Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah Pembangkit listrik yang


menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover
merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang
diperlukan untuk memutar rotor generator.
PLTD biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah
beban kecil, terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan
dan untuk memasok kebutuhan listrik suatu pabrik, bisa dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Catepillar Engine 3512B


Sumber: (PT PLN (Persero) Unit PLTD Selatpanjang)
2.1.1 Bentuk dan Bagian-bagian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 
Bentuk dan bagian-bagian utama dari PLTD secara umum dapat dilihat
seperti gambar 2.2.
Gambar 2.2 Komponen PLTD PT. PLN Selatpanjang
Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian-bagian dari PLTD, yaitu :
1. Tangki penyimpanan bahan bakar.s
2. Penyaring bahan bakar.
3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang disaring).
4. Mesin diesel
5. Turbo charger
6. Penyaring gas pembuangan.
7. Tempat pembuangan gas
8. Generator.
9. Trafo step up
10. jaringan 20 kv
11. trafo step down
2.1.2 Komponen-Komponen Mesin Diesel.
Pada gambar 2.3 berikut adalah komponen-komponen dari mesin diesel :

Gambar 2.3 Komponen Mesin Diesel


Sumber: (http://www.pcurtis.com/ )

1. Block Cylinder
Block cylinder adalah tempat dimana piston bekerja/rumah piston. Mesin
diesel yang ada pada PT. PLN mempunyai 12 Block Cylinder dengan
konfigurasi mesin V seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.4.

Gambar 2.4 Block Cylinder


Sumber: (PT PLN (Persero) Unit PLTD Selatpanjang)

2. Cylinder Head
Cylinder head berfungsi sebagai kedudukan kutup. Cylinder yang ada pada
PT. PLN menggunakan 2 katup masuk (inlate) 2 katup buang (outlate) yang
pergerakannya berdasarkan pada rocker arm seperti yang ditunjukkan pada
gambar 2.5.

Gambar 2.5 Cylinder Head


Sumber :(http://prima-engineering.itrademarket.com/)

3. Piston
Piston juga dikenal dengan istilah torak adalah komponen dari mesin
pembakaran dalam yang berfungsi sebagai penekan udara masuk dan
penerima hentakan pembakaran pada ruang bakar silinder liner.Komponen
mesin ini dipegang oleh setang piston yang mendapatkan gerakanan turun-
naik dari gerakan berputar crankshaft,dapat dilihat pada gambar 2.6 bentuk
piston. Piston merupakan sumber geser yang terpasang presisi di dalam
sebuah silinder dengan tujuan baik untuk mengubah volume dari tabung,
menekan fluida didalam silinder, membuka-tutup jalur aliran atau pun
kombinasi semua itu.

Gambar 2.6 Piston PT. PLN


Sumber: (PT PLN (Persero) Unit PLTD Selatpanjang)

4. Crankshaft
Crankshaft adalah sebuah alat yang digunakan untuk mempergerakan turun-
naik pada piston, saat piston bekerja, terlihat pada gambar 2.7.Dalam mesin
torak untuk menjalankan valve dia terdiri dari batangan silinder.Cam
membuka katup dengan menekannya atau dengan mekanisme bantuan
lainnya ketika mereka berputar. Hubungan antara perputaran crankshaft
dengan perputaran poros engkol sangat penting karena katup mengontrol
aliran masukan bahan bakar dan pengeluaran, mereka harus dibuka dan
ditutup pada saat yang tepat.

Gambar 2.7 Cranksaft


Sumber: (PT PLN (Persero) Unit PLTD Selatpanjang)

5. Turning Gear
Turning gear berfungsi untuk memutar rotor generator dimana turninggear
langsung berhubungan dengan crankshaft sehingga putaran tersebut akan di
terima oleh generator, dapat dilihat pada gambar 2.8 dibawah ini.

