Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MINYAK ATSIRI

Disusun Oleh :

LUTFIAH NISCAYA ISTIQOMAH

NIM: F.007.019.003

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


DUTA GAMA KLATEN
JANUARI 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan baik jasmani dan rohani sehingga
Saya dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini Saya susun untuk lebih
mengetahui tanaman-tanaman yang mengandung minyak atsiri dan sifat-sifat dari minyak atsiri
into sendiri.

Saya menayadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, hal ini
disebabkan karena keterbatasan referensi, oleh karena itu penyusun terbuka dengan lapang dada
menerima segala kritikan, tanggapan dan saran-saran yang bersifat membangun dari pembaca dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Parit Tiga, Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ i


DAFTAR ISI ...................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Simplisia Minyak Atsiri ............................................................ 3
B. Keberadaan Minayk Atsiri Di Tanaman .................................... 3
C. Simplisia Yang Mengandung Minyak Atsiri ............................. 5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .............................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 13

ii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Minyak atsiri adalah minyak yang diperoleh dari bagian tanaman dengan cara destilasi
uap atau destilasi air. Pada umumnya, bagian tanaman yang dapat diambil adalah daun,
batang, kulit, biji, akar, dan buah (Sastrohamidjojo, 2008). Beberapa jenis minyak atsiri
yang ada di Indonesia yaitu minyak nilam, minyak jahe, minyak gaharu, minyak cengkeh,
minyak sereh, minyak adas, minyak akar wangi, minyak sirih, minyak temu mangga, dan
minyak kemangi. Pemanfaatan minyak atsiri begitu besar dalam kehidupan manusia baik
untuk obat-oabatan, sebagai pengendali hama pada tanaman, sebagai pengendali serangga,
sebagai parfum atau fragrance, sebagai bahan flavour, bahkan telah dikembangkan minyak
atsiri digunakan untuk mengendalikan fungi pada benda cagar budaya.
Dengan pemanfaatan minyak atsiri yang luas maka banyak kelompok tani yang
menanam tanaman minyak atsiri sekaligus memiliki unit pengolahan minyak atsiri baik
yang sudah memiliki kapasitas industri dan modern yang mampu mengolah bahan baku
besar dengan teknologi yang mutahir serta disokong para ahli dalam minyak atsiri serta
quality control untuk memenuhi standart minyak atsiri karena mayoritas sudah merambah
pasar internasional dan yang masih berkapasitas semi industri hanya mampu mengolah
bahan baku minyak atsiri tidak sebesar dengan unit pengolahan minyak atsiri dengan
metode tradisional 2 yang masih menggunakan peralatan yang sederhana dan tidak ada
quality control untuk produk minyak yang dihasilkan serta pangsa pasarnya terbatas (Arief,
2015)

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah “Apa saja sifat-sifat minyak atsiri tanaman obat
yang banyak mengandung minyak atsiri
C. Tujuan Masalah
1. Untuk memenuhi tugas kuliah
2. Untuk Mengetahui sifat-sifat minyak atsiri dan tanaman yang mengandung minyak atsiri

2
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Minyak Atsiri

Minyak atsiri adalah suatu zat utama yang berbau, yang terdapat pada tanaman.
Karena sifatnya yang spesifik, yaitu mudah menguap pada temperatur biasa di udara, maka
zat itu diberi nama volatile oils ( minyak menguap ), minyak eter, atau minyak esensial.
Nama minyak esensial diberikan karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman asalnya.
Dalam keadaan segar dan murni tanpa pencemar, minyak atsiri umumnya tidak berwarna.
Namun, pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi dan membentuk resin
serta warnanya berubah menjadi lebih tua (gelap). Bejana tersebut juga diisi sepenuh
mungkin sehingga tidak memungkinkan berhubungan langsung dengan oksigen udara,
ditutup rapat, serta disimpan di tempat yang kering dan sejuk. Sifat fisika – kimia minyak
atsiri berbeda dari minyak nabati dan minyak lemak.

B. Keberadaan Minyak Atsiri Dalam Tanaman

Minyak atsiri terkandung dalam berbagai organ, seperti di dalam rambut kelenjar
(pada famili Labiatae), di dalam sel-sel parenkim (misalnya famili Piperaceae), di dalam
saluran minyak yang disebut vittae (famili Umbiraceae), di dalam rongga skizogen dan
lisigen (famili Coniferae). Pada bunga mawar, kandungan minyak atsiri terbanyak
terpusat pada mahkota bunga, pada kayu manis (cinnamon) banyak ditemui di kulit
batang (korteks), pada famili Umbelliferae banyak terdapat dalam perikarp buah, pada
Menthae sp, terdapat dalam rambut kelenjar batang dan daun, serta pada jeruk terdapat
dalam kulit buah dan dalam helai daun. Pembentukan dan penyimpanan minyak atsiri
terdapat di bagian tanaman yang berbeda-beda. Pada tanaman mawar, hampir sebagian
besar minyak atsiri tersimpan pada bagian mahkota bunga mawar. Pada kulit kayu manis,
minyak tersimpan di bagian kulit kayu dan daun, minyak atsiri pada tanaman suku
Apiaceae tersimpan di bagian perikarpium buah. Pada tanaman Mentha sp. minyak atsiri
tersimpan di dalam kelenjar minyak daun dan batang. Pada tanaman jeruk, ada minyak
yang tersimpan di bagian mahkota bunga atau di kulit buah. Oleh karena itu, bahan yang
dipakai sebagai rempah atau simplisa dapat berasal dari kulit batang, bunga, buah,
kuncup, daun, akar, rimpang, biji, atau terkadang seluruh bagian tanaman di atas tanah.
Minyak atsiri dapat terbentuk secara langsung oleh protoplasma akibat adanya peruraian
lapisan resin dari dinding sel atau oleh hidrolisis dari glikosida tertentu. Peranan paling
utama dari minyak atsiri terhadap tumbuhan itu sendiri adalah sebagai pengusir serangga
(mencegah daun dan bunga rusak) serta sebagai pengusir hewan-hewan pemakan daun
lainnya. Namun sebaliknya, minyak atsiri juga berfungsi sebagai penarik serangga guna
membantu terjadinya penyerbukan silang dari bunga. Deteksi awal keberadaan minyak
atsiri di dalam bagian tanaman dapat dilakukan secara organoleptis, yaitu dengan
menghancurkannya dan mencium aroma minyak. Langkah berikutnya adalah dengan
melakukan mikrodestilasi bagian tanaman yang mengandung minyak tersebut
menggunakan alat destilasi Stahl. Selanjutnya minyak yang didapat diidentifikasikan
dengan reaksi warna dan kromatografi lapis tipis. Karena kelarutan minyak atsiri dalam
pelarut organik, maka deteksi minyak dapat dilakukan dengan cara mengocok serbuk
tanaman dalam pelarut untuk menyari minyak. Selanjutnya identifikasi dapat dilakukan
dengan metode kromatografi lapis tipis. Beberapa cara penetapan kualitas minyak atsiri
dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu melalui penetapan bilangan ester, kadar
alkohol bebas, kadar aldehida, kadar sineol dan lain-lain.

Berdasar atas asal-usul biosintetik, konstituen kimia dari minyak atsiri dapat dibagi dalam
dua golongan besar, yaitu:
a. Keturunan terpena yang membentuk melalui jalur biosintesis asam asetat-mevalonat.
b. Senyawa aromatik yang terbentuk lewat jalur biosintesis asam sikimat, fenil
propanoid

4
C. Simplisia Yang Mengandung Minyak Atsiri

1. Bunga Cengkeh
Tanaman cengkeh (Syzigium aromaticum) merupakan tanaman perkebunan/industri
berupa pohon dengan famili Myrtaceae. Asal tanaman cengkeh ini belum jelas, karena ada
yang beberapa pendapat bahwa pohon cengkeh berasal dari Maluku Utara, Kepulauan
Maluku, Philipina atau Irian. Di daerah kepulauan Maluku ditemukan tanaman cengkeh
tertua di dunia dan daerah ini merupakan satu-satunya produsen cengceh terbesar di
dunia.Penyebaran tanaman cengkeh keluar pulau Maluku mulai sejak tahun 1769. Bibit
tanaman ini mula-mula diselundupkan oleh seorang kapten dari Prancis ke Rumania,
selanjutnya disebarkan ke Zanzibar dan Madagaskar. Penyebaran tanaman cengkeh ke
wilayah Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan baru dimulai pada tahun 1870.
Sampai saat ini tanaman cengkeh telah tersebar ke seluruh dunia. cengkeh dikenal sebagai
tanaman rempah yang digunakan sebagai obat tradisional. Cengkeh termasuk salah satu
penghasil minyak atsiri yang biasa digunakan sebagai bahan baku industri farmasi maupun
industri makanan, sedangkan penggunaan yang terbanyak sebagai bahan baku rokok.

Nama Latin :Caryophilli Flos


Kegunaan :Stimulansia, obat mulas, menghilangkan rasa mual dan muntah
Bagian Yang Digunakan :Anak daun

5
Cara Panen : Sebelum pemetikan dimulai, alat yang perlu disiapkan adalah karung
berukuran kecil atau keranjang bambu dan karung besar. Apabila tanaman sudah cukup
tinggi dan bunganya tidak terjangkau oleh tangan, maka perlu disiapkan tangga segitiga
berkaki empat. Pemetikan dengan memanjat pohon sangat tidak dianjurkan karena dapat
merusak tajuk tanaman.

Adapun cara petik adalah sebagai berikut:

Bunga cengkeh dipetik pertandan tepat diatas buku daun terakhirnya dengan menggunakan
kuku jari atau pisau kecil yang tajam. Daun terakhir / termuda yang berdekatan dengan
bunga tidak boleh ikut terpetik agar tidak mengganggu pertumbuhan tunas berikutnya.
Apabila daun ini ikut terpetik bisa mengurangi jumlah tunas 1/3-1/2 bagian. Bunga yang
sudah dipetik dimasukkan kedalam keranjang atau karung kecil yang sudah dipersiapkan
sebelumnya. Setelah penuh, bunga dimasukkan ke dalam karung besar untuk dibawa ke
tempat pengolahan.

2. Kayu Manis

Kayu manis (Cinnamomum Cortex)ialah sejenis pohon penghasil rempah-rempah.


Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas. Orang
biasa menggunakan rempah-rempah dalam makanan yang dibakar manis, anggur panas.
Kayu manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini
digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di
dalam kitab-kitab Perjanjian Lama.Kayu manis juga secara tradisional dijadikan

6
sebagai suplemen untuk berbagai penyakit,dengan dicampur madu, misalnya untuk
pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung, dan perut kembung.

Nama Latin :Cinnamomi cortex


Kegunaan :Karminativa, menghangatkan lambung, dicampur dengan adstringensia
lainnya untuk obat mencret
Bagian yang digunakan :Kulit bagian dalam yang diperoleh dari anak batang yang
telah dikupas

Cara Panen : Tanaman yang berumur 2-3 tahun dipotong beberapa cm diatas tanah.
Tunas-tunas baru dipilih 5-6 buah dan dibiarkan tumbuh untuk dipotong lagi setelah
mencapai tinggi 2-3 meter. Panen dilakukan pada musim hujan, batang-batang dikulit
arah memanjang menjadi 2 bagian atau lebih. Diberkas dan didiamkan beberapa lama
supaya terjadi fermentasi yang nanti mempermudah pengikisan epidermis dan jaringan
hijau dibawah epidermis.

3. Biji Pala

Pala (Myristica semen ) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari
kepulauan Banda, Maluku. Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-
rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditas perdagangan yang penting sejak

7
masa Romawi. Pala disebut-sebut dalam ensiklopedia karya Plinius "Si Tua". Semenjak
zaman eksplorasi Eropa pala tersebar luas di daerah tropika lain
seperti Mauritius dan Karibia (Grenada). Istilah pala juga dipakai untuk biji pala yang
diperdagangkan.
Tumbuhan ini berumah dua (dioecious) sehingga dikenal pohon jantan dan pohon
betina. Daunnya berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk lonjong seperti lemon,
berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena mengandung minyak atsiri pada
daging buahnya. Bila masak, kulit dan daging buah membuka dan biji akan terlihat
terbungkus fuli yang berwarna merah. Satu buah menghasilkan satu biji berwarna coklat.
Pala dipanen biji, salut bijinya (arillus), dan daging buahnya. Dalam perdagangan,
salut biji pala dinamakan fuli, atau dalam bahasa Inggris disebut mace, dalam
istilah farmasi disebut myristicae arillus atau macis). Daging buah pala
dinamakan myristicae fructus cortex. Tanaman pala merupakan tanaman yang cukup lama
pertumbuhannya hingga pemanenan. Panen pertama dilakukan 7 sampai 9 tahun setelah
pohonnya ditanam[1] dan mencapai kemampuan produksi maksimum setelah 25 tahun.
Tumbuhnya dapat mencapai 20m dan usianya bisa mencapai ratusan tahun.
Sebelum dipasarkan, biji dijemur hingga kering setelah dipisah dari fulinya.
Pengeringan ini memakan waktu enam sampai delapan minggu. Bagian dalam biji akan
menyusut dalam proses ini dan akan terdengar bila biji digoyangkan. Cangkang biji akan
pecah dan bagian dalam biji dijual sebagai pala.

