Anda di halaman 1dari 35

BAB 10

GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI DALAM


KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 1


DAFTAR ISI

halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... i
Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari-hari.......
A. Struktur Bagian Telinga Manusia dan Fungsinya……………….. 1
B. Getaran .................................................................................................. 6
C. Gelombang ........................................................................................... 8
D. Bunyi……………….. ........................................................................... 13
E. Mekanisme Mendengar…………………………………… .............. 27
F. Sistem Sonar……………………………………………………. ........ 27
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 32

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 1


INDERA PENDENGARAN DAN SISTEM SONAR PADA MAKHLUK
HIDUP

Kelelawar mampu terbang di malam hari yang gelap gurita tanpa mengalami
gangguan yang berarti. Apa yang membuat kelelawar bisa terbang dengan luar biasa di
malam hari? Jika organ penglihatan berupa mata tidak bisa berfungsi saat cahaya
terbatas, lalu organ apa pada seekor kelelawar yang bertanggungjawab mendeteksi
keadaan lingkungan sekitarnya?
Perhatikan Gambar 1, ternyata
kelelawar justru menggunakan telinga
(indra pendengaran) untuk mengenali
keadaan sekitarnya, terutama saat
menangkap mangsa. Dengan kata lain
kelelawar menggunakan tekhnologi sonar
(Sound Navigation and Ranging) dalam
mengenali lingkungan. Adakah contoh
hewan lain yang menggunakan sistem
sonar? Konsep IPA apa saja yang Gambar 1. Kelelawar yang hendak
“bekerja” pada sistem sonar tersebut? dan menangkap mangsanya
Sumber: www.gambarhewan.web.id
bagaimana penerapan sistem sonar dalam
kehidupan manusia? Untuk menjawabnya mari kita pelajari pada pembahasan berikut.

A. Struktur Bagian Telinga Manusia dan Fungsinya


Sistem sonar sangat erat kaitannya dengan indra pendengaran yakni telinga. Telinga
adalah organ yang kompleks yang dapat mendeteksi suara/bunyi dalam jangkauan luas.
Kalian mungkin berfikir bahwasanya telinga hanyalah struktur yang dapat kalian lihat
di sisi kanan dan kiri kepala kalian. Sesuai pada Gambar 2. Sesungguhnya telinga
terbagi menjadi tiga bagian:

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 1


Gambar 2. Anatomi Telinga Manusia
Sumber: Graphis Diagram, Dokumen Kemndikbud

1. Telinga Luar
Telinga bagian luar bertugas utama sebagai pengumpul bunyi. Bagian ini terdiri
atas daun telinga dan saluran telinga. Daun telinga nampak dari luar , berbentuk seperti
corong dan mengumpulkan gelombang dan langsung diteruskan kedalam saluran
telinga.
2. Telinga Tengah
Telinga bagian tengah bertugas sebagai
pengeras bunyi. Bagian ini terdiri atas gendang
telinga, tiga jenis tulang pendengaran, dan
saluran Eustachius. Gendang telinga memisahkan
bagian luar telinga dan bagian tengah telinga.
Tiga jenis tulang pendengaran adalah tulang
martil, landasan, dan sangurdi.
Gelombang bunyi melewati saluran telinga
dan menyebabkan gendang telinga bergetar.
Getaran tersebut disalurkan ke tiga tulang
pendengaran yang dapat memperkeras bunyi dan
Gambar 3 Anatomi Telinga Tengah
kemudian disalurkan hingga ke jendela oval

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 2


(membran dibawah tulang sanggurdi). Saluran Eustachius terhubung dengan faring
menstabilkan tekanan antara telinga bagian tengah dengan atmosfer/tekanan udara
diluar.
3. Telinga Dalam
Telinga bagian dalam terdiri atas ruang berisi cairan mencakup saluran
semisirkularis dengan fungsi keseimbangan, serta koklea yang bentuknya bergulung.
Didalam koklea terdapat organ
korti yang merupakan organ
pendengaran. Organ korti yang berisi
ribuan sel-sel rambut sensori yang
merupakan reseptor getaran jadi
getaran yang tadi berasal ari tulang
sanggurdi dan jendela oval diteruskan
ke rambut sensori. Perpindahan dari
Gambar 4 Anatomi telinga tengah rambut sensori menghasilkan sinyal
Sumber: www.perpustakaancyber.blogspot.com
untuk otak sehingga dapat
menimbulkan kesan mendengar. Di koklea terbentuk saluran melingkar yang terdiri dari tiga
ruangan yang terdapat cairan limfe, yaitu:
a. Skala vestibuli, terdapat cairan perilimfe (dibagian luar koklea)
b. Skala media, terdapat cairan endolimfe dan organ korti (dibagian dalam koklea)
c. Skala timpani terdapat cairan perilimfe.
Secara singkat Bagian-bagian penyusun telinga dan fungsinya dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Struktur dan Fungsi Bagian pada Telinga
Bagian penyusun telinga Fungsi
Bagian luar
a. Daun telinga Mengumpulkan gelombang suara ke
saluran telinga

b. Saluran telinga (menghasilkan Menangkap debu yang masuk ke saluran


minyak telinga
serumen) Mencegah hewan berukuran kecil masuk
ke dalam telinga

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 3


Bagian tengah
a. Gendang telinga/membran Menangkap gelombang suara dan
timpani mengubahnya menjadi getaran yang
diteruskan ke tulang telinga

b. Tulang telinga (maleus/martil, Meneruskan getaran dari gendang telinga


inkus/landasan,stapes/sanggurdi) ke rumah siput

c. Saluran eustachius Menghubungkan ruang telinga tengah


dengan rongga mulut (faring) berfungsi
untuk menjaga tekanan udara antara
telinga tengah dengan saluran di telinga
luar agar seimbang. Tekanan udara yang
terlalu tinggi atau rendah disalurkan ke
telinga luar dan akan mengakibatkan
gendang telinga tertekan kuat sehingga
dapat sobek
Bagian dalam
a. Rumah siput (koklea) Koklea merupakan saluran berbentuk
spiral yang menyerupai rumah siput. Di
dalam koklea terdapat adanya organ korti
yang merupakan fonoreseptor. Organ
korti berisi ribuan sel rambut yang peka
terhadap tekanan dan getaran. Getaran
akan diubah menjadi impuls syaraf di
dalam sel rambut tersebut dan kemudian
diteruskan oleh syaraf ke otak.

b. Saluran gelang (labirin)


Terdiri atas saluran setengah lingkaran
(semisirkularis) yang berfungsi untuk
mengetahui posisi tubuh (alat
keseimbangan)

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 4


Lab Mini

Bagaimana struktur telinga manusia?


Untuk mengetahui proses mendengar, kita perlu memahami terlebih dahulu
struktur telinga sebagai alat pendengaran. Buatlah sebuah model telinga
sederhana, dengan membuat pola seperti gambar berikut, dengan ukuran
yang lebih besar agar lebih mudah dicoba.

Setelah dipotong, susunlah struktur tersebut dan lekatkan memanjang


sehingga terlihat struktur dari telinga bagian luar, tengah, dan dalam.

Setelah kamu gunakan simpanlah untuk pembelajaran pada


pembelajaran selanjutnya.
Baca dan pahami alat-alat dalam sistem pendengaran dari berbagai
sumber yang dapat diperoleh, kemudian jawablah pertanyaan berikut.
1. Dimanakah tulang maleus ditemukan?
2. Dimanakah dapat kita temukan silia?
3. Struktur apakah yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan
pada telinga dalam dan mulutmu?
4. Struktur apakah yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal suara ke
otak?

