Disusun oleh :
Dipranastri W. 219040101016
Pembimbing:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah,
serta inayah-Nya kepada penyusun sehingga laporan farmasi klinis dengan judul
“Farmasi Klinis” ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yang diharapkan.
Tujuan penyusunan laporan farmasi klinis ini guna memenuhi tugas Kepaniteraan
Klinik Madya bagian Ilmu Farmasi Kedokteran serta melatih dalam menggunakan
saran dan kritik dari para pembaca sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini.
Atas saran dan kritik pembimbing dan pembaca, penyusun ucapkan terimakasih.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun, pembaca serta rekan-rekan lain
kedokteran.
Penulis
3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN......................................................................................…..………………. 5
BAB II PEMBAHASAN
3.2 SARAN..................................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
6
Standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit ditetapkan antara lain dalam upaya
melindungi keselamatan pasien (patient safety) dari penggunaan obat yang tidak rasional.
Pelayanan kefarmasian di rumah sakit dilakukan oleh apoteker meliputi kegiatan
pengelolaan obat dan pelayanan farmasi klinik. Pelayanan farmasi klinik merupakan
pelayanan langsung yang diberikan apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan
outcome terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek samping obat, salah satunya
adalah kegiatan rekonsiliasi obat5.
Tahap proses rekonsiliasi obat yang dilakukan oleh apoteker di rumah sakit
dimulai dari pengumpulan data yang dilakukan dengan mencatat dan memverifikasi obat
yang sedang dan akan digunakan pasien, meliputi data karakteristik pasien, nama obat,
dosis, frekuensi, rute pemberian, obat mulai diberikan, diganti, dilanjutkan dan
dihentikan, riwayat alergi pasien serta efek samping obat yang pernah terjadi. Semua obat
yang digunakan pasien tiga bulan terakhir, baik obat resep, obat bebas maupun herbal
harus dilakukan proses rekonsiliasi obat5.
Data pada proses rekonsiliasi obat dicatat pada formulir rekonsiliasi obat.
Kesimpulan rekonsiliasi obat yaitu : pengobatan tidak dilanjutkan, pengobatan
dilanjutkan pada saat pasien masuk RS dengan perubahan regimen dan diskrepansi
pengobatan antara profil pasien sebelum rawat inap dan hasil wawancara pasien. Tujuan
rekonsiliasi obat adalah melindungi pasien dari penggunaan obat tidak rasional. Kriteria
pengunaan obat rasional adalah : tepat diagnosis, tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis,
tepat cara pemberian, tepat waktu pemberian, dan tepat lama pemberian6.
bahwa sejumlah besar diskrepansi yang signifikan dapat dideteksi melalui proses
rekonsiliasi obat7,8.
Pada kasus ini rekonsiliasi dilakukan pada pasien yang datang ke IGD pada
tanggal 8 21 september 2020 dengan keluhan lemah pada pemeriksaan fisik TD: 170/100,
HR:110, T: 40,3℃, GDA: 590. Pasien didiagnosa CVA+Diabetes Melitus +Hipertensi+
Psikosis. Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan penunjang pasien
disarankan untuk rawat inap. Tatalaksana yang didapatkan di IGD atau tahap setelah
admisi yaitu, pemberian cairan ringer asetat 20 tpm, injeksi Omeprazol 40 mg IV, injeksi
santagesik 1 gr, injeksi ondansetron 4 mg, injeksi apidra IV 20 IU, injeksi levofloksasin
750 mg, dan paracetamol 1 gr.
