Anda di halaman 1dari 16

METODOLOGI PENELITIAN

Dosen pengampuh: Prof. Dr. H. Abdul Haris Panai, S.Pd, M.Pd

Oleh

KELOMPOK I

1. Indrawan S. Ahmad (151418135)


2. Mega Sofiana Barjanji (151418140)
3. Sulistiawati Arafah (151418131)
4. Fitriani (151418127)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat, taufik, dan hidayahnya sehingga makalah yang berjudul “PROSES PENELITIAN” ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam hal ini kami menyadari banyak kekurangan dalam penulisan maupun penyusunan,
itu dikarenakan masih kurangnya keahlian serta kemampuan  yang terbatas.

Kami berharap dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan bagi para pembaca umumnya dan semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
mengembangan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................4

A. Latar Belakang..................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................4
C. Tujuan...............................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................6

A. Pengertian Metode Survei.................................................................................................6


B. Proses Penelitian Survei....................................................................................................7
C. Masalah.............................................................................................................................8
1. Sumber Masalah.........................................................................................................9
D. Rumusan Masalah.............................................................................................................10
1. Bentuk-Bentuk Rumusan Masalah Penelitian.............................................................10
E. Variabel Penelitian............................................................................................................11
1. Pengertian....................................................................................................................11
2. Macam-Macam Variabel.............................................................................................12
F. Model Hubungan Antar Variabel......................................................................................12
G. Menemukan masalah.........................................................................................................13

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................15

A. Kesimpulan........................................................................................................................15
B. Saran..................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk tertentu untuk bidang
administrasi, pendidikan dan sosial lainnya masih rendah.Padahal banyak produk tertentu
dalam bidang pendidikan dan sosial yang perlu dihasilkan melalui research & developmet.
Penelitian pendidikan memberikan perhatiannnya pada pengembangan dan pengujian
teori- teori tentang bagaimana peserta didik (pelajar, mahasiswa) berperilaku dalam seting
pendidikan. Berangkat dari hakikat penelitian yang dikemukakan di atas, penelitian
pendidikan dapat diartikan sebagai proses yang sistematis untuk memperoleh
pengetahuan (to discover knowledge) dan pemecahan masalah (problem solving) pendidikan
melalui metode ilmiah, baik dalam pengumpulan maupun analisis datanya, serta membuat
rumusan generalisasi berdasarkan penafsiran data tersebut. Penelitian pendidikan adalah cara
yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam upaya memahami proses kependidikan dalam lingkungan
formal, pendidikan informal maupun pendidikan nonformal. Menemukan prinsip-prinsip
umum atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan,
dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkunagn pendidikan merupakan tujuan dari
suatu kerja penelitian.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Metode Survei
2. Proses Penelitian Survei
3. Masalah
4. Rumusan Masalah
5. Variabel Penelitian
6. Model Hubungan Antar Variabel
7. Menemukan Masalah

4
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Metode Survei
2. Cara Mengetahui Proses Penelitian Survey
3. Cara Mengetahui Masalah
4. Mengetahui Rumusan Masalah
5. Apa yang dimaksud dengan Variabel Penelitian
6. Mengetahui Apa saja Model Hubungan Antar Variabel
7. Bagaimana Cara Menemukan Masalah

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN METODE SURVEI


Metode kuantitatif, meliputi metode penelitian survei dan metode penelitian eksperimen.
Jadi salah satu metode penelitian kuanttatif adalah metode survei. Kerlinger (1973)
menyatakan bahwa , “Survei Research studies large and small population (or universel) by
selecting and studying samples chosen from the population to discover the relative incident,
distribution and interrelation of sociological and psychological variables”. Penelitian
survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang
dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, untuk menemukan
kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis
maupun psikologis.
Neuman W Lawrence (2003) menyatakan “ survey are quantitative beasth. The survey
ask many people (call respondent) about their belief, opinions, characteristic and past or
present behavior. Survey are appropriate for research questions about self reported belief
or behavior”. Penelitian survey adalah penelitian kuantitatif. Dalam penelitian survey,
peneliti menanyakan ke beberapa orang (yang disebut dengan responden) tentang keyakinan,
pendapat, karakteristik suatu obyek dan perilaku yang telah lalu atau sekarang. Penelitian
survey berkenaan dengan pertanyaan tentang keyakinan dan perilaku dirinya sendiri.
Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari
pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini tidak memerlukan
kelompok control seperti halnya pada metode eksperimen, namun generalisasi yang dilakuan
bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representative (David Kline : 1980)
Berdasarkan kutipan tersebut dapat dikemukakan di sini bahwa metode penelitian survey
adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi
pada masa lampau aau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku,
hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang hubungan antar variabel
sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu. Teknik
pengumpulan data pada umunya menggunakan instrument yang berupa teks, observasi,
wawancara dan kuesioner tertutup, dan hasil penelitian cenderung untuk di generalisasikan.

