Anda di halaman 1dari 13

nama :kus tripanji Wicaksono

kls :1e pringsewu


NIM :2020206203076P

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Perkembangan PsikologiRemaja
1. Latar BelakangMasalah
Remaja merupakan periode transisi perkembangan dari anak ke masa dewasa. Pada masa ini
mulai terjadi perkembangan – perkembangan baik fisik maupun psikologis dari keadaan anak –
anak menuju kondisi dewasa. Perkembangan dan perubahan fisik sertapsikologis yang terjadi,
menyebabkan remaja ingin mengetahui siapa dirinya, apa bakatnya, bagaimana mencapai cita -
citanya. Baik remaja perempuan ataupun pria memiliki perasaan yang hampir sama dalam
menghadapi perkembangan psikologisnya. Antara lain merasa gelisah, resah, ada konflik batin
dengan orang tua, minat meluas, tidak menetap, pergaulan, mulai berkelompok, tetapi sering
muncul perasaan asing, mulai mengenal lawan jenis, serta tidak stabilnya prestasi belajar.
Remaja merupakan masa – masa kritis terhadap kematangan psikologis manusia. Berbagai
masalah yang sering terjadi pada masa remaja, seringkali membuat remaja terjebak pada situasi
yang membuat remaja tersebut kehilangan masa depan. Hal ini terjadi karena banyak remaja
yang belum mengerti perubahan - perubahan yang terjadi pada dirinya, sehingga mereka
mencoba mencari informasi tanpa mengetahui kebenaran sumber informasitersebut.
Penyuluhan ini memberikan informasi kepada para peserta sehingga dapat mengetahui
perubahan – perubahan psikologis yang terjadi dan dapat mengidentifikasi pemecahan dari
permasalahan yang sering terjadi.

2. Tujuan
2.1 Tujuan InstruksionalUmum
Setelah mendapatkan penjelasan tentang perkembangan psikologis remaja, diharapkan
peserta dapat mengetahui tentang perubahan – perubahan psikologis yang terjadi pada masa
remaja sehingga dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut serta remaja mampu
menghadapi masalah yang biasa terjadi pada masa remaja.
2.2 Tujuan InstruksionalKhusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang perkembangan psikologis remaja, peserta
diharapkan dapat :
1. Menjelaskan perubahan psikologis yang terjadi pada masaremaja
2. Mengetahui masalah – masalah psikologis yang umum terjadi pada remaja
3. Mengetahui penyelesaian dari masalah yang akandihadapi

3. Materi
a. PengertianRemaja
b. Ciri Kejiwaan dan Psikososial pada Remaja SecaraUmum
c. Perubahan / Perkembangan Psikologi Spesifik yang Terjadi PadaRemaja
d. Karakteristik dan Permasalahan padaRemaja
e. Solusi Permasalahan yang DihadapiRemaja

4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi & Tanyajawab

5. Media
1. Laptop & LCD /Flipchart
2. Leaflet

Job Description
Moderator : Mengarahkan jalannyaacara
Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawabpertanyaan
Fasilitator : Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif dalamdiskusi
Observer : Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan, mengevaluasi jalannyapenyuluhan

6. KegiatanPenyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. Pembukaan Salam
09.00 – 09.10
(10 menit) Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari Menjawab salam,
penyuluhan mendengarkan, dan
Melakukan kontrak waktu memberikan respon
Menyebutkan materi yang
akan disampaikan
2. Pelaksanaan Menjelaskan definisi remaja . Mendengarkan dan
09.10 – 10.00 Menjelaskan ciri kejiwaan memperhatikan materi
(50 menit) dan psikososial pada remaja penyuluhan
secara umum
Menjelaskan perubahan –
perubahan psikologis yang
terjadi pada masa remaja . Mengikuti diskusi secara
Menyebutkan masalah – aktif
masalah yang sering terjadi
pada masa remaja
Mengajak peserta untuk
berdiskusi menyelesaikan
masalah – masalah yang
sering terjadi pada remaja
Menjelaskan solusi dari
permasalahan yang sering
terjadi pada remaja
3. Evaluasi Memberikan kesempatan .Bertanya
10.00 – 10.20 pada peserta untuk bertanya
(20 menit) Memberikan pertanyaan
(umpan balik) mengenai: . Menjawab pertanyaan oleh
Perubahan – perubahan pada penyuluh
masa remaja
Permasalahan yang sering
terjadi pada masa remaja
Cara penyelesaian masalah –
masalah pada masa remaja
4. Penutup Membacakan kesimpulan . Mendengarkan dan
10.20 – 10.30 Membagikan leafleat memperhatikan
(10 menit) Mengucapkan salam . Menjawab salam

8. KriteriaEvaluasi
a. EvaluasiStruktur
 Peserta hadir di tempat penyuluhan tepatwaktu
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Aula SMPN 21Surabaya
b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan sesuai denganperencanaan
c. EvaluasiProses
 Peserta antusias terhadap materipenyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secarabenar
d. Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti dan memahami
penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus

Lampiran Materi

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI REMAJA

1. Definisi
Perkembangan psikologis adalah suatu perkembangan pada diri manusia yang berkaitan
dengan aspek kejiwaan terkait di dalamnya adalah aspek emosi, mental, kemauan dan keadaan
moral seperti dikemukakan oleh Sri Rumini, dkk (1993) disimpulkan bahwa perkembangan
psikologis adalah suatu proses perubahan yang progresif berdasarkan pertumbuhan kematangan
dan belajar atau pengalaman dengan cara mengaktualisasi diri secara memuaskan.
Sedangkan pendapat tentang usia remaja sendiri bervariasi antara beberapa ahli,
organisasi,atau lembaga kesehatan. Usia remaja merupakan periode transisi perkembangan dari
anak ke masa dewasa yaitu usia antara 10-24 tahun. Secara etimiologi, remaja berarti “tumbuh
menjadi dewasa”. Remaja adalah mulai dewasa sudah sampai umur untuk kawin (KBBI, 2001).
Definisi remaja (adolesecence) menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) adalah periode
usia antara 10-19 tahun, sedangkan menurut PBB menyebut kaum muda (youth) untuk usia
antara 15-24 tahun. Sementara itu, menurut The Health Resource and Services Administrations
Guidelines Amerika Serikat, rentang usia remaja adalah 11-21 tahun dan terbagi menjadi tiga
tahap, yaitu remaja awal (11-14 tahun), remaja menengah (15-17 tahun), dan remaja akhir (18-21
tahun). Definisi ini kemudian disatukan dalam terminologi kaum muda (young people)yang
mencakup usia 10-24 tahun(Kusmiran,2011).
Menurut Kusmiran (2011), definisi remaja sendiri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang
yaitu:
1) Secara kronologis, remaja adalah individu yang berusia anatara 11-12 tahun samapai 20-21
tahun;
2) Secara fisik, remaja ditandaioleh ciri perubahan pada penampilan fisik, fungsi fisiologis,
terutama yang terkait dengan kelenjarseksual;
3) Secara psikologis remaja merupakan masa dimana individu mengalami peruabahan- perubahan
dalam aspek kognitif, emosi, sosial, dan moral diantara masa anak-anak menuju masadewasa.

Pada masa remaja, menurut Soetjiningsih (2004), anak remaja akan dihadapkan pada dua
tugas utama, yaitu:
1) Mencapai ukuran kebebasan atau kemandirian dariorangtua
2) Membentuk identitas untuk tercapainya integrasi diri dan kematanganpribadi.
Selain itu, masih ada 8 tugas perkembangan lain pada masa remaja,yaitu:
1) Memperluas hubungan antar pribadi dan berkomunikasi secara lebihdewasa
2) Memperoleh peranansosial
3) Menerima keadaan tubuhnya dan menggunakannya secaraefektif
4) Memperoleh kebebasan emosional dariorangtua
5) Mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri
6) Memiliki dan mempersiapkan diri untuk suatupekerjaan
7) Mempersiapkan diri untuk perkawinan dan kehidupanberkeluarga
8) Mengembangkan dan membentuk konsep-konsepmoral.

