Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup diluar kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Rata-rata
terjadi 114 kasus abortus perjam. Sebagian besar studi menyatakan
kejadian abortus 15-20% dari semua kehamilan. Kalau dikaji lebih jauh
kejadian abortus sebenarnya mendekati 50%. Hal ini dikarenakan tingginy
angka chemical pregnancy loss yang tidak bisa diketahui pada 2-4 minggu
setelah konsepsi. Sebagian besar kegagalan kehamilan ini dikarenakan
kegagalan gamet (misalnya sperma dan disfungsi oosit).
Ternyata MONRO melaporkan bahwa fetus dengan berat 397 gram
dapat hidup terus, jadi definisi tersebut diatas tidaklah mutlak. Sungguhpun
bayi dengan BB 700-800 gr dapat hidup,tapi hal ini dianggap sebagai suatu
keajaiban. Makin tinggi BB anak waktu lahir, makin besar kemungkinannya
untuk dapat hidup terus.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendeskripsikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan abortus inkomplit, dengan menggunakan pola pikir ilmiah
melalui pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney dan
mendokumentasikan asuhan kebidanan tersebut dalam bentuk catatan
SOAP.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan konsep dasar teori abortus pada kehamilan
b. Menjelaskan konsep dasar manajemen kebidanan pada ibu hamil
dengan abortus inkomplit.
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan abortus
inkomplit melalui pendekatan varney yang terdiri dari :
1) Melakukan pengkajian data subjektif dan data objektif
2) Mengidentifikasi diagnosa atau masalah
3) Mengidentifikasi masalah potensial
4) Mengidentifikasi kebutuhan segera
5) Mengembangkan rencana asuhan/intervensi
6) Implementasi
7) Evaluasi
d. Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada ibi hamil dalam
bentuk catatan SOAP.
A. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan
Suspect Abortus Inkomplit
I. PENGKAJIAN
Pengkajian data subyektif dan data obyektif menggunakan konsep
refocusing atau menggunakan data focus yang disesuaikan dengan
kebutuhan klien, berdasarkan teori yang ada untuk menegakkan diagnosis.
A. DATA SUBJEKTIF
1. IDENTITAS
Nama :
Umur : Usia ibu < 20 tahun dan >35 tahun berisiko lebih tinggi
dalam kejadian abortus (Prawirohardjo, 2009).
Suku :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
No. Register :

2. Keluhan utama :
Rasa mulas (kontraksi) tambah hebat, darah yang keluar
bergumpal-gumpal (Maryunani dan Yulianingsih, 2009).

3. Riwayat kesehatan sekarang:


Yang perlu dikaji dalam hal ini adalah kapan pertama kali mengetahui
kehamilannya, sejak usia kandungan berapa ibu memeriksakan
kehamilannya. Dalam hal ini data fisiologis kehamilan lainnya juga perlu
ditanyakan seperti, keluhan yang dirasakan, serta KIE yang pernah
didapatkan.
Dalam menentukan diagnosis kehamilan dengan abortus inkomplet
perlu dikaji sejak kapan ibu mulai mengalami keluhan seperti ini,
serta riwayat pada kehamilan yang lalu apakah ibu pernah
mengalami abortus, serta sebaiknya dilihat pula hasil pemeriksaan
antenatal secara keseluruhan (Prawirohardjo, 2009).
4. Riwayat kesehatan Klien
Mengkaji riwayat penyakit yag pernah/sedang diderita klien dapat
mempengaruhi atau memperberat/diperberat oleh kehamilannya. Perlu
pengkajian tentang riwayat penyakit menular, menurun dan menahun
pada klien.
- Penyakit Kardiovaskular :
Pasien dengan preeklampsia ringan disertai dengan adanya
hipertensi sebelum kehamilan harus mendapatkan perhatian khusus
terutama pada kesehatan ibu dan perkembangan janin, untuk
mempertahankan kehamilannya hingga aterm. Karena kondisi ini
dapat menggangu kesehatan ibu serta penyakit yang dialami itu
(Varney, 2006).
- Penyakit Darah :
Pada antagonis rhesus, darah ibu yang melalui plasenta
merusak darah fetus, sehingga terjadi anemia pada fetus yang
berakibat meninggalnya fetus (Winkjosastro, 2006).
- Penyakit Paru-paru :
- Penyakit Saluran Pencernaan :
- Penyakit Hati :
- Penyakit Ginjal dan Saluran Kencing :
- Penyakit Endokrin :
Pasien yang kehamilannya disertai dengan komplikasi seperti DM
dengan kadar HbA1c dapat menyebabkan risiko abortus dan
malformasi janin (Prawirohardjo, 2009).
- Penyakit Saraf :
- Penyakit Jiwa :
- Penyakit Sistem Imunologi :
Pada perempuan hamil normal, respon imun tidak menolak adanya
hasil konsepsi, namun pada ibu hamil dengan kelainan sistem
imun seperti pada Systematic Lupus Erythematosus (SLE) dan
Antiphospholipid Antibodies (aPA), akan menolak adanya hasil
konsepsi, sehingga menghambat invasi tropoblast ke dalam
desidua yang dapat menyebabkan janin tidak berkembang
(IUGR), mengalami kejadian abortus, serta merangsang
terjadinya dilatasi arteri spiralis yang dapat memperburuk
kondisi ibu. Oleh karena itu, kehamilan ini tidak dapat
dipertahankan (Prawirohardjo, 2009).
- Penyakit Infeksi :
Toksin, bakteri, virus atau plasmodium dapat melalui plasenta
masuk ke janin sehingga menyebabkan kematian janin dan
terjadi abortus (Winkjosastro, 2006).

