01 GDL Haryatieka 1523 1 p14022 H I PDF
01 GDL Haryatieka 1523 1 p14022 H I PDF
F YANG
MENGALAMI FRAKTUR DENGAN NYERI AKUT
DI RUANG IGD RSUD Dr.MOEWARDI
SURAKARTA
DISUSUN OLEH:
HARYATI EKA SAFITRI
NIM. P.14022
DISUSUN OLEH:
HARYATI EKA SAFITRI
NIM. P.14022
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
ii
MOTTO
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh:
HARYATI EKA SAFITRI
NIM. P.14022
Menyetujui,
Pembimbing
iv
LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI
Dewan Penguji:
Ketua:
1. Alfyana Nadya Rachmawati S.Kep.,Ns.,M.Kep (…………………)
NIK.201086057
Anggota:
1. Mellia Silvy Irdianty, S.Kep., M.P.H (…………………)
NIK.201690157
v
LEMBAR PENGESAHAN
Ditetapkan di : Surakarta
Hari/Tanggal : Kamis, 10 Agustus 2017
DEWAN PENGUJI
Mengetahui,
Ketua Program Studi D3Keperawatan
STIKes Kusuma Husada Surakarta
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Tn.Y dan Tn.F yang Mengalami
Fraktur dengan nyeri akutdi IGD RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA.”
Dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak
mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada yang terhormat:
1. Meri Oktariani, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua Program Studi D3
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Erlina Widyastuti, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Sekretaris Program Studi D3
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan dan arahan untuk dapat
menimbailmu di STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3. Mellia Silvy Irdianty, S.Kep.,M.P.H, selaku dosen pembimbing sekaligus
sebagai penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-
masukan, inspirasi, perasaannya mendalam bimbingan serta memfasilitasi demi
sempurnanya studi kasus ini.
4. Semua dosen Program studi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya
serta ilmu yang bermanfaat.
5. Kedua orang tua dan kakak-kakakku, yang selalu menjadi inspirasi dan
memberikan semangat untuk menyelesaikan pendidikan.
6. Teman-teman Mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan STIKes Kusuma
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,
yang telah memberikan dukungan moral dan spiritual.
vii
Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu
keperawatan dan kesehatan.Amin.
viii
DAFTAR ISI
ix
2.2 Asuhan Keperawatan ........................................................... 17
2.2.1 Pengkajian ................................................................ 17
2.2.2 Pemeriksaan Diagnostik ........................................... 25
2.2.3 Diagnosa Keperawatan ............................................. 26
2.2.4 Implementasi ............................................................ 26
2.2.5 Evaluasi .................................................................... 29
2.3 Nyeri ..................................................................................... 29
2.4 Relaksasi Nafas Dalam ........................................................ 38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian .................................................................. 40
3.2 Batasan Istilah ...................................................................... 40
3.3 Partisipan .............................................................................. 40
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 41
3.5 Pengumpulan Data ............................................................... 41
3.6 Uji Keabsahan Data.............................................................. 41
3.7 Analisis Data ........................................................................ 42
BAB IV HASIL
4.1 Hasil ..................................................................................... 44
4.1.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data ...................... 44
4.1.2 Pengkajian ................................................................ 46
4.1.3 Analisa Data ............................................................ 51
4.1.4 Perencanaan .............................................................. 53
4.1.5 Pelaksanaan .............................................................. 55
4.1.6 Evaluasi .................................................................... 58
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan .......................................................................... 60
5.1.1 Pengkajian ................................................................ 60
5.1.2 Diagnosa Keperawatan ............................................. 61
5.1.3 Intervensi Keperawatan ............................................ 62
5.1.4 Implementasi Keperawatan ...................................... 63
5.1.5 Evaluasi Keperawatan .............................................. 64
x
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan .......................................................................... 65
6.2 Saran .................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
xii
DARTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pathway Fraktur …………………………………………..... 13
Gambar 4.1 Lokasi Pengambilan Data ………………………………….. 44
xii
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, jaringan
lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu
lengkap atau tidak lengkap (Nurarif dan Kusuma, 2015). Menurut Ningsih
tulang yang utuh, yang biasanya disebabkan oleh trauma, rudapaksa atau
disebabkan oleh cidera seperti terjatuh, kecelakaan lalu lintas dan trauma
(3,8 %). Kasus kecelakaan lalu lintas sebanyak 20.829 kasus, dan yang
mengalami fraktur sebanyak 1.770 orang (8,5 %), dari 14.127 trauma benda
%).(Nurchairiah,dkk 2013).