Gambar 2.8 Turning Gear


Sumber: (PT PLN (Persero) Unit PLTD Selatpanjang)
6. Injector
Motor diesel termasuk jenis kelompok motor pembakaran dalam (internal
combustion engines), dimana proses pembakarannya didalam silinder.
Motor diesel ini menggunakan bahan bakar cair yang dimasukkan ke dalam
ruang pembakaran silinder motor dengan diinjeksikan menggunakan pompa
injeksi.

Bahan bakar masuk ke dalam silinder atau ruang pembakaran dalam bentuk
yang lebih halus maka dipergunakan pengabut (injector).Masukkan kedalam
silinder pada langkah pemasukkan adalah udara murni. Pada langkah kompresi,
udara murni ini dimampatkan hingga menghasilkan panas yang cukup untuk
menyalakan bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam ruang pembakaran motor.
Motor diesel sering disebut juga motor penyalan kompresi (compression ignition
engines), dapat dilihat pada gambar 2.9 dibawah kerja dari injector.

Gambar 2.9 Kerja Injector


Sumber : (http://fajarmeilan.wordpress.com/)

Injector bahan bakar adalah sebuah teknologi digunakan dalam mesin


pembakaran dalam untuk mencampur bahan bakar dengan udara sebelum
dibakar,dapat dilihat pada gambar 2.10 bentuk dari injektor. Dan injeksi bahan
bakar juga dapat mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih
tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman.
Gambar 2.10 Injector
Sumber: (PT PLN (Persero) Unit PLTD Selatpanjang)

7. Valve
Valvepoppet (katup) adalah salah satu bagian dari mesin yang berguna
sebagai alat untuk membuka dan menutup, dapat dilihat pada gambar 2.11
bentuk dari valve.Valve poppet atau katup terdiri dari 2 jenis yaitu:
1. Katup masuk (in valve) katup masuk biasa diletakkan disaluran
pemasukkan campuran bahan bakar dan udara atau biasa disebut
intakemanifold. Katup masuk berfungsi sebagai pembuka dan penutup
antara saluran masuk (intake manifold) ke ruang bakar pada mesin.
Untuk membuka dan menutup, katup masuk digerakkan oleh camshaft.
2. Katup buang (ext valve) katup buang biasa di letakkan disaluran
pembangunan gas sisa pembakaran atau biasa disebut exhaust manivold.
Katup buang berfungsi sebagai pembuka dan penutup antara saluran
bahan bakar ke saluran buang (exhaust manivold) kemudian menuju
kesaluran buang.

Gambar 2.11 Valve


Sumber: (PT PLN (Persero) Unit PLTD Selatpanjang)
8. Turbocharger
Turbo Charger merupakan sebuah kompresor gas yang digunakan untuk
Induksi Paksa (Forced Induction) dari mesin pembakaran dalam (Internal
Combustion Engine).Turbo charger merupakan sebuah bentuk dari super
charger yg meningkatakan kepadatan udara yang memasuki mesin untuk
menghasilkan tenaga lebih. Dapat dilihat pada gambar 2.12 Sebuah Turbo
charger mempunyai turbin yang ditenagai oleh kompresor dan dikendalikan
oleh gas pembuangan mesin itu sendiri dari pada pengendalian secara
mekanis, hal ini membuat turbo charger mampu mencapai tingkat efisiensi
yang lebih tinggi daripada kompresor-kompresor Forced Induction tipe
lain. Sebuah turbo charger secara dasar adalah sebuah pompa udara.Gas
buang panas yang meninggalkan mesin setelah pembakaran diarahkan
langsung ke roda turbin disamping turbo charger untuk membuat turbin
tersebut berputar hingga kecepatan 230.000 rpm.Roda Turbin itu terhubung
oleh sebuah batang ke roda kompresor.Semakin turbin berputar cepat,
kompresor-pun ikut berputar dengan cepat.Putaran kompresor tersebut
mendorong aliran udara dan mengkompres udara tersebut sebelum
dipompakan ke dalam ruang pembakaran pada mesin.

