Anda di halaman 1dari 18

PERKEMBANGAN ILMU SEL

DAN TEKNOLOGI PERKEMBANGAN SEL

DOSEN PENGAMPU :

Laily Fitriana, S.P ., M.Si

DISUSUN OLEH :

Mohd.Zidni Wilman
NIM : 2026121

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahnya nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalh dengan judul “PERKEMBANGAN ILMU SEL DAN TEKNOLOGI
PERKEMBANGAN SEL”.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, saya mengharapkankritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalh ini nantinya dapat menjadi malakah
yang lebih baik lagi. Demikian dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Pasir pengaraian, 30 September 2020

Mohd.Zidny Wilman
NIM:2026121

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1.......................................................................................................................................Latar
Belakang.......................................................................................................................1
1.2.......................................................................................................................................Rum
usan Masalah................................................................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................................................2


2.1.......................................................................................................................................Sejar
ah Penemuan Sel..........................................................................................................2
2.2.......................................................................................................................................Teori
Sel.................................................................................................................................3
2.3.......................................................................................................................................Perbe
daan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan.............................................................................4
2.4.......................................................................................................................................Sel
Prokariotik dan Eukariotik...........................................................................................5
2.5.......................................................................................................................................Perbe
daan Sel Prokariotik dan Eukariotik.............................................................................10
2.6.......................................................................................................................................Tekn
ologi Perkembangan Sel...............................................................................................11

BAB III. PENUTUP...............................................................................................................13

3.1 Kesimpulan................................................................................................................13
3.2 Saran...........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah
kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup. Di dalam tubuh manusia, telah dikenali
sekitar 210 jenis sel. Sebagaimana organisme multiselular lainnya, kehidupan manusia juga
dimulai dari sebuah sel embrio diploid hasil dari fusi haploid oosit dan spermatosit yang
kemudian mengalami serangkaian mitosis. Pada tahap awal, sel-sel embrio bersifat totipoten,
setiap sel memiliki kapasitas untuk terdiferensiasi menjadi salah satu dari seluruh jenis sel tubuh.
Selang berjalannya tahap perkembangan, kapasitas diferensiasi menjadi menurun menjadi
pluripoten, hingga menjadi sel progenitor yang hanya memiliki kapasitas untuk terdiferensiasi
menjadi satu jenis sel saja, dengan kapasitas unipoten.
Pada level molekular, perkembangan sel dikendalikan melalui suatu proses pembelahan
sel, diferensiasi sel, morfogenesis dan apoptosis. Tiap proses, pada awalnya, diaktivasi secara
genetik, sebelum sel tersebut dapat menerima sinyal mitogenik dari lingkungan di luar sel.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana Sejarah Penemuan Sel?
2. Bagaimana Teknologi Perkembangan Sel?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Penemuan Sel


Sel adalah unit terkecil dalam organisme hidup, baik dalam dunia tumbuh-tumbuhan
maupun hewan. Beberapa organisme, misalnya bakteri, merupakan uniseluler, yaitu terdiri dari
hanya satu sel saja. Beragam organisme lainnya, misalnya manusia, adalah multiseluler
(manusia diperkirakan memiliki 100.000 miliar sel dalam tubuhnya). Teori tentang sel yang
pertama kali dikemukakan pada abad ke-19 menyatakan bahwa semua organisme tersusun atas
satu atau lebih sel. Setiap sel berasal dari sebuah sel lainnya. Seluruh fungsi vital bagi
organisme terjadi di dalam sel dan sel-sel tersebut mengandung informasi genetik yang
dibutuhkan untuk mengatur fungsi sel dan memindahkan informasi kepada sel-sel generasi
berikutnya. Sel terdiri atas protoplasma, yaitu, isi sel yang terbungkus oleh suatu membran atau
selaput sel.
Evolusi sains seringkali berada sejajar dengan penemuan peralatan yang memperluas
indera manusia untuk bisa memasuki batas-batas baru. Penemuan dan kajian awal tentang sel
memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad ke
tujuh belas. Sehingga mikroskop sejak awal tidak dapat dipisahkan dengan sejarah penemuan sel,
yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Galileo Galilei (Awal Abad 17)
Dengan alat dua lensa menggambarkan struktur tipis dari mata serangga. Gallei sebenarnya
bukan seorang biologiwan pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop.
2. Anton van Leeuwenhoek (24 Oktober 1632 – 26 Agustus 1723)
Menggunakan lensa-lensa untk melihat beragam spermatozoa, bakteri dan protista.
3. Matias Jacob Schleiden pada tahun 1838
Berpendapat bahwa ada hubungan yang erat antara nukleus dan perkembangan sel.
4. Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil
pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat
secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut
dinamakan sel.