1
2
lebih sering terjadi pada laki-laki dari pada perempuan dengan umur
tua, wanita lebih sering mengalami fraktur dari pada laki-laki berkaitan
tingkat nyeri pada pasien fraktur di Rumah Sakit Karima Utama Surakarta
(Novarizki, 2009)
3
rumah sakit tersebut. Oleh karena banyaknya kasus tersebut, maka penulis
melakukan studi kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Tn.Y dan
Tn.F yang mengalami Fraktur dengan nyeri akut di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta.
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan pada
Tn.Y dan Tn.F yang mengalami fraktur dengan nyeri akut di ruang IGD
mengalami fraktur dengan nyeri akut di ruang IGD RSUD Dr. Moewardi
Surakarta
1.4 TUJUAN
Surakarta.
4
Dr.Moewardi Surakarta
Dr.Moewardi Surakarta.
Dr.Moewardi Surakarta.
Dr.Moewardi Surakarta.
Surakarta.
1.5 MANFAAT
Hasil karya tulis ilmiah ini dapat sebagai sember informasi untuk
1. Bagi Perawat
akan datang.
4. Bagi Klien
TINJAUAN PUSTAKA
tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis, baik yang bersifat
2.1.2 ETIOLOGI
1. Trauma langsung
6
7
2.1.3 KLASIFIKASI
1. Klasifikasi etiologis
a. Fraktur traumatic
b. Fraktur patologis
c. Fraktur stress
2. Klasifikasi klinis
3. Klasifikasi radiologis
a. Lokalisasi
1) Diafisial
2) Metafisial
3) Intra-artikuler
b. Konfigurasi
1) Fraktur transversal
2) Fraktur oblik
3) Fraktur spiral
4) Fraktur Z
kompresi
9
tulang tengkorak
9) Fraktur impaksi
kalkaneus
c. Menurut ekstensi
1) Fraktur total
2) Bergeser (displaced)
1) Bersampingan
2) Angulasi
3) Rotasi
10
4) Distraksi
5) Over-riding
6) Impaksi
melengketnya otot.
Tanda ini bisa baru terjadi setelah beberapa jam atau hari
setelah cedera.
PATHWAY
FRAKTUR
Diskontinuitas tulang Pergeseran fragmen nyeri
tulang
Kerusakan fragmen
Perubahan jaringan
tulang
sekitar
Laserasikulit Spasme otot
Tekanan sumsum
Pergeseran tukang > tinggi dari
Peningkatan
fraktur tulang kapiler
Putus kapiler
Kerusakan vena/arteri
Pelepasan Reaksi stress
integritas
histamin klien
kulit pendarahan
Protein Melepaskan
deformitas Kehilanganvolu plasma katekolamin
me cairan hilang
Gangguan Memobilisasi
fungsi edema asam lemak
Shock
Gangguan hipovolemik Penekn
Bergabung
mobilitas pembuluh
dengan
fisik darah
trombosis
Penurunan emboli
perfusi jaringan
Menyumbat
pembuluh darah
Gangguan
perfusi
jaringan
2.1.6 PENATALAKSANAAN
14
berikut:
mencegah komplikasi.
cedera adalah:
b) Observasi warna
Yessie, 2013)
2.1.7 KOMPLIKASI
1. Komplikasi awal
a. Kerusakan arteri
b. Sindrome kompartemen
c. Infeksi
d. Nekrosis avaskuler
e. Syok
2. Komplikasi lama
a. Delayed union
b. Non-union
infeksi
c. Mal- union
berbentuk angulasi.
