KAJIAN PUSTAKA
1.2.1 Hukum dan Kekuasaan dalam Hubungan Industrial oleh Ari Hernawan
hukum dan kekuasaan yang saling bersinergi sekalipun hubungan industrial baik
perusahaan, perusahaan dan pekerja saling membutuhkan satu sama lain tetapi
terlepas dari kekuasaan. Sehingga pada dasarnya ketentuan – ketentuan yang tidak
antara pekerja atau buruh dengan pengusaha dimana kebijakan yang dikeluarkan
memihak mereka.
Indonesia Periode 2015-2017 oleh Rizky Ardiansyah, Abd Kodir Djaelani, Afi
Rachmat Slamet
tercatat dalam bursa efek sebagai perusahaan BUMN dipengaruhi oleh pemegang
saham yaitu pemerintah. Konflik terjadi apabila keputusan perusahaan tidak sesuai
19
dengan keputusan pemegang saham yaitu pemerintah. Dari permasalahan diatas
dalam jurnal ini mengambil kesimpulan keputusan mana yang sangat berpengaruh
variabel dalam penelitian yang ada, yaitu kepemilikan pemerintah, leverage (DER)
dividen. Permasalah yang sama juga terdapat pada penelitian ini, kebijakan –
kebijakan PT. PAL didasari oleh kebijakan yang dibuat oleh pemerintah sehingga
terdapat kebijakan yang tidak sesuai dengan keingingan PT PAL itu sendiri.
kapitalis dimana dalam jurnal ini disebutkan bahwa hubungan industrial yang
perselisihan antara buruh dengan perusahaan, dan juga ada juga perusahaan yang
akibat hubungan industrial yang tidak baik antara buruh dan perusahaannya. Hal
20
perusahaan yang ada di Indonesia. Adanya hubungan industrial pancasila yang
mengatur pemaksaaan agar tidak terjadi mogok kerja sudah terjadi sejak masa
order baru, namun harmonisasi hubungan industrial sampai sekarang masih jauh
bipartit, konsiliasi, mediasi dan arbitrase dan model penyelesaian secara wajib
industrial melalui intitusi atau pihak ketiga dan mekanisme penyelesaian yang
cepat, adil, tepat, murah, harmonis, dinamis dan berkeadilan sehingga dengan
adanya Undang – Undang tersebut dapat lebih cepat dan tepat dalam
hubungan kerja.
suatu hubungan kemitraan. Dimana faktor tersebut dapat datang dari pekerja,
21
pengusaha atau perusahaan, pemerintah maupun peraturan – peraturan dari undang
– undang bahkan peraturan yang dibuat oleh perusahaan itu sendiri yang dinilai
tidak sesuai dengan perkembangan atau keadaan saat ini. Seperti arus globalisasi
yang dapat mempengaruhi nilai – nilai sosial budaya mulai dari gaya hidup,
harus dapat mengikuti arus tersebut agar perusahaan dapat tetap berdiri. Dengan
adanya hal tersebut membuat perusahaan hanya memikirkan bagaimana agar tetap
Untuk menanggulangi permasalah yang terjadi maka perlu adanya upaya atau
langkah dari pihak pengusaha, upaya penting yang harus dilakukan antara lain
pekerja yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan. Selain itu pekerja juga
Undang. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan program pendidikan
22
Tabel. 2
Penelitian terdahulu
Persamaan : hubungan
industrial yang terjalin tidak
luput dari peraturan – peraturan
hukum yang sudah diatur oleh
UUD 1945 sehingga
perusahaan yang melakukan
hubungan industrial baik buruh
dengan perusahaan maupun
perusahaan dengan pemerintah
sudah ada diatur
2 Rizky Ardiansyah, Konflik terjadi apabila Perbedaan : penelitian ini
Abd Kodir Djaelani, keputusan perusahaan tidak lebih mengkhususkan pada
Afi Rachmat Slamet sesuai dengan keputusan tinjauan perspektif ekonomi
23
Jurnal Riset pemegang saham yaitu tentang permasalahan yang
Manajemenprodi pemerintah. Dari berpengaruh dari kebijikan
Manajemen Fakultas permasalahan diatas dalam yang dikeluarkan, sedangkan
Ekonomi Unisma jurnal ini mengambil penelitian ini berfokus pada
kesimpulan keputusan mana perspektif sosiologi.
Pengaruh Kepemilikan
yang sangat berpengaruh
Pemerintah, Leverage Persamaan : pengaruh
untuk mengeluarkan
Dan Profitabilitas kebijakan yang dikeluarkan
kebijakan tersebut.
Terhadap Kebijakan oleh perusahaan tidak luput dari
Dividen Perusahaan kebijakan yang disetujui oleh
Bumn Yang Terdaftar pemerintah karena PT. PAL
Di Bursa Efek Indonesia Persero merupakan
Indonesia Periode perusahaan BUMN dibawah
2015-2017 naungan KEMENHAM dan
TNI Angakatan Laut.
3 H. Gunarto. Jurnal Keharmonisan hubungan Perbedaan : jurnal ini
Dinamika hukum industrial masih jauh dari kata membahas permasalahan
Volume 11 edisi ideal karena masih terjadi hubungan industrial yang
khusus bulan Februari banyaknya perselisihan terjadi antara pihak buruh dan
hubungan industrial oleh perusahaan, sedangkan
Dampak Hubungan
buruh dengan perusahaan hal penelitian ini berfokus pada
Industrial Yang
ini terbukti dengan banyaknya hubungan industrial yang
Bersifat Kapitalistik
penutupan suatu perusahaan terjalin antara perusahaan
Terhadap Harmonisasi
dikarenakan konflik antar dengan pemerintah
Hubungan Industrial
buruh dengan perusahaan
Pengusaha Dengan Persamaan : sama – sama
yang mengakibatkan mogok
Pekerja (Studi Kasus membahas permasalahan
kerja sehingga mempengaruhi
di PT. Fiscous South hubungan industrial bipartit
hasil produksi suatu
Pacifik Kabupaten suatu perusahaan BUMN
perusahaan.
Purwakarta)
24
4 Ujung Candra S. Menangani model Perbedaan : jurnal ini
Jurnal Wawasan perselisihan yang terjadi membahas tentang model
Yuridika Volume 1 antara pekerja dengan penyelesaian perselisihan
No. 1 Maret 2017 perusahaan setelah lahirnya hubungan industrial yang
Undang – Undang Nomer 2 terjadi antara pihak pekerja dan
Model Penyelesaian
Tahun 2004 dengan 2 model perusahaan, sedangkan
Perselisihan
yaitu model penyelesaian penelitian ini berfokus pada
Hubungan Industrial
secara sukarela melalui hubungan industrial yang
Dalam Hukum
bipartit, konsiliasi, mediasi terjalin antara perusahaan
Ketenagakerjaan
dan arbitrase dan model dengan pemerintah
Setelah Lahirnya
penyelesaian secara wajib
Undang-Undang Persamaan : sama – sama
melalui pengadilan hubungan
Nomor 2 Tahun 2004 membahas permasalahan
industrial.
hubungan industrial bipartit.
5 Mugi Harsono Jurnal Faktor arus globalisasi yang Perbedaan : jurnal ini
Manajemen Sumber dapat mempengaruhi nilai – membahas tentang faktor
Daya Manusia nilai sosial budaya mulai dari penyebab ketidak harmonisan
Volume 1 No. 1 gaya hidup, bahkan teknologi hubungan industrial yang
Desember – teknologi yang semakin terjadi antara pihak pekerja dan
canggih membuat suatu perusahaan, sedangkan
Analisis Beberapa
perusahaan harus dapat penelitian ini berfokus pada
Faktor yang
mengikuti arus tersebut agar hubungan industrial yang
Mempengaruhi
perusahaan dapat tetap berdiri. terjalin antara perusahaan
Harmonisasi
Dengan adanya hal tersebut dengan pemerintah
Hubungan Kemitraan
membuat perusahaan hanya
Antara Pekerja dan Persamaan : membahas faktor
memikirkan bagaimana agar
Pengusaha penyebab permasalahan
tetap berdiri sehingga akan
hubungan industrial bipartit
lupa dengan kesejahteraan
suatu perusahaaan.
pekerjanya.
25
2.2 Kajian Pustaka
Istilah industrial berasal dari kata industri, yang sedikitnya memiliki tiga arti
pertama, sebagai sebuah proses produksi, yaitu proses perubahan yang bersifat
transformasional dari bahan baku menjadi bahan jadi, baik barang maupun jasa. Kedua,
diantara para pelaku produksi, yang satu sama lain saling ketergantungan dan saling
industrial terdapat tiga kelompok yang menafsirkan secara berbeda sesuai dengan sudut
bahwa aktor produksi dalam hubungan industrial meliputi semua pihak yang terlibat
langsung maupun tidak langsung dalam suatu proses produksi. Meliputi unsur
bahkan para pesaing. pemikiran ini seringkali menamakan hubungan industrial sebagai
Kelompok Kedua, Memandang para aktor produksi dari sudut yang sempit,
yaitu hanya meliputi pihak-pihak yang terlibat langsung dalam proses produksi, terdiri
dari: pengusaha sebagai pemberi kerja dan pekerja / buruh sebagai pelaksana
26
pekerjaan. Pengusaha atau perusahaan dan pemerintah sebagai pemutusan kebijakan –
kebijakan yang diberlakukan. Pemikiran ini memiliki model hubungan yang bersifat
bipartit.
bahwa aktor-aktor produksi dalam hubungan industrial terdiri dari unsur pengusaha
yang paling besar dan lebih menentukan dalam proses hubungan industrial, sehingga
3. Bersifat rasional bahwa hubungan yang terjalin dilandasi oleh tujuan yang
sama.
4. Hubungan yang terjalin terbentuk melalui perikatan yang formal dan resmi.
terlalu rumit karena banyaknya jumlah orang seperti membentuk serikat kerja
27
Menurut Payaman J. Simanjuntak, menjelaskan beberapa prinsip – prinsip dari
3. Hubungan fungsional dan pembagian tugas atau peran, pembagian peran sudah
yang mengikat.
4. Kekeluargaan
6. Meningkatkan produktifitas
jenis perselisihan dalam hubungan idnsutrial sesuai yang tercantum dalam undang –
1. Perselisihan Hak
yang telah diperjanjikan dalam Peraturan Perusahaan (PP) dan Perjanjian Kerja
28
undangan (hukum publik), tidak dapat diselesaikan dengan cara perselisihan
2. Perselisihan Kepentingan
Merupakan perselisihan yang terjadi antar serikat pekerja atau gabungan serikat
pekerja dalam satu perusahaan mengenai keanggotaan, serta pelaksanaan hak dan
kewajiban keserikatkerjaan.
Merupakan cara penyelesaian yang mutlak harus dilakukan untuk setiap jenis
PHK maupun perselisihan antar SP/SB. Wajib dilaksanakan secara langsung oleh
29
pihak–pihak (pekerja dan pengusaha/manajemen) secara musyawarah, tanpa
penyelesaian ke tahap kedua, dimana ada 3 opsi penyelesaian, yaitu melalui cara
Mediasi, cara Konsiliasi, atau cara Arbitrasi. Dengan prosedur setiap jenis
melalui jasa pihak ketiga, dengan opsi jasa mediasi, konsiliasi jasa atau Arbitrase.
yang berselisih. Cara ini dapat menangani semua jenis perselisihan (kepentingan,
tertulis. Apabila anjuran tidak diterima oleh salah satu atau kedua pihak (melalui
30
jawaban anjuran), maka pihak-pihak dapat mengajukan penyelesaian ke
lambatnya 7(tujuh) hari kerja setelah menerima permintaan tertulis dari pihak-
pihak yang berselisih; Mengadakan penelitian tentang duduk perkara dan segera
kepada para pihak dan para pihak memberikan jawaban atas surat anjuran yang
menerima anjuran.
dengan menggunakan jasa pihak ketiga yaitu jasa konsiliator (juru damai), yang
melalui jawaban anjuran. Dalam hal anjuran konsiliator ditolak, maka pihak-
31
prosedur alam waktu selambat-lambatnya 7(tujuh) hari kerja setelah menerima
tentang duduk perkara dan segera mengadakan persidangan konsiliasi. Dalam hal
sejak sidang konsiliasi pertama kepada para pihak dan para pihak memberikan
(sepuluh) hari kerja sejak menerima anjuran. Konsiliator harus terdaftar pada
syarat-syarat yang telah ditetapkan serta harus ada legitimasi oleh Menakertrans
menggunakan jasa arbiter (wasit atau juru runding), yang berasal dari kalangan
mengeluarkan putusan yang bersifat final dan mengikat kedua belah pihak,
32
bertentangan, maka pihak-pihak dapat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.
Perdamaian yang ditandatangani para pihak dan diketahui oleh Arbiter serta
lambatnya 14 (empat belas) hari kerja serta apabila salah satu pihak menolak
telah ditetapkan serta harus ada legitimasi oleh Menakertrans atau Pejabat yang
perselisihan yang tidak berhasil diselesaikan oleh lembaga bi-partit, cara cara
mediasi maupun konsiliasi. Peradilan ini merupakan salah satu bentuk peradilan
hukum yang berada pada lembaga pengadilan negeri, dengan susunan hakim
33
yang terdiri hakim ad hoc dan hakim karier. Putusan PPHI dapat di kasasi oleh
34
2.3 Kerangka Teori
Ralph Dahrendorf
Kelas Sosial
Konflik Sosial
Konflik Konsensus
Perubahan
35
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Konflik yang digagas
oleh Ralph Dahrendorf. Teori konflik merupakan beberapa teori yang menjelaskan
tentang peran dari sebuah konflik itu sendiri terutama konflik antara kelompok dengan
kelompok dan kelas dengan kelas dalam suatu kehidupan sosial bermasyarakat. ( David
Jary dan Julia Jary : 77 ) menurut teori konflik, masyarakat akan disatukan oleh sebuah
demikian teori konflik memiliki hubungan yang erat dengan dominasi, koersi dan
power. Pada dasarnya setiap masyarakat ditentukan oleh kelompok yang saling
munculnya suatu konflik didalam masyarakat tersebut. Berkaitan dengan hal ini, Ralf
Dahrendorf memiliki pilar – pilar teroti konflik dialektika. Yang pertama terminologi
kelas sosial, kedua konflik dan konsesus, ketiga hubungan konflik dengan
perubahanan.
Pemikiran Ralf Dahrendorf tentang kelas sosial dilandasi dengan suatu konsep
bahwa masyarakat yang ada saat ini adalah masyarakat modern dimana kelas sosial
tidak hanya ditentukan oleh kepemilikan atas modal. Dengan demikian masyarakat
tidak hanya dibagi menjadi dua bagian saja yaitu bojuis dan ploreta tetapi dalam banyak
struktur, penentuan struktur pun dapat mengalami perubahan sesuai dengan dasar
politik, pendidikan atau yang lainnya. Term kelas sosial dimaknai sebagai sekelompok
orang yang memiliki otoritas yang berarti dapat bermakna ganda yaitu otoritas bersifat
hierarki sosial dan seseorang yang memiliki keistemewahan atas orang lainnya.
36
Hal ini menunjukkan bahwa kelas sosial dapat ditemukan disemua tingkat
kehidupan sosial, baik dalam masyarakat kapitalis maupun sosialis. Sehingga menurut
Ralf Dahrendorf akar dari konflik sosial tidak terletak pada kelas dan barang produksi
melainkan pada otoritas dan peran yang ada dalam kelas sosial tertentu. Ungkapan ini
suatu kelompok mengalami ketimpangan, disitulah awal mula konflik terjadi. Dua
kepentingan tertentu dan berupaya untuk mempertahankan status quo yang dimiliki.