2
5. Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian
terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang
menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan
adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya
tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia
menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua penelitian tersebut
keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
6. Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat
benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang
kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan
analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu
sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.
7. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan
Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu
diberinya nama protoplasma.
8. Max Schultze (1825-1874)
Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik
kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup.

2.2. Teori Sel


Rudolf Virchow (1821-1902) seorang ahli fisiologi menyatakan bahwa sel membelah
menjadi dua sel. Sel berasal dar sel yang sudah ada.
Analis mikroskopis pada pertengahan abad 19 membuktikan bahwa sel adalah unit terkecil
kehidupan yang berlangsung terus menerusberasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel
tunggal. Konsep-konsep tersebut menjadi teori sel:
1. Semua organisme tersusun atas satu sel atau lebih sel
2. Sel adalah unit terkecil yang memiliki semua persyaratan hidup

3
3. Keberlangsungan kehidupan secara langsung berasal dari pertumbuhan dan pembelahan
sel.
Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d. sel merupakan unit hereditas.
Beberapa teori sel itu menunjukkan betapa pentingnya peranan sel, karena hampir semua proses
kehidupan dan kegiatan makhluk hidup dipengaruhi oleh sel.

2.3. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan


Sel Tumbuhan Sel Hewan
 Sel tumbuhan lebih besar dari pada  Mempunyai vakuola atau rongga sel
sel hewan. yang besar.
 Sel hewan lebih kecil dari pada sel  Tidak mempunyai vakuola. Walau
tumbuhan. terkadang sel beberapa hewan
uniseluler memiliki vakuola (tapi tidak
sebesar yang dimiliki tumbuhan).
 Mempunyai bentuk yang tetap.  Menyimpan tenaga dalam bentuk biji
(Granu) kanji.
 Tidak mempunyai bentuk yang tetap.  Menyimpan makanan dalam bentuk biji
(Granu) glikogen.
 Mempunyai dinding sel.  Tidak mempunyai sentrosom.
 Tidak mempunyai dinding sel.  Mempunyai sentrosom.
 Mempunyai klorofil.
 Tidak mempunyai klorofil.

2.4. Sel Prokariotik dan Eukariotik

4
Sel ialah satu unit kehidupan. Semua benda hidup baik hewan atau tumbuhan disusun
oleh sel. Sel-sel ini berkumpul dan bergabung dengan adanya bahan antara sel diantaranya untuk
membentuk jaringan seperti otot, tulang rawan dan saraf. Dalam keadaan tertentu beberapa
jaringan bergabung dan membina organ seperti kelenjar, pembuluh darah, kulit dal lain-lain.
Di alam ini kita dapat membagi sel ke dalam dua kelompok, yaitu sel prokariotik dan sel
eukariotik. Istilah prokariotik, dibangun dari kata pro dan karyon. Pro, artinya sebelum dan
kryon, artinya inti. Jadi sel prokariotiiik artiya ”sebelum inti”. Ini mengandung pengertian bahwa
sel prokariotik bukannya tanpa inti, melainkan memiliki materi genetik yang tersebar di dalam
sitplasmanya. Eukariot dibangun dari kata Eu da Karyon. Eu, berarti sungguh dan karyon berarti
inti. Jadi sel eukariotik adalah sel-sel yang telah memiliki inti sel, atau sel yang memiliki materi
inti yang terorganisasi dalam suatu selaput, sehingga inti selnya tampak jelas (Sumardi dan
Marianti, 2007).
Telah diketahui bahwa semua organisme hidup di bumi sekarang berasal dari sel tunggal
yang lahir 3.500 berjuta-juta tahun yang lalu. Sel purba ini digambarkan dengan suatu selaput di
sebelah luar, salah satu peristiwa yang rumit yang memimpin penetapan hidup di atas bumi.
Molekul organik sederhana tersebut mungkin telah diproduksi dalam kondisi-kondisi yang
memungkinkannya hidup dan lestari di bumi dalam status awal hidpunya (kira-kira selama
milyaran tahun pertamanya).
1. Sel Prokariot
Yang termasuk di dalam golongan sel-sel prokariotik adalah bakteri dan ganggang hijau-
biru atau Cyanobacteria. Struktur sel bakteri dapat di lihat pada gambar berikut:

5
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat di bagian dalam membran plasma terdapat
sitoplasma, ribosom dan nukleoid. Sitoplasma dapat mengandung vakuola, vesikel (vakuola
kecil) dan menyimpa cadangan gula komplek atau bahan-bahan organik. Ribosom terdapat bebas
di dalam sitoplasma dan tempat terjadinya sintesis protein.

2. Sel Eukariot
Sel-sel eukariotik memiliki struktur yang lebh maju dari pada sel-sel prokariotik. Sel
pada umumnya terlihat sebagai massa yang jenih dengan bentuk yang tidak teratur, dibatasi oleh
sutu selaput dan ditengah-tengahnya tedapat bangunan yang lebih pucat yang bentuknya bulat,
disebut nnukleus atau inti sel. Jadi secara umum sel itu dibina oleh selaput atau membran sel,
plasma sel, dan inti sel. Di bawah dapat dilihat struktur sel eukariotik (sel hewan dan sel
tumbuhan):
a. Membran Sel
Membran plasma merupakan batas kehidupan, batas yang memisahkan sel hidup dengan
sekelilingnya yang mati. Lapisan tipis yan luar biasa ini tebalnya kira-kira 8 nm. Seperti semua
membran biologis, membran plasma memiliki permeabilitas selektif, yakni membran ini
memungkinkan beberapa substansi dapat melintasinya dengan mudah daripada substansi lainnya.
(Campbell, dkk., 2002).
Berikut dapat dilihat struktur dari membran plasma :
Ada 3 model struktur membran sel:
1. Model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972.
Pada teori ini, membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul
lipid yang dapat berpindah secara lateral disepanjang lapisan membran.
2. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak
(dinamis) dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama
dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen.
3. Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida,
dan kolesterol.
Secara umum, fungsi membran plasma adalah sebagai berikut (Landriani, 2007):
1. Mengatur transport zat
2. Melindungi sitoplasma dan isi sel

6
3. Terdapat protein integral untuk transport aktif
4. Terdapat protein perifer untuk menangkap zat yang dibutuhkan

b. Sitoplasma
Sitoplasma disebut juga plasma sel. Istilah ini digunakan untuk memberikan nama dari
cairan sel dan segala sesuatu yang terlarut di dalamnya, untuk membedakan cairan yang berada
dalam inti sel, yaitu nukleoplasma.
Sitoplasma berada dalam sistem koloid kompleks, sebagian besar adalah air yang di dalamnya
terlarut molekul- molekul kecil maupun besar (makromolekul), ion-ion, dan bahan hidup atau
organel-organel. Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain:
1. Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma berupa sistem membran yang sangat luas di dalam sel, berupa
saluran-saluran dan tabung pipih. Ruang yang terkurung itu mungkin saling berhubungan
Retikulum endoplasma ada dua jenis, yaitu:
a. RE kasar atau bergranula
b. RE halus atau tak bergranula
RE kasar kerana terdapat unit-unit ribosom pada permukaan external membrannya. RE
halus tidak mempunyai ribosom pada permukaannya. RE licin banyak terdapat dalam sel-sel
hepar dan kelenjar adrenal.
2. Ribosom
Ribosom merupakan struktur yang paling kecil yang tersuspensi di dalam sitoplasmanya.
Bentuknya agak bulat, dengan diameter kurang lebih 250.
Fungsi ribosom adalah sebagai tempat sintesis protein. Di bawah mikroskop elektron, tampak
bahwa ribosom terdiri dari dua bagian, yang satu leih besar dari yang lain.
3. Badan Golgi
Badan Golgi terbentuk oleh susunan lempengan kantong-kantong yang khas dikelilingi
membran. Lempengan kantong ini disebut sisterna. Dalam sel tumbuhan, badan Golgi terdiri atas
susunan dari beberapa sisterna. Pada penghujung kantong terdapat kantong-kantong bulat kecil
atau vesikula yang menempel dan yang seolaholah terjentik dari ujung kantong yang berukuran
lebih besar (Sheeler and Bianchi, 1987).