8
1 Infus RA Ringer acetated 20 tetes per menit IGD 20-9-2020 Masih dilanjut - L/T/S L/S Obat dilanjutkan diruangan
2 Levofloxacin Levofloxacin Injeksi 1x750mg Ruang Rawat Inap 21-9-2020 Masih dilanjut - L/T/S L/S Obat dilanjutkan diruangan
3 Neurobion 5000 Multivitamin B1, B6, B12 1x 1 ampul (3ml) IGD 20-9-2020 Masih dilanjut - L/T/S L/S Obat dilanjutkan diruangan
4 Apidra Insulin glulisin 20 IU, 16 IU, 6 IU Ruang Rawat Inap 21-9-2020 Masih dilanjut - L/T/S L/S Obat dilanjutkan diruangan
5 Omeprazole Omeprazole Injeksi 40mg Ruang Rawat Inap 21-9-2020 Masih dilanjut - L/T/S L/S Obat dilanjutkan diruangan
6 Santagesik Paracetamol Injeksi 1gram Ruang Rawat Inap 21-9-2020 Masih dilanjut - L/T/S L/S Obat dilanjutkan diruangan
7 Ondansentron Ondansentron Injeksi 8gram/12 jam Ruang Rawat Inap 21-9-2020 Masih dilanjut - L/T/S L/S Obat dilanjutkan diruangan
8 Piracetam Piracetam PO 2x1 gram Ruang Rawat inap 21-9-2020 Masih dilanjut - L/T/S L/S Obat dilanjutkan diruangan
9 Prorenal Esensial ketoacid 3x 1 tablet Ruang Rawat inap 22-9-2020 Masih dilanjut - L/T/S L/S Obat dilanjutkan diruangan
10 Candesartan Candesartan PO 1x16mg Ruang Rawat inap 21-9-2020 Masih dilanjut - L/T/S L/S Obat dilanjutkan diruangan
11 Citicolin Citicolin Injeksi 2x500mg Ruang Rawat inap 21-9-2020 Masih dilanjut - L/T/S
m
L/S Obat dilanjutkan diruangan
12 Pregabalain Pregabalain 3x75mg Ruang Rawat inap 21-9-2020 Masih dilanjut - L/T/S Lm/S Obat dilanjutkan diruangan
13 Simvastatin Simvastatin PO 1X20mg Ruang Rawat inap 23-9-2020 Masih dilanjut - L/T/S
m
L/S Obat dilanjutkan diruangan
14 Clopidogrel Clopidogrel Injeksi 1x75mg Ruang Rawat inap 22-9-2020 Masih dilanjut - L/T/S m
L/S Obat dilanjutkan diruangan
15. Lantus Insulin glargine Injeksi 1 x 8 IU, 10 IU Ruang Rawat Inap 21-9-2020 Masih dilanjut - L/T/S
m
L/S Obat dilanjutkan diruangan
16 D40% Dextrose 40% 1 flacon 25 ml Ruang Rawat Inap 23-9-2020 23-9-2020 - L/T/S L /mS Obat dilanjutkan diruangan
m
OBAT NON RESEP (Contoh: Produk OTC, Herbal, dll)
No Nama Generik Nama Dagang Regimen Sumber Obat Tgl.Mulai Tgl.Stop Jml Obat Status Obat Status Obat Catatan
Tersisa Saat Admisi Saat Pulang
1 L/T/S L/S
2 L/T/S L/S
6 L/T/S L/S
Sumber Informasi Obat Daftar Obat Dibuat Oleh:
Status pasien di Medical Record Apoteker : Ayu Riski Tgl:26.09.20
Pasien / Keluarga Pasien Nama: Telepon :
Kunarcik Telp: - Keterangan
TABEL 2.1. FORMULIR REKONSILIASI OBAT Formulir diisi lengkap lingkari salah satu huruf dibawah ini:
L : lanjut
Apotek di luar RS Nama: T : Tunda
Telp: S : Stop
Lainnya (sebutkan) :
9
TABEL 2.2. PEMANTAUAN TERAPI OBAT
No Identitas Nama obat dan Dosis Cara Lama Masalah yang berkaitan Rekomendasi
. pasien komposisi pemberia pemberian dengan penggunaan obat
n
1. Nama Pasen : 1. Omeprazole 1 x 40 mg IV Masih lanjut 1.omeprazole + clopidogrel 1. Monitoring
Ny.K 2. Acethaminophen 1 x 1 gr IV Masih lanjut Interaksi Obat : efektivitas fungsi
Diagnosa : (Paracetamol) IV Masih lanjut omeprazole menurunkan efek motorik dan
CVA + 3. ondansetron 1 x 4-8 mg IV Masih lanjut clopidogrel dengan neurologis.