2.2.1 PENGKAJIAN
(Herman, 2015)
Pengkajian meliputi:
18
1. Identitas Pasien
2. Pengkajian Primer
Exposure (ABCDE).
Dalam hal ini dapat dilakukan chin lift, tetapi tidak boleh
intravena.
20
3. Pengkajian Sekunder
pasien, terutama jika kita masih curiga ada cidera yang belum
dengan Look, Feel, Move. Pada Look, kita menilai warna dan
kompartemen.
traumaarteria.
4. Keluhan Utama
kemampuan fungsinya.
8. Pemeriksaan Fisik
reflek menelan.
24
tidak oedema.
terjadi perdarahan).
cuping hidung.
j. Paru :
tambahan.
(1) Jantung
(2) Abdomen
hernia
(3) Ekstremitas
tulang
vascular.
klirens ginjal.
2.2.4 IMPLEMENTASI
Kriteria hasil :
Intervensi :
27
aktifitas
Kriteria hasil :
Intervensi :
Tujuan :
integritas kulit
Kriteria hasil :
penyembuuhan lesi.
Intervensi :
Kriteria hasil :
Intervensi :
sesuai indikasi.
2.2.5 EVALUASI
meliputi:
dialami
2.3 Nyeri
2014).
30
atau suatu reaksi badan atau emosi (misalnya perasaan takut, mual,
(Syahputra, 2012).
1. Klasifikasi
jelas.
2. Fisiologis nyeri
2010).
3. Penyebab
34
4. Penatalaksanaan nyeri
a. Terapi Farmakologi
(Sumber:Potter&Perry,2006)
37
1 = tidak nyeri
3 = nyeri ringan
6 = nyeri berat
aktivitas.
ekstensi sakit.
mengontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau rasa nyeri,stress fisik
dan emosi pada nyeri. Teknik relaksasi nafas dalam digunakan untuk
menghitung dalam hati. “hirup, dua, tiga, hembuskan udara melaluli mulut
sambil hitung dalam hati, hembuskan, dua, tiga, menarik nafas lagi dari
METODE PENELITIAN
keperawatan pada Tn.Y dan Tn.F yang mengalami fraktur dengan nyeri akut
Dr.Moewardi Surakarta.
yang utuh yang biasanya di sebabkan oleh trauma, rudapaksa atau tenaga
Dr.Moewardi Surakarta.
3. Relaksasi nafas dalam adalah kebebasan mental dan fisik dari ketegangan
dan stress, karena dapat merubah persepsi koknitif dan motivasi efektif
klien.
3.3 PARTISIPAN
dengan diagnose medis fraktur dan dengan masalah keperawatan nyeri akut.
40
41
1. Wawancara
auskultasi.
3. Studi dokumentasi
data utama yaitu klien, perawat expert dan referensi buku yang berkaitan
dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan.
observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk
analisis adalah:
1. Pengumpulan data
2. Mereduksi data
3. Penyajian data
4. Kesimpulan
HASIL
4.1 Hasil
Gambar 4.1
tepat, nyaman dan mudah yang berada di Jl. Kolonel Sutarto No.132,
44
45
I. IDENTITAS KLIEN
IDENTITAS KLIEN
KLIEN 1
a. Nama Tn. Y
b. Umur 20 Tahun
c. Agama Islam
d. Pendidikan SMA
e. Pekerjaan Swasta
f. Status Perkawinan Belum menikah
g. Alamat Gunung sari, sidorejo
h. Suku Bangsa Indonesia/ Jawa
i. No Registrasi 01379883
j. Diagnosa Medis Close Fraktur Femur 1/3 tengah
sinestra
KLIEN 2
a. Nama Tn. F
b. Umur 22 Tahun
c. Agama Islam
d. Pendidikan Mahasiswa
e. Pekerjaan -
f. Status Perkawinan Belum menikah
g. Alamat Gulon jebres
h. Suku Bangsa Indonesia/ Jawa
i. No Registrasi 01380087
j. Diagnosa Medis Open Fraktur Radius Dekstra &
Sinestra
PENGKAJIAN
KLIEN 1 KLIEN 2
FOKUS
Aiway Jalan nafas paten, tidak ada lidah Jalan nafas paten, tidak ada
jatuh kebelakang, tidak adanya lidah jatuh kebelakang, tidak
benda asing pada jalan nafas, adanya benda asing pada jalan
tidak ada edema pada mulut, nafas, tidak ada edema pada
tidak ada nyeri telan. mulut, tidak ada nyeri telan.
Breathing Pola nafas pasien efektif, Pola nafas pasien efektif,
Respiratory rate 22x/menit, tidak Respiratory rate 22x/menit,
menggunakan otot bantu tidak menggunakan otot bantu
pernafasan, tidak ada suara nafas pernafasan, tidak ada suara
tambahan, tidak ada pernafasan nafas tambahan, tidak ada
cuping hidung, saturasi oksigen pernafasan cuping hidung,
98%, terpasang oksigen. saturasi oksigen 100%,
terpasang oksigen.
Circulation Frekuensi nadi 80x/menit, irama Frekuensi nadi 100x/menit,
teratur, tekanan darah 100/80 irama teratur, tekanan darah
mmHg, capilary refill <2 detik, 140/90 mmHg, capilary refill
akral hangat, suhu tubuh 36,2, <2 detik, akral hangat, suhu
warna kulit sawo matang. tubuh 36,4, warna kulit sawo
matang.
Disability GCS 15 dengan E5 V5 M5 reaksi GCS 15 dengan E5 V5 M5,
pupil positif terhadap cahaya, reaksi pupil positif terhadap
pupil berdiameter ka/ki cahaya, pupil berdiameter ka/ki
3mm/3mm (sama). 3mm/3mm (sama).
Exprosure Kondisi klien aman, klien berada Kondisi klien aman, klien
di IGD untuk dilakukan tindakan. berada di IGD untuk dilakukan
tindakan.
47
- Abdomen
Inspeksi Tidak ada jejas Tidak ada jejas
Auskultasi Bising usus terdengar Bising usus terdengar
23x/menit 23x/menit
Perkusi Kuadran I sonor kuadran II, Kuadran I sonor kuadran II,
III, IV tympani III, IV tympani
Palpasi Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
48
GENOGRAM
KLIEN 1
KLIEN 2
Keterangan :
:Laki-laki
:Perempuan
:Pasien
:Tinggal serumah
50
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
PEMERIKSAAN KLIEN 1 KLIEN 2 NORMAL
Tgl 22 Mei Tgl 23 Mei
2017 2017
Hematologi
Rutin
- Hemoglobin 13.6 16.0 13.5-17.5
- Hematokrit 42 51 33-45
- Leukosit 10.5 10.9 4.5-11.0
- Trombosit 239 397 150-450
- Eritrosit 5.01 5.89 4.50-5.90
- Golongan Darah O O
Hemostasis
- PT 14.5 12.5 10.0-15.0
- APTT 30.3 21.9 20.0-40.0
- INR 1.210 0.990
Kimia Klinik
Elekrolit
- Na darah 137 136-145
- Kal darah 3.1 3.3-5.1
- Clorida darah 10.2 98-106
- Glukosa darah 121 60-40
sewaktu
Serologi Hepatitis
HBSAg Rapid Non Reactive Non Reactive Non Reactive
HASIL RONTGEN
Klien 1 Klien 2
Hasil: Hasil:
- Tampak fraktur di OS Femur - Tampak fraktur 1/3 distal
1/3 tengah kiri OS radius et ulna kanan
- Trabekulasi tulang normal - Tampak fraktur 1/3 distal
- Celah dan permukaan sendi OS radius kiri
dalam batas normal - Trabekulasi tulang normal
- Tak tampak klasifikasi - Celah dan permukaan sendi
abnormal dalam batas normal
- Tak tampak erosi/destruksi - Tak tampak klasifikasi
tulang normal
- Tak tampak soft tissue - Tampak soft tissue swelling
mass/sweilling region wirst joint kanan dan
- Pergeseran sendi (-) kiri
Kesimpulan: - Pergeseran sendi
Fraktur OS Femur 1/3 tengah kiri Kesimpulan:
51
THERAPY
4.1.4 PERENCANAAN
O:
Klien tampak meringis
kesakitan
08.00 1 Mengajarkan teknik S:
relaksasi nafas dalam Klien bersedia mengikuti
