak dioperasikan mulai tahun 1995 s/d. akhir tahun 2018, berdasarkan catatan,
volume sampah yang tertampung di TPAS Cilowong sebanyak ± 3.229.379 m3, dengan
rincian sebagai berikut :
No. Tahun Jumlah ( M3) Keterangan
32.4
1 1995 80 Pengelola oleh Kab. Serang
42.8
2 1996 40 Pengelola oleh Kab. Serang
47.8
3 1997 80 Pengelola oleh Kab. Serang
52.9
4 1998 20 Pengelola oleh Kab. Serang
57.9
5 1999 60 Pengelola oleh Kab. Serang
60.3
6 2000 40 Pengelola oleh Kab. Serang
63.8
7 2001 40 Pengelola oleh Kab. Serang
65.8
8 2002 70 Pengelola oleh Kab. Serang
69.1
9 2003 60 Pengelola oleh Kab. Serang
73.3
10 2004 60 Pengelola oleh Kab. Serang
80.4
11 2005 30 Pengelola oleh Kab. Serang
85.2
12 2006 55 Pengelola oleh Kab. Serang
89.8
13 2007 24 Pengelola oleh Kab. Serang
99.3
14 2008 73 Pengelola oleh Kab. Serang
136.0
15 2009 97 Pengelola oleh Kota Serang
159.2
16 2010 16 Pengelola oleh Kota Serang
167.2
17 2011 70 Pengelola oleh Kota Serang
186.4
18 2012 80 Pengelola oleh Kota Serang
206.7
19 2013 48 Pengelola oleh Kota Serang
225.3
20 2014 36 Pengelola oleh Kota Serang
232.5
21 2015 94 Pengelola oleh Kota Serang
330.4
22 2016 50 Pengelola oleh Kota Serang
319.9
23 2017 73 Pengelola oleh Kota Serang
343.6
24 2018 83 Pengelola oleh Kota Serang
343.6
25 2019 83 Pengelola oleh Kota Serang
3.229.37
Jumlah Total 9 `
Pada tanggal 1 Januari 2019, TPAS Cilowong mengalami musibah longsor yang
menimbulkan kerugian akibat kerusakan beberapa fasilitas yang sudah ada, antara lain
Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan saluran air (drainase) tertimbun
sampah,instalasi gas methane hancur, jalan dan jaringan listrik putus.
Selain merusak fasilitas milik Pemerintah, musibah longsor juga mengakibatkan beberapa
kebun milik warga di sekitar TPAS tertimbun sampah.
Saat ini TPAS Cilowong yang merupakan bagian dari Dinas Lingkungan Hidup sedang
berusaha menata kembali agar TPAS Cilowong bisa berfungsi lagi sebagaimana mestinya
antara lain membuat kolam kolam pengelolaan air limbah secara manual, memperbaiki
mesin pengolah limbah, memasang jaringan listrik, menata kembali sampah yang longsor,
membuat perencanaan untuk pembangunan IPAL, Jalan dan pemasangan batu bronjong dan
memberikan ganti rugi kepada masyarakat yang tanah atau kebunnya terkena dampak
musibah longsor.
Untuk selanjutnya TPAS Cilowong selain digunakan untuk tempat pemrosesan sampah juga
akan digunakan pula sebagai tempat wisata edukasi