2. Perkembangan PsikologisRemaja
2.1 Perkembangan Psikologis Remaja SecaraUmum
Perkembangan psikologis pada masa remaja yang merupakan masa transisi dari periode
anak ke dewasa menurut G.W. Allport (dalam Sarwono, 2006) menunjukkan ciri-ciri sebagai
berikut:
1) Pemekaran diri sendiri (extension of the self) yang ditandai dengan kemampuan seorang untuk
menganggap orang atau hal lain sebagai bagian dari diri sendiri juga. Perasaan egoisme
(mementingkan diri sendiri) berkurang sebaliknya tumbuh perasaan ikut memiliki, salah satu
tanda yang khas adalah tumbuhnya kemampuan untuk mencintai orang lain dan alam sekitarnya.
Kemampuan untuk bertenggang rasa dengan orang yang dicintainya untuk ikut merasakan
penderitaan yang dialami oleh orang yang dicintainya, menunjukkan adanya tandatanda
kepribadian dewasa (mature personality) ciri lain adalah berkembangnya ego ideal berupa cita-
cita, idola dan sebagainya yang menggambarkan wujud ego (diri sendiri) di masadepan.
2) Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara obyektif (self objectivication) ditandai dengan
kemampuan untuk mempunyai wawasan tentang diri sendiri (self insight) dan kemampuan untuk
menangkap humor (sense of humor) terrmasuk yang menjadikan dirinya sendiri sebagai
sasaran.ia tidak marah jika dikritik pada saaat-saat yang yang diperlukan ia dapat melepaskan
diri dari dirinya sendiri dan meninjau dirinya sendiri sebagai orangluar.
3) Memiliki falsafah hidup tertentu (unifying philosophy of life). Hal itu dapat dilakukan tanpa
perlu merumuskannnya dan mengucapkankannya dalam kata-kata. Orang yang sudah dewasa
tahu dengan tepat tempatnya dalam rangka susunan objek-objek lain di dunia. Ia tahu
kedudukannnya dalam masyarakat., ia paham bagaimana seharusnya ia bertingkah laku dalam
kedudukan tersebut. Dan ia berusaha mencari jalannya sendiri menuju sasaran yang iatetapkan
sendiri. Orang seperti ini tidak lagi mudah terpengaruh dan pendapatnya serta sikap-sikapnya
cukup jelas dantegas.

Terdapat dua konsep perkembangan remaja, yaitu nature dan nurture. Konsep nature
mengungkapkan bahwa masa remaja adalah masa badai dan tekanan. Periode perkembangan ini
individu banyak mengalami gejolak dan tekanan karena perubahan yang terjadi dalam dirinya.
Konsep nurture menyatakan tidak semua remaja mengalami masa badai dan tekanan tersebut.
Hal tersebut tergantung pada pola asuh dan lingkungan dimana remaja itutinggal.
Ciri kejiwaan dan psikososial remaja menurut Kusmiran (2011), antara lain :
1. Usia Remaja Muda (12-15tahun)
 Sikap protes terhadaporangtua
Remaja pada usia ini cenderung tidak menyetujui nilai-nilai hidup yang diajarkan orangtuannya,
sehingga lebih sering menunjukkan sikap protes. Mereka berusaha mencari identitas diridan
sering kali disertai dengan menjauhkan diri dari orangtuanya. Dalam upaya pencarian
identitasdiri, remaja cenderung melihat kepada tokoh-tokoh diluar lingkungan keluarganya,
yaitu:guru, figure ideal yang terdapat difilm atau tokoh idola.
 Preokupasi dengan badansendiri
Tubuh seorang remaja pada usia ini mengalami perubahan yang cepat sekali.perubahan-
perubahan ini menjadi perhatian khusus bagi diriremaja.
 Kesetiakawanan dengan kelompokseusia
Para remaja pada kelompok umur ini merasakan keterikatan dan kebersamaan dengan
sekelompok usia dalam upaya mencaripersamaan nasib. Hal ini tercermin dalam cara berprilaku
social.
 Kemampuan untuk berpikir secaraabstrak
Daya kemampuan berpikir seorang remaja mulaiberkembang dan dimanifestasikan dalam
bentukdiskusi untuk mempertajam kepercayaan diri.
 Perilaku yang labil danberubah-ubah
Remaja sering memperlihatkan perilaku yang berubah–ubah, pada suatu waktu tampak
bertanggung jawab, tapi pada waktu lain tampak masa bodoh. Perilaku demikian menunjukkan
bahwa dalam diri remaja terdapat konflik yang memerlukan penanganan dan pengertian secara
bijaksana.
2. Usia Remaja Penuh (16-19tahun)
 Kebebasan dari orangtua
Remaja mulai merasakan kebebasan,tetapijuga merasa kurang menyenangkan. Timbulkebutuhan
untuk terikat dengan orang lain melalui ikatan cinta yangstabil.
 Ikatan terhadap pekerjaan dantugas
Seringkali remaja menunjukkan minat pada suatu tugas tertentu yang ditekuni secara mendalam.
Mulai mengembangkan cita-cita dan mulai memikirkan melanjutkan sekolah atau bekerja.
 Pengembangannilaioraldanetisyangmantap.Remajamulaimenyusunnilai-nilaimoraldan
etis sesuai dengan cita-citanya.
 Pengembangan hubungan pribadi yang labil. Adanya tokoh panutan atau hubungan cinta yang
stabil menyebabkan terbentuknya kestabilan pada diriremaja.
 Penghargaan kembali pada orang tua dalam kedudukan yangsejajar

Selain itu, menurut Zulkifli (2006), masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode yaitu:
1. Periode Masa Puber usia 12-18tahun:
a. Masa Pra Pubertas: peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas.Cirinya:
- Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecillagi
- Anak mulai bersikapkritis
b. Masa Pubertas usia 14-16 tahun: masa remaja awal.Cirinya:
- Mulai cemas dan bingung tentang perubahanfisiknya
- Memperhatikanpenampilan
- Sikapnya tidak menentu/plin-plan
- Suka berkelompok dengan teman sebaya dansenasib
c. Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen.Cirinya:
- Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai
sepenuhnya
- Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remajapria
2. Periode Remaja Adolesen usia 19-21tahun
Merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini adalah:
- Perhatiannya tertutup pada hal-halrealistis
- Mulai menyadari akan realitas
- Sikapnya mulai jelas tentanghidup
- Mulai nampak bakat danminatnya

2.2 Perkembangan Psikologi Remaja SecaraKhusus


a. Perkembangan Kognitif PsikologiRemaja
Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 thn secara fungsional,
perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat digambarkan sebagaiberikut
 Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasanabstrak
 Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi, membuat
keputusan-keputusan, serta memecahkanmasalah
 Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang abstrak
 Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar mengujihipotesis
 Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk
mencapainya psikologi remaja
 Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinstropeksi
 Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas
(jatidiri)
b. Perkembangan Emosi PsikologiRemaja
Remaja mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat
tinggi. Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat, emosinya
bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, dan murung). Sedangkan
remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikan-nya. Remaja yangberkembang di lingkungan
yang kurang kondusif, kematangan emosionalnyaterhambat. Sehingga sering mengalami akibat
negatif berupa tingkah laku “salah suai”, misalnya : psikologi remaja
1) Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi, suka menggangu danlain-lainnya
2) Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang menyendiri, mengkonsumsi obat
penenang, minuman keras, atau obat terlarang
Sedangkan remaja yang tinggal di lingkungan yang kondusif dan harmonis dapat membantu
kematangan emosi remaja menjadi :
1) Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang, simpati, altruis (senang menolong), respek
(sikap hormat dan menghormati orang lain), ramah, danlain-lainnya
2) Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif, wajar, optimistik, tidak meledak-
ledak, menghadapi kegagalan secara sehat danbijak
c. Perkembangan Moral PsikologiRemaja
Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik saja, tetapi
meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan penilaian positif dari orang
lain). psikologiremaja
d. Perkembangan Sosial PsikologiRemaja
Remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami orang lain (social
cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang memiliki sifat dan kualitas
psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya sama hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan
kepribadiannya.
Perkembangan sikap yang cukup rawan pada remaja adalah sikap comformity yaitu
kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebayanya berbuat. Misalnya
dalam hal pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan, kegemaran, keinginan, dan lain-
lainnya.
e. Perkembangan Kepribadian PsikologiRemaja
Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri (jati diri) yang bakal menjadi
dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan heboh dengan problem “siapa saya?” (Who am
I ?). Terkait dengan hal tersebut remaja juga risau mencari idola-idola dalam hidupnya yang