Nama Latin : Myristicae Semen


Kegunaan : Bahan pewangi, karminativa, stimulansia setempat terhadap saluran
pencernaan, miristin khasiat membius.
Bagian yang digunakan : Inti biji buah yang masak

8
Cara Panen : Buah pala dapat dipetik (dipanen) setelah cukup masak (tua), yakni sekitar
6–7 bulan sejak mulai bunga dengan tanda-tanda buah pala yang sudah masak adalah jika
sebagian dari buah tersebut mulai merekah (membelah) melalui alur belahnya dan terlihat
bijinya yang diselaputi fuli warna merah.

4. Buah Adas

Adas atau adas pedas (Foeniculum vulgare Miller, suku adas-adasan atau Apiaceae)
telah lama dikenal sebagai tanaman bumbu atau tanaman obat. Minyak adas yang
dikandung biji tanaman ini merupakan salah satu komponen minyak telon. Tanaman ini
dapat hidup di dataran rendah hingga ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut, tetapi
akan lebih baik jika tumbuh di dataran tinggi. Adas berasal dari daerah Laut Tengah timur
(Italia ke timur hingga Suriah). Karena manfaatnya, adas banyak ditanam di Indonesia,
India, Argentina, dan Jepang.
Tumbuhan herba ini memiliki bau yang harum dengan tinggi tanaman 50 cm - 2 m,
berwarna hijau terang, dan tegak. Daun-daunnya tumbuh hingga 40 sentimeter panjang,
berbentuk pita, dengan segmen terakhir dalam bentuk rambut, kira-kira selebar
0,5mm. Bunga yang dihasilkan di ujung tangkai adalah bunga majemuk yang berdiameter
5 hingga 15 cm. Setiap bagian umbel mempunyai 20-50 kuntum bunga kuning yang amat
kecil pada pedikel-pedikel yang pendek. Buahnya adalah biji kering dengan panjang dari 4
hingga 9 milimeter, dan lebar separuh panjangnya, dan mempunyai alur. Bijinya yang
dikeringkan disebut biji adas.
Adas menghasilkan minyak adas yang merupakan hasil sulingan serbuk buah adas
yang sudah masak dan kering. Ada dua macam minyak adas, manis dan pahit. Keduanya
digunakan dalam industri obat-obatan, Adas juga dipaka untuk bumbu, atau digunakan
sebagai bahan yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan

9
obat. Biasanya, ada digunakan bersama dengan kulit batang pulosari, Daunnya bisa
dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji atau dengan memisahkan anak
tanaman.

Nama Latin : Annisi Fructus


Kegunaan : Karminativa , obat mulas
Bagian yang digunakan : Buah yang masak

Cara Panen :Buah adas matangnya tidak serempak, sehingga panennya membutuhkan waktu yang
cukup lama (4 bulan) dengan 15 kali pemetikan dalam interval waktu 1 – 2
minggu. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik karangan buah yang telah masak, buah yang
masih muda ditinggalkan untuk periode panen berikutnya

5. Kapulaga

Kapulaga adalah sejenis rempah yang dihasilkan dari biji beberapa tanaman
dari genera Elettaria dan Amomum dalam keluarga Zingiberaceae (keluarga jahe-jahean).

10
Kedua genera ini adalah tanaman asli Bangladesh, Bhutan, India, Indonesia, Nepal,
dan Pakistan; biji kapulaga dapat dikenali dari biji polongnya yang kecil, penampang irisan
segitiga, dan berbentuk gelendong kumparan, dengan kulit luar yang tipis, dan biji hitam
yang kecil.

Nama Latin : Amoomi Fructus


Kegunaan : Bahan Pewangi , Karminativa
Bagian yang digunakan : Buah yang masak / hamper masak

Cara panen :Kapulaga berbuah sepanjang tahun dengan dua kali


masa panen raya. Kapulaga dapat dipanen setelah usia enam bulan. Satu rumpunnya menghasilkan
50 batang yang bijinya siap diambil. Sekali panen, Agus bisa memetik 200 kilogram (kg)
buah kapulaga secara bertahap.

11
12

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas di Indonesia terdapat banyak sekali tanaman obat salah satunya
tanaman obat yang mengandungg minyak atsiri diantaranya yaitu: Kapulaga, buah pala, buah
adas, kayu manis, bunga cengkeh.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pala

https://id.wikipedia.org/wiki/Cengkih

https://id.wikipedia.org/wiki/Kayu_manis

https://positif62.com/nama-nama-simplisia-cortex/

http://fahrizafructus.blogspot.com/2016/11/amomi-fructus_26.html

http://devinurmiati.blogspot.com/2017/01/simplisia-fructus_17.html

13

Anda mungkin juga menyukai