Anda di halaman 1dari 23

RASA NYAMAN DAN

NYERI
Kelompok 5
Definisi rasa nyaman
kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu keadaan telah
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan
akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan
penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah
terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu
yang melebihi masalah dan nyeri) Kolcaba (1992,
dalam Potter & Perry, 2005)
Continue..
Kenyamanan mesti dipandang secara holistik
yang mencakup empat aspek yaitu:
 Fisik

 Sosial

 Psikospiritual

 Lingkungan
Definisi Nyeri.

Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang


sangat subjektif dan hanya orang yang
mengalaminya yang dapat menjelaskan dan
mengevaluasi perasaan tersebut (Long,1996).
Secara umum,nyeri dapat didefinisikan sebagai
perasaan tidak nyaman,baik ringan maupun berat
(Priharjo,1992
Istilah Dalam Nyeri

 1. Nosiseptor : Serabut syaraf yang mentransmisikan nyeri.


 2. Non-nosiseptor : Serabut syaraf yang biasanya tidak mentransmisikan
nyeri.
 3. System nosiseptif : System yang teribat dalam transmisi dan persepsi
terhadap nyeri.
 4. Ambang nyeri : Stimulus yang paling kecil yang akan menimbulkan
nyeri.
 5. Toleransi nyeri : intensitas maksimum/durasi nyeri yang individu ingin
untuk dapat ditahan.
Sifat Nyeri.
1. Nyeri melelahkan dan membutuhkan banyak energi
2. Nyeri bersifat subyektif dan individual
3. Nyeri tak dapat dinilai secara objektif seperti sinar X atau lab darah
4. Perawat hanya dapat mengkaji nyeri pasien dengan melihat perubahan fisiologis
tingkah laku dan dari pernyataan klien
5. Hanya klien yang mengetahui kapan nyeri timbul dan seperti apa rasanya
6. Nyeri merupakan mekanisme pertahanan fisiologis
7. Nyeri merupakan tanda peringatan adanya kerusakan jaringan
8. Nyeri mengawali ketidakmampuan
9. Persepsi yang salah tentang nyeri menyebabkan manajemen nyeri jadi tidak optimal
Fisiologi Nyeri.

Munculnya nyeri sangat berkaitan erat dengan reseptor dan


adanya rangsangan. Reseptor nyeri dapat memberikan respons
akibat adanya stimulasi atau rangsangan. Stimulasi tersebut
dapat berupa kimiawi, termal, listrik, atau mekanis. Stimulasi
oleh zat kimiawi diantaranya seperti histamine, bradikmin,
prostaglandin, dan macam-macam asam seperti adanya asam
lambung yang meningkat pada gastritis atau stimulasi yang
dilepaskan apabila terdapat kerusakan pada jaringan. (A.Aziz,
2008 : 121)
Klasifikasi Nyeri

Nyeri perifer
Nyeri sentral

Nyeri psikogenik
Nyeri Berdasarkan Sumber

 Cutaneus/ superfisial, yaitu nyeri yang mengenai kulit/ jaringan


subkutan. Biasanya bersifat burning (seperti terbakar). (ex: terkena
ujung pisau atau gunting)
 Deep somatic/ nyeri dalam, yaitu nyeri yang muncul dari ligament,
pembuluh Darah, tendon dan syaraf, nyeri menyebar & lebih lama
daripada cutaneous. (ex: sprain sendi)
 Visceral (pada organ dalam), stimulasi reseptor nyeri dlm rongga
abdomen, cranium dan thorak. Biasanya terjadi karena spasme otot,
iskemia, regangan jaringan
Nyeri Berdasarkan Penyebab

 Fisik. Bisa terjadi karena stimulus fisik (Ex: fraktur


femur)
 Psycogenic. Terjadi karena sebab yang kurang
jelas/susah diidentifikasi, bersumber dari emosi/psikis
dan biasanya tidak disadari. (Ex: orang yang marah-
marah, tiba-tiba merasa nyeri pada dadanya)
Berdasarkan lama/durasinya

 Nyeri akut, Nyeri akut mengindikasikan


bahwa kerusakan atau cedera telah terjadi.
 Nyeri kronik, Nyeri kronik adalah nyeri

konstan atau intermiten yang menetap


sepanjang suatu periode waktu
Nyeri Berdasarkan letak
a. Radiating pain. Nyeri menyebar dari sumber nyeri ke jaringan di
dekatnya (ex: cardiac pain)
b. Referred pain. Nyeri dirasakan pada bagian tubuh tertentu yg
diperkirakan berasal dari jaringan penyebab
c. Intractable pain. Nyeri yg sangat susah dihilangkan (ex: nyeri kanker
maligna)
d. Phantom pain. Sensasi nyeri dirasakan pada bagian.Tubuh yg hilang
(ex: bagian tubuh yang diamputasi) atau bagian tubuh yang lumpuh
karena injuri medulla spinalis
Stimulus Nyeri
Seseorang dapat Menoleransi menahan nyeri (pain
tolerance), atau dapat mengenali jumlah stimulasi nyeri
sebelum merasakan nyeri (pain threshold). Terdapat
beberapa jenis stimulus nyeri, di antaranya :
1. Motorik
2. Thermal (suhu)
3. Kimia
Teori Nyeri

Ada 4 teori yang berusaha menjelaskan


bagaiman nyeri itu timbul dan terasa, yaitu :
1. Teori spesifik ( Teori Pemisahan)
2. Teori pola (pattern)
3. Teori kontrol gerbang (gate control)
4. Teori Transmisi dan Inhibisi
Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri

 Usia
 Jenis kelamin

 Budaya

 Ansietas

 Pengalaman masa lalu dengan nyeri

 Efek plasebo

 Keluarga dan Support Sosial

 Pola koping
Proses Keperawatan Kebutuhan
Rasa Nyaman (Bebas Nyeri).
A. Pengkajian

 Pengkajian nyeri yang factual dan akurat dibutuhkan untuk:


 Menetapkan data dasar
 Menegakan diagnose keperawatan yang tepat
 Menyeleksi terapi yang cocok
 Mengevaluasi respon klien terhadap terapi yang diberikan
Perawat harus menggali pengalaman nyeri dari sudut pandang klien.
Keuntungan pengkajian nyeri bagi klien adalah bahwa nyeri diidentifikasi,
dikenali sebagai sesuatu yang nyata, dapat diukur, dapat djelaskan, serta
digunakan untuk mengevaluasi perawatan
Diagnosa

1. Nyeri kronik berhubungan dengan :


a). Proses keganasan
b). Jaringan perut
c). Kontrol nyeri yang tidak adekuat
2). Cemas berhubungan dengan nyeri yang dirasakan
3). Nyeri akut berhubungan dengan fraktur panggul
4). Koping individu tidak efektif berhubungan dengan nyeri kronik
Continue..
5). Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri muskuloskeletal
6). Resiko injuri berhubungan dengan kekurangan persepsi terhadap nyeri
7). Ansietas yang berhubungan dengan nyeri yang tidak hilang.
8). Defisit perawatan diri yang berhubungan dengan nyeri muskuloskeletal
9). Disfungsi seksual yang berhubungan dengan nyeri arthritis panggul
10). Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan nyeri punggung bagian
bawah
11). Ketidakberdayaan yang berhubungan dengan nyeri maligna kronik.
Continue..
12). Nyeri adalah yang berhubungan dengan:
a). Cedera fisik atau trauma
b). Penurunan suplai darah ke jaringan
c). Proses melahirkan normal.
C. Intervensi

1). Mengidentifikasi tujuan untuk penatalaksanaan


nyeri
2). Hubungan perawat-pasien dan penyuluhan
pasien
3). Memberikan perawatan fisik
4). Menangani ansietas yang berhubungan dengan
nyeri
D. Implementasi
Implementasi dalam memenuhi kebutuhan rasa
nyaman (bebas nyeri ) dapat dikategorikan sebagai
berikut :
1. Distraksi
2. Relaksasi
3. Pemijatan (masase)
4. Kompres Panas Dingin
E. Evaluasi

Aspek penting dalam merawat pasien yang


mengalami nyeri adalah mengkaji kembali nyeri
setelah intervensi diterapkan. Mengevalusi
seberapa efektif tindakan yang diterapkan
didasarkan pada pengkajian nyeri pasien,
seperti yang dituangkan dalam perangkat
pengkajian nyeri.
Hasil yang diharapkan
1. Pencapaian pereda nyeri
2. Pasien atau keluarga memberikan medikasi
analgesic yang diresepkan dengan benar.
3. Menggunakan strategi nyeri nonfarmakologik
sesuai yang direkomendasikan
4. Melaporkan efek minimal nyeri dan efek samping
minimal dari intervensi

Anda mungkin juga menyukai