Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. U DENGAN POST PARTUM SPONTAN NORMAL


DI RUANG AMINAH
PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU

Di Susun Oleh :
Cahyo Tri Widiantoro
P2005013

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN
2020/2021
PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa : Cahyo Tri Widiantoro
NIM : P2005013
Tempat Praktik : PKU MUHAMADIYAH DELANGGU
Tanggal Praktik : 10 Januari 2021 – 23 Januari 2021

A. IDENTITAS
PASIEN
Nama : Ny. U
Umur : 22 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Tlanggu Kulon, Bulan,Wonosari, Klaten
Tanggal Partus : 10 Januari 2021
Jenis Partus : Partus Spontan
PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. P
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dg klien : Suami
Alamat : Tlanggu Kulon, Bulan,Wonosari, Klaten

B. TAHAP ANTISIPATORI
1. Status Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan kenceng kenceng pada perutnya
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan masuk IGD PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU pada
tanggal 10 Januari 2021 dengan keluhan perut terasa kenceng-kenceng sejak
kemarin jam 16.00 WIB dengan umur kehamilan 39 minggu, TFU 3jari dibawah
px, pukakep, puki, DJJ 14 x/mnt. Vt 5cm, pasien melahirkan secara spontan di
ruang VK PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU pada tanggal 10 Januari
2021 pukul 19.30 WIB. Pasien dilakukan episiotomi dan dijahit 1 jelujur biasa.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat swab pada tanggal 29 November 2020 lalu
pasien mengatakan melakukan isolasi mandiri dan dinyatakan sembuh oleh
dokter setelah melakukan isolasi mandiri.tidak ada alergi terhadap makanan
maupun obat-obatan. Pasien mengatakan ini adalah pelaman perdananya
melakukan persalinan.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tinggal bersama suaminya tidak ada anggota keluarga yang
mengalami penyakit yang sama dengan pasien.

Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis Keturunan
: Tinggal Serumah
: Pasien
2. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 13 tahun
b. Siklus : 30 hari
c. Sifat darah : Encer
d. Lamanya haid : 7 hari
e. Gangguan sewaktu mens : -
f. HPHT : 17 Januari 2021
3. Riwayat Perkawinan
a. Usia perkawinan : 20 tahun
b. Lamanya pernikahan : 1 tahun
c. Pernikahan ke :1
4. Riwayat Keluarga Berencana
a. Pasien mengatakan belum pernah menggunakan KB.
b. Pasien mengatakan rencana akan menggunakan KB spiral/IUD.
c. Pasien mengatakan merencanakan mempunyai anak 2 saja.
5. Riwayat Obstetri
Hamil Umur L/ Cara BBL ASI Penolong Tempat
ke kehamilan P persalinan persalinan persalinan
G1P0A0 - - - - - - -