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 5


B. Getaran
Masih ingat dengan prinsip kerja gendang telinga kalian? Ya, gendang telinga
berfungsi untuk merubah gelombang bunyi yang ditangkap menjadi getaran dan
diteruskan ke bagian lain pada telinga. Apa maksud dari getaran itu sendiri? Dalam ilmu
fisika, getaran dapat didefinisikan sebagai gerak bolak balik di sekitar titik
keseimbangan.
Untuk memudahkan pemahaman tentang konsep
getaran, marilah pelajari peristiwa getaran pada ayunan
bandul matematis seperti pada Gambar 5. Pembicaraan
mengenai getran, membawa pada konsep yang melekat
pada peristiwa bergetarnya sebuah benda. Konsep-
konsep tersebut diantaranya adalah:
1. Banyaknya getaran
2. Amplitudo
3. Titik kesetimbangan
Gambar 5. Getaran pada bandul
4. Frekuensi
matematis
Getaran Ikan
Sumber: 5. Periode
www.adityaranggahudha.blogspot.com
Pada bandul
matematis seperti pada Gambar 5. , beban akan
Sumber: www.btravindonesia.com
berayun melewati lintasan A-B-C-B-A. Dalam hal ini, Tahukah kamu, bagaimana ikan
berkomunikasi? Ikan
beban dikatakan telah melakukan satu kali getaran. membangkitkan getaran suara
dengan menggosok-gosokkan
Jadi satu kali getaran adalah peristiwa dimana benda bagian badan tulang dan gigi secara
bersamaan untuk berkomunikasi.
telah melakukan satu kali gerakan bolak balik (pergi-
Pada sebagian besar ikan, suara
pulang). Simpangan terbesar yang dialami oleh yang timbul diakibatkan oleh
gelembung renang, yaitu gas berisi
bandul disebut sebagai ampiltudo. Jadi pada gelembung yang menyerupai organ.
Dinding elastis gelembung renang
Gambar 5. amplitudo adalah jarak antara AB atau dihubungkan ke otot yang dapat
memanjang dan berkontraksi untuk
CA. Adapun titik kesetimbangan adalah titik
meningkatkan dan menurunkan
dimana pada titik tersebut benda tidak mengalami volume gelombang renang. Getaran
ini menggetarkan air di sekitar
gaya luar atau benda dalam keadaan diam, ikan, merambat keluar sebagai
gelombang suara yang dapat
ditunjukan oleh titik B. didengar sebagai dengkuran, siulan,
atau suara drum. Itu semua
tergantung pada penggunaan otot.

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 6


Suatu benda membutuhkan waktu/selang waktu untuk melakukan satu kali getaran
yang disebut periode. Periode getaran dilambangkan dengan T. Untuk mengukur
periode getaran digunakan persamaan berikut.
Keterangan
T = periode getaran (sekon)
t = waktu yang diperlukan (sekon)
n = jumlah getaran
Sedangkan banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda pada
selang waktu tertentu dinyatakan sebagai frekuensi. Frekuensi getaran dilambangkan
dengan f. Untuk mengukur frekuensi getaran digunakan persamaan berikut.
Keterangan
f = frekuensi getaran (Hertz/Hz)
n = jumlah getaran
t = waktu (sekon)

Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Jika dalam satu detik terjadi 5 getaran berarti
frekuensi getaran ini adalah 5 Hertz. Hubungan antara frekuensi dan periode dapat
dituliskan dalam bentuk matematika sebagai berikut:
Keterangan
f = frekuensi getaran (Hertz/Hz)
T = periode getaran (sekon)

Khusus pada ayunan bandul sederhana, periode getaran :


1. Tidak bergantung pada ampitudo
2. Tidak tergantung pada massa beban
3. Bergantung pada panjang tali
Ternyata getaran tidak hanya dapat terjadi
pada ayunan bandul. Getaran juga dapat
diamati pada pegas. Untuk pegas, periode
getaran:
1. Tidak bergantung pada amplitudo
2. Bergantung pada massa beban Gambar 6. Getaran pada pegas
Sumber: www. mastugino.blogspot.com

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 7


Lab Mini

“Getaran pada Penggaris”


Tujuan
Mengamati getaran pada penggaris
Alat dan Bahan
1. Penggaris
2. Meja
Langkah Kerja
1. Sediakan sebuah penggaris. Letakkan
penggaris di atas meja, lalu jepitlah
pangkalnya dengan tangan kiri seperti
dalam gambar berikut
2. Tarik ujung penggaris kebawah, lalu lepaskan. Apa yang terjadi
dengan penggaris tersebut?
3. Setelah penggaris disimpangkan lalu dilepas, apakah penggaris bolak
balik melalui titik setimbang?
4. Apakah penggaris dikatakan bergetar?
5. Berdasarkan jawaban di atas, buatlah defnisi getaran dengan
menggunakan bahasa kalian sendiri.
6. Uraikan tentang konsep simpangan, amplitudo, frekuensi, dan
periode dari percobaan tersebut, buatlah sketsa gambar untuk
penjelasannya!

C. Gelombang
Jika bunyi dihasilkan oleh getaran? Bagaimana mekanisme bunyi tersebut sampai
ditelinga kita?Fenomena bahwa bunyi dapat merambat dari sumber bunyi sampai ke
telinga kita, menuntun kita untuk memahami bahwa bunyi merupakan suatu
gelombang. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa “Gelombang adalah getaran yang
merambat baik menggunakan
medium maupun tanpa
menggunakkan medium”.
Ketika seorang drummer
memukul sebuah drum, maka
membrane pada drum akan
bergetar naik-turun. Saat
membran drum turun, maka
udara di atas membran
mengalami renggangan Gambar 7. Proses Renggangan-Rapatan Partikel Udara saat
(rarefaction), sebaliknya saat Menghantar Bunyi
membran naik udara di atas
membran akan merapat (compression). Jadi, getaran pada membran drum akan memantik
udara di sekitar drum untuk turut bergetar dengan frekuensi yang sama dengan

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 8


frekuensi yang dihasilkan oleh drum. Pola renggangan (rarefaction) dan rapatan
(compression) tersebut akan diteruskan ke seluruh ruang oleh udara, termasuk udara di
sekitar gendang telinga. Ketika udara di sekitar gendang telinga bergetar, maka gendang
telinga akan beresonansi (turut bergetar) dan meneruskan informasi tersebut ke dalam
otak. Otaklah yang akan menginterpretasi bunyi yang baru saja didengar.

Lab Mini

“Gelombang”
Apa yang harus kamu siapkan?
Tali dengan panjang 3 m dan karet gelang.
Apa yang harus kamu lakukan?
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Ikatlah karet gelang pada tali kira-kira pada jarak 0,5 m.
3. Peganglah salah satu ujungnya olehmu dan ujung yang lain oleh
temanmu, kemudian getarkan tali ke atas dan ke bawah.
4. Amati yang terjadi pada tali dan karet gelang yang diikatkan tadi.
Ayo Pecahkan
1. Pada saat kamu getarkan, apakah karet gelang ikut bergerak
bersama gelombang?
2. Apakah bagian tali ikut berpindah merambat bersama gelombang?
3. Apa yang dirambatkan oleh gelombang?
4. Mintalah temanmu untuk menggetar-getarkan tali tersebut dengan
cepat. Apakah kamu merasakan sesuatu?

1. Macam-Macam Gelombang
Berdasarkan energinya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua jenis:
a. Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik yaitu
gelombang yang perambatannya tidak
memerlukan medium untuk merambatkan
energinya.
Contoh : gelombang radio, gelombang
cahaya, dan gelombang radar

Gambar 8. Gelombang Elektromagnetik


Sumber http://www.jurukunci.net

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 9


b. Gelombang mekanik
Gelombang mekanik merupakan
gelombang yang perambatannya
memerlukan medium untuk
merambatkan energinya.
Gambar 9. Gelombang tali dan gelombang air
Contoh : gelombang tali, gelombang air dan Sumber https://arifkristanta.files.wordpress.com

gelombang bunyi
Berdasarkan arah rambat dan arah getarnya, gelombang mekanik dibedakan menjadi;
1) Gelombang Transversal
Gelombang transversal adalah
gelombang yang arah
rambatannya tegak lurus arah
getarannya (usikannya).
Contoh gelombang transversal
:
Gambar 10. Tali yang digoyangkan menghasilakan
a) getaran sinar gitar yang gelombang transversal
Sumber https://arifkristanta.files.wordpress.com
dipetik
b) getaran tali yang digoyang-goyangkan pada salah satu ujungnya

Panjang gelombang transversal


sama dengan jarak satu bukit
gelombang dan satu lembah
gelombang (a-b-c-d-e pada
Gambar 11). Panjang satu

Gambar 11. Grafik simpangan terhadap arah rambat gelombang dilambangkan dengan
Sumber http://luthfianggia.blogspot.com
λ (dibaca lamda) dengan satuan
meter. Simpangan terbesar dari gelombang itu disebut amplitudo (bb’ atau dd’ pada
Gambar 11). Dasar gelombang terletak pada titik terendah gelombang, yaitu d dan h,
dan puncak gelombang terletak pada titik tertinggi yaitu b dan f. Lengkungan c-d-e dan
g-h-i merupakan lembah gelombang. Lengkungan a-b-c dan e-f-g merupakan bukit
gelombang.

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 10


Waktu yang diperlukan untuk menempuh
satu gelombang disebut periode gelombang,
satuannya sekon (s) dan dilambangkan
dengan T. Jumlah gelombang yang terbentuk
dalam 1 sekon disebut frekuensi gelombang. Heinrich Rudolf Hertz (22 Februari 1857
- 1 Januari 1894) adalah fisikawan
Lambang untuk frekuensi adalah f dan Jerman yang menemukan pengiriman
energi listrik dari 2 titik (point) tanpa
satuannya Hertz (Hz). Gelombang yang
kabel (nirkabel). Penemuannya yang
merambat dari ujung satu ke ujung yang lain paling mutakhir adalah electric charge
jump. Namanya diabadikan dalam
memiliki kecepatan tertentu, dengan satuan frekuensi hertz. Hertz adalah
unit SI untuk frekuensi. Kata Hertz
menempuh jarak tertentu dalam waktu dipilih untuk menghargai jasa Heinrich
Rudolf Hertz atas kontribusinya dalam
tertentu pula.
bidang elektromagnetisme. Hertz
2) Gelombang Longitudinal menyatakan banyaknya gelombang
dalam waktu satu detik (1 Hertz = 1
Gelombang longitudinal adalah gelombang per detik). Unit ini dapat
digunakan untuk mengukur gelombang
gelombang yang arah rambatannya apa saja yang periodik. Contoh:
sejajar dengan arah getarnya ( arah Frekuensi dari gerak bandul jam dinding
adalah 1 Hz.
usikannya ) Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Heinrich_Rudolf_Hertz

Contoh gelombang longitudinal :


a) gelombang pada slinki yang diikatkan kedua ujungnya pada statif kemudian
diberikan usikan pada salah satu ujungnya
b) gelombang bunyi di udara

Gambar 12. Gelombang Longitudinal


http://mayaerna.blogspot.com

Satu gelombang longitudinal terdiri atas satu rapatan dan satu regangan seperti pada
Gambar 13. berikut ini,

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 11


Gambar 13. Rapatan dan regangan pada gelombang longitudinal
Sumber http://wwwrevaofhollow-reva.blogspot.com

Seperti halnya pada gelombang transversal, waktu yang dibutuhkan untuk menempuh
satu gelombang pada gelombang longitudinal disebut periode gelombang dengan satuan
sekon (s) dan dilambangkan dengan T. Jumlah gelombang yang terbentuk dalam 1 sekon
disebut frekuensi gelombang. Lambang untuk frekuensi adalah f dengan satuannya
hertz (Hz).
2. Hubungan antara Panjang Gelombang, Frekuensi, Cepat Rambat, dan Periode
Gelombang
Pernahkah kamu memperhatikan cahaya kilat dan bunyi guntur? Kamu akan
mendengar bunyi guntur beberapa saat setelah cahaya kilat terlihat. Walaupun guntur
dan cahaya kilat muncul dalam waktu yang bersamaan, kamu akan melihat cahaya kilat
lebih dahulu karena cahaya merambat jauh lebih cepat daripada bunyi. Cahaya
merambat dengan kecepatan 3 x 108 ms-1, sedangkan bunyi hanya merambat dengan
kecepatan 300 ms-1. Cepat rambat gelombang dilambangkan dengan v, dengan satuan
ms-1. Kecepatan adalah perpindahan dibagi waktu, atau dapat dirumuskan sebagai
berikut;

v =s/t
Jika gelombang itu menempuh jarak satu panjang gelombang (λ), maka waktu tempuhnya
adalah periode gelombang itu (T), sehingga rumus di atas dapat ditulis

v =λ/t
Karena T= 1/f, dengan mengganti T pada rumus kecepatan itu, maka cepat rambat

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 12


gelombang dapat dirumuskan sebagai berikut.
Latihan Soal

v=fxλ 1. Sebuah gelombang


panjangnya 0,75 m dan
dimana: cepat rambatnya 150
f = Frekuensi m/s. Berapakah
frekuensinya?
λ = Panjang Gelombang 2. Suatu sumber getar
Bagaimana jika kamu membuat gelombang tali dengan memiliki frekuensi 300
Hz. Gelombangnya
frekuensi yang berbeda? Kamu akan menemukan jika merambat dalam zat
cair dengan kecepatan
frekuensi gelombang tali diperbesar, maka panjang 1.500 m/s. Berapakah
gelombangnya mengecil. Mengapa? Dalam medium yang panjang gelombangnya?
3. Jika frekuensi suatu
sama, cepat rambat gelombang adalah tetap. Misalnya getaran 440 Hz dan
panjang gelombangnya
cepat rambat gelombang pada tali adalah 12 m/s, dengan
75 cm, berapakah
frekuensi gelombang 4 Hz, maka panjang gelombangnya kecepatan gelombang
tersebut?
adalah 3 m ( = 3 m). Namun jika frekuensi diperbesar
menjadi 6 Hz, maka panjang gelombangnya menjadi 2 m (
= 2 m). Apa yang terjadi jika frekuensi gelombangnya diperkecil? Misalnya menjadi 2 Hz,
berapakah panjang gelombangnya sekarang?
Pada waktu kamu berteriak di lapangan, kamu akan mendengar suaramu kembali setelah
beberapa saat. Hal ini membuktikan bahwa bunyi dapat dipantulkan. Untuk memahami
pemantulan gelombang pada tali, coba diskusikan permasalahan berikut.

Jika kita membuat usikan pada tali yang salah satu ujungnya dipegang temanmu bagaimanakah
kondisi gelombang yang terjadi pada tali? Apakah ada gelombang yang kembali?

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 13


D. Bunyi
Benda yang mengeluarkan bunyi
misalnya gitar, tong yang
dipukul. Bunyi muncul karena
adanya benda yang bergetar.

Gambar 14. Perjalanan Bunyi dari Sumber Bunyi, Telinga, Bunyi yang dihasilkan akan
sampai ke Otak dihantarkan menuju telinga.
Penghantaran dalam bentuk
gelombang yang membentuk rapatan dan regangan pada medium udara sampai
akhirnya ditangkap oleh reseptor pada telinga yaitu organ korti, yang kemudian
dihantarkan keotak.

Lab Mini

“Proses Mendengar”

Model yang kamu buat masih disimpan bukan? Coba lipat lagi seperti gambar di
bawah ini!

1. Berbicaralah di dekat model telinga (dekat daun telinga) amati semua bagian
kertas ! Apakah semua bagian model telinga bergetar ?
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
2. Berdasarkan pengamatan pada bagan berikut ini, coba susunlah secara skematis
bagaimana proses mendengar yang terjadi pada diri kamu ?

___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 14


Bunyi garpu tala menuju telinga dihantarkan oleh
Tokoh IPA
rapatan dan regangan partikel-partikel udara. Pada
waktu bunyi keluar dari garpu tala, langsung akan
menumbuk molekul-molekul udara. Molekul udara
ini akan menumbuk udara disebelahnya yang
mengakibatkan terjadinya rapatan dan regangan Seorang ahli Fisika
berkebangsaan Jerman Otto von
demikian seterusnya sampai ke telinga.
Guericke (1602–1806) telah
Bunyi akan terdengar jika memiliki syarat: membuktikan bahwa gelombang
bunyi merambat memerlukan
1. Ada sumber bunyi. medium. Dalam percobaannya,
Guericke memasukkan bel ke
2. Ada medium/zat perantara. dalam tabung yang telah
divakumkan dengan cara
3. Alat penerima/pendengar.
memompa udaranya keluar
Ahli fisika bernama Miller melakukan percobaan tabung. Dia mendapatkan bahwa
ketika bel dimasukkan ke dalam
untuk mengukur kecepatan bunyi di udara dengan tabung hampa, bunyi bel tidak
dapat terdengar. Hal ini
menembakkan peluru sebagai sumber bunyi dan membuktikan bahwa bel dapat
terdengar jika ada udara sebagai
meletakkan detektor pada jarak tertentu. Kecepatan
medium penghantar gelombang
bunyi tergantung pada temperatur. Semakin rendah bunyi

suhu lingkungan semakin besar kecepatan bunyi.


Hal ini membuktikan mengapa pada malam hari bunyi terdengar lebih jelas daripada
siang hari. Pada siang hari gelombang bunyi dibiaskan ke arah udara yang lebih panas (ke
arah atas) karena suhu udara di permukaan bumi lebih dingin dibandingkan dengan
udara pada bagian atasnya. Berlawanan pada malam hari, gelombang bunyi dibiaskan ke
arah yang lebih bawah karena suhu permukaan bumi lebih hangat dibandingkan dengan
udara pada bagian atasnya. Selain dipengaruhi oleh suhu, cepat rambat bunyi di udara
juga dipengaruhi oleh medium.
Gelombang bunyi dapat dibedakan berdasarkan beberapa hal, antara lain yaitu;
1. Frekuensi Bunyi
Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibagi menjadi tiga, yaitu infrasonik, audiosonik,
dan ultrasonik.
a. Bunyi infrasonik memiliki frekuensi kurang dari 20 Hz. Bunyi infrasonik hanya
mampu didengar oleh hewan-hewan tertentu seperti jangkrik dan anjing.

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 15


b. Bunyi yang memiliki frekuensi 20 - 20.000 Hz disebut audiosonik. Manusia dapat
mendengar bunyi hanya pada kisaran ini.
c. Bunyi dengan frekuensi di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik. Kelelawar, lumba-
lumba, dan anjing adalah contoh hewan yang dapat mendengar bunyi ultrasonik.
2. Karakteristik Bunyi
a. Tinggi rendah dan Kuat lemah Bunyi
Bunyi dengan frekuensi tinggi
akan menyebabkan telinga sakit
dan nyeri karena gendang
telinga ikut bergetar lebih cepat. Bunyi Lemah

Tinggi rendahnya nada ini


ditentukan oleh frekuensi bunyi
tersebut. Semakin besar Bunyi Kuat
frekuensi bunyi, akan semakin Gambar 15. Amplitudo gelombang dan
tinggi nadanya. Sebaliknya, jika hubungannya dengan kuat lemahnya bunyi.

frekuensi bunyi rendah maka nada akan semakin rendah.


Garpu tala yang digetarkan pelan-pelan menghasilkan simpangan yang
kecil, sehingga amplitudo gelombang yang dihasilkan juga kecil. Hal ini
Info IPA
menyebabkan bunyi garpu tala terdengar lemah. Pada
Sayangilah Telingamu
saat garpu tala digetarkan akan menghasilkan
Mendengarkan musik lewat
earphone memang mengasyikkan. simpangan yang besar dan amplitudo gelombang yang
Akan tetapi, kebiasaan ini sangat
membahayakan telingmu. dihasilkan juga besar sehingga bunyi garpu tala
Biasanya orang cenderung
memperbesar volume musik yang terdengar keras. Kuat lemahnya suara ditentukan oleh
didengar lewat earphone, dengan
amplitudonya.
alasan “lebih merasuk ke hati”.
Padahal, cara tersebut akan b. Nada dan Desah
menyebabkan gendang telinga
bergetar dengan kuat, dan dalam Bunyi musik akan lebih enak didengarkan karena bunyi
jangka waktu tertentu akan
menyebabkan gendang telinga musik memiliki frekuensi getaran teratur yang disebut
rusak. Akibatnya, orang dapat nada, sebaliknya bunyi yang memiliki frekuensi yang
mengalami kehilangan
pendengaran tidak teratur disebut desah.
Sumber:
www.wellcommshop.com

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 16


c. Warna/Kualitas Bunyi
Setiap musik akan mengeluarkan suara yang khas. Suara yang khas ini disebut
kualitas bunyi atau yang sering disebut timbre.

d. Resonansi
Mungkin kalian pernah mendengar kaca jendela tiba-tiba bergetar pada saat ada
kendaraan bermotor yang lewat di dekatnya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Untuk memahami hal tersebut perhatikan percobaan di bawah ini.
Gambar di disamping dua buah
garpu tala yang mempunyai
frekuensi sama diletakkan pada
kotak yang diberi kotak udara.
Jika garpu tala Akemudian
digetarkan dengan cara dipukul
Gambar 16. Resonansi bunyi pada garpu tala
dengan alat pemukul dan
dibiarkan bergetar beberapa saat kemudian dipegang hingga berhenti bergetar, ternyata garpu
tala B yang didekatnya terlihat masih bergetar. Hal tersebut bisa terjadi karena getaran yang
dihasilkan oleh garpu tala A merambat di udara dan menggetarkan garpu tala B. Peristiwa itu
disebut resonansi. Tetapi seandainya frekuensi garpu tala B tidak sama dengan frekuensi garpu
tala A, maka garpu tala B tidak akan bergetar. Jadi, dapat disimpulkan resonansi adalah ikut
bergetarnya suatu sumber bunyi akibat sumber bunyi yang lain. Syarat terjadinya resonansi
adalah frekuensi sumber-sumber bunyi tersebut sama. Akibat resonansi yaitu dapat
memperkuat bunyi aslinya. Beberapa alat yang dapat menunjukkan peristiwa resonansi antara
lain sebagai berikut.

1) Beberapa beban yang digantung dengan tali

Gambar 17. Tiga buah batu yang digantung dengan benang

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 17


Pada saat beban A diayun ternyata beban B ikut berayun, beban C diam.
Pada saat beban B diayun ternyata beban A ikut berayun, beban C diam.
Pada saat beban C diayun beban A diam dan beban B diam.
Maka pada beban yang digantung dengan tali dapat diambil kesimpulan agar dapat
terjadi resonansi panjang tali penggantung harus sama.
2) Kolom Udara
Jika garpu tala dengan frekuensi tertentu
dibunyikan di atas kolom udara, kemudian
kolom udara digerakkan naik turun, maka
suatu saat terdengar bunyi yang lebih keras
dari bunyi aslinya secara berulang-ulang. Pada
saat terdengar bunyi yang keras dari bunyi
aslinya tersebut dikatakan dalam kolom udara Gambar 18. Kolom Udara

terjadi peristiwa resonansi. Pada saat terjadi perkerasan pertama dikatakan terjadi
resonansi I. Pada saat terjadi perkerasan kedua dikatakan terjadi resonansi II
Pada saat terjadi perkerasan ketiga dikatakan terjadi resonansi III dan seterusnya
1
Resonansi I syaratnya jika L = 4 𝜆
3
Resonansi IIsyaratnya jika L = 4 𝜆
5
Resonansi III syaratnya jika L =4 𝜆

Keterangan:
L adalah panjang kolom udara di atas permukaan air.
𝜆 adalah panjang gelombang bunyi yang terbentuk.
Dengan percobaan resonansi pada kolom udara tersebut dapat ditentukan
kecepatan bunyi di udara pada saat itu dengan menggunakan persamaan:

Keterangan :
v : kecepatan bunyi (dalam m/detik)
λ : panjang gelombang (dalam meter)
f : frekuensi sumber bunyi (dalam Hz)

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 18


Contoh soal:
1. Sebuah garpu tala dibunyikan di atas kolom udara yang dimasukkan ke dalam air.
Perkerasan pertama terjadi pada saat panjang kolom udara di atas permukaan air = 20
cm.
a. Berapa panjang gelombang yang terjadi saat itu?
b. Berapa panjang kolom udara di atas permukaan air agar terjadi perkerasan ketiga?
Penyelesaian:
Diketahui: L = 20 Hz
Resonansi I
Ditanya: a. λ b. L agar terjadi perkerasan ketiga
Jawab:
a. Resonansi I jika: b. Resonansi ketiga jika:
1 5
L =4 𝜆 L = 4𝜆
λ=4L 5
L = 4 . 80 = 100 cm
λ = 4 . 20 = 80 cm
2. Sebuah sumber bunyi yang berfrekuensi 400 Hz dibunyikan di atas kolom udara.
Perkerasan pertama terjadi pada saat panjang kolom udara di atas permukaan air = 25
cm. Berapakah kecepatan bunyi di udara pada saat itu?

Penyelesaian:
Diketahui : f = 400 Hz; L = 25 cm; Resonansi I
Ditanya : v
Jawab :
1
Resonansi I jika L = 4𝜆
λ =4L
λ = 4 . 25 = 100 cm
v=λxf
v = 100 x 400
v = 40.000 cm/s
atau
v = 400 m/s

Dari kegiatan di atas diperoleh kenyataan bahwa resonansi terjadi bila:


1) Frekuensi sumber bunyi sama dengan frekuensi benda yang ikut bergetar,
1
2) Tinggi lajur udara kelipatan ganjil dari 4 𝜆 dari sumber bunyi.

Dengan demikian adanya resonansi bunyi, mengakibatkan bunyi asli menjadi


lebih keras. Pada alat-alat seperti gitar, biola, kentongan, beduk, dan lain-lain diberi kotak
yang berisi udara. Hal ini dimaksudkan karena udara mudah beresonansi maka bunyi
yang dihasilkan oleh alat-alat tersebut menjadi lebih keras.

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 19


Sebagian alat musik seperti gitar memanfaatkan peristiwa resonansi ini untuk
menghasilkan suara yang lebih nyaring. Gitar biasanya mempunyai sebuah kotak udara.
Partikel-partikel udara di dalam kotak udara ini akan ikut bergetar ketika senar gitar
dipetik. Udara di dalam kotak gitar beresonansi dengan kawat yang bergetar. Hal ini
dapat diamati jika senar gitar dibentangkan dan dipetik jauh dari lubang gitar, suara senar
ini tidak akan nyaring seperti ketika
dipetik di dekat kotak udara. Coba
kamu sebutkan contoh peristiwa
resonansi lain yang dapat
kamu temui dalam kehidupan sehari-
hari!
Gambar 19. Resonansi pada alat musik gitar dan
kendang

Resonansi, selain membawa manfaat juga menimbulkan kerugian. Kerugian akibat


resonansi antara lain adalah ketika terjadi gempa, bumi bergetar dan getaran ini
diteruskan ke segala arah. Getaran bumi dapat diakibatkan oleh peristiwaperistiwa yang
terjadi di perut bumi, misalnya terjadinya dislokasi di dalam perut bumi sehingga bumi
bergetar yang dapat kita rasakan sebagai gempa. Jika getaran gempa ini sampai ke
permukaan dan sampai di pemukiman,
gedung-gedung yang ada di permukaan
bumi akan bergetar. Jika frekuensi getaran
gempa sangat besar dan getaran gedung-
gedung ini melebihi frekuensi alamiahnya,
gedung-gedung ini akan roboh. Selain
gempa bumi, angin juga dapat membuat
sebuah jembatan bergetar dan jika
getarannya melebihi frekuensi alamiahnya, Gambar 20. Kerusakan yang disebabkan
akibat gempa
jembatan tersebut akan roboh.

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 20


UJI PEMAHAMAN

Kerjakan soal berikut dengan benar!


1. Apa fungsi kotak pada gitar akustik?
2. Anita melakukan percobaan resonansi dengan menggunakan 2 buah
garpu tala yang berbeda yaitu 400 Hz dan 500 Hz. Saat menggunakan
garpu tala 500 Hz, panjang lajur udara dalam tabung 16 cm. Jika Anita
menggunakan garpu tala 400 Hz. Berapakah lajur udara dalam tabung?
Kedua garpu tala menghasilkan resonansi pertama.

e. Pemantulan Bunyi
Jika kamu berteriak menghadap bukit berdinding
terjal, apa yang kamu dengar? Ketika kamu
mendengar suara petir, mungkin kamu juga akan
mendengar suara susulan yang merupakan gema
suara aslinya. Suara susulan ini terjadi akibat
adanya bunyi yang menumbuk dinding
penumbuk, kemudian dipantulkan oleh dinding
itu. Tidak semua bunyi yang mengenai dinding
pemantul akan dipantulkan. Ada sebagian bunyi
Gambar 21. Dinding dapat
tersebut yang diserap dinding pemantul. memantulkan bunyi
Kemampuan suatu permukaan dalam
memantulkan bunyi tergantung pada keras lunaknya permukaan.
1) Hukum Pemantulan Bunyi
Pemantulan bunyi mengikuti suatu aturan hukum pemantulan bunyi sebagai berikut.
“Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak dalam satu bidang datar. Sudut
datang sama besar dengan sudut pantul”.