Gambar 2.12 Turbo Charger


Sumber: (http://rpmenginestation.blogspot.com/2013/)

2.1.3 Siklus Kurva PLTD


Prinsip kerja dari sebuah PLTD didasarkan pada siklus udara tekanan
konstan (siklus Diesel) sebagai berikut:
Gambar 2.13 Siklus Mesin Diesel
a. Fluida kerja dianggap sebagai gas ideal dengan kalor spesifik yang
konstan.
b. Langkah isap (0 – 1) merupakan proses tekanan konstan.
c. Langkah kompresi (1 – 2) ialah proses isentropic.
d. Proses pembakaran pada tekanan konstan (2 – 3) dianggap sebagai proses
pemasukan kalor.
e. Langkah kerja (3 – 4) ialah proses isentropic.
f. Proses pembuangan (4 – 1) dianggap sebagai proses pengeluaran kalor
pada volume konstan.
g. Langkah buang (1 – 0) ialah proses tekanan konstan.
h. Siklus dianggap tertutup artinya siklus berlangsung dengan fluida kerja
yang sama.
Demikian siklus berlangsung secara terus didalam operasinya sebuah
motor diesel yang digunakan untuk menggerakkan generator yang menghasilkan
energi listrik.Adapun sebagai pendukung pusat listrik tenaga diesel ini digunakan
beberapa alat bantu (auxiliary equipments) untuk membantu proses motor diesel
berjalandengan baik, seperti:
a. Sistem pelumas (lube oil system).
b. Sistem bahan bakar (fuel system).
c. Sistem pendingin (cooler system).
d. Sistem udara kontrol (air control system).
e. Sistem hidrolik (hydraulic system).
f. Sistem udara tekan (air pressure system).
1.1.4 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke
dalam tanki penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu.
Kemudian disimpan di dalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika
bahan bakar adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily
tank dipompakan ke pengebut nozzle,dan bahan bakar dinaikan temperaturnya
hingga menjadi kabut. Sedangkan jika bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG)
maka dari daily tank dipompakan ke convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk
diatur tekanannya.
Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan ke dalam tangki udara
start melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan keturbocharger.
Di dalam turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu.
Udara yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai
±600°C.( Buku Agus Hury Emerging Techniques in Power System Analysis)

Di dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya


berdasarkan udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang
tinggi (35 - 50 atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu
bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan
tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis
yang menimbulkan ledakan bahan bakar.
Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian
pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran
bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros
engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik
(reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh
poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah
menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.
Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor
generator. Oleh generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik
sehingga terjadi gaya geral listrik (ggl). Ggl terbentuk berdasarkan hukum
faraday. Hukum faraday menyatakan bahwa jika suatu penghantar berada dalam
suatu medan magnet yang berubah-ubah dan penghantar tersebut memotong gais-
garis magnet yang dihasilkan maka pada penghantar tersebut akan diinduksikan
gaya gerak listrik. Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya
menggunakan trafo step up agar energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban.
Prinsip kerja trafo berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus
listrik dapat menimbulkan medan magnet dan medan magnet dapat menimbulkan
arus listrik. Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo dialiri arus bolak-balik
maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah pada kumparan terjadi induksi.
Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan primer akan menerima garis gaya
magnet dari primer yang besarnya berubah-ubah pula, maka di sisi sekunder juga
timbul induksi, akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda tegangan.

1.1.5 Macam-Macam Jaringan

Jaringan Pada Sistem Distribusi tegangan menengah (Primer 20kV) dapat


dikelompokkan menjadi lima model, yaitu Jaringan Radial, Jaringan hantaran
penghubung (Tie Line), Jaringan Lingkaran (Loop), Jaringan Spindel dan Sistem
Gugus atau Kluster.

A. Jaringan Radial
Sistem distribusi dengan pola Radial seperti Gambar di bawah ini Adalah
sistem distribusi yang paling sederhana dan ekonomis. Pada sistem ini  terdapat
beberapa penyulang yang menyuplai beberapa gardu distribusi secara radial.

Gambar 2.14 Konfigurasi Jaringan Radial


Dalam penyulang tersebut dipasang gardu-gardu distribusi untuk konsumen.
Gardu distribusi adalah tempat dimana trafo untuk konsumen dipasang. Bisa
dalam bangunan beton atau diletakan diatas tiang. Keuntungan dari sistem ini
adalah sistem ini tidak rumit dan lebih murah dibanding dengan sistem yang lain.