7
Badan Golgi sebagai organel sel eukariotik mempunyai fungsi yang beragam, antara lain
(Sheeler and Bianchi, 1987):
1) Mengemas bahan-bahan sekresi yang akan dibebas-kan dari sel,
2) Memproses protein-protein yang telah disintesa oleh ribosom dari retikulum endoplasma,
3) Mensintesa polisakarida tertentu dan glycolipids,
4) Memilih protein untuk berbagai lokasi di dalam sel,
5) Memperbanyak elemen membran yang baru bagi membran plasma, dan
6) Memproses kembali komponen-komponen membran plasma yang telah memasuki sitosol
selama endositosis. Badan golgi berperan dalam banyak proses selular yang berbeda tetapi
yang utama adalah dalam hal sekresi.
4. Mitokondria
Mitokondria berbentuk lonjong atau oval, berdiameter kurang lebih 0,2 µm. Mitokndra
memiliki membran rangkap, membran dalam membentuk lipata-lipatan yang dinamakan krista.
Di dalam sel jumanya banya sekali, terutama pada sel-se yang giat bekerja seperti hat, ginjal, dan
sel-sel otot. Fungsi utama dari mitokondria adalah sebagai tempat respirasi sel atau sebagai
pembangkit energi.
5. Lisosom
Lisosom adalah struktur-struktur kecil, berbentuk agak bulat dan bermembran. Ia
merupakan organel sitoplasma yang mengandung berbagai jenis enzim hidrolisis. Dapat
dibedakan atas lisosom primer dan lisosom sekunder. Lisosom hanya ditemukan pada sel hewan
saja.
6. Kloroplast
Kloroplast hanya terdapat pad tumbuhan dan ganggang tertentu. Kloroplas dibatasi oleh
membran rangkap, di dalamnya terdapat cairan atau matriks fluid yang disebut stroma, dapat
dilihat pada gambar berikut:

8
Berdasarkan gambar dapat dilihat bahwa pada bagian dalam stroma terdapat struktur
yang membran yang dinamakan tilakoid. Tumpukan tilakoid disebut granum. Bagian dalam
tilakoid disebut lokulus. Tilakoid yang menghubungkan antar grana disebut fret. Di dalam
membran tilakoidterdapat enzim-enzim untuk kelengkapan reaksi terang fotsintesis, dan di
sinilah terdapatnya lorofil. Jadi fungsi tilakoid adalah sebagai tempat berlangsungnya reaksi
terang fotosintesis. Sedangkan pada stroma terdapat enzim-enzim yang sangat penting untuk
reduksi CO2 menjadi kabohidrat. Jadi fungsi stroma adalah tempat berlangsungya reaksi gelap
fotosintesis
7. Peroksisom
Peroksisom merupakan ruangan metabolisme khusus yang dilingkupi oleh membran
tunggal (gambar). Peroksisom mengandung enzim yang mentransfer hidrogen dari berbagai
substrat ke oksigen, yang menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2) sebagai produk samping,
dari sinilah organel tersebut mengambil namanya.
Peroksisom berbentuk agak bulat dan sering memiliki inti butiran atau kristal yang
mungkin saja kumpulan banyak enzim. Peroksisom ini berada dalam sel daun. Berdasarkan
gambar di atas dapat dilihat kedekatannya dengan dua keloroplastdan sat mitokondria. Organel-
organel ini bekerja sama dengan peroksisom dalam fungsi metabolisme tertentu.
8. Vakuola
Vakuola dan vesikula merupakan kantung terikat membran di dalam sel, tetapi vakuola
lebih besar daripada vesikula. Vakuola sentral biasanya merupakan ruangan terbesar di dalam sel
tumbuhan, yang meliput 80% atau lebih dari sel dewasanya. Vakuola sel tumbuhan merupakan
ruangan yang serbaguna. Vakuola ini merupakan tempat menyimpan senyawa organik, seperti

