Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No.

1 : 23 – 32 (Januari 2016) ISSN 0852 -2626

PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI LARUTAN ASAM ASETAT


(CH3COOH) TERHADAP KARAKTERISTIK GELATIN KULIT KAKI AYAM

Indri M. Pantow*, Meity Sompie, Arie Dp. Mirah, Linda Ch. M. Karisoh

Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115

ABSTRAK ABSTRACT

Penelitian ini telah dilakukan dengan THE EFFECT OF ACETIC ACID


tujuan untuk mengkaji pengaruh perbedaan CONCENTRATION ON
kosentrasi larutan asam asetat (CH3COOH) CHARACTERISTICS OF CHICKEN LEG
terhadap karakteristik gelatin kulit kaki ayam. SKIN GELATIN. This research was aimed to
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak determine the effect of differenceacetic acid
Lengkap (RAL) pola searah 4 x 5 dengan (CH3COOH) concentration on chicken legs
perlakuan konsentrasi asam asetat 1%, 3%, 5% skin gelatin. The experiment were determined
dan 7% masing-masing perlakuan diulang by analysis of Completely Randomized Design
sebanyak lima kali. Variabel penelitian yang with one factors and five replicates of
diamati meliputi rendemen, viskositas, treatments.The factor was concentration of
kekuatan gel dan nilai pH. Hasil penelitian acetic acid solution consisting 4 level (1, 3, 5
menunjukkan perbedaan konsentrasi asam and 7%).The results showed that the difference
asetat (CH3COOH) memberikan pengaruh concentration acetic acidsolution had high
sangat nyata (P<0,01) terhadap rendemen, significant effect (P<0.01) on the the yields,
viskositas, kekuatan gel dan nilai pH gelatin viscosity, gel strength and pH value ofchicken
kulit kaki ayam. Rendemen gelatin kulit kaki legs skin gelatin.Yield of chicken legskin
ayam yang dihasilkan pada penelitian ini gelatin was13.57 to 15.49%, viscocity was
adalah 13,57 – 15,49%; Viskositas gelatin ranged between 4.30 to 5.76, gel strength was
kulit kaki ayam yang dihasilkan pada 61.15 to 68.29 g Bloom and pH value was 5.24
penelitian ini 4,30 - 5, 76 cP; Kekuatan gel to 5.58. The conclusion of this research was
gelatin kulit kaki ayam yang dihasilkan dari the chicken leg skin gelatin using acetic acid
penelitian iniberkisar antara 61,15 – 68,29 g solution concentration 1 % to 7 % had the
Bloom; Nilai rata-rata pH hasil penelitian ini similar characteristics with the commercial
berkisar antara 5,24 – 5,58. Kesimpulan dari gelatinand includedyields, viscosity, gel
penelitian ini adalah konsentrasi larutan asam strength and pH value of Indonesian National
asetat (CH3COOH) sampai 1 - 7% Standard gelatin.
menghasilkan karakteristik gelatin kulit kaki
ayam yang sama dengan gelatin komersial dan Key words : Acetic acid, Gelatin and Chicken
sesuai dengan standar mutu gelatin rendemen, legs skin
viskositas, kekuatan gel dan nilai pH yang
ditetapkan SNI.

Kata Kunci : Asam asetat, Gelatin, dan Kulit PENDAHULUAN


kaki ayam
Di beberapa negara maju dan
*Korespondensi (corresponding author): berkembang, produk gelatin banyak
Email: indrimentaripantow@gmail.com
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

23
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No. 1 : 23 – 32 (Januari 2016) ISSN 0852 -2626

Untuk keperluan industri dalam negeri, kandungan proteinnya yang cukup tinggi
Indonesia setiap tahun mengimpor gelatin dan dapat dimanfaatkan untuk industri
dalam jumlah yang cukup banyak, dari lain. Komposisi kimia kulit segar terdiri
negara-negara di Eropa sebanyak 3.771 ton dari 64 % air, 33 % protein, 2 % lemak,
(Said et al, 2011 dan Hasdar, 2011). 0,5 % garam mineral dan 0,5 % zat-zat
Sebagai upaya mengurangi ketergantungan lain. Protein kulit terdiri dari dua jenis,
akan produk import tersebut, diperlukan yakni protein fibrous dan globuler, dimana
pengembangan industri untuk protein fibrous diantaranya adalah 0,3 %
memproduksi gelatin secara komersial. elastin, 19 % kolagen dan 2 % keratin
Populasi dan pemotongan ternak sedangkan protein globuler adalah albumin
ayam di Sulawesi Utara cukup dan globumin berkisar 1 % serta mucin
menjanjikan karena menurut data dari dan mucoid 0,7 %. Hampir 80% dari kulit
Badan Pusat Statistik dan Direktorat tersusun dari senyawa organik yaitu
Jendral Peternakan dan Kesehatan tahun protein. Oleh karena itu, pemanfaatan kulit
2012 menyatakan jumlah populasi dan sebagai bahan baku perlu dikembangkan.
pemotongan ternak ayam di Minahasa Gelatin pada umumya dibuat dari
cenderung mengalami peningkatan setiap hasil ikutan ternak yang dihasilkan dari
tahun. Pada tahun 2012 produksi ternak pemotongan dan pengolahan ternak,
ayam sebanyak 5.216 ton, tahun 2013 seperti kulit dan tulang. Kulit kaki ayam
sebanyak 5.468 ton dan tahun 2014 merupakan hasil ikutan yang kaya akan
sebanyak 6.029 ton. Data tersebut kolagen. Menurut Triatmojo et al., (2008)
menunjukkan bahwa potensi pemanfaatan gelatin dapat di buat dari bahan yang kaya
kulit kaki ayam sebagai bahan baku akan kolagen seperti kulit sapi, kulit babi
pembuatan gelatin cukup menjanjikan, maupun hewan lainnya. Tetapi, jika dibuat
dimana saat ini kulit kaki ayam hanya di dari kulit sapi atau hewan besar lainnya,
manfaatkan sebagai bahan campuran sup prosesnya lebih lama dan membutuhkan
dan pembuatan krupuk kulit kaki ayam. air pencuci/penetral (bahan kimia) yang
Gelatin adalah suatu jenis protein lebih banyak serta memerlukan investasi
yang diekstraksi dari jaringan kolagen besar dengan sendirinya harga gelatin
hewan yang terdapat pada kulit, tulang dan relatif mahal. Gelatin banyak digunakan
ligamen hewan atau jaringan ikat. Kulit dalam industri pangan dibandingkan
ternak sebagai hasil samping (by products) dengan hidrokoloid yang lain karena
atau hasil ikutan industri peternakan ayam keunikan dan sifat fungsionalnya yang luas
memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena untuk aplikasi dalam berbagai industri dan

24
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No. 1 : 23 – 32 (Januari 2016) ISSN 0852 -2626

untuk meningkatkan protein pada bahan gelatin. Berdasarkan uraian telah


pangan. Gelatin sangat penting dalam dilakukan penelitian tentang pengaruh
diversifikasi bahan makanan karena nilai perbedaan konsentrasi larutan asam asetat
gizinya yang tinggi terutama kadar protein (CH3COOH) terhadap karakteristik gelatin
khususnya asam amino dan rendahnya kulit kaki ayam.
kadar lemak (Said et al., 2011).
Perendaman dalam larutan asam MATERI DAN METODE
dilakukan untuk membengkakkan kulit PENELITIAN
lebih cepat, sehingga pada saat ekstraksi
Penelitian ini telah dilaksanakan
srtuktur kolagen lebih mudah terurai.
pada Februari tahun 2015 sampai selesai.
Kolagen yang dihidrolisis oleh larutan
Analisis viskositas dan kekuatan gel
asam lebih banyak dari pada larutan basa
gelatin dilakukan di Laboratorium
dengan menggunakan waktu yang sama,
Rekayasa Pangan, Fakultas Teknologi
karena itu perendaman dalam larutan basa
Pertanian, Universitas Gadjah Mada dan
membutuhkan waktu yang lebih lama
analisis rendemen dan pH gelatin
untuk menghidrolisis kolagen (Ward dan
dilakukan di Laboratorium Teknologi
Court, 1977). Pengunaan larutan asam
Hasil Ternak, Fakultas Peternakan,
asetat (CH3COOH) dalam pembuatan
Universitas Sam Ratulangi Manado. Bahan
gelatin telah digunakan beberapa peneliti
utama yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain, gelatin dari bahan baku kulit
adalah 4000 gram kulit kaki ayam
kaki itik (Yusnaini, 2003), gelatin dari
pedaging yang di ambil di pasar tradisional
kulit babi (Sompie et al., 2012), gelatin
Langoan, larutan asam asetat (CH3COOH)
kulit kambing (Said et al., 2011), dari kulit
dan aquades. Bahan tambahan lainnya
ikan tuna (Agustin dan Sompie, 2015),
adalah alumunium foil, tissue. Peralatan
dari kulit kaki ayam (Puspawati et
yang digunakan adalah gelas ukur, labu
al.,2012) dengan konsentrasi larutan
takar, gunting, pisau, wadah plastic,
CH3COOH 0,5 – 2 % dan Ulfah (2011)
saringan, waterbath, toples untuk
dengan konsentrasi 0,5%, 2% dan 3,5%
perendaman, corong, penggerus,
Pengembangan kulit kaki ayam
viscometer Brookville, labu kjeldahl,
menjadi gelatin khususnya di Sulawesi
erlenmeyer, pH meter, cetakkan (wadah
Utara belum banyak dilakukan. oleh
pengering), oven, desikator, pipet dan
karena itu perlu dikaji pemanfaatan kulit
lemari pendingin.
kaki ayam sebagai bahan baku pembuatan