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 21


Gambar 22. Sumber gelombang
bunyi dan dinding pantul.

Gambar 22. di atas memperlihatkan sebuah sumber gelombang bunyi yang


mengeluarkan gelombang bunyi menyebar ke segala arah dan sebuah dinding
pemantul. Gambar anak panah mewakili gelombang bunyi. Untuk selanjutnya
gelombang bunyi cukup digambarkan dengan anak panah. Jika diambil sebuah
gelombang bunyi yang mewakili gelombang bunyi yang mengenai dinding, akan
tampak seperti Gambar 22.
Pada Gambar 23. di samping terlihat bahwa ada
sebuah garis yang dinamakan garis normal.
Garis normal merupakan garis khayal yang
tegak lurus bidang pantul. Gelombang bunyi
datang membentuk sudut θi terhadap dinding
pemantul. Sudut ini dinamakan sudut datang.
Kemudian, gelombang datang ini dipantulkan
Gambar 23. Skema pemantulan
oleh dinding pemantul membentuk sudut θr.
bunyi oleh dinding pantul
Sudut datang akan sama dengan sudut pantul.
Sudut datang, sudut pantul dan garis normal terletak pada satu bidang yang sama.
Sudut datang adalah sudut antara bunyi datang dengan garis normal. Sudut pantul
adalah sudut antara bunyi pantul dengan garis normal. Garis normal adalah garis
tegak lurus bidang pantul melalui titik jatuh bunyi datang. Bunyi pantul dapat
memperkuat bunyi asli jika jarak dinding pantul tidak jauh dari sumber bunyi.
Misalnya, bunyi kereta api ketika masuk terowongan akan terdengar semakin kuat.
Dari uraian itu dapat disimpulkan bahwa kuat bunyi yang didengar tergantung pada

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 22


f. amplitudo sumber bunyi;
g. jarak antara sumber bunyi dengan pendengar;
h. resonansi yang terjadi;
i. serta adanya dinding pemantul yang sesuai.
2) Macam-Macam Bunyi Pantul
Telah dibahas sebelumnya bahwa bunyi
dapat dipantulkan. Pemantulan bunyi ini
membutuhkan waktu. Bunyi ada yang
dipantulkan dengan selang waktu antara
suara asli dan pantulan kecil sekali sehingga
seolah-olah bunyi tersebut bersamaan dengan
suara aslinya. Ada juga pemantulan bunyi Gambar 24. Gema merupakan slah
yang selang waktu antara bunyi asli dan satu jenis bunyi pantul

pantulannya cukup besar. Sehingga bunyi asli


dan bunyi pantulan terdengar sangat jelas. Perbedaan selang waktu antara bunyi asli
dan pantulannya dipengaruhi oleh jarak sumber bunyi dan pemantul. Bunyi pantul
dapat dibedakan menjadi gaung dan gema.
a) Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli
Bunyi pantul dapat memperkuat bunyi asli bila dinding pemantul letaknya sangat
dekat dengan sumber bunyi asli sehingga bunyi pantul hamper bersamaan
dengan bunyi asli. Misalnya bunyi pengeras suara didalam gedung terdengar
lebih keras daripada di tempat terbuka, dikarenakan suara di dalam ruangan akan
dipantulkan oleh dinding-dinding ruangan. Kuat lemahnya bunyi dipengaruhi
oleh empat faktor, yaitu amplitudo, jarak sumber bunyi dengan pendengar,
resonansi, dan ada tidaknya dinding pemantul.
b) Gaung (Kerdam)
Jika kalian berteriak di ruangan yang tidak begitu luas, kalian akan mendengar
adanya gaung. Yang dimaksud gaung ialah bunyi pantul yang sebagian masuk
dengan bunyi asli, atau bunyi pantul yang datang sebelum bunyi asli selesai
diucapkan. Gaung terjadi pada ruangan besar, dengan ketentuan jarak antara
dinding pemantul dengan sumber bunyi agak jauh.

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 23


Misalnya kita mengucapkan : “Tsunami”
Bunyi asli : Tsu - na - mi
Bunyi pantul : Tsu - na - mi
Gaung : Tsu - ................ - mi
Tak jelas
Gaung bersifat mengganggu bunyi asli.
Untuk menghilangkan gaung digunakan
Gambar 25. Sebuah gedung konser yang modern peredam bunyi, seperti kain bulu (wool),
mengandung bahan yang menyerap
gelombang suara untuk mengontrol dengung karet busa, hardboard, gabus, atau tripleks.
dan gema.
Sumber: www.mobgenic.com Di gedung yang bagus tata suaranya, tidak
akan terjadi gaung.
c) Gema (Ekho) atau Kumandang
Kamu sudah mengetahui bahwa yaung
terjadi di ruangan yang tidak begitu luas.
Adapun, gema terjadi di ruangan atau
tempat yang lebih luas. Misalnya di
perbukitan. Yang dimaksud gema ialah
bunyi pantul yang datang (masuk) setelah
bunyi asli selesai diucapkan. Gema
Gambar 26. Gema merupakan salah satu
memperjelas bunyi asli. Gema terjadi jika macam bunyi pantul
Sumber: www.cartoonstock.com
jarak sumber bunyi dengan dinding
pemantul cukup jauh (lebih jauh daripada dinding pemantul pada gaung).
Contoh:
(1) Kita mengucapkan bunyi “Hai!” Di hadapan kita terdapat bukit batu, yang jaraknya
jauh. Beberapa saat kemudian bunyi pantul “Hai!” jelas terdengar
(2) Kita ucapkan:
Bunyi asli : Ja – kar – ta
Bunyi pantul : Ja – kar – ta
Terdapat gema dua suku kata : karta

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 24


3) Pemanfaatan Bunyi Pantul
a) Kacamata Tunanetra
Kacamata tunanetra dilengkapi dengan pemancar dan penangkap gelombang
ultrasonik sehingga seorang tunanetra yang memakai kacamata ini dapterjalan
tanpa menggunakan tongkat. Pembuatan kacamata ini menggunakan prinsip
pancaran dan penerimaan gelombang ultrasonik.
b) USG (Ultrasonografi)
Untuk mendeteksi penyakit dalam tibih
pasien, dokter menggunakan alat USG
(ultrasonografi). Alat ini memanfaatkan
gelombang ultrasonik. Jadi, organ-organ
didalam tubuh manusia dapat dilihat
melalui alat ini. bahkan bayi dalam
kandungan juga dapat dideteksi dengan
Gambar 27. Salah satu pemanfatan usg
untuk mendeteksi kandungan USG.
Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Ultrasound

c) Pengukuran Jarak dengan Gema


Dalam satu sekon biasanya dapat
diucapkan lima suku kata. Berapa
waktu yang diperlukan untuk
mengucapkan satu suku kata? Untuk
mendapatkan gema dari satu suku
kata, bunyi pantul harus datang
secepat-cepatnya setelah 1/5 sekon, Gambar 28. Orang berteriak dengan gema
yang terjadi di lereng gunung
yaitu setelah suku kata tersebut selesai
diucapkan. Dengan demikian, selama 1/5 sekon bunyi telah menempuh jarak dua
kali jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul. Jadi, untuk 1 suku kata, jarak
dinding pemantul adalah
𝟏
𝒗𝒙 𝟏
𝒅= 𝟓 , 𝒅= 𝒗
𝟐 𝟏𝟎

