PENDIDIKAN KESEHATAN
SISTEM PERSEPSI SENSORI
MIOPIA
Disusun Oleh :
I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga memahami tentang
penyakit Jantung Koroner
II. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga dapat :
1. Menjelaskan pengertian dari Jantung Koroner
2. Menyebutkan penyebab dari Jantung Koroner
3. Menyebutkan tanda dan gejala dari Jantung Koroner
4. Menyebutkan penatalaksanaan dari Jantung Koroner
5. Menyebutkan cara pencegahan dari Jantung Koroner
III. Materi
Materi penyuluhan terlampir :
1. Pengertian Jantung Koroner
2. Penyebab Jantung Koroner
3. Tanda dan Gejala Jantung Koroner
4. Penatalaksanaan Jantung Koroner
5. Pencegahan Jantung Koroner
IV. Metode
Ceramah dan tanya jawab
V. Media
Leaflett1
VI. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan Kegiatan perawat Kegiatan klien Media
Pembukaan - Salam pembuka - Menjawab salam Ceramah
(2 menit) - Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan maksud keterangan penyaji
dan tujuan
- Menggali
pengetahuan audien
tentang M
- Membagikan leaflet
Penyajian Menyampaikan materi Memperhatikan dan Ceramah
( 20 menit ) mendengarkan keterangan Tanya jawab
penyaji
Penutup - Melakukan tanya Mendengarkan dan Ceramah dan
( 8 menit ) jawab bertanya serta menjawab tanya jawab
- Menutup pertemuan pertanyaan
- Menyampaikan
kesimpulan
VII. Evaluasi
Formatif
1. Klien mampu menjelaskan pengertian jantung koroner
2. Klien mampu menjelaskan penyebab dari jantung koroner
3. Klien mampu menjelaskan tanda dan gejala jantung koroner
4. Klien mampu menjelaskan penatalaksanaan jantung koroner
5. Klien mampu menjelaskan pencegahan jantung koroner
TABLE DAFTAR HADIR PESERTA
Tanggal :
Lampiran :
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan keadaaan arteri koroner yang
menyempit dan tersumbat, sehingga menyebabkan aliran darah ke area jantung yang
disuplai arteri tersebut berkurang (Black & Hawks, 2014)
D. Penatalaksanaan
1. Elektrokardiogram (EKG)
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan-kelainan pada
irama jantung.
2. Ekokardiogram
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kerusakan berefek
pada fungsi jantung.
3. Stress test
Jika seseorang memiliki faktor risiko, dokter akan menyarankan stress test.
Pada pemeriksaan ini, ia akan diminta untuk berjalan atau bersepeda statis
sementara dokter akan mengukur aktivitas jantung dengan EKG.
E. Pencegahan
Berikut beberapa tips berguna untuk mencegah penyakit jantung koroner:
1. Pola makan sehat
Terapkan menu makan yang kaya serat dan cukup nutrisi, perhatikan pula
cara pengolahannya, sebaiknya hindari makanan yang diolah dengan cara
digoreng di dalam banyak minyak, sebaliknya olah makanan dengan cara
ditumis, direbus, ataupun dikukus. Jika harus mengolah makanan dengan
cara menggoreng, sebaiknya gunakan minyak zaitun daripada minyak
goreng, sebab minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang rendah.
Hindari makanan makanan yang mengandung kolesterol dan lemak tinggi,
misalnya seafood – kandungan kolesterol tinggi di dalamnya dapat
membahayakan jantung. Pilih produk makanan yang rendah lemak atau
bahkan tanpa lemak.
2. Berhenti Merokok
Siapapun tahu bahwa rokok berdampak negatif untuk kesehatan jantung,
karena itu, hentikan kebiasaan merokok segera agar jantung tetap sehat.
3. Hindari Stres
Saat seseorang mengalami stres, otak memerintah tubuh untuk mengeluarkan
hormon kortisol untuk mengatasinya, tapi jika hormon ini diproduksi
berlebihan dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon
norepinephrine juga akan diproduksi oleh tubuh untuk mengatasi stres, tapi
jika diproduksi berlebihan dapat mengakibatkan tekanan darah meningkat.
4. Hipertensi
Tekanan darah tinggi juga dapat menjadi penyebab penyakit jantung, sebab
tekanan darah yang berlebihan dapat melukai dinding arteri dan
memungkinkan kolesterol LDL memasuki arteri dan berakibat pada
meningkatnya timbunan plak.
5. Obesitas
Jaga pola makan agar tidak berlebihan, sehingga terhindar dari kegemukan.
Seseorang dengan lingkar pinggang lebih dari 80 sentimeter memiliki risiko
lebih tinggi untuk terkena serangan jantung koroner. Selain itu, obesitas atau
kelebihan berat badan dapat meningkatkan resiko terkena tekanan darah
tinggi dan diabetes. Diabetes merupakan salah satu faktor yang mempercepat
terjadinya penyakit jantung koroner selain dapat meningkatkan risiko terkena
serangan jantung.
6. Olahraga Teratur
Lakukan olahraga kardio, seperti jogging, berjalan kaki, renang, ataupun
bersepeda. Jenis olahraga tersebut dapat menguatkan kerja otot jantung dan
melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.
7. Konsumsi antioksidan
Radikal bebas yang berasal dari polusi udara, asap rokok, dan asap
kendaraan bermotor dapat menyebabkan endapan pada pembuluh darah yang
mengakibatkan penyumbatan, radikal bebas dalam tubuh dapat dihilangkan
lewat konsumsi antioksidan, di mana antioksidan bekerja menangkap radikal
bebas dalam tubuh dan membuangnya.