Anda di halaman 1dari 3

Yasmin Salsabila Santyka

Resume Agama Islam


1120210113

Islam Sebagai Rahmat Semesta Alam

 Islam yang damai masuk indonesia dengan cara yang damai

Melalu jalur dagang dan melalui sahabat Rasulullah SAW . Banyak sekali bukti-bukti yang
ditulis oleh prof. Hamka bahwa islam masuk ke indonesia pada abad ke-6. Pada saat itu
adalah saat zamannya Khulafaur Rasyidi, Ustman bin Affan. Jadi pada saat itu, sudah
banyak para sahabat Rasulullah seperti Ali bin Abi Thalib, dll sudah menyebar ke wilayah-
wilayah lain. Diantara mereka masuk ke wilayah-wilayah tersebut dengan cara perdagangan
dan dengan cara berdakwah.

Banyak sekali bukti-bukti bahwa islam itu masuk pada abad ke-6 yaitu dengan adanya
makam yang usianya sudah ratusan tahun, dan bangunan-bangunan islam yang sudah
dibangun beberapa ribu tahun yang lalu di Indonesia.

 Tujuan pokok dari Risalah Nabi Muhammad SAW.

Adalah membetulkan akhlak manusia. Rasulullah SAW, diutus ke bumi untuk membenarkan
akhlak. Pada saat Rasulullah SAW diutus, terjadi kemerosotan akhlak yang luar biasa. Yang
menyebabkan manusia benar-benar dalam keadaan hina.

Kita sebagai umat islam, seharusnya mengikuti Rasulullah SAW, yaitu menyempurnakan
akhlak manusia. Karena akhlak itu adalah cerminan, maka apabila seseorang itu baik,
akhlaknya akan baik. Jika seseorang itu buruk, maka akhlaknya akan buruk.

 Islam dilahirkan sebagai Rahmatan lil’Alamin

Allah SWT ingin memperlihatkan bawha segala sesuatu ada proses, ada jalan, tidak langsung
jadi walaupun Allah mampu melakukan itu. Sehingga, apa yang kita lakukan ada nilai, ada
pahalanya. Kita sebagai umat islam, kita harus menjadi rahmat-rahmat, seperti kita tidak
menganggu, kita tidak menyakiti, dan kita tidak mendzolimi.

 Buku rujukan para wali penyebar islam di indonesia

Berdakwah dengan perumpamaan :

1. “Menghancurkan berhala itu mudah, amat mudah, namun menganggap mudah


menghancurkan hawa nafsu itu tolol sekali.” Halaman 115
2. “Walaupun merasa senang akan bunyi siulan, burung akan ketakutan ketika melihat
orang yang bersiul, sebab yang ia jumpai bukan jenis turunannya.” Halaman 127
3. “Waspadalah jangan sampai emas sepuhan mencampakkan engkau dari jalan lurus,
jangan sampai khayalan yang keliru mencampakkan engkau ke dalam sumur.”
Halaman 127

 Ihya Ulumuddin

Pelajaran pada Bab 1 (Berdakwah dengan Mauidzah Hasanah).

Ketika kita berilmu, kita harus mengamalkan ilmu tsb agar mendapatkan manfaat dari ilmu
tsb.

Sebagian isi buku Ihya Ulumuddin :

 Kitab Ihya, menjelaskan manfaat ibadah, bukan hanya menjelaskan Fikih ibadah saja.
 Bagian ibadah, sepuluh kitab :
1. Kitab ilmu
2. Kitab kaidah-kaidah i’tikad (aqidah)
3. Kitab raasia (hikmah) bersuci
4. Kitab hikmah shalat
5. Kitab hikmah zakat
6. Kitab hikmah shiam (puasa)
7. Kitab hikmah hajji
8. Kitab adab (kesopanan) membaca Al-Qur’an
9. Kitab dzikir dan do’a
10. Kitab tartib wirid pada masing-masing waktunya.

 Bagian (rubu’i) pekerjaan sehari-hari melengkapi sepuluh kitab


1. Kitab adab makan
2. Kitab adab perkawinan
3. Kitab hukum berusaha (bekerja)
4. Kitab halal dan haram
5. Kitab adab bertemu teman dan bergaul dengan berbagai golongan manusia
6. Kitab ‘uzlah (mengasingkan diri)
7. Kitab adab bermusafir (berjalan jauh)
8. Kitab mendengar dan merasa
9. Kitab amar ma’ruf dan nabi mungkar
10. Kitab adab kehidupan dan budi pekerti (akhlak) kenabian

 Bagian (rubu’) perbuatan yang melepaskan, melengkapi sepuluh kitab


1. Kitab taubat
2. Kitab sabar dan syukur
3. Kitab takut dan harap
4. Kitab fakir dan zuhud
5. Kitab tauhid dan tawakal
6. Kitab cinta kasih, rindu, jinak hati dan rela
7. Kitab niat, benar, dan ikhlas
8. Kitab muraqabah dan mengitung amalan
9. Kitab memikirkan hal diri
10. Kitab ingat mati

 Islamnya Sunan Kalijaga ;


Berdakwah dengan hikmah (Babad Tanah Jawi)

Dakwah dengan hikmah


 Suatu hari ada seorang bernama Jaka Said, ia membegal Sunan Bonang di
daerah Timur Lasem. Dengan kesaktiannya Sunan Bonang berubah menjadi 4
sosok. Melihat keajaiban tersebut, Jaka Said merasa kalah sakti dan tunduk
kepada Sunan Bonang dan masuk islam. Atas perintah Sunan Bonang, Jaka
Said melakukan pertapaan selama 2 tahun. Kemudian pindah ke Cirebon di
tepi sungai Kali Jaga. Kemudian disebut sebagai Sunan Kali Jaga.

Anda mungkin juga menyukai