DAFTAR ISI........................................................................................................................................
DAFTAR TABEL.................................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................I - 1
1.1. Maksud dan Tujuan..........................................................................................................I - 1
1.2. Lingkup Bahasan.............................................................................................................I - 1
1.2.1. Evaluasi dan Analisa.........................................................................................I - 1
1.2.2. Sistimatika Kajian..............................................................................................I - 1
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Instrumentasi di Bendungan Bili-Bili
Tabel 2.2.1 Kondisi Instrument di Sta.10+60 Main Dam (MD)
Tabel 2.2.2 Kondisi Instrument di Sta.13+90 Right Wing Dam (RWD)
Tabel 2.2.3 Kondisi Instrument di Sta.L4+00 Left Wing Dam (LWD)
Tabel 2.2.4 Kondisi Instrument di Permukaan Tubuh Bendungan
Tabel 2.2.5 Kondisi Instrument di hilir kaki Bendungan
Tabel 2.2.6 Presentase Kerusakan Instrument berdasarkan Lokasinya
Tabel 2.3 Frekuensi Pembacaan Instrument di Bendungan Bili-Bili
DAFTAR GAMBAR
Maksud dan Tujuan yang berkaitan dengan evaluasi dan analisis instrumentasi dirumuskan sebagai
berikut.
A. Maksud:
1. Melakukan pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan desain instrumentasi
maupun kinerjanya..
2. Mengumpulkan as built drawing berkait dengan penempatan instrumentasi.
3. Melakukan evaluasi kondisi semua instrumentasi yang ada dan usulan perbaikan / tambahan
instrumentasi.
B. Tujuan:
Evaluasi dan Analisis Instrumentasi guna menunjang Evaluasi Keamanan Bendungan Bili -
Bili meliputi kegiatan antara lain:
Sistematika kajian yang dilakukan untuk dapat memenuhi maksud dan tujuan yang telah
ditetapkan adalah sebagai berikut.
II INSPEKSI LAPANGAN
2.1 Instrumentasi
Tujuan instrumentasi pada bendungan adalah untuk memperoleh data guna evaluasi
keamanan dan tingkah laku bendungan selama pelaksanaan konstruksi, saat pengisian
waduk, dan pada saat pengoperasian bendungan secara terus menerus. Jenis dan jumlah
instrumen yang dipasang di Bendungan Bili-Bili adalah sebagaimana yang tercantum pada
Table 2.1 dibawah ini:
3. Pressure Cell 2 0 0 2
4. Hydrostatic Settlement 5 0 0 5
5. Vertical Settlement 2 1 1 4
7. U/S Monument 10 7 10 27
8. D/S Monument 18 7 14 39
9. Crest Monument 7 4 6 17
Tata letak (layout) instrumentasi dan lokasi dari masing masing instrumen di Bendungan Bili-
Bili adalah sebagaimana yang terlihat pada Gambar 2.1.1 dan Gambar 2.1.2. Ada tiga lokasi
potongan melintang yang dipasang instrument yaitu Sta.10+60 (MD), Sta.13+90 (RWD), dan
Sta. L4+00 (LWD) sebagaimana yang terlihat pada Gambar 2.1.2. Sedangkan pada Gambar
2.1.1 menunjukan denah lokasi instrument di permukaan tubuh bendungan dan permukaan
tanah asli.
Instrumen- instrument yang dipasang di Bendungan Bili-Bili saat dilakukan inspeksi lapangan
sebagian sudah tidak berfungsi lagi atau rusak. Kondisi dari keseluruhan
instrument saat ini adalah sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 2.2.1 s/d Tabel 2.2.5.
Sta.10+60 (MD)
1.Pisometer Timbunan Untuk monitor tegangan air
pori di
-VW Pisometer 22 14 64 dalam tubuh bendungan
-Hydraulic Pisometer 4 0 0
2.Pisometer Fondasi Untuk monitor tegangan air
pori di
-VW Pisometer 5 5 10 dalam fondasi bendungan
0
-Hydraulic Pisometer 2 0 0
3.Pressure Cell 2 0 0 Untuk monitor kondisi
tegangan di inti (core)
bendungan
4.Hydrostatic 5 0 0 Untuk monitor perubahan
Movement vertical & horizontal tubuh
bendungan
5.Vertical Settlement 2 1 50 Untuk monitor perubahan
vertical dari tubuh
bendungan
6.Seismograph 2 2 10 Untuk monitor respon
0 seismic dari bendungan.