25
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No. 1 : 23 – 32 (Januari 2016) ISSN 0852 -2626

Penelitian ini menggunakan (2011) melalui proses secara asam. Proses


Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola pembuatan sebagai berikut : kulit kaki
searah dengan perlakuan adalah asam ayam setelah lepas dari tulang dicuci,
asetat konsentrasi 1, 3, 5, dan 7 %, direndam dalam air hangat selama 30
masing-masing perlakuan diulang menit untuk menghilangkan sisik.
sebanyak lima kali. Data yang diperoleh Selanjutnya di cuci dipotong ukuran 1 – 2
dianalisis menggunakan ANOVA. Apabila cm2. Selanjutnya sebanyak masing-masing
tedapat perbedaan nyata antar perlakuan 200 gram sampel kulit yang dipotong
dilanjutkan dengan uji Duncan (Steel dan direndam dalam larutan 1 M CH3COOH
Torrie, 1993). Variabel yang akan diamati sesuai perlakuan (1, 3, 5 dan 7 %) selama
dalam penelitian ini adalah rendemen, 24 jam. Perbandingan kulit kaki ayam :
viskositas, kekuatan gel dan nilai pH larutan perendam = 1 : 3 untuk masing-
gelatin kulit kaki ayam. masing perlakuan. Setelah direndam,
Preparasi Sampel Kaki Ayam kemudian di cuci dengan air mengalir
Kaki ayam pedaging yang masih berulang kali sampai pH netral.
ada sisiknya dicuci sampai bersih. Kuku Selanjutnya kulit hasil rendaman di
jari dipotong. Pada jari tengah kulit bagian ekstraksi dalam waterbath dengan suhu 50
belakang diiris dengan pisau mulai dari – 600C selama 5 jam. Proses selanjutnya
pangkal atas lurus sampai pada pangkal penyaringan larutan gelatin menggunakan
jarinya. Kulit bagian pangkal dikupas ± 2 kertas saring. Larutan gelatin yang telah
cm ke bawah lalu di jepit dengan tang. disaring dalam gelas ukur, ditutup dan di
Bagian tulang yang sudah dikupas dijepit masukkan dalam oven untuk proses
pula dengan tang, kemudian masing- pemekatan selama 12 jam. Kemudian
masing dipegang dengan satu tangan. proses selanjutnya larutan gelatin dituang
Ditarik dengan berlawanan arah ke dalam wadah berukuran 30,5 cm x 30,5
secepatnya sampai kulit pada ujung jari cm, kemudian dikeringkan dalam oven
ikut terkelupas. Daging yang ikut bersama suhu 600C selama 24 – 48 jam. Lembaran
kulit dihilangkan dengan pisau. gelatin yang diperoleh kemudian
Pembuatan Gelatin dihaluskan dengan menggunakan blender
Pembuatan gelatin dengan cara dan disimpan dalam desikator untuk
ekstraksi menurut metode Said et al., analisis lebih lanjut.

26
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No. 1 : 23 – 32 (Januari 2016) ISSN 0852 -2626

HASIL DAN PEMBAHASAN nilainya sama dengan konsentrasi


CH3COOH 5% dan lebih tinggi dari
Hasil analisis karakteristik fisik
konsentrasi CH3COOH 1%, tapi nyata
yaitu rendemen, viskositas, kekuatan gel
lebih rendah dari konsentrasi CH3COOH
dan nilai pH gelatin kulit kaki ayam
7%. Kemudian konsentrasi CH3COOH 5%
disajikan pada Tabel 1.
nyata lebih tinggi dari konsentrasi
Rendemen CH3COOH 1% dan nyata lebih rendah dari
Rendemen gelatin adalah jumlah konsentrasi CH3COOH 3% dan 7%.
gelatin kering yang dihasilkan dari Sedangkan, konsentrasi CH3COOH 7%
sejumlah bahan baku dalam keadaan nyata lebih tinggi dari konsentrasi
bersih melalui proses ekstraksi (Gimenez CH3COOH 1%, 3% dan 5%.
et al., 2005) Dari data tersebut memperlihatkan
Hasil analisis sidik ragam bahwa rendemen gelatin kulit kaki ayam
menunjukkan bahwa gelatin dengan memiliki kecenderungan naik dengan
perlakuan konsentrasi CH3COOH 1%, 3%, peningkatan konsentrasi larutan asam
5% dan 7% memberikan pengaruh sangat asetat. Semakin tinggi konsentrasi
nyata (P<0,01) terhadap rendemen gelatin CH3COOH maka struktur kolagen akan
kulit kaki. Selanjutnya berdasarkan hasil akan lebih terbuka yang berakibat semakin
uji lanjut Duncan menunjukkan rendemen banyak pula gelatin yang dapat di
kulit kaki ayam dengan konsentrasi ekstraksi. Sompie et al. (2012)
CH3COOH 1% nyata lebih rendah dari menyatakan bahwa semakin tinggi
konsentrasi CH3COOH 3%, 5% dan 7%. konsentrasi asam asetat semakin banyak
Selanjutnya konsentrasi CH3COOH 3% rendemen gelatin yang dihasilkan.

Tabel 1. Rataan Karakteristik Gelatin Kulit Kaki Ayam


Variabel Konsentrasi CH3COOH (%) ± Sd
1 3 5 7
a b b
Rendemen (%) 13,57±0,26 14,86±0,04 14,03±0,16 15,49±0,10c
Viskositas (cP) 5,75±0,45b 5,14±0,23b 4,44±0,20a 4,30±0,00a
Kekuatan gel (g Bloom) 68,29±1,70c 64,17±1,17b 61,15±0,58a 61,16±0,15a
Nilai pH 5,50±0,02b 5,58±0,18b 5,33±0,04a 5,24±0,01a

Keterangan : superskrip berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata
(P<0,01); Sd = Standar deviasi

27
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No. 1 : 23 – 32 (Januari 2016) ISSN 0852 -2626

Menurut Chamidah dan Elita (2002) viskositas gelatin kulit kaki ayam akan
larutan asam berfungsi untuk mengalami penurunan. Rantai asam amino
menghidrolisis kolagen sehingga yang pendek menyebabkan konsentrasi
mempermudah kelarutannya dalam air asam asetat (CH3COOH) 7% nilainya
panas saat ekstraksi gelatin, hal ini terjadi lebih rendah dari konsentrasi asam asetat
karena struktur kolagen terbuka akibat (CH3COOH) 1, 3 dan 5%.
beberapa ikatan dalam molekul proteinnya Wahyu et al. (2013) menyatakan
terlepas. Ward dan Courts (1977), bahwa semakin tinggi penggunaan
menyatakan bahwa tingginya rendemen kosentrasi larutan nilai viskositas akan
yang dihasilkan disebabkan bertambahnya rendah karena rantai asam amino gelatin
banyaknya kolagen yang terkonversi akan terputus. Viskositas berhubungan
menjadi gelatin. Rendemen Gelatin yang dengan bobot molekul rata – rata gelatin
dihasilkan dalam penelitian ini berkisar dan distribusi molekul, sedangkan bobot
antara 13,57 – 15,49. molekul berhubungan langsung dengan
panjang rantai asam aminonya. Berarti
Viskositas semakin panjang rantai asam amino maka
Viskositas merupakan kemampuan nilai viskositas akan semakin tinggi.
menahan dari suatu cairan untuk mengalir. Konsentrasi larutan asam yang berbeda
Proses alir dari suatu zat cair dipengaruhi berpengaruh terhadap bobot molekul yang
oleh kekentalan atau viskositas (Schrieber di hasilkan (Ward dan Court, 1977).
dan Garies, 2007). Viskositas gelatin yang dihasilkan pada
Hasil analisis sidik ragam penelitian ini berada pada kisaran 4,30 - 5,
menunjukkan perlakuan asam asetat 76 cP (Tabel 1). Hasil penelitian ini sesuai
memberikan pengaruh sangat nyata dengan standar viskositas gelatin yakni 1,5
(P<0,01) terhadap viskositas gelatin kulit – 7,5 cP (GMIA, 2012).
kaki ayam. Hasil uji lanjut Duncan
Kekuatan Gel
(Lampiran 2c) menunjukkan viskositas
Salah satu sifat fungsional tang
gelatin dengan perlakuan konsentrasi
dimiliki gelatin adalah kekuatan gel.
CH3COOH 1% dan 3% sama, dan nyata
Kekuatan gel merupakan salah satu
lebih tinggi dari konsentrasi CH3COOH
parameter untuk mengetahui kualitas fisik
5% dan 7%. Hal ini menunjukkan bahwa
suatu produk gelatin (Schrieber dan
semakin tinggi konsentrtasi asam asetat
Garies, 2007).
(CH3COOH) yang di berikan nilai

28
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No. 1 : 23 – 32 (Januari 2016) ISSN 0852 -2626

Hasil analisis sidik ragam Rataan kekuatan gel gelatin kulit


menunjukkan bahwa perlakuan asam asetat kaki ayam yang dihasilkan dari penelitian
memberikan pengaruh sangat nyata iniberkisar antara 61,15 – 68,29 g Bloom
(P<0,01) terhadap kekuatan gel gelatin dan sesuai dengan standar dari GMIA
kulit kaki ayam. Hasil uji lanjut Duncan yaitu 50 – 300 g Bloom.
menunjukkan bahwa kekuatan gel gelatin
Nilai pH
kulit kaki ayam dengan konsentrasi
Nilai pH (derajat keasaman) gelatin
CH3COOH 1% nyata lebih tinggi dari
merupakan salah satu parameter yang
konsentrasi CH3COOH 3%, 5% dan 7%.
penting dalam standar mutu gelatin.
Kemudian, gelatin dengan konsentrasi
Pengukuran nilai pH larutan gelatin
CH3COOH 3% kekuatan gelnya nyata
penting dilakukan karena pH larutan
lebih tinggi dari konsentrasi CH3COOH
gelatin mempengaruhi sifat-sifat yang
5% dan 7%. Sedangkan pada konsentrasi
lainya seperti viskositas dan kekuatan gel
CH3COOH 5% dan 7% mempunyai nilai
(Astawan dkk., 2002).
kekuatan gel yang sama. Hal ini berarti
Berdasarkan hasil analisis sidik
semakin tinggi konsentrasi asam asetat
ragam menunjukkan bahwa perlakuan
semakin berkurang nilai kekuatan gel nya.
dengan konsentrasi CH3COOH yang
Menurunnya nilai kekuatan gel disebabkan
berbeda memberikan pengaruh sangat
terjadinya proses pemutusan rantai polimer
nyata (P<0,01) terhadap nilai pH gelatin
asam amino dengan bertambahnya
dari kulit kaki ayam. Hasil uji lanjut
konsentrasi asam, sehingga ikatan antara
Duncan menunjukkan nilai pH gelatin
molekul – molekul polimer penyusun
kulit kaki ayam konsentrasi CH3COOH
kolagen terpecah menjadi rantai monomer
1% dan konsentrasi CH3COOH 3% sama,
yang sagat pendek dan mengalami
dan nyata lebih tingi dari konsentrasi
kerusakkan, menyebabkan proses
CH3COOH 5% dan 7%. Dengan kata lain
pembentukkan gel menjadi berkurang
semakin meningkat konsentrasi asam
(Sompie et al, 2014). Kekuatan gel sangat
asetat (CH3COOH) semakin menurun nilai
penting dalam penentuan perlakuan yang
pH gelatin kulit kaki ayam. pH gelatin
terbaik dalam proses ekstraksi gelatin,
yang semakin rendah dengan kenaikkan
karena salah satu sifat penting gelatin
konsentrasi larutan asam asetat di
adalah mampu mengubah cairan menjadi
sebabkan karena asam asetat lebih banyak
semi padat atau mengubah bentuk sol
terdifusi dalam jaringan kulit, sehingga
menjadi gel yang bersifat reversible.
pada proses pencucian, asam yang

