2. Kliring (Clearing)
Merupakan jasa penyelesaian utang-piutang antarbank dengan cara saling
menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring (penagihan
warkat seperti cek atau BG yang berasal dari dalam kota). Lembaga kliring ini
dibentuk dan dikoordinasi oleh Bank Indonesia setiap hari kerja. Peserta kliring
adalah bank yang sudah memperoleh izin dari Bank Indonesia.
Tujuan dilaksanakan kliring oleh Bank Indonesia antara lain :
a. Untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral
b. Agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilaksanakan lebih mudah,
aman, dan efesien
Warkat-warkat yang dapat dikliringkan atau diselesaikan di lembaga kliring adalah
warkat-warkat yang berasal dari dalam kota seperti :
a. Cek
b. Bilyet Giro (BG)
c. Wesel bank
d. Surat bukti penerimaan transfer dari luar kota
e. Lalu Lintas Giro (LLG) atau nota kredit
Proses penyelesaian warkat-warkat kliring di lembaga kliring terdiri dari :
a. Kliring keluar, yaitu membawa warkat-warkat kliring ke lembaga kliring dan
menyerahkan kepada yang berhak. Kliring keluar terdiri dari penyerahan suart-
surat debet keluar dan penyerahan Nota Kredit Keluar (LLG).
b. Kliring masuk, menerima warkat di lembaga kliring dan diproses di bank yang
bersangkutan. Kliring masuk terdiri dari penerimaan surat-surat debet masuk dan
Nota Kredit masuk (LLG).
c. Pengembalian kliring, yaitu pengembalian warkat-warkat kliring yang tidak
memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Warkat-warkat yang telah dikliringkan tidak selamanya tertagih, bahkan setiap kali
transaksi kliring terdapat beberapa warkat yang ditolak pembayarannya. Ada beberapa
alasan penolakan kliring pada saat penerimaan warkat-warkat kliring dalam kliring
masuk. Penolakan pembayaran cek atau BG disebabkan antara lain :
a. Asal cek atau BG salah
b. Tanggal cek atau BG belum jatuh tempo
c. Materai tidak ada atau tidak cukup
d. Jumlah yang tertulis di angka dan huruf berbeda
e. Tanda tangan tidak sama/lengkap
f. Coretan atau perubahan tidak di tandatangani
g. Cek atau BG sudah kadaluwarsa
h. Resi belum kembali
i. Endorsment cek tidak benar
j. Rekening sudah ditutup
k. Dibatalkan penarik
l. Rekening diblokir oleh berwajib
m. Kondisi cek atau BG rusak
Setelah proses kliring berjalan selama sehari, pada sore harinya masing-masing
bank membuat perhitungan kliring hari ini. Perhitungan kliring dilakukan setiap hari,
untuk mengetahui apakah bank tersebut menang kliring atau kalah kliring. Bagi yang
menang kliring artinya jumlah tagihan warkat kliringnya melebihi pembayaran warkat
kliringnya sehingga terdapat saldo kemenangan. Sebaliknya bagi bank yang kalah
kliring justru pembayaran warkat kliring lebih besar dari penerimaan warkat
kliringnya.
Bagi bank yang menang kliring menunjukkan prestasi bank tersebut dalam
membina nasabahnya demikian pula sebaliknya. Bagi yang kalah kliring akan
menutup sejumlah kekalahan kliring pada hari yang bersangkutan dan apabila tidak
dapat ditutupi, maka bank yang kalah kliring tersebut dapat memperoleh pinjaman
Call Money yang waktunya relatif singkat. Call money diberikan kepada bank yang
kalah kliring dan tidak dapat menutupinya. Pinjaman call money dibayar pada saat
bank yang memberikan call money menagihkannya. Apabila pada saat jangka waktu
yang telah ditentukan bank yang bersangkutan belum dapat membayar, maka
pinjaman call money tersebut menjadi pinjaman biasa dan hal ini akan menyebabkan
hilangnya kepercayaan bank yang memberikan fasilitas pinjaman call money tersebut
termasuk bank lainnya.
