{8ECF48CC-0000-0000-0000-000000000000} - Copy.docx
{8ECF48CC-0000-0000-0000-000000000000} - Copy.docx
Kerap kali saya jumpai di berbagai ruang dan waktu suatu kondisi yang
menggelisahkan dan menyedihkan. Artikel/opini/esay yang dimuat di media
sosial lokal maupun nasional menyajikan masalah dan keresahan seluruh ummat
manusia yang dilatar belakangi oleh salah satu virus yang di sebut dengan nCoV
atau SARS CoV2 virus inilah yang menimbukan penyakit yang disebut dengan
COVID-19. Saya yakin semua orang telah mengetahuinya, melihat kondisi
sekarang, Tentunya wabah Penyakit Covid-19 ini Adalah akselerator utama dari
transformasi digital bergulir demikian cepat tidak hanya dunia, bahkan juga
dunia. berbagai macam berita lainnya bisa kita saksikan baik di layar Tv media
sosial dan situs yang menyajikan berita aktual populer terkini.
Saat ini Indonesia telah menduduki posisi tertinggi untuk Negara dengan
kasus virus korona terbanyak di wilayah ASEAN. Dirilis dari Liputan6.com Melalui
worldometers. Teknologi saat ini sudah berkembang demikian pesat sehingga
kita bisa tetap saling terhubung tanpa harus secara fisik berada di dalam
ruangan atau tempat yang sama. Hal ini di ungkap ketua Tim Teknis Tanggap
Covid-19 WHO, Dr Maria Van Kerkhove, seperti dikutip dari CTV News.
Maka dari itu Covid-19 ini akan sangat berpengaruh pada proses
komunikasi dengan media sosial akan melambung tinggi, penggunaan aplikasi
lainnya jga bertambah pesat penggunanya seperti aplikasi zoom. Kenapa saya
katakana aplikasi ini melonjak penggunaannya karena memang jelas terjadi pada
diri saya dan lingkungan saya. Dengan menjadikan aplikasi ini sebagai alat
komunikasi bertatap muka atau sebagai sarana perkuliahan. Aplikasi ini pun
menjadi sarana saya dan kawan-kawan melakukan diskusi.terutama
mendiskusiakan mengenai COVID-19 ini.Berkumpul dalam suatu tempat untuk
kita saling diskusi ,mungkin sudah tidak bisa lagi. Bukan karena tidak mau tapi
inilah salah satu sarana dan cara kita untuk menangani penyebaran wabah ini.
Dengan banyaknya media online yang sudah tersedia, Kenapa tidak sarana ini
kita gunakan sebagai jalan meningkatkan kualitas diri, Komunikasi dan diskusi.
Covid-19 telah menciptakan luka bagi kita semua. Tapi dengan adanya
virus ini kitapun diberikan takdir untuk saling menguatkan mengenggam tangan
yang lemah untuk bangkit. Solusi yang tepat untuk menanggulangi virus ini
adalah bersikap santai jangan panik dengan kondisi apapun, dengan
mendengarkan arahan pemerintah dan berbagai macam himbauan tenaga
kesehatan, saya cukup yakin luka ini akan segerah pulih kembali.
Dalam setiap peristiwa ada dua sisi, ada sisi yang jatuh dan ada sisi yang
melambung tinggi, Mungkin pandemi ini menjadi penghalang kita tidak bisa
beraktifitas banyak di luar rumah,tapi dilain sisi dengan waktu yang luang kita
bias pergunakan untuk memperhatikan kesehatan kita pribadi dan keluarga
seperti berolahraga dirumah dan mengkomsumsi makanan olahan sendiri. Dan
tentunya dengan waktu yang luang hubungan dengan keluarga akan terus
terjaga. Saya berharap pulah kedekataan kita kepada sang pencipta selalu
terjaga, saya yakin tuhan selalu memberikan penawar dari segala penyakit..
“Semoga kita yang masih terjaga dan tetap dalam payung kasih sayang tuhan.