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


Penyakit tertentu dapat terjadi secara genetic atau berkaitan dengan
keluarga atau etnisitas, dan beberapa di antaranya berkaitan dengan
lingkungan fisik atau social tempat keluarga tersebut tinggal
- Herediter karena hipertensi sering dijumpai pada satu keluarga
tertentu (Mochtar, 2008).
- Mengkaji riwayat penyakit menurun (Asma, Hipertensi, DM,
Hemofilia), menular (Hepatitis, TBC, HIV/AIDS), dan menahun
(Asma, jantung) (Fraser & Cooper, 2009).

6. Riwayat Menstruasi
Riwayat siklus, lama dan jumlah menstruasi klien.
- Anamnesa haid memberikan kesan pada kita tentang fungsi alat
kandungan. Haid terakhir, teratur atau tidaknya haid, dan siklusnya
dipergunakan untuk memperhitungkan tanggal persalinan.
(UNPAD;1983)
- Wanita seringkali keliru mengartikan bercak darah akibat
implantasi sebagai periode menstruasi, meski menstruasi ini
sangat berbeda dari menstruasi yang biasa ia alami (Varney,
2006).
- Siklus: 28 ± 2 hari
- Lama: 3-8 hari (Mochtar, 2008).
- HPHT: Merupakan dasar untuk menentukan usia kehamilan dan
perkiraan taksiran partus (Varney, 2006).
7. Riwayat Obstetri
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
N Abno
Suam Pen Jeni Tmp Pen BB/P Lakts Pen
o Ank UK Pnlg JK H M rmalit
i y s t y B i y
as

- Beberapa penulis menyatakan bahwa seorang ibu yang


mengalami pernah mengalami abortus, kecenderungan untuk
mengalami abortus pada kehamilan selanjutnya (Prawirohardjo,
2009).

8. Riwayat Kontrasepsi
Riwayat penggunaan kontrasepsi, meliputi jenis kontrasepsi yang pernah
digunakan, lama pemakaian dan jarak antara pemakaian terakhir dengan
kehamilan (Varney, 2006).

9. Riwayat Kehamilan Saat Ini


Menurut Varney (2006) riwayat kehamilan saat ini dikaji untuk mendeteksi
komplikasi, beberapa ketidaknyamanan, dan setiap keluhan seputar
kehamilan yang dialami klien sejak haid terakhir (HPHT).

a. Keluhan tiap trimester


- Keluhan yang dirasakan ibu pada setiap trimester dapat
menentukan/mendeteksi dini adanya tanda bahaya (Varney,
2006).
b. Pergerakan anak pertama kali (Quickening)
c. Pemeriksaan kehamilan
d. Pendidikan kesehatan yang sudah didapatkan
e. Imunisasi

10. Pola Fungsional Kesehatan


Pola Keterangan
Nutrisi Ibu hamil yang kurang dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya
akan beresiko mengalami anemia serta berpengaruh terhadap
tumbuh kembang janin sehingga dapat menyebabkan kecacatan
dan kematian janin (Mochtar, 2008).
Eliminasi
Istirahat
Aktivitas
Personal
Hygiene
Kebiasaan

Seksualitas Hubungan seksual masih tetap diperbolehkan kecuali


pada ibu yang pernah mengalami keguguran, namun beberapa
wanita kehilangan gairah seksualnya ketika hamil (Prawirohardjo,
2009).