sebuah perubahan. Bila individu berada di posisi tertentu maka mereka akan berperilaku
sesuai dengan cara yang diharapkan dengan kata lain mereka akan menyesuaikan diri
dengan perannya.
struktural. Dalam teorinya masyarakat akan dipersatukan oleh ketidak bebasan yang
dipaksakan, dengan demikian akan ada posisi tertentu yang muncul didalam
masyarakat yaitu kekuasaan dan otoritas yang mengatur. Fakta ini mengarahkan
memiliki sebuah kualitas otoritas yang berbeda - beda, otoritas tidak hanya terletak
pada diri individu melainkan pada suatu posisi. Otoritas adalah sah, sanksi dapat
37
dijatuhkan jika ada pihak yang menentang. Otoritas jika disimpulkan akan dinyatakan
sebagai superordinasi dan subordinasi dimana mereka yang menduduki posisi otoritas
Selain dasar penyebab konflik, Ralf Dahrendorf merupakan tokoh utama yang
memiliki pendirian bahwa masyarakat mempunyai dua wajah yaitu konflik dan
konsensus. Dimana teori konsensus harus menguji nilai integrasi didalam suatu
suatu masyarakat tidak terlepas dari dua unsur yang saling berkaitan, unsur tersebut
meliputi konflik dan konsensus yang menjadikan suatu persyaratan yang berkaitan.
(George Ritzer dan Douglas J. Goodman, Modern Sociological Theory, 2008 : 154).
Dalam konflik ada satu istilah “kepentingan” dimana kelompok yang berada diatas atau
subordinasi dimana kepentingan tersebut bersifat objektif pada peran yang melakat
dalam posisi masing – masing. Dalam hal ini Ralf Dahrendorf membedakan tiga
orang yang menduduki posisi dengan kepentingan peran yang identik (Dahrendorf,
38
kelompok tersebut sebagai mode perilaku bersama menjadi ciri dari kelompok
konflik kelompok, mereka memiliki struktur, bentuk organisasi program atau tujuan
dan anggota. (Dahrendorf 1959: 180). Ketiga kelompok konflik, merupakan kelompok
yang benar – benar terlibat dalam konflik yang muncul dari sekian banyak kelompok
menyatakan bahwa sekali kelompok – kelompok konflik muncul maka mereka akan
terlibat dengan tindakan yang memicu perubahan didalam sistem sosial. Sehingga jika
konflik semakin intens maka perubahan yang terjadi akan semakin radikal, dan jika
konflik disertai dengan mumculnya kekerasan maka perubahan struktur akan terjadi
secara tiba – tiba. Sehingga apapun sifat dasar konflik yang sedang terjadi, harus
status quo.
berhubungan dengan struktur otoritas yaitu perubahan seluruh anggota didalam posisis
dominasi dan perubahan sebagian anggota didalam posisi dominasi. Perubahan seluruh
39
anggota didalam posisis dominasi berarti dengan adanya konflik seluruh individu akan
perubahan pola interaksi, tujuan masing – masing individu yang ada didalam kelompok
tersebut, dan lain sebagainya. Perubahan sebagian anggota didalam posisi dominasi
merupakan perubahan yang disebabkan oleh konflik yang hanya melibatkan sebagian
orang yang ada didalam posisi dominasi. Sama dengan perubahan seluruh anggota
didalam posisi dominasi, perubahan ini juga meliputi perubahan pola interaksi, tujuan
konflik akan terjadi apabila keputusan TNI Angkatan Laut tidak sesuai dengan
keputusan yang diharapkan oleh PT. PAL Indonesia Persero. Jika konflik muncul maka
akan diikuti dengan konsensus sehingga konflik tentang kebijakan – kebijakan dapat
teratasi dengan adanya konsensus. Dari konflik tersebut dapat diambil solusi yang tepat
agar tetap terjaga nilai – nilai integrasi dalam suatu hubungan industrial tersebut.
Setelah itu akan muncul sebuah perubahan sosial yang mengikuti setelah konflik
terselesaikan.
40
2.4 Kerangka Berpikir
Konflik Konsensus
41