6
Jadi dalam penelitian survey bisa bersifat deskriptif, komparatif, asosiatif, komparatif
asosiatif, dan hubungan structural (path dan SEM).

B. PROSES PENELITIAN SURVEI


Proses penelitian merupakan langkah-langkah sistematis dan logis yang dilaksanakan
dalam melakukan penelitian survey. Setiap penelitian bisa berangkat dari masalah, atau dari
potensi. Dalam penelitan kuantitatif, masala yang dibawah oleh peneliti harus sudah jelas,
dan ditunjukan dengan data yang valid. Dalam penelitian kualitatif masalah bersifat
sementara dan akan berkembang setelah peneliti di lapangan. Penelitian yang berangkat dari
potensi akan lebih memilki nilai tambah bila dibandingkan berangkat dari masalah, yang
cenderung memecahkan masalah.
Setelah masalah ditunjukan latar belakangnya, diidentifikasikan, dan di batasi, maka
selanjutnya masalah tersebut di rumuskan. Berdasrkan rumusan masalah tersebut, maka
peneliti menggunakan berbagai teori untuk memperjelas masalah dan menjawabnya.
Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru menggunaan teori tersebut di namakan
hipotesis. Namun demikian hipotesis juga dapat dirumuskan dari pemikiran baru yang
rasional yang belum ada teorinya. Bila hipotesia terbukti maka akan menjadi teori baru yang
belum pernah ada. Jadi dalam metode kuantitatif teori atau iptek baru dapat di ciptakan
dengan pemikiran baru yang rasional yang terbukti secara konsisten.
Hipotesis tersebut selanjutnya akan di buktikan kebenarannya secara empiris di lapangan.
Bila populasi terlalu luas dan ada keterbatasan dari peneliti baik dari segi tenaga, biaya dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Bila
peneliti bermaksud membuat generalisasi, maka sampel yang diambil secara ramdom harus
representative dengan tingkat kesalahan tertentu. Instrument yang akan digunakan untuk
pengumpulan data harus valid dan reliable. Untuk itu sebelum instrument di gunakan maka
harus di uji validitas dan reliabilitasnya. Bila tidak di uji, hasil penelitian di ragukan.
Setelah instrument teruji validitas dan reliabilitasnya, maka dapat digunakan untuk
mengukur variabel yang telah di tetapkan untuk di teliti. Instrument untuk pengumpulan data
dapat berbentuk test dan nontest. Untuk instrument yang berbentuk nontest, dapat digunakan
sebagai kuesioner, pedoman observasi dan wawancara. Dengan demikian teknik

7
pengumpulan data selain berupa test dalam penelitian ini dapat berupa kuesioner, observasi
dan wawancara.
Data yang telah terkumpul selanjutnya di analisis. Analisis di arahkan untuk menjawab
rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian kuantitaitf analisis
data menggunakan statistic. Statistic yang digunakan dapat berupa statistic deskriptif dan
inferensial/induktif. Statistic inferensial dapat berupa statistic parametris dan statistic
nonparametris. Statistic paramertis digunakan untuk menguji hipotesis penelitian bila
datanya berbentuk interval dan rasio, sedangkan statistic nonparametris digunakan untuk
menguji hipotesis bila datanya berbentuk diskrit/nominal dan ordinal.
setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, maka selanjutnya dapat disimpulkan.
Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan masalah berdasrkan data yang
telah terkumpul. Jadi kalau rumusan masalah ada lima, maka kesimpulannya ada lima.
Karena peneliti melakukan penelitian bertujuan untuk memcahakan masalah, maka peneliti
berkewajiban untuk memberikan saran-saran. Saran yang diberikan harus berdasarkan
kesimpulan hasil penelitian.
Apabila hipotesis penelitian yang diajukan tidak terbukti maka perlu di cek apakah ada
yang salah dalam penggunaan teori, instrument, pengumpulan, analisis data, atau rumusan
masalah yang di ajukan. Bila semuanya sudah betul maka perlu diberikan argumentasi
mengapa hipotetis tidak terbukti, atau dilakukan penelitian ulang.

