Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PEMBANGUNAN RUANG TERBUKA HIJAU

KABUPATEN ASAHAN

Disusun Oleh :

HABIB AULIA HAFIDZ SITORUS

30.0098

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA INFORMASI

PEMERINTAHAN

FAKULTAS MANAJAMEN PEMERINTAHAN

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

2020
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Maksud dan Tujuan........................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
TINJAUAN TEORITIS DAN LEGALISTIK.........................................................6
2.1 Tinjauan Teoritis............................................................................................6
2.1.1 Pelayanan Publik.........................................................................................6
2.1.2 Administrasi Pemerintahan.......................................................................10
2.2 Tinjauan Legalistik.......................................................................................12
BAB III..................................................................................................................16
PEMBAHASAN....................................................................................................16
BAB IV..................................................................................................................18
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................18
4.1 Kesimpulan...................................................................................................18
4.2 Saran.............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

2
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen pengajar dan rekan praja yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah yang berjudul
“Rencana Pembangunan Ruang terbuka Hijau di Kabupaten Asahan”.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak


kekurangan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan rekan praja.

Jatinangor, 08 desember 2020


 

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

3
Kawasan perkotaan di Indonesia cenderung mengalami permasalahan yang
tipikal, yaitu tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terutama akibat arus
migrasi desa ke kota dan urbanisasi sehingga menyebabkan pengelolaan ruang
kota makin berat. Jumlah penduduk perkotaan yang tinggi dan terus meningkat
dari waktu ke waktu tersebut akan memberikan implikasi pada tingginya tekanan
terhadap pemanfaatan ruang kota. Penataan ruang kawasan perkotaan perlu
mendapat perhatian yang khusus, terutama yang terkait dengan penyediaan
kawasan hunian, fasilitas umum dan sosial serta ruang-ruang terbuka publik (open
space) di perkotaan. Kualitas ruang terbuka publik mengalami penurunan yang
sangat signifikan, sehingga telah mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan
perkotaan seperti sering terjadinya banjir di perkotaan, tingginya polusi udara dan
suara, meningkatnya kerawanan sosial antara lain: kriminalitas dan tawuran antar
warga, serta menurunnya produktivitas masyarakat akibat stress karena
terbatasnya ruang yang tersedia untuk interaksi sosial dan relaksasi. Secara umum
ruang terbuka publik (open space) di perkotaan terdiri dari ruang terbuka hijau
dan ruang terbuka non-hijau. Mengingat pent ingnya peran ruang terbuka (ruang
terbuka hijau maupun ruang terbuka non hijau) dalam penataan ruang kota maka
ketentuan mengenai hal tersebut perlu diatur.
Dalam Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang pasal
31 juga diamanatkan perlunya ketentuan mengenai penyediaan dan pemanfaatan
ruang terbuka hijau maupun ruang terbuka non hijau, serta telah disusun Pedoman
Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Perkotaan (PERMEN PU no
5/PRT/M/2008) yang telah dibahas pada Sub Panitia Teknis Tata Ruang, Panitia
Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil. Oleh karena itu Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Non Hijau disusun untuk digunakan
sebagai acuan bagi pemerintah kabupaten/kota untuk dalam perencanaan ruang
dalam skala rencana umum maupun detail, bahkan pada skala yang lebih
teknis(RTRK dan/atau RTBL). (sumber: Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan
Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, Kementeria PUPR)

1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


A. Maksud
Maksud dari kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan Pemerintah Daerah
dalam menyelenggarakan penataan Ruang Terbuka Hijau di daerahnya sesuai
dengan UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Permendagri no. 1
Tahun 2007.

B. Tujuan
Tujuan disusunnya DED Ruang Terbuka Hijau Alun-Alun di Kota Kisaran ini
adalah agar terwujudnya ruang-ruang kota yang lebih berkualitas, indah, nyaman,
sehat dan berkelanjutan.

C. Sasaran

4
Sasaran dari kegiatan ini adalah:
1. Tersusunnya masukan rencana dan program penanganan Ruang Terbuka
Hijau bagi Pemerintah Kabupaten Asahan khususnya di Kota Kisaran.
2. Tersusunnya masukan teknis bagi Pemerintah Kabupaten Asahan dalam
bentuk rincian pengendalian ruang terbuka hijau di wilayahnya.
3. Teridentifikasinya ruang-ruang terbuka hijau di Kabupaten Asahan
khususnya Kota Kisaran.
4. Tersusunnya DED fisik percontohan ruang terbuka hijau di Kota Kisaran.
5. Tersusunnya rencana investasi selama lima tahun ke depan bagi
Pemerintah Kabupaten Asahan dalam mengarahkan peran serta seluruh
pelaku pembangunan (pemerintah, swasta, masyarakat lokal, investor)
dalam mewujudkan rencana dan program ruang terbuka hijau yang
dikehendaki.