3. Inkaso (Collection)
Merupakan jasa bank untuk menagihkan waarkat-warkat yang berasal dari luar
kota atau luar negeri. Adapun warkat-warkat yang dapat diinsokan atau ditagihkan
adalah warkat-warkat yang berasal dari luar kota atau luar negeri seperti :
a. Cek
b. Bilyet Giro
c. Wesel
d. Kuitansi
e. Surat Aksep
f. Deviden
g. Kupon
h. Money Order
Lama penagihan warkat dan besarnya biaya tagih yang dibebankan kepada nasabah
tergantung bank yang bersangkutan. Biasanya lama penagihan berkisar antara 1
minggu sampai 4 minggu. Proses penyelesaian inkaso yang dilakukan oleh bank
dibagi kedalam dua bagian yaitu :
- Inkaso berdokumen, dimana surat-surat yang diinkasokan disertai oleh
dokumen yang mewakili surat/barang tersebut.
- Inkaso tidak berdokumen, surat yang diinkasokan tidak diwakili dokumen
yang mewakili surat/barang tersebut..
Penyelesaian inkaso luar negeri merupakan penagihan warkat keluar negeri dan
merupakan proses inkaso keluar, sedangkan penerimaan warkat dari luar negeri
merupakan inkaso masuk dari luar negeri. Jika tidak mempunyai cabang di luar negeri
maka inkaso keluar dapat dilakukan melalui “bank koresponden”. Persyaratan untuk
inkasi keluar negeri bank yang bersangkutan haruslah berstatus bank devisa.
Keuntungan bagi bank dengan membuka jasa SDB kepada masyarakat adalah
sebagai berikut:
Biaya sewa
Uang setoran jaminan yang mengendap
Pelayanan nasabah
6. Bank Notes
Merupakan uang kartal asing yang di keluarkan dan di terbitkan oleh bank di
luar negri. Bank notes di kenal juga dengna istilah” devisa tunai” yang mempunyai
sifat—sifat seperti uang tunai. Tidak semua bank notes dapat di perjual belikan, hal
ini tergantung daripada peraturan devisa di negara yang asal bank notes.
Sedangkan yang di maksud dengan jual beli bank notes merupakan transaksi
antara valuta yang dapat di terima pembayarannya dan dapat di perjual belikan dan
dapat di perdagangkan kembali sesuai dengan nilai tukar yang terjadi pada saat itu.
Dalam transaksi jual beli bank notes, bank mengelompokkan bank notes ke
dalam klasifikasi. Yaitu bank notes yang lemah dan bank notes dan bank notes yang
kuat dan bank biasanya lebih menyukai bank notes yang nilainya kuat.
Pengelompokkan bank notess yang kuat berdasarkan kategori sebagai berikut :
a. Bank notes terrsebut mudah di perjual belikan.
b. Nilai tukar terkendali/stabil
c. Frekuensi penjualan sering terjadi
d. Dan pertimbangan lainnya.
Sedangkan kelompok bank notes yang lemah kebalikan dari bank notes yang
kuat , dalam pengelompokan ini tergantung dari bank yang bersangkutan. Dalam
praktiknya bank tidak selalu menerima penjualan dan pembelian bank notes. Hal ini
disebabkan oleh beberapa alasan yaitu :
a. Kondisi bank notes cacat / rusak
b. Tergolong dalam valute lemah
c. Tidak memiliki persdiaan
d. Di ragukan keabsahannya.
Untuk bank notes yang lemah dan sulit di perdagangkan, maka bank
menjualnya kemabali bank indonesia atau kantor pusat bank yang bersangkutan.
Penjualan bank notes juga di lakukan antar bank dan juga di eprjual belikan di travel,
authorized money charger (pedagangn valute asing) dacn tempat lainnya.
Contoh bank notes yang tergolong dalam kategori kuat adalah sebagai berikut :
- USD : United State Dollar (Amerika)
- SGD : Singapore Dollar (Singapura)
- GBP : Great Britain Pounstarling (Inggris)
- AUD : Australian Dollar (Australlia)
- DEM : Deutsche Mark (Jerman)
- JPY : Japanesa Yen (Jepang)
- HKD : Hongkong Dollar (Hongkong)
Sedangkan bank notes yang masuk dalam kategori golongna lemah antara lain :
- ITL : Italian Lira (Itali)
- NLG : Netherlands Guilder (Belanda)
- FRF : French Franc (Prancis)
- CAD : Canadian Dollar (Canada)
- NZD : New Zealands Dollar (Selandia Baru)
- MYR : Malaysian Ringgit (Malaysia)
- THB : Thai Baht (Thailand)
Dalam transaksi jual beli bank menggunakan kurs. Kurs ini setiap hari
diperoleh dari kurs konversi yang di keluarkan oleh bank indonesia, dimana isinya
perbandingan antara nilai tukar mataa uang rupiah dengan valuta asing. Kurs yang di
keluarkan oleh bank indonesia oleh perbankan di jadikan patokan harga mata uang
asing tersebut. Kurs ini dii pergunakan untuk transaksi jual dan beli di tambah dengan
keuntungan yang di harpkan oleh bank tersebut. Berikut ini beberapa pengertian :
- Valuta : Mata uang
- Kurs : Nilai Valuta Asing
- Konversi : Penyesuaian
- Kurs Konversi : Penyesuaian nilai valuta asing terhadap rupiah
Dalam transaksi jual beli bank notes ada dua macam kurs yaitu Kurs belu
(Buing Rate) Dan Kurs Jual (Selling Rate), Penggunaan kurs beli dan kurs jual dalam
transaksi bank notes adalah sebagai berikut :
- Kurs jula pada saat menjual, artinya dalan hal ini nasabah membeli.