6. Riwayat Kehamilan Sekarang


a. Pasien mengatakan kehamilan ini adalah kehamilan yang sangat diinginkan.
b. Pasien mengatakan anak itu titipan dari Allah atau amanah untuk kita.
c. Pasien mengatakan bahwa jenis kelamin tidak masalah untuknya dan suaminya.
7. Pemenuhan Dasar Manusia
a. Nutrisi
Pasien mengatakan makan 3x sehari, minum 6-8 gelas perhari, selama hamil
muda merasa mual dan muntah tapi semakin bertambah usia kehamilan gejala
semakin hilang. Untuk saat ini pasien sudah mampu menghabiskan diet dari
rumah sakit dan makan beberapa camilan yang dibawakan keluarga.
b. Eliminasi
Pasien mengatakan BAB 1 sehari dengan konsistensi lunak, warna kuning
kecoklatan dan BAK 6-8x sehari selama hamil. Setelah melahirkan pasien belum
BAB dan BAK 4 kali/hari
c. Oksigenasi
Pasien mengatakan selama hamil tidak mengalami gangguan pernafasan (sesak
nafas) dan setelah melahirkan pasien juga tidak merasakan sesak nafas.
d. Aktivitas dan Istirahat
Pasien mengatakan selama hamil sering jalan-jalan pagi bersama suami dan
aktivitas sehari-hari dapat dilakukan mandiri.
Setelah melahirkan pasien sudah mampu melakukan semua ADLnya secara
mandiri seperti menggendong bayi dan melakukan perawatan diri.
e. Pola tidur
Pasien mengatakan selama hamil, istirahat/tidur tidak ada gangguan, tidur siang
selama 2 jam dan malam tidur jam 21.00 WIB dan bangun jam 04.30 WIB.
Setelah persalinan juga tidak mengalami gangguan tidur namun pasien belum
tidur.
f. Seksualitas
Pasien mengatakan selama hamil sudah ada kesepakatan dengan suami untuk
mengurangi frekuensi hubungan seksual. Dan tidak ada gangguan dalam
melakukan hubungan seksual.
C. TAHAP FORMAL
1. Aspek Psikososial Ibu
a. Pasien terlihat menerima bayinya ketika bayi itu lahir dan menerima tanggung
jawab barunya karena kelahiran anak ini adalah keinginan dari suami dan ibu
sendiri
(Letting Go)
 Fase Taking In : periode ketergantungan yang berlangsung dari hari
pertama sampai hari kedua setelah melahirkan.
 Fase Taking Hold : ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa
tanggung jawab dalam perawatan bayinya.
b. Empati sensitivitas terhadap isyarat bayi terlihat sangat kuat atau peka
c. Pasien terlihat sangat memperhatikan bayinya ketika bayi menangis dan pasien
memberikan ASI, agar merangsang bayi untuk meminum ASI .
d. Konsep diri
1) Pasien terlihat sangat lega dan bersyukur setelah melahirkan bayinya, karena
bayinya lahir sempurna dan selamat.
2) Pasien terlihat sangat menerima perubahan pada tubuhnya.
3) Pasien mengatakan masih merasa nyeri di jalan lahir. Pasien mengatakan
tidak ada beban fikiran yang dirasakan saat ini.
D. TAHAP INFORMAL
1. Fleksibilitas
No Kegiatan ibu Ya Tidak
.
1. Apakah ibu mulai menyentuh bayi ? ˅
2. Apakah ibu mulai menyusui bayi ? ˅
3. Apakah ibu merawat talu pusat bayi ? ˅
4. Apakah ibu mengganti popok bayi ? ˅
5. Apakah ibu memandikan bayi ? ˅
6. Apakah ibu tampak menenangkan bayi ? ˅
7. Apakah ibu mulai menggendong bayi ? ˅
2. Pengalaman Melahirkan
Pasien mengatakan persalinan spontan yang sekarang merupakan pengalaman untuk
pertama kalinya.
3. Kecemasan
Pasien mengatakan sangat khawatir apabila bayinya menangis ASI ibu keluar ibu
tetap menyusui bayi untuk merangsang agar terbiasa meminum ASI.
4. Depresi
Pasien tidak tampak diam dan tidak minder saat sudah mempunyai bayi. Pasiem
nampak terharu ketika melihat bayinya
5. Konflik Peran
Pasien tampak sangat menerima peran sebagai seorang ibu. Pasien juga sudah bisa
menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu sekaligus istri.
E. TAHAP PERSONAL
1. Maternal Role