1.3 RUANG LINGKUP


Ruang lingkup dalam kegiatan ini meliputi ruang lingkup kegiatan dan ruang
lingkup wilayah.
1.3.1 Ruang Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan Penyusunan DED Ruang Terbuka Hijau ini adalah:
1. Review dokumen pengaturan terkait (RTRW).
2. Menyiapkan format pendataan secara lengkap dan dapat mengakomodir
permasalahan lapangan.
3. Melakukan kajian dan evaluasi terhadap literatur tentang ruang terbuka
hijau.
4. Melakukan kajian dan evaluasi terhadap perencanaan RTH yang ada pada
pada rencana tata ruang kota.
5. Melakukan kajian dan evaluasi terhadap penyediaan ruang terbuka hijau
yang ada saat ini (eksisting), termasuk pengelolaannya saat ini.
6. Melakukan pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dari sumber data
primer maupun sekunder sebagai bahan analisis.
7. Melakukan analisis data baik dari aspek kuantitatif maupun aspek
kualitatif yang dapat dipakai sebagai bahan untuk merumuskan masalah
sebagai dasar penyusunan DED Ruang Terbuka Hijau.
8. Perumusan potensi dan masalah, berdasarkan analisa di lapangan perlu
dirumuskan potensi dan masalah yang pemecahannya dapat didekati
dengan SWOT untuk Penyusunan DED Ruang Terbuka Hijau.

1.3.2 Ruang Lingkup Wilayah


Lingkup wilayah perencanaan “Penyusunan DED Ruang Terbuka Hijau Alun-
Alun di Kota Kisaran” adalah Kota Kisaran sebagai ibu kota Kabupaten Asahan.

I.4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini
adalah selama 60 hari kalender atau 2 (dua) bulan kalender sejak dikeluarkannya
SPMK.

5
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

6
Peraturan Perundangan terkait yang menjadi landasan hukum penyusunan DED
Ruang Terbuka Hijau di Kota Kisaran Kabupaten Asahan ini antara lain adalah:
1. Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
2. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
3. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan.
4. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
5. Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan.
6. Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2006 tentang Pedoman
Umum Mitigasi Bencana.
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2007 tentang Ruang
Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan.
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tentang
Penyediaan dan Pemanfaatan RTH.
11. Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Tentang Bangunan Gedung Nomor 4
Tahun 2018.
12. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Asahan Tahun 2013-2033.

BAB III

PEMBAHASAN

7
PROGRAM KERJA
Di dalam penyusunan Rencana Tindak Penataan Ruang Terbuka Hijau Kabupaten
Asahan melalui beberapa tahapan antara lain :
 Tahap Persiapan;
 Tahap Pengumpulan Data dan Review;
 Tahap Analisis;
 Tahap Perumusan Potensi dan Masalah;
 Tahap Perumusan Konsep Dasar;
 Tahap Perumusan Rencana Umum dan Panduan Perencanaan DED
Ruang Terbuka Hijau;
 Tahap Perumusan Rencana Investasi;
 Tahap Perumusan Ketentuan Pengendalian Rencana;
 Tahap Perumusan Pedoman Pengendalian Pelaksanaan

WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Di dalam pelaksanaan pekerjaan Penyusunan DED Ruang Terbuka Hijau Alun-
Alun di Kota Kisaran ini berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan di
Kabupaten Asahan. Adapun jadwal pelaksanaan pekerjaan ini akan menguraikan
secara detail kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan metodologi
yang telah dirumuskan dan jangka waktu yang sudah ditentukan.

ORGANISASI DAN PERSONIL


Pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Pekerjaan Penyusunan DED Ruang Terbuka Hijau Alun-Alun di Kota Kisaran
Kabupaten Asahan dapat dilihat pada ilustrasi berikut ini.
Adapun pihak-pihak yang berperan dalam organisasi proyek ini adalah:
1. Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan
(KPA/PPK) adalah yang Menandatangani Kontrak dengan Konsultan
Perencana.
2. Konsultan, yaitu perseorangan atau suatu badan yang dapat dimintai
jasanya oleh Pemberi Tugas untuk hal-hal khusus dan sewaktu-waktu
dalam permasalahan teknis dan non teknis yang dihadapi di lapangan.
3. Tim Teknis (Pokja ULP), yaitu unsur/tim teknis yang berwenang untuk
membantu Pemberi Tugas dalam hal memberi data pengarahan dan
konsultasi serta petunjuk yang relevan, seperti Bappeda, Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman,
Dinas Kepemudaan Olah Raga dan Pariwisata, dan sebagainya.
4. Konsultan Perencana, yaitu pihak yang diserahi tugas melakukan
pekerjaan perencanaan dan perancangan, konsultan menyiapkan seluruh
dokumen perencanaan sebagai dasar dalam pelaksanaan pembangunan
konstruksi fisik.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

8
Kesimpulan

Kesimpulan dari konsep ruang terbuka hijau di Kabupaten Asahan adalah :

1. Adanya kebutuhan masyarakat pada kawasan pusat kota Ponorogo akan ruang terbuka
hijau yang terbagi atas fungsi ekologis, fungsi estetika serta fungsi sosial budaya dan
ekonomi dari ruang terbuka hijau

Pada Alun-Alun kota konsep penataan dengan dominasi penggunaan hamparan rumput
yang telah ada tetap dipertahankan sebagai ciri khas alun -alun kota

- Penggunaan vegetasi pada alun-alun kota diutamakan vegetasi yang mampu menyerap
polusi dan debu dengan tajuk pohon yang rapat untuk menciptakan area teduh serta
vegetasi dengan perpaduan warna dan tekstur untuk meningkatkan nilai estetika RTH

- Penambahan sarana dan prasarana yang disesuaikan dengan kebutuhan dan aktivitas
masyarakat yaitu area duduk, area berjualan, fasilitas penerangan, fasilitas informasi dan
fasilitas kebersihan yang memadai

- Mempertahankan vegetasi lokal yaitu Beringin (Ficus benjamina) sebagai penanda area
alun-alun kota

Anda mungkin juga menyukai