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 25


Untuk n suku kata, jarak dinding pemantul adalah
𝟏
𝒅= 𝒏𝒗
𝟏𝟎
Waktu terdengar gema, artinya bunyi telah menempuh jarak tersebut pergi-pulang.
Jika jarak d dan waktu yang dibutuhkan t, maka kecepatan bunyinya adalah

𝟐𝒅 𝒗𝒕
𝒗= atau 𝒅 =
𝒕 𝟐

Seorang berteriak di dekat dinding tembok yang tinggi, ¼ detik kemudian


terdengar suara teriakan dengan jelas. Jika cepat rambat bunyi di udara saat itu 340
m/s maka berapa jarak orang tersebut dengan tembok.
𝟑
𝒗.𝒕 𝟑𝟒𝟎
𝒅= ,𝒅 = 𝟒
,d= 42,5 meter
𝟐 𝟐

d) Pengukuran Kedalaman Laut


Bagaimana mengukur kedalaman laut?
Sebuah sumber getar yang disebut
osilator dipasang pada dinding kapal
bagian bawah. Di dekat osilator dipasang
hidrofon, yaitu alat yang dapat
menangkap getaran.
Untuk mengukur kedalaman laut,
osilator digetarkan. Getaran ultrasonik
yang dihasilkannya diarahkan ke dasar
laut. Oleh dasar laut, getaran ini
Gambar 29. Skema pemantulan bunyi
dipantulkan dan diterima hidrofon. pada penggunaan sonar untuk mengukur
Sebuah alat pencatat akan mencatat kedalaman laut.
selang waktu antara getaran dikirim dan
getaran pantul yang diterima. Jika cepat rambat bunyi di air laut diketahui maka
kedalaman laut dapat dihitung.
Misalnya hidrofon menerima gelombang bunyi 0,1 detik setelah dikirim oleh
transmitter. Cepat rambat bunyi dalam air laut 1.500 m/s, maka kedalaman laut
adalah:
𝑣. 𝑡
𝑑=
2
1500.0,1
𝑑=
2
d= 75 meter

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 26


E. Mekanisme Proses Mendengar pada Manusia
Proses mendengar pada manusia
melalui beberapa tahap. Tahap
tersebut diawali dari lubang telinga
yang menerima gelombang dari
sumber suara. Gelombang suara
yang masuk ke dalam lubang telinga
akan menggetarkan gendang telinga
(yang disebut membran timpani).
Getaran membran timpani Gambar 30.. Bagian-bagian Telinga

ditransmisikan melintasi telinga tengah melalui tiga tulang kecil, yang terdiri atas tulang
martil, landasan, dan sanggurdi. Telinga tengah dihubungkan ke faring oleh tabung
eustachius. Getaran dari tulang sanggurdi ditransmisikan ke telinga dalam melalui
membran jendela oval ke koklea. Koklea merupakan suatu tabung yang bergulung seperti
rumah siput. Koklea berisi cairan limfa.
Getaran dari jendela oval ditransmisikan ke dalam cairan limfa dalam ruangan koklea.
Di bagian dalam ruangan koklea terdapat organ korti. Organ korti berisi carian sel-sel
rambut yang sangat peka. Inilah reseptor getaran yang sebenarnya. Sel-sel rambut ini
akan bergerak ketika ada getaran di dalam koklea, sehingga menstimulasi getaran yang
diteruskan oleh saraf auditori ke otak.

F. Sistem Sonar
Kelelawar mampu terbang di malam hari yang
gelap-gulita tanpa mengalami gangguan yang
berarti. Padahal diketahui bahwa mata
kelelawar mengalami disfungsi (pelemahan
fungsi). Apa kiranya yang menyebabkan
kelelawar bisa terbang dengan manuver yang
Gambar 31. Kelelawar dan lumba-lumba sangat luar biasa di malam hari? Jika organ
memanfaatkan sistem sonar untuk
menentukan letak mangsa atau musuh penglihatan berupa mata tidak bisa berfungsi
Sumber: https://izzudinzaki.files.wordpress.com
saat cahaya terbatas, lalu organ apa pada

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 27


seekor kelelawar yang bertanggungjawab dalam mendeteksi keadaan lingkungan di
sekitarnya? Ternyata Kelelawar justru menggunakan telinga (indra pendengaran)
untuk mengenali keadaan di sekitarnya. Dengan kata lain, kelelawar menggunakan
teknologi Sonar (Sound Navigation and Ranging) dalam mengenali lingkungan. Sistem
sonar yaitu sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat dalam melakukan
pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi (ultrasonik). Sonar atau Sound
Navigation and Ranging merupakan suatu metode penggunaan gelombang ultrasonik
untuk menaksir ukuran, bentuk, dan kedalaman benda.
1. Sistem Sonar pada Kelelawar
Kelelawar menggunakan teknologi Sonar (Sound Navigation and Ranging) dalam
mengenali lingkungan. Kelelawar mengeluarkan bunyi dengan frekuensi yang tinggi
(bunyi ultrasonik) sebanyak mungkin. Kemudian, ia mendengarkan bunyi pantul
tersebut dengan indra pendengarannya. Dengan cara itu, kelelawar dapat mengetahui
letak suatu benda dengan tepat, sehingga kelelawar mampu terbang dalam keadaan
gelap tanpa menabrak benda-benda di sekitarnya. Mekanisme untuk memahami
keadaan lingkungan dengan
bantuan bunyi gema (echo)
sebagaimana yang dimiliki
oleh kelelawar sering disebut
sebagai Echolocation
(Ekolokasi). Gambar 32
menunjukan tentang
bagaimana cara kelelawar
mengenali lingkungannya
dengan menggunakan sistem
sonar. Kelelawar
mengeluarkan bunyi pada Gambar 32. Mekanisme kerja sistem sonar

frekuensi tinggi (emission), kemudian bunyi tersebut “menumbuk” pohon, sebagian


bunyi akan memantul kembali (echo), kemudian ditangkap oleh telinga kelelawar. Tiap
benda akan memantulkan bunyi echo dengan karakteristik yang berbeda. Perbedaan
karakteristik bunyi echo tersebut yang digunakan oleh kelelawar untuk mengetahui

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 28


keberadaan dua pohon yang berbeda. Berdasarkan Efek Doppler, jika sumber bunyi dan
penerima suara keduanya tak bergerak (jika dibandingkan dengan benda lain), maka
penerima akan menentukan frekuensi yang sama dengan yang dipancarkan oleh sumber
suara. Akan tetapi, jika salah satunya bergerak, frekuensi yang diterima akan berbeda
dengan yang dipancarkan. Dalam hal ini, frekuensi suara yang dipantulkan dapat jatuh
ke wilayah frekuensi yang tidak dapat didengar oleh kelelawar. Dengan demikian,
kelelawar tentu akan menghadapi masalah karena tidak dapat mendengar gema
suaranya dari lalat yang sedang bergerak.
2. Sistem Sonar pada Lumba-lumba
Kamu telah mempelajari sistem sonar pada kelelawar. Sekarang perhatikan bagaimana
sistem sonar pada lumba-lumba. Pernahkah kamu melihat lumba-lumba? Di mana kamu
permah melihat lumba-lumba? Habitat asal lumba-lumba adalah di lautan. Lumba-
lumba dapat dilihat di permukaan air, namun sebagian besar waktu mereka di
kedalaman lautan yang cukup gelap. Sekalipun hidup di kedalaman lautan, lumba-
lumba mempunyai sistem yang memungkinkan untuk berkomunikasi dan menerima
rangsangan, yaitu sistem sonar. Sistem ini
berguna untuk mengindera benda di lautan,
mencari makan, dan berkomunikasi. Berikut
ini cara kerja sistem sonar lumba-lumba.
Lumba-lumba bernapas melalui lubang yang
ada di atas kepalanya. Tepat di bawah lubang
ini, terdapat kantung-kantung kecil berisi
udara. Dengan mengalirkan udara melalui
kantung-kantung ini, lumba-lumba
menghasilkan bunyi dengan frekuensi tinggi.
Kantung udara ini berperan sebagai cermin
akustik yang memfokuskan bunyi yang
Gambar 33. Sistem sonar pada lumba-lumba
Sumber: https://maliquery.wordpress.com dihasilkan gumpalan kecil jaringan lemak
yang berada tepat di bawah lubang
pernapasan. Kemudian, bunyi ini dipancarkan ke arah sekitarnya secara terputus-putus.
Gelombang bunyi lumba-lumba segera memantul kembali bila membentur suatu benda.