Sta.13+90 (RWD)
1.Pisometer Timbunan Untuk monitor tegangan air
pori di
-VW Pisometer 11 1 9 dalam tubuh bendungan
2.Pisometer Fondasi Untuk monitor tegangan air
pori di
-VW Pisometer 5 5 10 dalam fondasi bendungan
0
3.Vertical Settlement 1 0 0 Untuk monitor perubahan
vertical dari tubuh
bendungan
Sta.L4+00 (LWD)
1.Pisometer Timbunan Untuk monitor tegangan air
pori di
-VW Pisometer 7 0 0 dalam tubuh bendungan
2.Pisometer Fondasi Untuk monitor tegangan air
pori di
-VW Pisometer 5 0 0 dalam fondasi bendungan
3.Vertical Settlement 1 0 0 Untuk monitor perubahan
vertical dari tubuh
bendungan
Permukaan
Bendungan
1.Monument Untuk monitor perubahan
permu -
-U/S Movement 27 0 0 kaan tubuh bendungan.
-D/S Movement 39 0 0
-Crest Movement 17 0 0
2.Bench Mark (BM) 30 0 0 Sebagai titik referensi saat
pengukuran monument
Di Hilir Kaki
Bendungan
1.Groundwater 24 8 33 Untuk monitor muka air
Observation Well tanah di hilir bendungan
2.Seepage Measuring 3 0 0 Untuk monitor rembesan
Well yang melalui bendungan.
a. Alat baca yang berupa digital indicator untuk pembacaan pisometer, pressure cell,
sensor alat ukur rembesan dan hydrostatic settlement kondisinya sudah tidak/kurang
baik lagi, yaitu sebagian fitting pada kabel konektornya sudah diganti dengan
sebatang kawat tembaga, sehingga saat dimasukan pada lobangnya di terminal
angkanya di alat baca tidak langsung muncul tetapi harus diputar-putar dulu. Selain
itu meskipun battrey alat baca sudah diganti baru atau baru discharge indikatornya
selalu menunjukkan low battery.
b. Alat baca (sound alarm indicator) yang berupa pita ukur dan dilengkapi dengan alarm
untuk pembacaan vertical settlement (multiple layer) alarmnya kadang-kadang bunyi
kadang-kadang tidak bunyi.
c. Pompa submersible di seepage measuring well untuk pengukuran rembesan di Main
Dam (MD) cuma ada satu buah, sehingga pada saat inspeksi lapangan tanggal 2
Agustus 2012 sumurnya penuh dengan air karena pompanya rusak sejak tanggal 17
Juli 2012. Jadi sejak tanggal 17 Juli 2012 tidak bisa dilakukan pembacaan data
rembesan, karena tidak ada pompa cadangan.
Pengukuran / pembacaan dari setiap jenis instrumen dilakukan secara terus menerus sejak
dimulainya pemasangan (konstruksi). Namun dari file master data yang diperoleh dari
lapangan, hanya ada data dari sejak mulai penggenangan (impounding) yaitu dari Nopember
1997 s/d Nopember 2005 dan data mentah (tulisan tangan) dari Januari 2009 s/d Juni 2012.
Berdasarkan data tersebut, data historis pembacaan dari masing-masing instrumen diuraikan
didalam Bab III ini berupa grafik yang menunjukan hubungan antara data dan waktu,
sedangkan untuk evaluasi dan analisanya akan dibahas didalam Bab berikutnya
3.1 Pisometer Timbunan
3.1.1 Pisometer Timbunan di Sta. L4+00 (LWD)
Pisometer timbunan yang dipasang di Sta. L4+00 untuk memonitor tegangan air pori di
dalam timbunan Left Wing Dam yang terdiri dari pisometer vibrating wire HP34 s/d Hp40 (10
buah). Lokasi dari masing-masing pisometer adalah ditunjukkan pada Gambar 2.1.2.
Hasil monitoring sejak mulai penggenangan yaitu Nopember 1997 s/d Juni 2012 adalah
sebagaimana terlihat pada Grafik 3.1.1a (04/12/97 s/d 25/11/05) dan Grafik 3.1.1b (24/01/09
s/d 24/06/12). Keterangan yang berkaitan dengan tegangan air pori yaitu muka air waduk
dan ratio tegangan air pori dimunculkan di dalam grafik tersebut. Untuk HP40 dan HP37
grafiknya hampir datar karena posisinya berada di daerah filter dimana tegangan porinya
negatip karena tidak ada air rembesan.
