Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM TEKNIK PEMISAHAN

“PENGENDAPAN SELEKTIF”

Mahasiswa:
Khairum Hawari Qolbiyah Siregar

Asisten Praktikum:
Andri Saputra, S.ST., M.Eng.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
Yogyakarta
2020
A. Tujuan
1. Memahami metode pemisahan dengan prinsip dasar pengendapan selektif
2. Memisahkan Mg dari larutan campuran Ba
3. Menentukan berat Mg dan Ba dari larutan sampel

B. Teori
Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang
tidak murni atau berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain.
Perlu teknik tentu untuk memisahkan dan mengkuantifikasi senyawa tersebut
dari campurannya. Salah satu teknik pemisahan tersebut adalah
pengendapan (Day dan Keman, 1998).
Dasar pemisahan dengan metode pengendapan adalah perbedaan
kelarutan analit (komponen atau konstituen yang dicari) dengan zat-zat
komponen lain yang tidak diinginkan (Day dan Keman, 1998). Metode
pengendapan membutuhkan pemahaman yang memadai tentang reaksi
pengendapan meliputi:

1. Kelarutan endapan
Kelarutan endapan bergantung pada suhu, tekanan, kemurnian larutan
dan komposisi pelarut. Umumnya kelarutan endapan meningkat dengan
kenaikan suhu sehingga perubahan kelarutan dengan perubahan suhu
dapat menjadi dasar pemisahan (Keenan, 1991).

Tabel 1. Nilai Ksp Senyawa (Perry, 1998)


2. Hasil kali kelarutan
Hubungan hasil kali kelarutan memungkinkan untuk menerangkan dan
meramalkan reaksi-reaksi pengendapan. Jika hasil kali ion dengan
sengaja dibuat lebih besar dari hasil kali kelarutannya dengan
menambahkan suatu garam lain dan dengan satu ion sekutu, sistem akan
menyesuaikan diri melalui pengendapan garam padat. Suatu zat akan
mengendap apabila hasil kali kelarutan ion-ionnya lebih besar daripada
harga Ksp (Vogel, 1985). Daftar nilai Ksp senyawa terlihat pada Tabel 1.

C. Permasalahan/Tugas
Saudara disajikan larutan campuran 250 mL yang telah diidentifikasi
mengandung ion Mg2+, Ba2+, Cl-, dan H2O.
Sesuai dengan tujuan praktikum, silahkan Saudara rancang, bagaimana
menentukkan berat Mg dan Ba yang ada dalam sampel!

D. Metodologi
D1. Alat
1. Pipet Volume 100 ml
2. Erlenmeyer 250 ml
3. Buret 50 ml
4. Gelas Beker 250 ml
5. Statif
6. Kertas Timbang
7. Kertas Saring
8. Neraca Analitik
9. Corong
10. pH universal
11. Pipet Tetes
12. Ball pipet

D2. Bahan
1. Larutan sampel yang mengandung Mg dan Ba
2. Larutan Natrium Hidroksida (NaOH)
3. Larutan Asam fosfat (H3PO4)
4. Aquades

D3. Prosedur
1. Pipet 100 mL larutan sampel dari botol induk sampel dan masukkan ke
dalam erlenmeyer.
2. Siapkan larutan NaOH dengan konsentrasi tertentu dan masukkan ke dalam
buret.
3. Tetes larutan sampel dengan larutan NaOH hingga terbentuk endapan dan
proses dihentikan ketika tidak terbentuk endapan.
4. Catat volume larutan larutan NaOH yang digunakan selama proses
pengendapan.
5. Timbang dan catat berat kertas saring kosong.
6. Saring endapan yang terbentuk dan cuci menggunakan akuades (pencucian
dilakukan seminimal mungkin).
7. Keringkan kertas saring yang berisi endapan pada suhu 80oC dengan interval
waktu 10 menit hingga beratnya konstan.
8. Siapkan larutan H3(PO4) dengan konsentrasi tertentu dan masukkan ke dalam
buret.
9. Tetes larutan filtrat dari proses poin 6 dengan larutan poin 8 hingga
terbentuk endapan dan proses dihentikan ketika tidak terbentuk endapan lagi.
10. Timbang dan catat berat kertas saring kosong.
11. Keringkan kertas saring yang berisi endapan pada suhu 80oC dengan
interval waktu 10 menit hingga beratnya konstan
E. Data Praktikum
F. Olah Data
G. Pembahasan
H. Kesimpulan

I. Daftar Pustaka
Day, R.A. dan Keman, S. 1998. Kimia Analisa Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.
Keenan, C.W. 1991. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Erlangga. Jakarta.
Perry, Y. 1963. Chemical Engineer Handbook 4th Edition. London : Mc Hill
Book Company.
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kuanitatif Edisi Kelima. Jakarta : PT.Kalman
Media Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai