Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang ini perkembangan dalam dunia bisnis diindonesia
dapat dikatakan berkembang dengan pesat, dilihat dari semakin banyaknya bisnis yang
bermunculan. Tidak jarang terjadi perselisihan antar sesame pelaku bisnis, hal ini bisa terjadi
pada semua bidang bisnis yang diwarnai dengan banyaknya kompetisi antar sesame
pebisnis. Persaingan yang terjadi dapat dialami dari mulai usaha skala kecil (mikro) hingga
usaha skala besar (mikro), semua berloma-lomba untuk memenangkan persaingan yang ada
dipasar dan agar usaha yang telah diciptakan bisa bertahan dan menjadi unggulan diantara
yang lain.
Bisnis yang saat ini lagi viral ialah bisnis kuliner, bisnis kuliner adalah salah satu jenis
usaha yang dilakukan seseorang yang bergerak dibidang makanan. Bisnis kuliner tergolong
bisnis yang mudah dilakukan karena hanya menyajikan berbagai jenis makanan dan
minuman tanpa melalui tahap promosi. Namun saat ini sudah banyak diluar sana berlomba-
lomba membuka bisnis kuliner. Dapat kita katakan persaingan diluar sana sangatlah berat.
Salah satu strategi yang dapat diterapkan oleh pelaku usaha adalah merencanakan
desain suasana kedai (atmosfer). Suasana kedai (atmosphere) adalah suasana terencana
yang sesuai dengan pasar sasarannya dan dapat digunakan untuk menarik konsumen untuk
membeli, menurut kotler (2005) dalam maldarianda dan henky (2010), dengan bentuk dan
konsep baru serta ide-ide kreatif yang membangun citra kedai diharapkan mampu membuat
pengunjung merasa nyaman ketika memilih dan mampir di kedai.
Oleh karena itu perlunya untuk membangun suasana kedai yang dapat
membangkitkan kepercayaan, emosi, keinginan berperilaku yang positif terhadap
komsumen, apabila konsumen sudah merasa betah untuk berlama-lama dalam kedai, maka
akan mempengaruhi jumlah konsumsi keputusan pembelian pada konsumen. Sehingga disisi
lain pemilik kedai akan diuntungkan dengan adanya interaksi pembelian dari konsumen itu
sendiri, dengan suasana yang nyaman memungkinkan konsumen untuk menemukan
susuatu yang dibutuhkan, diharapkan konsumen akan melakukan pembelian yang tidak
direncanakan (diduga) dan mampu melakukan pembelian berulang. Apabila konsumen
merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh kedai kepada para konsumennya,
konsumen akan cenderung untuk menjadikan kedai tersebut menjadi langganan (loyal). Hal
yang perlu diperhatikan dalam mengelola suasana kedai adalah desain eksterior, interior,
tata letak, pelayanan, dan lain sebagainya.