Namun keandalan sistem ini lebih rendah dibanding dengan sistem lainnya.
Kurangnya keandalan disebabkan karena hanya terdapat satu jalur  utama yang
menyuplai gardu distribusi, sehingga apabila jalur utama tersebut mengalami
gangguan, maka seluruh gardu akan ikut padam. Kerugian lain yaitu mutu
tegangan pada gardu distribusi yang paling  ujung kurang baik, hal ini
dikarenakan jatuh tegangan terbesar ada diujung saluran.

B.  Jaringan Hantaran Penghubung (Tie Line)


Sistem distribusi Tie Line seperti Gambar di bawah ini digunakan untuk
pelanggan penting yang tidak boleh padam (Bandar Udara, Rumah Sakit, dan
lainlain). Sistem ini memiliki minimal dua penyulang sekaligus dengan  tambahan
Automatic Change Over Switch / Automatic Transfer Switch,  setiap
penyulangterkoneksi ke gardu  pelanggan khusus tersebut sehingga  bila salah
satu penyulang mengalami gangguan maka pasokan listrik akan di pindah ke
penyulang lain.

Gambar 2.15 Konfigurasi Hantaran Penghubung

C.  Jaringan Lingkar (Loop)


Pada Jaringan Tegangan Menengah Struktur Lingkaran (Loop) seperti
Gambar di bawa ini dimungkinkan pemasokannya dari beberapa gardu induk,
sehingga dengan demikian
Gambar 2.16 Konfigurasi Jaringan Loop
D.  Jaringan Spindel
Sistem Spindel seperti pada Gambar di bawah ini adalah suatu pola
kombinasi jaringan dari pola Radial dan Ring. Spindel terdiri dari beberapa
penyulang (feeder) yang tegangannya diberikan dari Gardu Induk dan tegangan
tersebut berakhir pada sebuah Gardu Hubung (GH).

Gambar 2.17 Konfigurasi Jaringan Spindel

Pada sebuah spindel biasanya terdiri dari beberapa penyulang aktif dan
sebuah penyulang cadangan (express) yang akan dihubungkan melalui gardu
hubung. Pola Spindel biasanya digunakan pada jaringan tegangan menengah
(JTM) yang menggunakan kabel tanah/saluran kabel tanah tegangan menengah
(SKTM). Namun pada pengoperasiannya, sistem Spindel berfungsi sebagai sistem
Radial. Di dalam sebuah penyulang aktif terdiri dari gardu distribusi yang
berfungsi untuk mendistribusikan tegangan kepada konsumen baik konsumen
tegangan rendah (TR) atau tegangan menengah (TM).
E. Sistem Gugus atau Sistem Kluster
Konfigurasi Gugus seperti pada Gambar di bawah ini banyak digunakan
untuk kota besar yang mempunyai kerapatan beban yang tinggi. Dalam sistem ini
terdapat Saklar Pemutus Beban, dan penyulang cadangan.

Gambar 2.18 Konfigurasi Jaringan kluster

Dimana penyulang ini berfungsi bila ada gangguan yang terjadi pada salah
satu penyulang konsumen maka penyulang cadangan inilah yang menggantikan
fungsi suplai kekonsumen.