dijadikan tokoh panutan dan kebanggaan. Faktor-faktor penting dalam perkembangan integritas
pribadi remaja (psikologi remaja) adalah :
1) Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasapula
2) Kematangan seksual berimplikasi kepada dorongan dan emosi-emosibaru
3) Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali obsesi dancita-citanya
4) Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan teman sejenis dan lawanjenis
5) Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak menuju dewasa. Remaja
akhir sudah mulai dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas
diri
Tindakan antisipasi remaja akhir adalah:
1) Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku dan menyikapi kelebihandirinya
2) Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi model manusia yangdiidamkan
3) Memperhatikan etika masyarakat, kehendak orang tua, dan sikapteman-temannya
4) Mengembangkan sikap-sikappribadinya
f. Perkembangan KesadaranBeragama
Iman dan hati adalah penentu perilaku dan perbuatan seseorang. Bagaimana perkembangan
spiritual ini terjadi pada psikologi remaja? Sesuai dengan perkembangannya kemampuan
kritis psikologi remaja hingga menyoroti nilai-nilai agama dengan cermat. Mereka mulai
membawa nilai-nilai agama ke dalam kalbu dan kehidupannya. Tetapi mereka juga mengamati
secara kritis kepincangan-kepincangan di masyarakat yang gaya hidupnya kurang memedulikan
nilai agama, bersifat munafik, tidak jujur, dan perilaku amoral lainnya. Di sinilah idealisme
keimanan dan spiritual remaja mengalami benturan-benturan danujian

3. Permasalah pada MasaRemaja


Beberapa permasalahan yang sering terjadi pada remaja, antara lain:
a. KesulitanBelajar
Kesulitan belajar dari para remaja terlihat dari menurunnya prestasi. Sebenarnya kesulitan belajar
dan berprestasi yang lebih dapat dilakukan remaja apabila dia mau sungguh-sungguh untuk
mengatasi kesulitannya. Faktor penyebab kesulitan belajar remaja yaitu kondidi fisio-logis,
kepribadian, daya intelektual, aktivitas remaja, dan sosio-ekonomi. Adapun dampak buruk dari
kesulitan belajar adalah Under achieve.
b. KesulitanBergaul
Sebenarnya, pergaulan merupakan media dalam mencapai suatu keberhasilan. Akibat buruk dari
kesulitan bergaul yaitu berorientasi pikiran sempit dan tidak objektif, sulit memberikan dan
menerima pendapat orang lain, bertingkah laku serba salah atau kaku, berprasangka buruk
hubungan personal dan apatis, menarik diri dan kurang partisipasi dalam kegiatan sosial.
c. Kesulitan HubunganKeluarga
Ketidakmatangan remaja membina hubungan harmonis dengan keluarga terlihat dari frekuensi
pertengkaran sesama anggota keluarga, mengkritik, dan membuat komentar yang merendahkan
penampilan atau perilaku anggota keluarga lainnya. Hubungan keluarga yang buruk juga bisa
berkembang keluar rumah seperti ketidakmatangan menyesuaikan diri. Dampak
ketidakmampuan menyesuaikan diri antara lain:
 Tidak bertanggung jawab dan mengabaikan tanggungjawab.
 Mencari kebebasan dan dukungan sosial darikelompoknya.
 Sikap agresif dan percaya diri, namun mudahmenyerah.
 Merasa kurang aman sehingga patuh pada standarkelompok.
 Merasa ingin pulang bila jauh dari lingkungan yang takdikenal.
 Banyak mengkhayal, perilaku regresi akibat kurangperhatian.
 Suka memakai defence mechanism; rasionalisasi atauproyeksi
d. PerilakuMoral
Ketidak-matangan moral remaja terlihat dari tingkat pelanggaran pada peraturan keluarga atau
lingkungan, membenarkan setiap perbuatan yang salah, kenakalan remaja (berkelahi atau
tawuran), sikap antisosial, (merusak, perilaku kriminal, merampok, atau menggunakan narkoba).
e. PerilakuAgresi
Karakteristik dari perilaku agresi remaja antara lain :
 Perilaku agresi yang bersifat verbal, seperti memaki, mencaci, mengejek, berbohong, dan
menghina.
 Perilaku agresi yang bersifat nonverbal, seperti mencuri tanpa atau dengan menyerang terhadap
orang lain atau anggota keluarga, kabur dari rumah, dengan sengaja melakukan pembakaran,
bolos sekolah dan membuat onar, berkelahi, menyiksa teman atau anggota keluarganya
(Kusmiran,2011).