C. MASALAH
Fraenkel and wallen 2008 menyatakan bahwa “ A research problem is exactly that- a
problem that some one like research.masalah penelitian merupakan sesuatu yang pasti,di
mana masalah merupakan segala sesuatu yang akan diteliti.masalah merupakan wilayah
yang menjadi perhatian peneliti,merupakan kondisi yang ingin ditingkatkan,merupakan
kesulitan yang ingin diseliminasi dan merupakan pertanyaan yang perlu dicarikan
jawabannya.pada dasarnya penelitian itu dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data
yang antara lain dapat digunakan untuk memecahkan masalah.jadi setiap penelitian yang
akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah,walaupun diakui bahwa memilih
masalah penelitian seiring merupakan hal yang paling sulit dalam proses penelitian
(Tuckman,1988).

8
1. Sumber Masalah
Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan anatara yang seharusnya dengan apa
yang benar benar terjadi,anatar teori dengan praktik,antara aturan dengan
pelaksanaan,antara rencana dengan pelaksanaan.stonner 1982 mengemukakan bahwa
masalah masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpanan antara
pengalaman dengan kenyataan,adanya pengaduan,dan kompetisi.

a) Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan


Didunia yang tetap hanya perubahan,namun seiring perubahan itu tidak diharapkan oleh
orang orang tertentu,karena akan dapat menimbulkan masalah.pembelajaran dulu dengan
tatap muka sekarang dengan e-learning maka akan menimbulkan masalah bagi beberapa
guru yang tidak mengikuti perkembangan teknologi informasi.
b) Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan
Suatu rencana yang telah ditetapkan,tetapi hasilnya tidak sesuatu dengan tujuan dari
rencana tersebut,maka tentu ada masalah. mungkin ingat pada era orde baru direncanakan
pada tahun 2000 bangsa Indonesia akan tinggal landas tetapi ternyata tidak,sehingga
muncul masalah.dengan adanya reformasi diharapkan harga harga akan turun,ternyata
tidak,sehingga timbul masalah.
c) Ada pengaduan
Dalam suatu satuan pendidikan yang tadinnya tenang tidak ada masalah,ternyata ada
pihak tertentu yang mengadukan lulusan maupun pelayanan yang diberikan,maka timbul
masalah dalam suatu pendidikan itu.
d) Ada kompetisi
Adanya saingan atu kompetisi dapat menimbulkan masalah besar,bila tidak dapat
memanfaatkan untuk bekerja sama.perusahaan pos dan giro merasa mempunyai masalah
setelahada biro jasa lain yang menerima titipan surat,titipan barang,ada hand phone yang
dapat digunakan untuk sms,internet,e-mail.

Dalam proposal penelitian,setiap masalah harus ditunjukan dengan data.misalnya


penelitian tentang SDM,maka masalah SDM, harus ditunjukan dengan data.masalah
SDM misalnya,jumlah SDM yang terbatas,jenjang pendidikan yang rendah,kompetensi

9
dan produktifitas yang masih rendah.data masalah dapat diperoleh dari hasil pengamatan
pendahuluan terhadap hasil penelitian orang lain,atau dari dokumentasi.data yang
diberikan harus up to date,lengkap dan akurat.

D. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan penelitian (research question) yang akan
dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.Briggs and Coleman 2007 menyatakan
bahwa research question are the vital first step in any research.
1. Bentuk Bentuk Rumusan Masalah Peneltian
Seperti telah dikemukakan bahwa,rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan
yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.bentuk bentuk rumusan
masalah penelitian ini dikembangkan berdasarkan penelitian menurut tingkat
eksplanasi (level of explanation).

a. Rumusan masalah deskriptif


rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan
pertanyaan terhadap nilai variabel mandiri,baik hanya pada suatu variabel atau lebih
(variabel yang berdiri sendiri).
b. Rumusan masalah komparatif
rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang dibandingkan
nilai suatu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda,atau pada dua
atau lebih sampel yang berbeda,atau pada waktu yang berbeda.
c. rumusan masalah asosiatif
Rumusan masalah asosiatif adalah suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
d. Rumusan masalah structural
rumusan masalah struktural adalah suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat
menayakan validitas struktur hubungan antara dua variabel atau lebih yang ada
variabel interveningnya.untuk menguji struktur hubungan antara variabel yang
bersifat kausal digunakan analisis jalur (path analysis) dan untuk menguji struktur
hubungan antara variabel yang dilengkapi dengan variabel manifest yang bersifat

10
kausal atau reciprocal digunakan SEM (structure equation model/model persamaan
struktural).