Skore Bonding Memandang Berkata Melakukan Sesuatu


1. Sangat - - -
negatif, tidak
tepat
2. Agak negatif, - - -
tidak tepat
3. Agak positif, - - -
agak sesuai
4. Sangat Sangat gembira, Berbicara Mengulurkan tangan
positive bahagia dan langsung pada ingin memegang,
antusias bayinya, memeriksa, membuat
menggunakan kontak mata dengan
nama bayinya, bayinya.
memperlihatkan
reaksi positif
2. Dukungan Sosial
a. Dukungan emosi
Pasien mengatakan tidak pernah merasakan emosi yang berlebih
b. Dukungan informasi
Pasien mengatakan selalu mencari informasi kesehatan selama hamil dirumah
sakit
c. Dukungan fisik
Pasien mengatakan fisik yang dipunyai sangat kuat untuk kehamilan dan masa
nifasnya
d. Dukungan penghargaan
Pasien mengatakan dukungan terhadap dirinya sangat berharga karena
mempunyai seorangg anak dan suami.
3. Fungsi Keluarga
Pasien mengatakan keluarga adalah penting dan sangat berharga dalam kehidupannya
4. Stress
Pasien mengatakan tidak mengalami stress post partum spontan.
5. Dukungan suami
Pasien mengatakan suaminya sangat setia menemani sampai bayinya lahir dan sangat
mensupport apapun itu untuk mendukung agar nyaman dengan kondisinya setelah
melahirkan
6. Pengkajian budaya
Pasien mengatakan tidak dipantang apapun makanan dari dokter. Pasien mengatakan
tidak akan memberikan susu formula selain ASI selama 2 tahun untuk memberikan
asi ekslusif untuk anaknya.
7. Pemeriksaan Fisik Ibu
a. Keadaan umum : CM
TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36,2oC
RR : 22 x/menit
b. Pengkajian nyeri secara komprehensif (PQRST)
Pasien mengatakan nyeri di jalan lahir dan tampak menahan nyeri.
P : episiotomi, luka jahit
Q : Ditusuk-tusuk
R : Di jalan lahir
S:5
T : Hilang timbul
c. Kepala – Leher
Kepala : bentuk mesocepal, rambut bau seusai persalinan
Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih tidak ikterik, tidak ada cloasma
sravidarum
Hidung : bersih tidak ada kotoran yang menyumbat saluran pernafasan
Mulut : mukosa lembab, tidak ada sariawan
Leher : tidak ada nyeri telan dan pembesaran kelenjar tyroid
d. Dada/mamae
 Inspeksi : kedua mamae bersih, bentuk simetris, bentuk papila menonjol
 Palpasi : tidak ada nyeri tekan, payudara teraba lunak, ASI keluar
 Auskultasi : Bunyi paru tidak ada suara tambahan yaitu normal (vesikuler)
Bunyi jantung normal (lubdup)
e. Abdomen
 Inspeksi : Tidak ada luka atau jejas pada perut, terdapat hiperpigmentasi
pada bagian bawah perut, tampak stretcmark
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, TFU 2 jari di bawah pusat, ada
kontraksi, vesika urinaria kosong.
 Perkusi : thympani
 Auskultasi : bising usus 15 x/menit
f. Genetalia
1.) Vagina
Lochea Rubra, bentuk bekuan darah, sudah ganti pembalut 2x.
2.) Perineum
a) Episiotomi : (+)
b) Ruptur : ada 1 jahitan
c) Keadaan jahitan :
R: luka sedikit merah
E : tidak ada edema
E : tidak ada memar
D: tidak ada rembesan
A: belum terlihat penyatuan luka

g. Ekstermitas atas dan bawah


Tidak ada edema dan tidak ada varises, terpasang infus RL ditangan kiri 20 tpm
8. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Loratorium Darah Lengkap
Nomor : 210xxxxxx Dokter :Amry Irsyad
Ruang : Aminah No. Rm : 152xxx
Jam Daftar :10.01.2021 (15:26:12) Nama : Ny. U

PEMERIKSAAN HASIL RUJUKAN SATUAN METODE


HEMATOLOGI
Hemoglobin 13.3 12.0 – 16.0 g/dl Cyanmeth
Lekosit 13.4 4.0 – 12.0 10^3/uL Impedance
Trombosit 311.0 150.0 – 400.0 10^3/uL Impedance
Eritrosit 4.15 4.00 - 5.00 10^6/uL Impedance
Hematokrit 37.4 37.0 – 43.0 Vol %
HITUNG JENIS
Basofil 0 0–3 %
Eosinofil 0 0–3 %
Neutrofil 79 42 -75 %
Limfosit 12.7 20.5 – 51.1 %
Monosit 8 2–9 %
NLR 6.22 - %
MCV, MCH, MCHC
MCV 90.1 78.6 – 102.2 u^3
MCH 32.0 25.2 – 34.7 pg
MCHC 35.6 31.3 – 35.4 g/dl
HEMOSTASIS
Masa Pembekuan 3’45’’ 2–6 Menit
Masa Pendarahan 2’40’’ 1–5 Menit
GOL. DARAH/
RHESUS
Golongan darah B
rhesus +
KIMIA KLINIK
DIABETE
GLUKOSA
SEWAKTU
Glukosa Darah Sewaku 90 ˂180 mg/dl