- Kurs beli pada saat bank membeli artinya dalam hal ini nasabaah menjual.
7. Traveller Cheque
Travellers Cheque di kenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan yang
biasanya di gunakan oleh mereka yang hendak berpergian atau sering di bawa oleh
turis.Travellers Cheque di terbitkan dalam pecahan pecahan tertentu seperti halnya
uang kartal dan diterbitkan dalam mata uang rupiah dan mata uang asing. Penggunaan
travelllers cheque dapat di belanjakan di berbagai tempat terutama dimana bank yang
menggunakan travellers cheque tersebut melakukan pengikatan dan perjanjian. Di
samping itu, Travellers cheque juga dapat di uangkan di berbagai bank. Travellers
cheque yang di terbitkan dalam mata uang asing dalam transaksinya baik dalam
transaksi penjualan maupun transaksi pencairan menggunakan kurs. Kurs yang di
gunakan baik dalam pembelian maupun penjualan travellers cheque valas adalah kurs
devisa umum.
Keuntungan serta manfaat penggunaan travellers cheque terutama bagi mereka
yang suka berpergian/berwisata antara lain sebagai berikut :
a. Memberikan kemudahan berbelanja, karena travellers cheque dapat di belanjakan
atau di uangkan di berbagai tempat.
b. Mengurangi resiko kehilangan uang karena setiap travellers cheque yang hilang
dapat ganti..
c. Memberikan rasa percaya diri, karena si pemakai travellers cheque di laayani
secara prima.
d. Dapat di jadikan cedera mata ataupun hadiah buat teman, kolega atau nasabah.
e. Biasanya untuk pemebelian travellers cheque, tidak di kenakan biaya begitu pula
pada saat pencairannya, namun hal ini sangat teergantung kepada bank yang
menerbitkan.
Jenis-jenis travellers cheque yang beredar dapat di lihat dari segi mata uang
antara lain :
- Travellers cheque mata uang rupiah
- Travellers cheque dalam valuta asing yang di terbitkan oleh bank yyang berstatus
bank devisa.
Antara travellers cheque dangan cek bias (personal cheque) terdapat beberapa
perbedaan. Travllers cheque merupaka cek wisata, sedangkan personal cheque
merupakan cek yang di peroleh seseorang dengan membuka rekening giro di suatu
bank. Meskipun dalam banyahk hal terdapat perbedaan, namun berfungsi sama yaitu
sebagai alat pembayaran.
Perbedaan antara personal cheque dengan travelllers cheque adalah sebagai
berikut:
- Personal cheque
Umurnya maksimal 70 hari
Hanya dapat di uangkan pada bak di mana di buka rekening
Besarnya nilai cek di tulis pada penerbitan cevk
Di kenakan bea materai
Tanda tanga di bubarkan pada saat cek diterbitkan
Dapat di tandatangani lebih dari dua orang
Cek biasa pada hakikatnya adalah pencairan dana bank.
Cek biasa jika hilang, maka tidak dapat di gantikan.
- Travellers cheque
Umumnya tidak di batasi tergantung dari bank yang menerbitkannya.
Dapat di belanjakan dan diuangkan di berbabgai tempat yang punya hubungan
dengan bank yang mengeluarkannya
Besarnya nilai travellers cheque dalam bentuk pecahan tertentu.
Tidak di kenakan materai
Tanda tangan di bubuhkan dua kali, yiatu pada saat pembelian dan pencairan
Hanya di tanda tangani oleh satu orang (yang berhak)
TC pada hakikatnya bukan berasal dari simpanan bank
TC jika hilang dapat di ganti sesuai nominal yang hilang tersebut