E. VARIABEL PENELITIAN
1. PENGERTIAN
Kata “variabel” hanya ada pada penelitian kuantitaif, karena peelitian kuantitatif
berpandangan bahwa, suatu gejalah dapat diklasifikasikan menjadi variabel-variabel. Jadi
variabel penelitian pada dasarnya adalah segalah sesuatu yang berbentu apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga di proses informasi tentang hal tersebut,
kemudian di tarik kesimpulannya.
Secara teoritis variabel dapat di definisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek,
yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan
obyek lain (Hatch dan Farhady, 1981). Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang
keilmuan atau kegiatan tertentu.
Dinamakan variabel karena ada variasinya. Misalnya berat badan dapat di katakan
variabel, karena berat badan sekelompok orang itu bervariasi antara satu orang dengan
yang lain. Demikian juga motivasi, persepsi dapat juga di katakana sebagai variabel
karena misalnya persepsi dari sekelompok orang tentu bervariasi. Jadi kalau peneliti akan
memilih variabel penelitian, baik yang dimiliki orang, obyek, maupun bidang kegiatan
dan keilmuan tertentu, maka harus ada variasinya. Variabel yang tidak ada variasinya,
maka penelitian harus di dasrkan pada sekelompok sumber data atau obyek yang
bervariasi.
Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau
sifat yang akan di pelajari. Selanjutnya Kidder (1981) menyatakan bahwa variabel adalah
suatu kualitas di mana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. (Creswell,
2012) variabel adalah karakteristik atau atribut dari individu atau organisasi yang dapat di
ukur atau di observasi yang bisa bervariasi antara orang dan organisasi yang di teliti.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat di rumuskan bahwa variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, organisasi atau
kegiatan yang mempunyai variasi tetentu yang ditetapkan oleh penelitiuntuk di pelajari
dan kemudian di tarik kesimpulannya.

11
2. MACAM-MACAM VARIABEL
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam
variabel dalam penelitian dapat di bedakan menjadi :
a. variabel independen, variabel ini dalam bahasa Indonesia sering di sebut varibel
bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahnnya atau timbulnya varibel dependen (terikat)
b. varibel dependen: dalam bahasa Indonesia sering di sebut sebagai variabel terikat.
Varibel terikt merupakan varibel yang diegaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya varibel bebas.
c. Variabel moderator: adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan
memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Varibel
disebut juga sebagai variben indpenden ke dua
d. Varibel intervening: adalah fakor-faktor yang secara teoritis mempengaruhi fenomena
yang diteliti tetapi tidak dapat diukur dan di manipulasi.
e. Varibel control: adalah variabel yang di kendalikan atau di buat constant sehingga
pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak di pengaruhi oleh faktor luar
yang tidak di teliti.

F. MODEL HUBUNGAN ANTAR VARIASI


Dalam penelitian kuantitatif atau positivistic, yang di landasi pada suatu asumsi bahwa
suatu gejalah itu dapat di klasifikasikan, dan hubungan gejalah bersifat kausal (sebab
akibat), maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa
variabel saja pada penelitian yang bersifat asosiatif, peneliti dapat menyuun kerangka
berfikir berdasarkan teoti-teori yang relevan, canggih dan mutakhir. Kerangka berfikir
menunjukkan prediksi terhadap hubungan antar variabl yang akan di teliti. Kerangka berfikir
yang menunjukkan hubungan antar varibel tersebut, selanjutnya disebut dengan model
hubungan antar variabel.
Berdasarkan hal ini maka bentuk-bentuk model hubungan antar variabel dalam penelitian
kuantitatif khususnya untuk penelitian survey antara lain sebagai berikut.
1. Model hubungan antar variabel yang sederhana

12
2. Model sederhana berurutan
3. Model ganda dengan dua variabel independen
4. Model ganda dengan tiga variabel independen
5. Model hubungan variabel ganda dengan dua varibel independen
6. Model hubungan variabel ganda dengan dua variabel independen dan dua dependen
7. Model jalur