11. Riwayat Psikososiokultural Spiritual


- Perlu dikaji status pernikahan, berapa kali menikah, dan berapa lama
pernikahan, karena ada kemungkinan perlu perhatian ekstra jika ibu
hamil sesudah lama menikah dan harus diperhitungkan dalam pimpinan
persalinan (UNPAD,1983).
- Bagaimana respon klien dan keluarga terhadap kehamilan. Kehamilan
direncanakan atau tidak, diterima atau tidak.
- Najman (1991) dalam Salmah (2006) menyatakan bahwa kehamilan
yang tidak diinginkan bisa berdampak pada kesehatan mental baik
ibu maupun janinnya.
- Bagaimana psikis ibu menghadapi kehamilannya
- Bagaimana adat istiadat yang ada di lingkungan sekitar. Apakah ibu
percaya terhadap mitos atau tidak.
- Adakah kebiasaan-kebiasaan keluarga maupun lingkungan masyarakat
yang dapat merugikan atau memberikan pengaruh negatif pada
kehamilan ibu.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran :
Tanda Vital : (Farrer&Helen, 2001).
Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg
Nadi : 60-100 x/menit
Pernapasan : 16-24 x/menit
Suhu : 36,0 – 37,50C
Antropometri : Berat badan sebelum hamil :
Berat Badan Saat ini :
Tinggi Badan : >145 cm
LILA : > 23,5 cm

2. Pemeriksaan Fisik
- Kepala :
- Wajah :
- Mata :
- Telinga:
- Hidung :
- Mulut :
- Leher :
- Dada :
- Payudara :
- Abdomen :
Sebelum usia kehamilan 12 minggu, fundus uteri belum
dapat diraba dari luar. Normalnya tinggi fundus uteri
pada usia kehamilan 12 minggu adalah 1-2 jari di atas
simphysis (UNPAD, 1983).
Palpasi Leopold I-IV : (Mochtar, 2011)
Leopold I : Tidak teraba
Leopold II : -
Leopold III : -
Leopold IV : -
TBJ : -
Auskultasi :
- Bising peristaltik usus orang dewasa normalnya adalah 5-
35 kali permenit.
- Denyut Jantung Janin (DJJ) dapat didengar pada usia
kehamilan 20 minggu, namun dengan menggunakan
ultrasound sudah dapat didengar pada usia kehamilan 12
minggu (UNPAD, 1983).
- Genetalia Eksterna :
Inspeksi: Pada pemeriksaan vagina servikalis terbuka dan
jaringan dapat di raba dalam kavum uteri atau
kadang-kadang sudah menonjol dari ostium
uteri eksternum, Perdarahan tidak akan berhenti
sebelum sisa janin dikeluarkan dapat menyebabkan
syok (Maryunani, 2009).
Palpasi: Jaringan dapat diraba dalam cavum uteri
atau kadang-kadang sudah  menonjol dari eksternum
atau sebagian jaringan keluar (Maryunani, 2009).

- Anus :
- Ekstremitas

3. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan kontraksi uterus :
Pemeriksaan dalam : Pada pemeriksaan dalam, untuk abortus
yang baru terjadi didapatkan ceviks
terbuka, kadang-kadang dapat diraba
sisa-sisa jaringan dalam kanalis
sevikalis dan kavum uteri (Mochtar,
2008).