intruksi perawat
O:
Klien tampak mengikuti
apa yang di ajarkan oleh
perawat
08.15 1 Mengobservasi S:
Tanda-tanda vital Klien bersedia mengikuti
intruksi
O:
TD:100/80 mmHg
N:80x/menit
S:36,2
RR:22x/menit
08.30 2 Memberikan istirahat S:
yang cukup Klien mengatakan kaki
kirinya terasa nyeri sulit
beristirahat
O:
- Klien sulit
beristirahat
- Klien tampak
meringis
kesakitan
08.45 2 Membantu dalam S:
beraktivitas Klien bersedia dibantu
beraktivitas
O:
Klien tampak masih sulit
untuk beraktivitas
09.15 3 Mengobservasi S:
tanda-tanda vital Klien bersedia
O:
TD:100/80 mmHg
N:80x/menit
S:36,2
RR:22x/menit
09.30 3 Memberikan S:
perawatan luka Klien bersedia
O:
- Klien tampak
meringis
kesakitan
57
4.1.6 EVALUASI
NO EVALUASI
DX
Klien 1
1 S: Klien mengatakan nyeri pada kaki kiri bagian paha
P: Nyeri bertambah saat di gerakkan
Q: Nyeri seperti diremas-remas
R: Nyeri pada bagian femur 1/3 tengah sinestra (di sekitar pada
kiri)
S: Skala nyeri 7
T: Hilang timbul
O: Klien tampak meringis kesakitan
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjut intervensi
- Observasi TTV
- Kaji skala nyeri
- Ajarkan teknik relaksasi
2 S: Klien mengeluh kaki kirinya sulit untuk digerakkan
O: Klien tampak sulit beraktivitas
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
59
PEMBAHASAN
5.1 PEMBAHASAN
dan evaluasi.
5.1.1 Pengkajian
Tn.F yaitu Tn.Y mengatakan nyeri pada area fraktur dengan skala
60
61
atas5 kanan bawah 5 dan kiri atas 5 kiri bawah 3, kekuatan otot Tn.F
ekstremitas kanan atas 4 bawah 5 dan kiri atas 4 bawah 5. Hal ini
adalah keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih
paha kirinya dan kondisi luka bersih, sedangkan Tn.F terdapat luka
(Hastuti,2006).
(Mandagi,2017).
dapatkan hasil kedua klien mengeluh nyeri dan saat di ajarkan teknik
obat untuk menurunkan integritas nyeri selama 1x8 jam. Tidak ada
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
pengkajian pada kedua klien pada Tn.Y skala nyeri 7 dan Tn.F dengan
skala nyeri 8.
Tn.Y danTn.F yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik.
2017 dan 23 Mei 2017 terdapat perbedaan pada skala nyeri pada pasien.
65
66
6.2 Saran
Ani Hastuti Tri. 2006. Cidera pada permainan bola basket. Yogyakarta: Jurnal
Pendidikan Jasmani Indonesia Vol.5, No.1
Galuh Ayu dianningsih Nova rizki dan Maliya Arina. 2009. Pengaruh Teknik
Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Pada
Pasien Pasca Operasi Fraktur Femur Di Rumah Sakit Karima
Utama. Surakarta: Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Lukman dan Ningsih Nurma. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika.
Muttaqin Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Jakarta: EGC.
Syah putra Hadindra, Jumaini, Nova yelinda Riri. Hubungan Tingkat Nyeri
Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Fraktur Tulang Panjang
Di Rsud Arifinachmad. PekanBaru