9
protein yang ditumpuk dalam vakuoa sel penyimpanan dalam benih. Vakuola ini juga ,erupakan
tempat penimbunan ion anorganik yang utama dari sel tumbuhan, seperti kalium dan klorida.
9. Inti Sel
Nukleus merupakan organel yang paling penting bagi sel. Ada sel yang mempunyai dua
nukleus seperti sel otot jantung dan ada multinukleus seperti sel otot rangka. Dari segi morfologi,
nukleus terdiri atas:
a) membran nukleus
b) kromatin
c) nukleolus
d) nukleoplasma
Inti sel berbentuk bulat atau lonjong, dibatasi oleh membran rangkap. Fungsi inti sel
adalah sebagai pusat aktivitas sel dan sebagai pengatur pewarisan sifat-sifat keturunan
(kromosom).

2.5. Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik


Berikut adalah tabel perbedaan sel prokatiot dan eukariotik:
SEL EUKARIOTIK PERBANDINGAN SEL PROKARIOTIK
Protista, Fungi, Tumbuhan, Organisme Bakteri, Alga Hijau, Alga Biru,
Hewan, Jenis Alga selain alga Microplasma
biru dan hijau.
Umumnya 5-100 µm Ukuran Sel Umumnya 1-10 µm
Ada Selubung Inti Tidak Ada
Sangat panjang terdapat dalam DNA Sirkular, dalam sitoplasma
inti
Multiple Kromosom Tunggal
Ada Nukleolus Tidak Ada
Mitosis/Meiosis Pembelahan Amitosis/Vegetatif
Ada Endomembran Tidak Ada
Ada, respirasi seluler Mitokondria Enzim respiratorius dan
fotosintesis dalam membran
plasma
Nukleus, Mitokondria, Organel Sedikit/tidak ada
Kloroplas, RE, dll
2.6. Teknologi Perkembangan Sel

10
Teknologi reproduksi adalah cara perkembangbiakan yang dilakukan dengan
menggunakan peralatan tertentu untuk mendapatkan individu baru yang punya sifat dan karakter
lebih baik dari pada induk secara cepat.
Teknologi reproduksi pada hewan dan tumbuhan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
manusia seperti bahan makanan yang lebih baik dan keseimbangan populasi dengan cara
menghindari kepunahan suatu spesies.
1. Teknologi Reproduksi Pada Tumbuhan

a. Hidroponik
Hidroponik merupakan cara penanaman tumbuhan dengan menggunakan larutan nutrisi
dan mineral dalam air dan tanpa menggunakan tanah.Tanaman darat khususnya sayuran seperti
paprika, tomat, timun, melon, terong, dan selada dapat ditumbuhkan secara langsung dalam
wadah yang berisi nutrisi atau dengan ditambah medium yang tak larut dalam air, misalnya
kerikil, arang, sekam, spons, serbuk kayu, dan lain sebagainya. Ilmuwan menemukan bahwa
tumbuhan menyerap nutrisi yang penting dalam bentuk ion-ion yang terlarut dalam air.
Kelebihan teknik reproduksi hidropinik antara lain: keuntungan hidroponik tanaman
tumbuh lebih cepat, pemakaian pupuk lebih hemat, pemakaian air lebih efisien, tenaga kerja
yang diperlukan lebih sedikit, lingkungan kerja lebih bersih, hara dan pH lebih teliti, dan
masalah hama dan penyakit tanaman dapat dikurangi
b. Vertikultur
Vertikultur adalah teknik budidaya tanaman dengan cara membuat instalasi secara
bertingkat (vertikal) dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah tanaman. Vertikultur diserap dari
bahasa Inggris yang berasal dari kata vertical dan culture. Penanaman teknik ini menggunakan
sistem budidaya pertanian secara bertingkat baik indoor maupun outdoor. Tujuan utama aplikasi
teknik vertikultur adalah memanfaatkan lahan sempit seoptimal mungkin.
Teknik budidaya ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan
dan lahan terbatas. Jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan biasanya adalah tanaman yang
memiliki nilai ekonomi tinggi, berumur pendek atau tanaman semusim khususnya sayuran
(seperti seledri, caisism, pack-choy, dan selada), dan memiliki sistem perakaran yang tidak
terlalu luas. Beberapa keunggulan teknik ini adalah: hemat lahan dan air, wadah media tanam
disesuaikan dengan kondisi setempat, umur tanaman relatif pendek, pemeliharaan tanaman relatif
sederhana, dan sangat mendukung pertanian organik.