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 29


Pantulan gelombang bunyi tersebut ditangkap di bagian rahang bawahnya yang disebut
“jendela akustik”. Dari bagian tersebut, informasi bunyi diteruskan ke telinga bagian
tengah, dan akhirnya ke otak untuk diterjemahkan. Pantulan bunyi dari sekelilingnya
memberi informasi rinci tentang jarak benda-benda dari mereka, ukuran dan
pergerakannya. Dengan cara tersebut, lumba-lumba mengetahui lokasi mangsanya.
Lumba-lumba juga mampu saling berkirim pesan walaupun terpisahkan oleh jarak lebih
dari 220 km. Lumba-lumba berkomunikasi untuk menemukan pasangan dan saling
mengingatkan akan bahaya.
3. Pemanfaatan Sistem Sonar
Konsep sonar pada saat ekolokasi kelelawar memanfaatkan gelombang ultrasonik.
Apakah para ahli sudah memanfaatkan konsep ini? Ternyata, gelombang ultrasonik
telah
dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Berikut beberapa pemanfaatan gelombang
ultrasonik pada kehidupan manusia.
1. Gelombang ultrasonik dimanfaatkan untuk mengamati janin bayi dalam kandungan,
yang dikenal dengan ultrasonografi (USG). Alat ini akan memancarkan berkas
ultrasonik ke rahim ibu hamil, kemudian melacak perubahan frekuensi bunyi
mantul dari jantung yang berdenyut dan darah yang beredar. Pancaran pendek dari
ultrasonik akan
menghasilkan gambar
penampang badan
manusia.
Denyut yang
menabrak janin dan
tulang belakang akan a) b)
Gambar 34. a) Ultrasonografi (USG) b) hasil USG
terpantul. Komputer Sumber : www.babyshopindonesia.com, http://endo.co.id

menyimpan intensitas setiap denyut dan waktu arah gemanya. Berdasarkan data,
computer akan menghitung kedalaman dan lokasi setiap benda yang menghasilkan
gema, lalu menampilkan titik cerah pada monitor.
2. Gelombang ultrasonik digunakan untuk mendeteksi adanya penyakit pada manusia,
seperti mendeteksi adanya kista pada ovarium.

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 30


3. Gelombang ultrasonik juga digunakan
untuk menentukan kedalaman dasar
lautan yang diperoleh dengan cara
memancarkan bunyi ke dalam air.
Gelombang bunyi akan merambat
menurut garis lurus hingga mengenai
sebuah penghalang, misalnya dasar laut.
Ketika gelombang bunyi itu mengenai Gambar 35. Sistem sonar dalam
pengukuran kedalam laut
penghalang, sebagian gelombang itu akan
dipantulkan kembali ke kapal sebagai gema. Waktu yang dibutuhkan gelombang
bunyi untuk bergerak turun ke dasar dan kembali ke atas diukur dengan cermat.
Perhatikan Gambar 35, dengan menggunakan data waktu dan cepat rambat bunyi di
air laut, orang dapat menghitung jarak kedalaman laut dengan persamaan;

𝒗𝒙𝒕
𝒔=
𝟐

Dengan: s = kedalaman lautan, v = kecepatan gelombang ultrasonik, dan t = waktu


tiba gelombang ultrasonik
Secara singkat prinsip kerja sonar pada Gambar 6. dijelaskan berikut ini. Alat pada
kapal yang disebut transduser akan mengubah sinyal listrik menjadi gelombang
ultrasonik yang dipancarkan ke dasar laut. Pantulan dari gelombang tersebut akan
menimbulkan efek gema (echo) dan akan dipantulkan kembali ke kapal dan
ditangkap oleh alat detektor. Sistem penerima pada kapal akan melakukan
penghitungan mengenai jarak obyek, dengan menggunakan rumus yang telah kamu
pelajari sebelumnya. Dengan cara tersebut, manusia tidak perlu bersusah payah
dalam mengukur kedalaman laut.

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 31


DAFTAR PUSTAKA

Biggs Alton, dkk. 2008. Glencoe Science Level Blue. Washington D.C. : McGraw-Hill.

Campbell, N.A. & Jane B. Reece. 2008. Biologi. edisi 8. jilid 3. Erlangga. Jakarta

https://books.google.co.id/books?id=eA_OTfdVHQQC&pg=PT140&lpg=PT140&dq=P
RINSIP+KERJA+RESONANSI+SMP+KELAS+VIII&source=bl&ots=Br4mWaylEr
&sig=RrcJN-
LT0CSpf32wgW1g7OPhUvA&hl=id&sa=X&ei=O45aVbTCMsS7uATe9oG4Cw&v
ed=0CCkQ6AEwAg#v=onepage&q=PRINSIP%20KERJA%20RESONANSI%20SM
P%20KELAS%20VIII&f=false. Diakses pada tanggal 19 Mei 2015

Kusnanto. 2015. Sering Membersihkan Telinga, Tidak Baik Bagi Kesehatan.


http://kusnantokarasan.com/2015/02/17/sering-membersihkan- telinga-tidak-
baik-bagi-kesehatan/. Diakses tanggal 22 Mei 2015.

Marthen Kanginan. 2002. Sains Fisika SMP untuk Kelas VIII Semester 1. Jakarta:
Erlangga.

Maya Novita. http://mayaerna.blogspot.com/2013/05/bagian-2-jenis-jenis-


gelombang_20.html

Pusat Riser Terapi Musik dan Gelombang Otak. Terapi Musik, Apa itu Terapi Musik?
http://www.terapimusik.net/?en_memahami-terapi-musik,40. Diakses tanggal
22 Mei 2015.

Saeful Karim. 2008. Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar 2 untuk kelas VIII/
SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Siti Zubaidah, dkk. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII Buku Siswa.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Siti Zubaidah, dkk. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII Buku Guru.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Tim dosen IPA. 2014. Buku Sumber untuk dosen LPTK Pembelajaran IPA SMP di
LPTK. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 32


Tri Widodo, dkk . 2009.IPA Terpadu untuk SMP/ MTs kelas VIII. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Wasis dan Sugeng Yuli Irianto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2: SMP/MTs Kelas VIII.
Jakarta: Pusat Perbukuan.

Wijaya, Agung, dkk. 2009. Cerdas Belajar IPA VIII : Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta :
Pusat Perbukuan.

Indera Pendengaran dan Sistem Sonar pada Makhluk Hidup 33

Anda mungkin juga menyukai