4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Urine :  Pemeriksaan plano test menggunakan
urine untuk mengetahui apakah terjadi
kehamilan atau tidak
Pemeriksaan Radiologi :
Pemeriksaan USG : Untuk mengetahui apakah masih
terdapat jaringan dalam rahim. Dalam
hal ini untuk pengumpulan data pada
kasus abortus inkomplit yaitu melihat
adanya perdarahan memanjang,
perdarahan mendadak banyak, terjadi
infeksi, dapat terjadi degenerasi ganas
(koriokarsinoma), terjadi amenorea,
sakit perut, mulas-mulas, keluarnya
fetus atau jaringan, dan pemariksaan
penunjang (Prawirohardjo, 2009).
Pemeriksaan Laboratorium : Dari darah perlu ditentukan Hb, sekali
dalam kasus abortus, yang tanda
gejalanya disertai asanya pengeluaran
perdarahan pervaginam, perlu untuk
dilakukan pemeriksaan Hb, untuk
menentukan anemia atau tidaknya ibu.

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Data dasar yang sudah dikumpulkan di interpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.
Diagnosis : G.. P.... hamil ..... minggu dengan Observasi Vaginal
Bleeding.
Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan oleh profesi
(bidan) dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar
nomenklatur diagnosis kebidanan.
Diagnosis : G...Papah usia kehamilan..... minggu
janin tunggal/ganda, hidup/mati,
intrauterin/ekstrauterin.
G : Gravida
P : Para -> a : aterm
p : premature
a : abortus
h : hidup ( Varney, 2006)
- Intrauterin hanya boleh ditulis jika ada pemeriksaan penunjang berupa
USG atau dilakukan pemeriksaan khusus (VT) dan diyakini kehamilan
merupakan kehamilan intrauterin.
Masalah : Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman hal yang
sedang dialami klien yang ditemukan dari hasil
pengkajian atau yang menyertai diagnosis.
Kebutuhan : Hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum
teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS/MASALAH POTENSIAL


Langkah ini diambil berdasarkan diagnosis dan masalah aktual yang
telah diidentifikasi. Pada langkah ini juga dituntut untuk merumuskan
tindakan antisipasi agar diagnosis/masalah potensial tersebut tidak
terjadi.
Diagnosa Potensial: (Prawirohardjo, 2009).
Ibu :
- Anemia sedang/berat
- Syok Haemoragic
- Syok hipovolemia
- Infeksi

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Langkah ini mencakup rumusan tindakan emergensi/darurat yang harus
dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Rumusan ini mencakup
tindakan segera yang bisa dilakukan secara mandiri, kolaborasi, atau
bersifat rujukan.
Kebutuhan segera : Berkolaborasi dengan dr.Sp.OG

V. INTERVENSI
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai
kelanjutan manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang tekah
diidentifikasi.
Menurut (Obstetri Patologi, 2002), intervensi yang diberikan pada
kehamilan dengan abortus inkomplet adalah:
1. Jelaskan tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan kepada
ibu.
Rasional : Informasi yang jelas dapat mempermudah komunikasi
petugas dan klien untuk tindakan selanjutnya
2. Bila ada tanda-tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan
dan transfusi darah.
Rasional : Dapat meningkatkan jumlah cairan tubuh, untuk
mencegah terjadinya hipovolemic syok.
3. Lakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian intervensi dan
terapi.
Rasional : Penatalaksanaan dan penegakkan diagnosa lanjutan
kehamilan dengan abortus inkomplet membutuhkan tindakan
kolaborasi bersama dr Sp.OG (penanganan aktif atau penanganan
pasif)

VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya
oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim
kesehatan lainnya.

VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan
asuhan kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan
dalam bentuk SOAP.

LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S DENGAN PEB

Asuhan Kebidanan Pada Ny. A Usia 29 tahun GIIP1001 usia kehamilan 18


minggu 4 hari dengan Abortus Inkomplit.
Telah diperiksa, dievaluasi dan disetujui oleh pembimbing ruangan dan
pembimbing institusi

Di RSUD I.A. Moeis

Samarinda, 24 April 2019

Mahasiswa

Nada Berliana Balqiz

NIM. P07224317026

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Ruangan

Hj. Evy Nurachma, SST., M.Kes Isnawati Diah, SST


NIP. NIP.
LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. A USIA KEHAMILAN 18 MINGGU 4 HARI


DENGAN ABORTUS INKOMPLIT

DI RSUD I.A. MOEIS

DOSEN PEMBIMBING : HJ. EVY NURACHMA, SST., M.KES

Disusun oleh :

NADA BERLIANA BALQIZ

NIM. P07224317026

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR

2018/2019

Anda mungkin juga menyukai