11
c. Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur jaringan adalah suatu metode perbanyakan tumbuhan dengan cara mengambil
suatu bagian dari tanaman, seperti sel atau sekelompok sel, jaringan, atau organ. Bagian tanaman
yang telah diambil selanjutnya ditumbuhkan dalam kondisi steril pada medium yang
mengandung nutrisi dan zat pengatur tumbuh (hormon). Bagian tanaman akan dapat
memperbanyak diri dan berkembang menjadi tanaman yang memiliki organ yang lengkap yaitu
akar, batang, dan daun.
Tujuan reproduksi teknik kultur jaringan adalah untuk memperoleh bibit tumbuhan
dengan jumlah yang sangat banyak, dengan kualitas yang sama, waktu cepat, mempunyai sifat
serupa dengan induknya. Semua jenis tumbuhan dapat dikembangbiakkan menggunakan metode
ini,namun masing-masing memerlukan perlakuan khusus agar dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik. Contoh tanaman yang diperbanyak dengan kultur jaringan diantaranya adalah
tanaman kelapa sawit, jatimas, coklat, anggrek.
2. Teknologi Reproduksi Pada Hewan
Selain tumbuhan untuk memperbanyak dan memperbaiki keturunan pada hewan ternak
juga dikenal beberapa teknologi reproduksi. Beberapa teknologi reproduksi pada hewan antara
lain sebagai berikut:
a. Inseminasi Buatan
Kawin suntik atau dikenal dengan istilah inseminasi buatan (IB) adalah proses
memasukkan cairan sperma (semen) dari sapi jantan yang unggul kedalam saluran reproduksi
sapi betina dengan bantuan manusia. Inseminasi buatan ini dilakukan dengan cara memasukka
nsp*rma (semen) yang telah dibekukan dengan menggunakan alat seperti suntikan. Inseminasi
buatan memiliki beberapa manfaat, antara lain efisiensi waktu dan biaya serta memperbaiki
kualitas anakan sapi.Perbaikan kualitas misalnya sebagai penghasil daging yang berkualitas (sapi
potong). Sebagai contoh, untuk menghasilkan anakan sapi dengan kualitas daging yang baik dan
berjumlah banyak, diambil sel-sel sperma dari sapi brahman dari India untuk di inseminasikan
pada sapi betina lokal.

b. Perkawinan Silang

12
Perkawinan silang adalah perkawinan dua hewan yang berlainan varietas dalam satu
spesies. Tehnik ini dilakukan dengan memperhatikan sifat-sifat yang baik dari individu-individu
yang disilangkan. Pembastaran merupakan cara sederhana dan paling mudah untuk mendapatkan
bibit unggul. Kelemahan dari sistem pembastaran adalah hanya dapat dilakukan antar varietas
dalam satu spesies.
Salah satu contoh perkawinan silang adalah Kambing PE (Peranakan Etawa). Kambing
ini merupakan hasil persilangan antara kambing Etawa dengan kambing lokal/Kacang.

13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil yag menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi
kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.karena itu, sel dapat berfungsi secara autonom
asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Pada level molekular, perkembangan sel dikendalikan melalui suatu proses pembelahan sel,
diferensiasi sel, morfogenesis dan apoptosis. Tiap proses, pada awalnya, diaktivasi secara
genetik, sebelum sel tersebut dapat menerima sinyal mitogenik dari lingkungan di luar sel.

3.2. Saran
1. Bagi kita dan generasi yang akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur
dan fungsi organel sel pada makhluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan
tumbuhan.
2. Kepada MAHASISWA, hendaknya memahami lebih detail mengenai sejarah sel dan
teknologi perkembangan sel

14
DAFTAR PUSTKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)

https://m-utakatikotak-com.cdn.ampproject.org/v/s/m.utakatikotak.com/amp/index/17024/
Sejarah-Penemuan-Sel-dan-Perkembangan-Teori-Sel-Hingga-Saat-Ini?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=16017970573294&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.utakatikotak.com%2Fkongkow%2Fdetail
%2F17024%2FSejarah-Penemuan-Sel-dan-Perkembangan-Teori-Sel-Hingga-Saat-Ini

15

Anda mungkin juga menyukai