Rangkaian Proses Perancangan Bilah Turbin Angin
Rangkaian Proses Perancangan Bilah Turbin Angin
Efisiensi sistem yang terdiri dari bilah, transmisi, generator, dan controller. Pada
perancangan kali ini efisiensi bilah dimasukkan 2 nilai yaitu saat efisiensi bilah
rendah (30%) dan saat efisiensi bilah tinggi (40%). Efisiensi transmisi sebesar 90%
dikarenakan putaran bilah langsung dihubungkan dengan generator dan tidak
menggunakan transmisi. Sedangkan untuk efisiensi generator dan controller
mempunyai nilai efisiensi yang berbeda, namun pada perancangan kali ini
diasumsikan efisiensi generator dan controller sama yaitu 90%. Untuk mendapatkan
efisiensi sistem maka keempat efisiensi tadi dikalikan sehingga dihasilkan efisiensi
sistem sebesar 21,8% untuk efisiensi bilah 30% dan efisiensi sistem sebesar 29,1%
untuk efisiensi bilah 40%.
2. Penentuan Geometri Perancangan Bilah
Pada tahap ini, semua parameter yang telah di tentukan sebelumnya akan dilakukan
perhitungan untuk mendapatkan geometri bilah yang di rancang sebelum di buat
dalam bentik gambar. Pertama kali yang harus dilakukan adalah penentuan jumlah
elemen. Pada umumnya pembagian elemen pada perancangan bilah berkisar antara
10-20 elemen, namun pada perancangan ini bilah dibagi menjadi 11 elemen.
Pembagian elemen ini dilakukan untuk mempermudah pada saat proses
manufakturing bilah.
Untuk mendapatkan jari-jari parsial maka dapat digunakan rumus sebagai berikut
:
r = 0.25 + [( )x elemen]
Dimana :
r = Jari – jari parsial
R = Jari – jari bilah yang digunakan
TSR awal yang digunakan
Dilanjutkan dengan mencari nilai Cl, nilai Cl dapat dicari dengan menggunakan
persamaan :
Dimana:
= lebar chord (m)
B = jumlah bilah
Berikutnya adalah mencari flow angel,untuk mencari nilai flow angel maka dapat
menggunakan persamaan sebagai berikut :
= tan
Dimana :
= TSR parsial tiap elemen bilah
Langkah terakhir adalah mencari nilai twist (sudut puntir).Untuk mencari nilai
twist maka dapat menggunakan persamaan sebagai berikut :
Dimana :
Twist
= Sudut serang
Sudut puntir (twist) dalam pembuatan bilah amat besar pengaruhnya terhadap
kemudahan pembuatannya,oleh karena itu apabila twist yang didapat ternyata
tidak membentuk garis linear maka perlu dilakukan optimasi sudut twist dengan
linearisasi garis.
Setelah semua data geometri bilah tadi dimasukkan ke dalam Software QBlade,
maka akan didapatkan nilai Coefficient of Performance (Cp), dimana nilai Cp itu
menyatakan nilai performa dari desain suatu bilah. Berikut ini adalah grafik
perbandingan coefficient performa dibanding TSR (Cp-TSR) :
Berdasarkan simulasi memberikan hasil bahwa bilah memiliki Cp 41% pada TSR
4,6 dan pada TSR 7 dapat menghasilkan Cp 31%.Untuk jenis bilah taper memiliki
karakteristik kinerjanya lebih efektif ketika bekerja pada kecepatan angin yang
tinggi. Kelebihan bilah jenis taper adalah memerlukan kecepatan angin yang
relatif kecil untuk perputaran awal bilah dibandingkan dengan tipe bilah taperless.
Sedangkan kekurangan bilah jenis taper yaitu memiliki lebar chord yang relatif
kecil dari pangkal menuju ujungnya memungkinkan energi angin yang ditangkap
lebih sedikit dibandingkan tipe bilah taperless saat bilah berputar