Secara umum, hasil monitoring menunjukkan tidak ada hal-hal perubahan dari tegangan air
pori di dalam timbunan yang tidak biasa sejak mulai penggenangan sampai dengan
sekarang. Untuk evaluasi lebih lanjut akan dibahas didalam Bab berikutnya.
b. Pergeseran Horizontal
Pergeseran horizontal yang terjadi di Left Wing Dam dari mulai pemasang (initial) sampai
dengan hasil survey Januari 2012 adalah sebagaimana yang terlihat pada Grafik 3.6.1aa s/d
Grafik 3.6.1ee. Dari grafik-grafik tersebut terlihat bahwa permukaan bagian atas bendungan
bergeser kearah hulu sedangkan permukaan bagian bawahnya bergeser kearah hilir.
Berdasarkan pengukuran Desember 2010 dan Januari 2012 pada lereng hilir maupun hulu
begitu juga puncak bendungan sudah tidak ada pergeseran horizontal lagi (stabil).
b. Pergeseran Horizontal
Pergeseran horizontal yang terjadi di Main Dam dari mulai pemasang (initial) sampai dengan
hasil survey Januari 2012 adalah sebagaimana yang terlihat pada Grafik 3.6.2aa s/d Grafik
3.6.2ee. Dari grafik-grafik tersebut pada lereng hilir maupun hulu bendungan dari Desember
2010 s/d Januari 2012 sudah tidak ada pergeseran lagi (stabil), namun pergeseran dari initial
point s/d Desember 2010 nilainya besar sekali, misalnya pergeseran horizontal kearah hilir
pada elevasi +/- 100.00 pada bagian hilir permukaan tubuh bendungan mencapai lebih dari 7
m sedangkan melihat kondisi di lapangan tidak demikian. Hal ini kemungkinan ada
kekeliruan saat pengukuran (survey).
Evaluasi dan analisa dari hasil monitoring instrument disini adalah yang berkaitan dengan
keamanan bendungan (dam safety) yaitu:
Aman terhadap tegangan-tegangan yang terjadi (Analisa Stabilitas).
Aman terhadap pergeseran (Analisa Deformasi).
Aman terhadap rembesan (Analisa Rembesan).
5.1 Kesimpulan
Tubuh bendungan dalam keadaan aman dari kemungkinan longsor (sliding), yaitu
ditunjukkan dengan pergeseran yang terjadi di dalam tubuh bendungan sifatnya
menekan kedalam bukan mendorong keluar yang menyebabkan longsor, serta
tegangan-tegangan air pori di bagian hulu tubuh bendungan lebih kecil dari tinggi
tekan air waduk.
Proses konsolidasi sekunder masih terjadi di dalam lapisan kedap air (core zone)
dalam kondisi yang stabil dimana tegangan total, tegangan pori, dan tegangan
effektip sangat stabil mengikuti fluktuasi muka air waduk.
Tidak terjadi rembesan di hilir lapisan filter yang dapat mengurangi stabilitas lereng
hilir tubuh bendungan serta rembesan yang melalui tubuh dan fondasi bendungan
kondisinya normal tidak fluktuatip mengikuti muka air waduk.
5.2 Saran
Untuk mengoreksi hasil monitoring debit rembesan yang melalui V-notch dalam hal ini
pembacaannya melalui sensor, maka perlu pembacaan melalui mistar ukur untuk
mengukur dalamnya air (h) diatas ambang V-notch lalu debitnya dihitung dengan
rumus debit (Q).
Digital Indicator untuk pembacaan pisometer, earth pressure cell, dan hydrostatic
movement kondisinya kurang normal sehingga perlu diganti dengan yang baru.
Sound Alarm Indicator untuk mengukur multilayer settlement kondisinya kurang
normal sehingga perlu diganti dengan yang baru.
Pompa Submersible yang digunakan di sumur tempat V-notch di Main Dam hanya
ada satu buah, sehingga kalau rusak sumurnya penuh air merendam perlengkapan
V-notch. Oleh karena itu perlu pengadaan pompa cadangan.