Gunarsa (1989) juga merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan
berbagai permasalahan pada diri remaja,yaitu:
1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
2. Ketidakstabilanemosi.
3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjukhidup.
4. Adanya sikap menentang dan menantang orangtua.
5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang dengan
orangtua.
6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhisemuanya.
7. Senangbereksperimentasi.
8. Senangbereksplorasi.
9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, danbualan.
10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatanberkelompok.
4. Memfasilitasi PerkembanganRemaja
Dalam menghadapi permasalahannya, remaja memerlukan bantuan dan fasilitas dari dirinya
sendiri maupun orang – orang disekitarnya. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk
memfasilitasi perkembangan remaja dapat dilakukan oleh remaja itu sendiri, dan oleh orang
tua/keluarganya.
1) Cara-cara yang DilakukanRemaja
a. Diskusikan dengan remaja mengenai ciri-ciri perkembangan psikososial remaja yang normal dan
menyimpang.
b. Diskusikan cara-cara untuk mencapai perkembangan psikososial yang normal, yaitu:
 Anjurkan remaja untuk berinteraksi dengan orang lain yang membuat mereka nyaman untuk
mencurahkan perasaan, perhatian, dankekhawatiran.
 Anjurkan remaja untuk mengikuti organisasi yang mempunyai kegiatan positif (olahraga,
kesenian, pramuka, pengajian, dan lainsebagainya)
 Anjurkan remaja untuk melakukan kegiatan di rumah sesuai denganperannya.
c. Bimbing dan motivasi remaja dalam membuat rencana kegiatan dan melaksanakan rencana yang
telahdibuatnya.
d. Jika remaja mengalami penyimpangan perkembangan, misalnya bingung peran,maka:
 Diskusikan aspek positif/kelebihan yang dimilikiremaja
 Bantu remaja mengidentifikasi berbagai peran yang dapat ditampilkan remaja dalam
kehidupannya.
 Diskusikan penampilan peran yang terbaik untukremaja.
 Bantu remaja untuk mengidentifikasi perannya dikeluarga.
2) Beberapa cara yang perlu diajarkan kepada orang tua/keluarga dalam rangka memfasilitasi
perkembangan remaja adalah sebagaiberikut.
a. Jelaskan tentang ciri-ciri perkembangan remaja yang normal danmenyimpang.
b. Jelaskan cara yang dapat dilakukan orang tua / keluarga untuk memfasilitasi perkembangan
remaja yang normal, dengan cara :
 Fasilitasi remaja untuk berinteraksi dalam kelompoksebaya.
 Anjurkan remaja untuk bergaul dengan orang lain yang membuat remaja nyaman mencurahkan
perasaan, perhatian, dankekhawatirannya.
 Anjurkan remaja untuk mengikuti organisasi yang mempunyai kegiatanpositif.
 Berperan sebagai teman berbagi cerita bagiremaja.
 Berperan sebagai contoh peran (role model) bagi remaja dalam melakukan interaksi sosial yang
baik.
 Berikan lingkungan yang nyaman bagi remaja untuk melakukan aktivitas bersamakelompoknya.

Anda mungkin juga menyukai