G. MENEMUKAN MASALAH
Seperti telah dikemukakan bahwa menemukan masalah yang betul-betul masalah
bukanlah pekerjaan mudah. Yang lebih mudah menemukan masalah adalah orang
berpengalaman, menguasai banyak teori, memahami aturan dan perencanaan. Dengan
memahami hal tersebut, maka merekan akan bisa melihat penyimpangnnya: penyimpangan
dengan pengalaman, penyimpangan dengan teori, penyimpangan dengan aturan dan
pemyimpangan dengan rencana. Oleh karena itu supaya dapat memahmai dan menemukan
masalah, maka harus banyak membaca, diskusi, dan terjun ke lapanganUntuk menemukan
masalah dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis masalah yaitu dengan pohon
masalah. Dengan analisis masalah melalui pohon masalah ini, maka permasalahan dapat
di ketahui mana masalah yang penting, yang kurang penting dan tidak penting. Melalui
analisis masalah ini juga dapat di ketahui akar-akar permasalahannya.
Misalnya dalam suatu organisasi produktivitasnya rendah, atau banyak pengaduan dari
masyarakat tentang kualitas pelayanan yang diberikan oleh organisasi tersebut. Berdasarkan
masalah tersebut, maka selanjutnya dilakukan analisis, apakah yang menyebabkan
ptoduktivitas kerja organisasi tersebut tendah. Menerut model hubungan fariabel tersebut,
rendahnya produktivitas kerja organisasi disebabkan oleh rendahnya produktivitas kerja
orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut. Rendahnya produktivias orrang dalam
organisasi bisa di sebabkan oleh variabel dan teknologi.
Melalui dua fariabel tersebut selanjtunya di amati, apakah job performance orang yang
rendah atau faktor teknologi sebagai alat kerja yang kurang baik. Berdasrkan hal tersebut,
maka masalahnya telah ditemukan, yaitu job performance orang atau pegawai yang
menyebabkan produktivitas kerja pegawai rendah.

13
Setelah ditemukan bahwa ternyata penyebab utama produktivitas kerja pegawai adalah
terletak pada orang-orangnya dan bukan alat-alat kerjanya, maka selanjutnya di analisis lagi
permasalahan tersebut. Menurut paradigma tersebut terdapat dua variabel yang diduga
sebagai penyebab rendahnya penampilan kerja yaitu fariabel kemampuan kerja dan motivasi
kerja. Berdasrkan dua fariabel tersebut, selanjutnya dilakukan pengamatan dan analisis, hasil
pengamatan sementara dan analisis (misalnya) menemukan bahwa sebenarnya kemampuan
kerja pegawai cukup tinggi, tatapi motivasi kerjannya yang rendah. Dengan demikian yang
menjadi masaah adalah motivasi kerja pegawai yang rendah.
Rendahnya motivasi kerja bisa di sebabkan oleh fariabel kondisi social tempat kerja,
kebutuhan individu, dan kondisi fisik tempat kerja. Pada fariabel kondisi social yang
menjadi permasalahan utama karena system promosi yang tidak baik dan keterikatan
anggota kurang. Selanjutnya pada
Variabel kebutuhan individu ditemukan permasalahan utama adalah pada hubungan
social yang tidak baik, dan pada fariabel kondisi fisik tempat kerja, permasalahannya adalah
pada tata ruang kerja yang tidak baik. Berdasarkan hal tersebut yang menjadi masalah yaitu
yang di duga penyebab motivasi kerja pegawai rendah adalah system promosi yang kurang
baik, keterikatan anggota dalam organisasi informal kurang, hubungan social dalam
organisasi formal kurang baik, dan tata ruang kerja juga kurang baik.
Melalui analisi masalah dengan pohon masalah (pohonnya miring ke kanan) tersebut,
permasalahan dalam penelitian dapat di rumuskan kedalam paradigma penelitian. Bila
fariabel produktivitas kerja tidak ada, maka judul penelitiannya dapat dirumuskan seperti
berikut. “pengaruh system promosi, keterikatan anggota dalam organisasi informasl,
hubungan social, dan tata ruang kerja terhadap motivasi kerja, dan dampak selanjutnya
terhada produktivitas kerja” tetapi karena dalam paradigma tersebut masih terdapat
produktivitas kerja, maka judulnya akan menjadi panjang bila tiap fariabel di sebutkan
dalam judul. Oleh karena itu judulnya dapat di persingkat sebagai berikut. “faktor-faktor
yang mempengaruhi produktivitas kerja pegawai”. Berdasarkan judul yang singkat tersebut,
peneliti harus menjelaskan faktof-faktor tersebut berisi fariabel yang terkait dengan motivasi
kerja dan penampilan kerja dan selanjutnya dirumuskan dalam paradigma penelitian.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode penelitian survey adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk
mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau aau saat ini, tentang keyakinan, pendapat,
karakteristik, perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang
hubungan antar variabel sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi
tertentu.
B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami tetap
berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan kritik
yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan di masa
akan datang.

15
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

16

Anda mungkin juga menyukai