9. Terapi Yang Diberikan


Oral
1) Amoxcilin 500mg/12jam
2) Asmet 500mg/8jam
3) VIT A 200mg/24jam

ANALISA DATA

Analisa Data Etiologi Masalah Keperawatan


DS : Agen Injury Fisik Nyeri Akut
Pasien mengatakan nyeri di
jalan lahir
P : episiotomi, luka jahit
Q : Ditusuk-tusuk
R : Di jalan lahir
S:5
T : Hilang timbul
DO :
- Tampak menahan nyeri
- Ada luka bekas jaitan
bekas jalan lahir

DS : Trauma jalan lahir Resiko infeksi


Pasien mengatakan nyeri di
jalan lahir
DO :
Tampak luka jahit bekas
episiotomi pada perineum
Leukosit : 13.4 10^3/uL
R : luka sedikit merah
E : tidak ada edema
E : tidak ada memar
D : tidak ada rembesan
A : belum terlihat
penyatuan luka
PRIORITAS DIAGNOSA
1. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Injury Fisik
2. Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jalan lahir

PERENCANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasionalisasi
Hasil
Nyeri akut Setelah diberikan 1. Lakukan 1. Mempengaruhi
berhubungan asuhan keperawatan pengkajian pilihan /
dengan agen selama 3 x 24 jam secara pengawasan
injury fisik diharapkan nyeri klien komprehensif keefektifan
berkurang / terkontrol tentang nyeri intervensi.
dengan kriteria hasil : meliputi lokasi, 2. Tingkat ansietas
a. Klien melaporkan karakteristik, dapat
nyeri berkurang / durasi, mempengaruhi
terkontrol menjadi frekuensi, persepsi / reaksi
skala 2 kualitas, terhadap nyeri.
b. Wajah tidak tampak intensitas nyeri 3. Mengetahui
meringis dan faktor sejauh mana
c. Klien tampak rileks, presipitasi. pengaruh nyeri
dapat berisitirahat, 2. Observasi terhadap
dan beraktivitas respon kualitas hidup
sesuai kemampuan nonverbal dari pasien.
ketidaknyamana 4. Memfokuskan
n (misalnya kembali
wajah meringis) perhatian,
terutama meningkatkan
ketidakmampua kontrol dan
n untuk meningkatkan
berkomunikasi harga diri dan
secara efektif. kemampuan
3. Kaji efek koping
pengalaman 5. Memberikan
nyeri terhadap ketenangan
kualitas hidup kepada pasien
(ex: beraktivitas, sehingga nyeri
tidur, istirahat, tidak bertambah
rileks, kognisi, 6. Analgetik dapat
perasaan, dan mengurangi
hubungan sosial) pengikatan
4. Ajarkan mediator
menggunakan kimiawi nyeri
teknik pada reseptor
nonanalgetik nyeri sehingga
(relaksasi dapat
progresif, latihan mengurangi rasa
napas dalam, nyeri
imajinasi,
sentuhan
terapeutik.)
5. Kontrol faktor -
faktor
lingkungan yang
yang dapat
mempengaruhi
respon pasien
terhadap
ketidaknyamana
n (ruangan,
suhu, cahaya,
dan suara)
6. Kolaborasi
untuk
penggunaan
kontrol
analgetik, jika
perlu.