1.1.6 Jenis-Jenis Perbandingan Trasmisi

1. Transmisi Manual
Transmisi manual adalah komponen mesin yang berfungsi untuk merubah
kecepatan dan tenaga putar dari mesin ke roda, sehingga dapat digunakan untuk
menggerakkan kendaraan. Seperti telah kita ketahui bahwa transmisi terdiri atas
beberapa tingkat kecepatan, salah satunya adalah sepeda motor atau mobil dengan
4 kecepatan. Bahkan ada juga yang lebih dari 4 kecepatan, bahkan ada yang 5
sampai 6 kecepatan. Tujuan perubahan tingkat kecepatan ini adalah untuk
menghasilkan tenaga dan untuk merubah laju kecepatan kendaraan. Seperti telah
anda ketahui bahwa dalam pengendaraan mobil dan motor setiap tingkat
kecepatan memiliki fungsi yang berbda dalam pengendaraannya. Untuk start awal
kita selalu menggunakan percepatan 1 atau gigi 1, lalu kita rubah kecepatannya
secara bertahap sesuai dengan situasi dan kebutuhan dalam pengendaraan.
 Kecepatan tinggi
Prinsip kecepatan tinggi atau menaikkan kecepatan adalah gigi besar
memutarkan gigi kecil. Pada gambar gigi yang besar memiliki 60 mata gigi dan
gigi yang kecil memiliki 30 mata gigi. Gigi yang besar disini memegang peranan
sebagai pemutar dan gigi yang kecil sebagai gigi yang diputar. Jika gigi yang
besar berputar 600 kali, maka gigi yang kecil akan berputar 1200 kali. Untuk
penaikkan kecepatan dari 600 kali menjadi 1200 kali yaitu dengan cara
perhitungan:
Putaran yang dihasilkan = (putaran gigi pemutar x jumlah mata gigi pemutar):
jumlah mata gigi diputar
                                        =  (600 x 60) : 30
                                        = 36000 : 30
                                        = 1200

Gambar 2.19 Kecepatan Tinggi

 Kecepatan lambat
Prinsip kerja kecepatan lambat adalah gigi kecil memutar gigi yang besar.
Pada gambar gigi yangkecil memiliki jumlah gigi sebanyak 20 mata, sementara
gigi yang besar memiliki jumlah mata gigi sebanyak 80 mata gigi. Gigi kecil
memegang peranan sebagai pemutar dan gigi yang besar sebagai gigi yang
diputar. Jika gigi kecil berputar 100 kali, maka gigi yang besar akan berputar 25
kali. Untuk terjadi penurunan kecepatan putaran dari 100 kali menjadi 25 kali
yaitu dengan cara perhitungan: Putaran yang dihasilkan = (putaran gigi pemutar x
jumlah mata gigi pemutar) : jumlah mata gigi diputar
                                     
  = (100 x 20) : 80
                                       = 2000 : 80
                                       = 25

Gambar 2.20 Kecepatan Lambat

1. Transmisi tipe sliding mesh

Gambar 2.21 Transmisi Tipe sliding mest

Transmisi Tipe Sliding Mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja
dalam pemindahan gigi dengan cara menggeser langsung roda gigi input dan
outputnya. Transmisi jenis ini jarang digunakan, karna mempunyai kekurangan –
kekurangan :
 Perpindahan gigi tidak dapat dilakukan secara langsung/memerlukan waktu
beberapa saat untuk melakukan perpindahan gigi
 Hanya dapat menggunakan salah satu jenis roda gigi
 Suara yang kasar saat terjadi perpindahan gigi
2. Transmisi Tipe Constant Mesh
Transmisi Tipe Constant Mesh adalah jenis transmisi manual yang cara
kerja dalam pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser agar terjadi
perpindahan tenaga dari poros input ke poros output. Transmisi jenis constant
mesh antar roda gigi input dan output nya selalu berkaitan, tetapi roda gigi output
melalui mekanisme kopling geser. Transmisi jenis ini memungkinkan untuk
menggunakan roda gigi lebih dari satu jenis.

Gambar 2.22 Transmisi Tipe Constant Mesh

3. Transmisi Tipe Sincro Mesh

Gambar 2.23 Transmisi Tipe Sincro Mesh

Transmisi jenis sincro mesh dapat menyamakan putaran antara roda gigi
penggerak (input) dan roda gigi yang digerakkan (output). Kelebihan yang
dimiliki transmisi jenis sincro mesh yaitu :
 Pemindahan gigi dapat dilakukan secara langsung tanpa menunggu waktu
yang lama
 Suara saat terjadi perpindahan gigi halus
 Memungkinkan menggunakan berbagai jenis roda gigi

Anda mungkin juga menyukai