Diabeters 4. Levofloksasin 1 x 750 mg IV Masih lanjut mempengaruhi metabolisme 2. Monitoring keadaan
mellitus + 5. Piracetam 2 x 1 gr P.O Masih lanjut enzim hati yaitu CYP2C19. klinis pasien.
Hipertensi + 6. Candesartan 1 x 16 mg P.O Masih lanjut Hindari atau Gunakan Obat Monitoring
Psikosis 7. Simvastatin 1 x20mg P.O Masih lanjut Alternatif. penggunaan
8. Clopidogrel 1 x 75 mg I.V Masih lanjut Khasiat Clopidogrel dapat clopidogrel karena
9. Citikolin 2 x 500 mg I.V Masih lanjut dikurangi dengan obat yang dapat meningkatkan
10.Neurobion 1 x 5000mg PO Masih lanjut menghambat CYP2C19. resiko perdarahan.
11. Pregabalin 2 x 75mg PO Masih lanjut Penghambatan agregasi platelet 3. Monitoring kadar
12. Infus RA 20 tpm IV Masih lanjut oleh clopidogrel sepenuhnya gula darah pasien
13. D40% 1 flacon 25 ml IV Masih lanjut disebabkan oleh metabolit dan tanda
14. Lantus 8 IU, 10 IU SC Masih lanjut aktif. hipoglikemia.
15. Apidra 20 IU, 16 IU, 6 SC Masih lanjut Clopidogrel dimetabolisme 4. Monitoring tekanan
IU menjadi metabolit aktif, darah pada pasien
3
16. Prorenal 3 x 1 tablet PO Masih lanjut sebagian oleh CYP2C19. untuk mencegah
perburukan kondisi
2.omeprazole x simvastatin pasien.
Interaksi Obat : 5. Monitoring kadar
Kombinasi obat-obatan ini kolesterol pada
dapat meningkatkan kadar dan darah karena
efek simvastatin dalam darah. penderita diabetes
Hal ini dapat meningkatkan yang menunjukkan
risiko efek samping seperti peningkatan
kerusakan hati dan kondisi prevalensi
10
atau berkepanjangan). 4
4. Pregabalin x Candesartan
Interaksi Obat :
Menggunakan pregabalin
bersama dengan candesartan
dapat menyebabkan
angioedema, suatu kondisi yang
berhubungan dengan
pembengkakan pada wajah,
mata, bibir, lidah, tenggorokan,
dan kadang-kadang juga tangan
dan kaki. Angioedema dapat
terjadi dengan dosis obat
pertama atau setelah banyak
dosis. 4
5. piracetam + clopidogrel
piracetam meningkatkan efek
clopidogrel dengan sinergisme
farmakodinamik
6. levofloxacin + insulin
glulisine
levofloxacin meningkatkan
efek insulin glulisine dengan
sinergisme farmakodinamik.
7. levofloxacin + insulin
glargine
levofloxacin meningkatkan
efek insulin glargine dengan
sinergisme farmakodinamik.
12
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Farmasi klinik adalah pelayanan langsung yang diberikan tenaga farmasi kepada pasien
dalam rangka meningkatkan outcome terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek samping
karena obat. Dalam mengembangkan kemampuan dan pengetahuan terkait farmasi klinis
mahasiswa Program Pendidikan Dokter UNISMA melakukan telaah pada salah satu pasien RSI
UNISMA yang berupa rekonsiliasi obat, pemantauan terapi obat dan konseling pasien.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA