Muhammad Alfarizi
Tujuh puluh tiga tahun bangsa Indonesia terbebas dari penjajah. Perlu
perjuangan keras untuk berteriak “merdeka!”. Merdeka karena rasa integrasi yang
melekat di hati bangsa sehingga melahirkan ideologi bangsa, yaitu Pancasila.
Akan tetapi, rasa integrasi mulai terkikis di hati kalangan bangsa Indonesia.
Penyebab terkikisnya rasa integrasi itu salah satunya ialah sikap individualisme
dan nepotisme. Salah satu contoh kasus nepotisme, yaitu pada tahun 2014 ketika
Ratu Atut menjabat sebagai gubernur Banten, mayoritas pemerintahan di Provinsi
Banten dikuasai oleh sanak keluarga Atut. Pada tulisan ini, dibahas makna
semboyan Pancasila dalam integrasi, problematika kemajemukan bangsa
Indonesia, dan upaya mengatasi masalah kemajemukan bangsa.
Salah satu contoh masalah real dari demo crazy, yaitu pada tahun 2014
Mejelis Hakim Pengadilan Negeri Palembang memutuskan menolak gugatan
untuk ganti rugi dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas kasus
sebesar 7,4 trilliun rupiah atas kasus kebakaran hutan yang disebabkan aksi tebang
dan bakar yang dilakukan PT Bumi Mekar Hijau. Hakim menolak gugatan
tersebut dengan alasan kebakaran tidak merusak hutan dikarenakan hutan masih
bisa ditanami lagi. Hal ini membuat kesal bagi bangsa Indonesia dikarenakan
hakim tidak demokrasi.
Pada tulisan ini, saya selaku penulis membuat inovasi agar problematika
kemajemukan bisa hilang dan tak berbekas terhadap bangsa Indonesia. Program
wajib nasionalisme adalah program yang akan dilaksankan pemerintah Indonesia
dengan menggunakan teknologi internet agar mudah terhubung dengan bangsa
Indonesia. Program tersebut melibatkan semua kalangan bangsa Indonesia baik itu
rakyat maupun pemerintah. Program wajib nasionalisme juga memudahkan
bangsa Indonesia selaku rakyat bisa mengawasi kinerja pemrintah Indonesia.
Program tersebut berisi konten konten positif seperti peraturan tentang integrasi,
video integrasi, dan sosialisasi pentingnya integrasi. Dengan program ini juga
bangsa Indonesia bisa memberikan kritik dan saran terhadap suatu permasalahan
yang menyangkut kemaslahatan bangsa Indonesia. Kritik dan saran tersebut akan
ditampung dan dipikirkan lagi oleh pemerintah untuk mengambil suatu
kebijakan .
“Muhammad Alfarizi”
Sumber Referensi