Salah satu aspek pemanfaatan media sosial yang tak terbayangkan sebelumnya adalah di dunia politik. Media sosial kini memainkan peranan penting dalam dunia politik. Saat ini, sudah tak terhitung lagi konten bernuansa politik yang beredar di berbagai media sosial. Di dalam media sosial, pemerintah dapat membagikan iklan-iklan dan berita politik dengan cepat dan mudah serta cepat direspon oleh masyarakat. Bisa saja melalui Facebook, Twitter, Instagram, dan lain sebagainya. Namun beberapa saat ini Twitter mengumumkan tak akan lagi memberi ruang untuk iklan politik di platform media sosialnya. Kebijakan itu diambil setelah Twitter menyoroti kekuatan dan kebenaran dari iklan daring berbau politik yang sangat berpengaruh bagi cara berpikir dan sikap warga yang bisa berdampak buruk bagi politik negara dan pemerintahan. E-Government Perkembangan pemerintah yang menggunakan teknologi akan mempermudah kinerja pemerintah. Bisa terlihat dari sistem pendataan yang lebih baik dan terstruktur, E-government juga membuat masyarakat akan lebih mengetahui laporan kinerja pemerintah secara transparan. Selain itu masyarakat juga bisa langsung memberikan protes, masukan dan kritikan lewat jalur media sosial langsung ke akun pemerintah. Peranan besar masyarakat dalam pengembangan pemerintah dalam revolusi teknologi ini sangat diperlukan. Karena dengan E-government, masyarakat bisa berinteraksi langsung dengan para pejabat langsung, bahkan presiden juga bisa hanya dengan membalas sapaannya lewat media sosial. Interaksi yang terjadi ini sangat memberikan perubahan besar dibanding tahun-tahun lalu saat teknologi belum ada. Regionalisme di Bidang Politik Internasional Kemajuan di bidang Teknologi Komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang Teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru. Timbulnya kelas menengah baru Pertumbuhan Teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar. Transparansi Anggaran dan Sinkronisasi Kebijakan Fiskal Untuk Atasi COVID-19 Upaya sinkronisasi dan realokasi anggaran penanganan COVID-19 membutuhkan transparansi guna menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran. Untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional maupun membantu kelompok masyarakat paling terdampak, Pemerintah Indonesia mengeluarkan produk hukum agar sinkronisasi perencanaan dan realokasi anggaran bisa dilakukan. Menurut Sekretaris Jenderal Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Misbah Hasan, upaya sinkronisasi dan realokasi anggaran penanganan COVID-19 membutuhkan transparansi guna menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran. Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Taufik Hanafi, mengatakan bahwa transparansi dan akuntabilitas penanganan COVID- 19 telah dilakukan sejak tahapan perencanaan kebijakan. Taufik mengatakan konsultasi publik dilakukan sebelum menyusun perencanaan. Bappenas juga menyampaikan hasil evaluasi pembangunan secara rutin kepada publik. Ia mengatakan partisipasi publik diperlukan karena penanganan COVID-19 tak bisa hanya diselesaikan oleh pemerintah. NEGATIF : Lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan, musyawarah mufakat, dan gotong royong. Setelah ada teknologi, banyak aktifitas pemerintahan yg bisa dilakukan dengan online sehingga tidak ada interaksi langsung dan secara otomatis interaksi dan semangat gotong royong menurun. Dengan berkembangnya Iptek, maka tidak menutup kemungkinan nilai-nilai seperti kebebasan demokrasi dan keterbukaan bisa disalahartikan oleh masyarakat. Hal ini bisa membuat terganggunya stabilitas politik di dalam negeri.