29
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No. 1 : 23 – 32 (Januari 2016) ISSN 0852 -2626

tertinggal pada kulit lebih banyak konsentrasi larutan asam asetat


dibandingkan dengan konsentrasi yang (CH3COOH) sampai 1 - 7% menghasilkan
lebih rendah. Namun pada perlakuan karakteristik gelatin kulit kaki ayam yang
menggunakan asam 3% pH yang di sama dengan gelatin komersial dan sesuai
hasilkkan meningkat. Penirisan kulit yang dengan standar mutu gelatin
kurang sempurna setelah pencuncian rendemen,viskositas, kekuatan gel dan
mengakibatkan kandungan air pada kulit nilai pH yang ditetapkan SNI.
menjadi tinggi sehingga pada saat
penimbangan bobot yang terhitung bukan DAFTAR PUSTAKA
bobot murni kulit. Kandungan air yang
Agustin A. T dan M. Sompie. 2015.
tinggi dari bahan dapat mempengaruhi Kajian Gelatin Kulit Ikan Tuna
proses perendaman bahan, karena sifat dari (Thunnus albacares) Yang
Diproses Menggunakan Asam
air yang dapat mengengencerkan asetat. Prossiding Seminar
konsentrasi larutan asam yang digunakan Nasional Masyarakat Biodiversitas
Indonesia, 1 (5) (1186 - 1189).
sehingga proses perendaman menjadi ISSN 2407-8050.
kurang efektif dan nilai pH pun menjadi
Astawan, M., Hariyadi, P., Mulyani, A.
tidak stabil (Fahrul, 2005). Tourtellote 2002. Analisis Sifat Reologi
(1980) mengatakan nlai pH sangat di Gelatin dariKulit Ikan Cucut.
Jurnal Teknologi dan Industri
pengaruhi oleh jenis larutan perendam dan Pangan
konsentrasinya.
Chamidah, A. dan Ch. Elita. 2002.
Nilai rata-rata pH hasil penelitian ini Pengaruh Pengolahan Terhadap
berkisar antara 5,24 – 5,58. Nilai pH Kualitas Gelatin Ikan Hiu.Seminar
Nasional PATPI.ISBN : 979-
tersebut tidak jauh berbeda dengan nilai 95249-6-2, Malang.
pH gelatin yang diperoleh peneliti
Fahrul, 2005. Kajian karakteristik gelatin
sebelumnya yakni 5,5 – 7,0 dari kulit ikan tuna (Thunnus
(Peranginangin et al., 2005), 5,0 – 6,5 alallunga) dan karakteristiknya
sebagai bahan baku industry
(Taufik, 2011) dan hampir sama dengan farmasi. Tesis. Bogor: Institut
nilai pH gelatin komersial yakni 5 – 6 Pertanian Bogor

(Said, 2011) Giménez, B., M.C. Gómez-Guillén and P.


