Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengolahan bahan galian adalah bahan galian (bahan mentah ) yang diolah
menjadi bahan jadi yang memiliki nilai ekonomis, dengan adanya
pengolahan bahan galian ini dapat menambah nilai eknimis dan
mempermudah terhadap pengolahan selanjutnya. Beberapa proses
pengolahan bahan galian berhubungan dengan pergerakan butiran dalam
cairan dimana terdapat empat proses yaitu thickening, gravity
concentration,clasification dan filtation sebagian besar proses konsentrasi
adalah memanfaatkan perbedaan berat jenis dalam prosesnya, sedangkan
pemisahannya sendiri terjadi dalam cairan. Dalam paper ini akan membahas
tentang pergerakan butiran dalam cairan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumsan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apa saja proses pergerakan butiran dalam cairan ?
2. Berapa tahap tahanan cairan terhadap butiran?
3. Apa yang dimaksud dengan equal settling dan hindred setlling?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam
memahami dan menambah wawasan tentang pergerakan butiran dalam
cairan dan membantu mahaiswa sebagai sumber bahan pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pergerakan Butiran Dalam Cairan


Bebrapa proses pengolahan bahan galian pada dasarnya berhubungan
dengan pergerakan butiran- butiran mineral di dalam cairan, misalnya pada
classification, thickening, filtration, dan gravity concentration. Sebagian
besar proses konsentrasi adalah memanfaatkan perbedaan berat jenis dalam
prosesnya, sedangkan pemisahannya sendiri terjadi dalam cairan. Oleh
karena itu secara teoritis maupun praktis dinamika cairan perlu diperhatikan.

2.1.1 Classification
Klasifikasi adalah proses pemisahan partikel berdasarkan kecepatan
pengendapannya dalam suatu media (udara atau air). Klasifikasi dilakukan
dalam suatu alat yang disebut classifier. Produk dari proses klasifikasi ada 2
(dua), yaitu:
1. Produk yang berukuran kecil/halus (slimes) mengalir di bagian atas
disebut overflow.
2. Produk yang berukuran lebih besar/kasar (sand) mengendap di
bagian bawah (dasar) disebut underflow.

2.2.2 Thickening
Yaitu proses pemisahan antara padatan dengan cairan berdasarkan atas
kecepatan mengendap partikel atu mineral dalam suatu pulp. Alat yang
biasanya digunakan adalah thickener. Tahapan yang dilakukan dalam
thickening adalah:
1.  Flocculating
2. Sedimentasi
3. Compaction
4. Elimination
2.2.3 Filtration
Proses filtrasi adalah proses pemisahan padatan dari campuran fasa cair. Pada
filtrasi secara garis besar pemisahannya adalah material ditampung dalam suatu
filter maka material tersebut akan tetap berada di atas filter sedangkan air akan
lolos meninggalkan filter. Lolosnya air ini disebabkan adanya gaya dorong. Gaya
dorong ini dapat berupa gaya gravitasi, gaya tekan dan gaya sentrifugal. Proses
filtrasi akan memerlukan perlakukan khusus bila padatan yang akan dipisahkan
mulai terdeformasi dan akan sukar tertahan pada medium penyaringnya.

2.2.4 Gravity Concentration


Konsentrasi gravitasi (gravity concentration) yaitu proses konsentrasi yang
memanfaatkan perbedaan berat jenis mineral dalam suatu media fluida. bisa juga
memanfaatkan perbedaan kecepatan pengendapan mineral-mineral. Dilihat dari
segi gerakan fluidanya dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Fluida tenang : ( Dense medium separation "DMS" atau Heavy mediun
separation "HMS")
2. Aliran Fluida Horisontal : (Sluice box, shaking table dan spiral
concentration)
3. Aliran Fluida Vertikal : (Jengkek)

2.2 Tahanan Ciran dan Kecepatan Maksimum


Apabila suatu butiran atau benda jatuh bebas dalam ruang hampa (vacum), maka
kecepatan jatuh (v) hanya dipengaruhi gravitasi dan berlaku rumus V = √2.g.h
 Apabila butiran jatuh dalam cairan (medium), maka pada butiran ada tahanan
cairan sebagaifungsi kecepatan.Kecepatan akan bertambah sampai gaya tahanan
air sama besar dengan gaya tarik oleh gravitasi.Setelah itu butiran jatuh dengan
kecepatan tetap (terminal velocity).Apabila cairan tidak memberikan tahanan pada
butiran bergerak di dalamnya, maka karena gayagravitasi Bentuk butiradan gaya
lain, butiran bergerak turun dengan percepatan tetapTahanan 0, maka butiran diam
terhadap cairan. Sedangkan tahanan tidak 0, butiran bergerak.Tahanan atau
resistance (R) adalah fungsi dari kecepatan R = f (v). Tahanan dan kecepan
maksimum dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Eddy Resistance atau turbulent resistence (turbulenc flow)
Jika v butiran relatif besar (mis. Butir besar ), butir mendesak cairan,
menimbulkan pusaran air (eddy) dibelakangnya banyak mesh yang
ditentukan
b. Viscous Resistense (Laminar Flow )
Jikaa v butiran relatif kecil (mis. Butir kecil ), eddy resistence diabaikan,
tahanan didasarkan viscositycairan tehadap butiran (skin Friction)

Pada saat butiran mengendap dalam cairan, kalau besarnya tahanan (resistance)
yang dialam butiran sama besar dan berlawanan arah dengan gaya-gaya lain yang
bekerja terhadap butiran dalam cairan, maka butiran akan turun tanpa percepatan,
dan kecepatannya konstan, yang disebut terminal velocity atau kecepatan
maksimum. Terminal velocity ini penting artinya dalam proses pengolahan bahan
galian karena dipengaruhu oleh :
1. Sifat fisik butiran, misalnya berat jenis, ukuran dan bentuk butiran
2. Sifat fisik cairan, misalnya viscosity dan berat jenis cairan
3. Gaya-gaya lain yang bekerja Adalah penting untuk diketahui hubungan antara
kecepatan dengan waktu dan menentukan jumlah waktu yang diperlukan untuk
mencapai terminal velocity

2.3 Pengendapan Butiran


ada dua macam pengendapan butiran yaitu pegendaan butiran kecil dn butiran
kasar :
1. Pegendapan butirn kecil
Menurut stoke, butiran halus atau kecil (-50mikron) didalam cairan akan
mengendap dengan kecepatan yang sangat lambat, disebutviscous flow
atau laminar flow
2. Pengendapan butiran kasar
Menurut newton, tahanan terhadap butiran kasar (+ 0,50 cm ) dalam
cairan adalah hasil kali dari densitas fluid (BJ Cairan ) dengan kecepatan
kwadat (pangkat dua) dengan luas permukaan
2.3.1 Equal Settling Particel
Dua butiran disebut equal settling (kecepaan pengendapan sama kalau keduanya
mempunyai terminal velocity (kecepatan maksimum) yang sama dalam cairan
yang sama dan gaya gaya sama

2.3.2 Hindret Settling


Apabila bagian bagian zat padat didalam cairan tambah, maka efek dari butiran-
butiran yang saling bertubrukan (crowded) akan terlihat dan kecepatan
pengendapan dari butiran akan mulai berkurang. Kondisi demikian lebih
mempunyai cairan berat (heavy liquid) dimana berat jenis cairannya berupa sllury
atau pulp (zat padar + air ) dibanding sebagai cairan pemisah, kondisi ini disebut
hindret setlling.
BAB III
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari papper ini adalah sebagai berikut :


1. Beberapa proses pengolahan bahan galian pada dasarnya berhubungan
dengan pergerakan butiran- butiran mineral di dalam cairan, misalnya pada
classification, thickening, filtration, dan gravity concentration
2. Tahanan dan kecepan maksimum dibagi menjadi 2 yaitu :
Eddy Resistance atau turbulent resistence (turbulenc flow) Jika v butiran
relatif besar (mis. Butir besar ), butir mendesak cairan, menimbulkan
pusaran air (eddy) dibelakangnya banyak mesh yang ditentukan Viscous
Resistense (Laminar Flow ) Jikaa v butiran relatif kecil (mis. Butir kecil ),
eddy resistence diabaikan, tahanan didasarkan viscositycairan tehadap
butiran (skin Friction)
3. Equal Settling ParticelDua butiran disebut equal settling (kecepaan
pengendapan sama kalau keduanya mempunyai terminal velocity
(kecepatan maksimum) yang sama dalam cairan yang sama dan gaya gaya
sama Hindret Settling Apabila bagian bagian zat padat didalam cairan
tambah, maka efek dari butiran-butiran yang saling bertubrukan (crowded)
akan terlihat dan kecepatan pengendapan dari butiran akan mulai
berkurang

Anda mungkin juga menyukai