Resiko infeksi Setelah dilakukan 1. Monitor : vital 1. Mengidentifikas


b.d trauma jalan askep selama 3x 24 sign, tanda i penyimpangan
lahir jam, pasien terhindar infeksi. dan kemajuan
dari resiko infeksi 2. Kaji pengeluaran sesuai intervensi
dengan lochea, warna, yang dilakukan.
Kriteria hasil: bau dan jumlah. 2. Mengidentifikas
1. tanda infeksi tidak 3. Kaji luka i kelainan
ada, perineum, pengeluaran
2. luka jahitan kering keadaan jahitan. lochea secara
dan bersih 4. Anjurkan pasien dini.
3. takut berkemih dan membasuh vulva 3. Keadaan luka
BAB tidak ada setiap habis perineum
berkemih dengan berdekatan
cara yang benar dengan daerah
dan mengganti basah
PAD setiap 3 kali mengakibatkan
perhari atau setiap kecenderunagn
kali pengeluaran luka untuk
lochea banyak selalu kotor dan
5. Pertahankan mudah terkena
teknik septik infeksi.
aseptik dalam 4. Mencegah
merawat pasien infeksi secara
(merawat luka dini.
perineum, 5. Mencegah
merawat kontaminasi
payudara, silang terhadap
merawat bayi) infeksi.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal/Ja No. Implementasi Respon Paraf


m Dx
Senin, 1 Mengajarkan teknik S : Pasien mengatakan
10 Januari 2021 relaksasi nafas dalam mampu melakukan
20.00 relaksasi nafas dalam
secara mandiri
O : Pasien tampak
kooperatif
20.30 1 Memberikan terapi obat S : -
kepada pasien O : Obat masuk melalui
- Amoxcilin 500mg selang infus
- Asmet 500mg
21.00 1,2 Mengukur tanda-tanda S : Pasien mengatakan
vital dan keadaan umum lebih baik.
pasien O:
TD : 110/70 mmHg
N : 83 x/menit
RR: 22 x/menit
S : 36,3°C
21.00 1 Mengkaji nyeri secara S : Pasien mengatakan
komprehensif nyeri di jalan lahir
berkurang
P : episiotomi, luka jahit
Q : Ditusuk-tusuk
R : Di jalan lahir
S:5
T : Hilang timbul
O : pasien tampak
menahan nyeri
timbu
21.30 2 Mengkaji pengeluaran S : -
lochea, warna, bau dan O : Lochea rubra , bau
jumlah. khas, luka jahit masih
basah

21.30 2 Mengkaji luka perineum S : Pasien mengatakan


masih nyeri di jalan lahir
O:
R : luka sedikit merah
E : tidak ada edema
E : tidak ada memar
D : tidak ada rembesan
A : belum terlihat
penyatuan luka
21.40 2 Menganjurkan pasien S : Pasien mengatakan
membasuh vulva setiap akan melakukan apa
habis berkemih dengan yang dianjurkan oleh
cara yang benar dan perawat
mengganti PAD setiap 3 O : Pasien tampak
kali perhari atau setiap
kooperatif
kali pengeluaran lochea
banyak
Selasa, 1 Mengkaji nyeri secara S : Pasien mengatakan
11 Januari 2021 komprehensif (PQRST) nyeri sudah berkurang
08.30 WIB dan merasa lebih baik
P : episiotomi, luka jahit
Q : Ditusuk-tusuk
R : Di jalan lahir
S:3
T : Hilang timbul
O : Pasien tampak lebih
rileks
09.00 1,2 Memberikan terapi obat S : -
kepada pasien O : Obat masuk melalui
- Amoxcilin 500mg selang infus
- Asmet 500mg
09.30 1 Memberikan posisi S : Pasien mengatakan
nyaman nyaman dengan posisi
semi fowler
O : Pasien tampak
nyaman
11.00 1,2 Mengukur tanda-tanda S : pasien mengatakan
vital dan keadaan umum bersedia untuk dilakukan
pasien ttv dan mengatakan
badannya masih agak
sedikit lemas
O:
TD : 94/65 mmHg
N : 94 x/menit
RR: 22 x/menit
S : 36,3°C
2 Mengkaji tanda infeksi S : Pasien mengatakan
dan luka jahitan pada sudah membersihkan
perineum lukanya.
O:
R : luka sedikit merah
E : tidak ada edema
E : tidak ada memar
D : tidak ada rembesan
A : belum terlihat
penyatuan luka
2 Menganjurkan S : Pasien mengatakan
mempertahankan teknik selalu menjaga kebersihan
aseptic dalam ketika membersihkan vulva
membersihkan luka O : Luka tampak bersih
jahitan
Rabu, 1,2 Mengukur tanda-tanda S : pasien mengatakan
12 Januari 2021 vital dan keadaan umum badannya sudah lebih
11.00 pasien baik
O:
TD : 115/75 mmHg
N : 75 x/menit
RR: 20 x/menit
S : 36,3°C
13.00 1 Mengkaji nyeri secara S : Pasien mengatakan
nyeri sudah tidak
dirasakan
P:-
Q:-
R:-
S:-
T:-
O : Pasien tampak lebih
rileks
1,2 Menganjurkan pasien S : Pasien mengatakan
untuk makan makanan makan habis dari
yang bergizi makanan yang diberikan
rumah sakit
O : Pasien tampak
kooperatif
08.30 2 Mengkaji tanda infeksi S : Pasien mengatakan
dan luka jahitan pada selalu membersihkan
perineum lukanya.
O:
R : luka sedikit merah
E : tidak ada edema
E : tidak ada memar
D : tidak ada rembesan
A : belum terlihat
penyatuan luka

EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal Dx Evaluasi Paraf


/Jam
Senin, 10 1 S:
Januari 2021 Pasien mengatakan nyeri di jalan lahir berkurang
P : episiotomi, luka jahit
Q : Ditusuk-tusuk
R : Di jalan lahir
S:5
T : Hilang timbul
O:
- Pasien tampak menahan nyeri
- TTV : TD : 110/70 mmHg, N : 83 x/menit, RR: 22
x/menit, S : 36,3°C
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji nyeri
- Beri posisi nyaman
- Berikan terapi obat
2 S:
Pasien mengatakan masih nyeri di jalan lahir
O:
Lochea rubra , bau khas, luka jahit masih basah
- R : luka sedikit merah
- E : tidak ada edema
- E : tidak ada memar
- D : tidak ada rembesan
- A : belum terlihat penyatuan luka
A : Masalah risiko infeksi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji tanda infeksi
- Anjurkan mempertahankan teknik aseptic dalam
membersihkan luka jahitan
Selasa, 11 1 S:
Januari 2020 Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang dan merasa
lebih baik
P : episiotomi, luka jahit
Q : Ditusuk-tusuk
R : Di jalan lahir
S:3
T : Hilang timbul
O:
- Pasien tampak lebih rileks
- TTV : TD : 94/65 mmHg, N : 94 x/menit, RR: 22
x/menit, S : 36,3°C
A : Nyeri akut belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji nyeri
- Beri posisi nyaman
- Berikan terapi obat
2 S:
Pasien mengatakan selalu menjaga kebersihan ketika
membersihkan vulva
O:
- Luka tampak bersih
R : luka sedikit merah
E : tidak ada edema
E : tidak ada memar
D : tidak ada rembesan
A : belum terlihat penyatuan luka
A : Masalah risiko infeksi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji tanda infeksi
- Anjurkan mempertahankan teknik aseptic dalam
membersihkan luka jahitan
- Berikan terapi obat
Rabu, 12 1 S:
Januari 2021 Pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri lagi
P:-
Q:-
R:-
S:-
T:-
O:
- Pasien tampak lebih rileks
TTV : TD : 115/75 mmHg, N : 75 x/menit, RR: 20
x/menit, S : 36,3°C
A : Nyeri akut teratasi
P : Hentikan Intervensi
- blpl
2 S : Pasien mengatakan selalu membersihkan lukanya.
O:
R : luka sedikit merah
E : tidak ada edema
E : tidak ada memar
D : tidak ada rembesan
A : belum terlihat penyatuan luka
A : Resiko infeksi teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- blpl

Anda mungkin juga menyukai