Montero. 2005. Storage of dried
fish skins on quality characteristics
KESIMPULAN of extracted gelatin. Food
Hydrocolloids 19(6:) 958-963
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa

30
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No. 1 : 23 – 32 (Januari 2016) ISSN 0852 -2626

GMIA. 2012. Gelatin Handbook. Gelatin Sompie, M., S. C. Rimbing., S.E. Surtijono
Manufacturers Institute of dan F. Ratulangi. 2014. Pengaruh
AmericaMembers as of January Konsentrasi Asam Asetat Dan
2012. Suhu Ekstraksi Terhadap
Karakteristik Gelatin Kulit Babi.
Hasdar, M. 2011. Karakteristik Edible Prossiding Seminar Nasional
Film Yang Diproduksi Dari Himpunan Kimia Indonesia, 1 (1) :
Kombinasi Gelatin Kulit Kaki 65 – 69.
Ayam Dan Soy Protein Isolate.
Tesis, Fakultas Peternakan, Sompie, M., S. Triatmojo., A.
Universitas Gadjah Mada, Pertiwiningrum dan Y. Pranoto.
Yogyakarta. 2012. The Effect Of Animal Age
. And Acetic Concentration On
Peranginangin, R., A. Mulyasary, A. Sari Pigskin Gelatin Characteristics. J.
dan Tazwir. 2005. Karakterisasi Indonesian Tropical Animal
Mutu Gelatin yang Diproduksi dari Agriculture. 37 (3) : 176 – 182
Tulang Ikan Patin (Pangasus
Hypophthalmus) secara Ekstraksi Steel dan Torrie, 1993. Principle and
Asam. Jurnal Peneltian Perikanan Procedure Of Statictics. McGraw-
Indonesia, 11 (4), 15 - 23 Hill Book Co. Inc. New York.

Puspawati, N. M., I. N. Smpen., I. N. Taufik, M. 2011. Kajian Potensi Kulit


Sumerta Miweda. 2012. Isolasi Kaki Ayam Broiler Sebagai Bahan
Gelatin Dari Kulit Kaki Ayam Baku Gelatin Dan Aplikasinya
Broiler Dan Karakterisasi Gugus Dalam Edible Film Antibakteri.
Fungsinya Dengan Disertasi. Program Studi Ilmu
Spektrofotometri FTIR. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah
Peternakan. Universitas Udayana. Mada.
Denpasar. ISSN 1970 – 9850.
Tourtellote, P. 1980. Gelatin.
Said, M. I. 2011. Optimasi Produksi Encyclopedia of Science and
Gelatin Kulit Kambing sebagai Technology. McGraw Hill Book
bahan Baku Edible Film untuk Co, New York
Bahan Pengemas Kapsul. Disertasi.
Fakultas Peternakan. Universitas Triatmojo. S., A. Pertiwiningrum., Y,
Gadjah Mada. Yogyakarta. Erwanto dan N. Kurniawan, 2008.
Bahan Ajar Hasil Teknologi Ikutan
Said, M. I., S. Triatmojo., Y. Erwanto and Ternak. Laboratorium Hasil Ikutan
A, Fudholi 2011. Karakteristik Dan Lingkungan. Teknologi Hasil
Gelatin Kulit Kambing Yang Di Ternak. Fakultas Peternakan
Produksi Melalui Proses Asam Universitas Gaja Mada.
Basa, J, Agritech, 31 (3) :190 – 200 Yogyakarta.

Schrieber, R. and H. Gareis. 2007. Ulfah, M. 2011. Pengaruh Konsentrasi


Gelatine Handbook Theory and Larutan asam asetat dan Lama
Industrial Practice. WILEY- VCH Waktu Perendaman Terhadap Sifat
Verlag GmbH & Co KgaA. – sifat Gelatin Ceker Ayam. J.
Agritech. 31 (3) : 161 – 167.

31
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No. 1 : 23 – 32 (Januari 2016) ISSN 0852 -2626

Wahyu, N.H., W. Atmaka, E. Nurhartadi,


2013. Kajian karakteristik Fisik
Dan Kimia Gelatin Ekstrak Tulang
Kaki Ayam (Gallus gallus bankiva)
Dengan Variasi Asam Dan Lama
Perendaman.Jurusan Teknologi
pertanian. Fakultas Pertanian.
Universitas Sebelas Maret.
Surakarta

Ward AG, and Courts A. 1977. The


Science and Technology Of
Gelatin. Academics Press, New
York

Yusnaini, 2003. Kuantitas Dan Kualitas


Gelatin Kulit Kaki Itik Melelui
Proses Asam Dan Basa Dengan
Lama Perendaman Yang
Berbeda.Tesis.Program Pasca
Sarjana Universitas Hassanudin
Makasar. Makasar

32

Anda mungkin juga menyukai