Anda di halaman 1dari 37

 MUTU MODAL MANUSIA

Dipengaruhi oleh
◦ Pendidikan
◦ Kesehatan
◦ keamanan
 Menambah pengetahuan
 Meningkatkan ketrampilan kerja
 Meningkatkan produktivitas kerja
 Pendidikan dan latihan : merupakan investasi
yang imbalannya dapat diperoleh beberapa
tahun kemudian dalam bentuk pertambahan
hasil kerja atau penghasilan.
 Asumsi dasar : peningkatan Pendidikan &
latihan → kemampuan →  pendapatan
→investasi dalam “tenaga penghasilan
(earning power atau modal tenagakerja)
 Dalam Penanaman modal→interest (dalam
bentuk deposito, obligasi)
 Ada faktor resiko
 Mengapa upah berbagai jabatan berbeda
 Apakah ada perbedaan upah laki-laki dan
perempuan
 Apakah ada perbedaan upah antar daerah
dan mengapa?
 Mengapa lulusan PT menerima upah lebih
tinggi dari mereka yang bukan lulusan PT
 Investasi di bidang SDM : ada 2 pengorbanan
◦ dana (modal) dan
◦ kesempatan memperoleh penghasilan selama proses
investasi
 Imbalan :
◦ Kemampuan meningkat, tingkat penghasilan lebih tinggi
◦ Tingkat konsumsi lebih tinggi
 Investasi yang demikian disebut Human Capital

 Prinsip investasi di bidang usaha : adalah


mengorbankan konsumsi pada saat investasi
dilakukan untuk memperoleh tingkat konsumsi
yang lebih tinggi beberapa waktu kemudian
 Bidang pendidikan
 Migrasi dan urbanisasi
 Perbaikan gizi dan kesehatan
 Mengapa ke PT ? → Upah yang lebih tinggi
 Biaya ke PT → mengurangi (mengorbankan)
konsumsi sekarang
 Keuntungan (upah lebih tinggi) baru diterima
setelah lulus PT (investasi)
 Present Value (nilai sekarang) dari kenaikan
pendapatan dikemudian hari
 Asumsi dasar : seseorang dapat
meningkatkan penghasilannya melalui
peningkatan pendidikan
 Net Present Value
 Internal rate of returny
 Jika sdr mempunyai uang 1 juta rp
sekarang, apa yang sdr harapkan terhadap
nilai uang sdr pada 1 tahun yad?
 Setahun kemudian nilai uang 1 juta paling
tidak nilainya harus sama dengan sekarang.
 Nilainya jadi berapa? 10%, 15% dst?
 PV = S1 / (1+i)² ; S1 = yg akan diterima 2
tahun kemudian ; PV= Present Value ; i =
interest rate
 Lulusan SLTA langsung kerja
 Tiap tahun (t) dia peroleh upah V(t)
 Sesudah 40 tahun kerja maka jumlah
penghasilan yang diterima seumur hidup
dihitung dalam nilai sekarang atau NET
PRESENT VALUE
 Apakah seseorang setelah lulus SMA ingin
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi (D3) atau tidak?
 Apa pendapatan setelah tamat D3 dikurangi
biaya2 sewaktu menempuh D3 lebih besar
pendapatan tamatan SMA
 Opportunity cost (biaya tidak langsung)
 IRR dari melanjutkan sekolah dalam waktu tertentu
adalah tingkat bunga yang mempersamakan hasil
dari melanjutkan sekolah dengan biaya total
 Biaya Total = jumlah biaya tidak langsung
(opportunity cost) dan biaya langsung
 Y(sla) +Biaya = Y (D3)
 Y(sla) = total pendapatan yang diterima oleh
lulusan SMA (upah sampai umur pensiun yang
diperhitungkan dengan tingkat bunga)
 Y(D3)= Total pendapatan lulusan D3 (upah sampai
umur pensiun yang diperhitungkan dengan tingkat
bunga)
 Manfaat pendidikan dapat berupa
◦ Keuntungan individu/pribadi :penghasilan yang
diterima seseorang bisa merupakan keuntungan
individu
◦ Keuntungan masyarakat : penghasilan secara
keseluruhan (individu + masyarakat)
 Biaya Privat : biaya yang dikeluarkan oleh
individu (pelajar, mahasiswa) atau orang
tuanya
 Biaya Sosial : biaya pendidikan berasal dari
pelajar/mahasiswa, pemerintah dan
masyarakat.
 Asumsi dasar: bahwa seseorang mau atau
berusaha pindah kerja dari satu daerah ke
daerah lain untuk memperoleh penghasilan
yang lebih besar
 Teori Human Capital : seseorang akan
memutuskan pindah tempat kerja bila
untuk tingkat bunga tertentu biaya
perpindahan (langsung dan tidak langsung)
lebih kecil daripada arus penghasilan di
tempat tujuan.
 Peningkatan produktivitas kerja
 Biaya kesehatan dan manfaatnya terhadap
peningkatan produktivitas.
 Rendahnya penghasilan akan berdampak
rendahnya anggaran kesehatan.
 Pertama adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan
kerja.
◦ Jumlah angkatan kerja nasional pada
krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang,
◦ jumlah kesempatan kerja yang ada hanya
sekitar 87,67 juta orang
◦ 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat
terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta.

 Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah.
◦ Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia
masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %. tahun 2000 ada sekitar
2,3 juta angkatan kerja lulusan perguruan tinggi , angka pengangguran sarjana di
Indonesia
lebih dari 300.000 orang.

 Kedua masalah tersebut menunjukkan


◦ ada kelangkaan
kesempatan kerja
◦ rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.
 Ada tiga hambatan yaitu :
1. kultural, budaya dan etos kerja
2. kurikulum sekolah, belum adanya standar
baku kurikulum pengajaran di sekolah
yang mampu menciptakan dan
mengembangkan kemandirian SDM yang
sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
3. pasar kerja, hambatan pasar kerja lebih
disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM
yang ada untuk memenuhi kebutuhan
pasar kerja.
PENGERTIAN PRODUKTIVITAS

1. Relatif-kualitatif :
 Terus menerus melakukan perbaikan
atau peningkatan
 Hari ini lebih baik dari kemarin,
besok lebih baik dari hari ini
 Menjadi sikap mental dan pandangan
hidup
2. Teknis-kuantitatif :
 Perbandingan antara output dan input
Pandangan hidup produktif:

Orang yang mempunyai pandangan


hidup produktif selalu :
 Mengupayakan perbaikan-
perbaikan dan atau peningkatan;
 Kreatif, inovatif dan dinamis;
 Terbuka pada ide-ide baru
dan kritik
Meningkatkan produktivitas:

1. Memperkecil penggunaan
masukan (efisien)
2. Memperbesar jumlah luaran
(Efektif)
3. Meningkatkan kualitas luaran
sehingga harga jualnya menjadi
lebih mahal
Unsur-Unsur Produktivitas :
1. Efisiensi : - Input oriented
(Berdaya guna) - Penghematan penggunaan
sumber-sumber

2. Efektivitas : - Output oriented


(Berhasil guna) - Pencapaian hasil

3. Kualitas : - Process oriented


- Nilai tambah
Efisiensi : - Input Oriented

 Harus selalu sadar akan keterbatasan


sumber-sumber: Sadar Eco-green dan
prinsip2 Eco-product
 Pola hidup bermakna: menggunakan
sesuatu yang memang ada maknanya
 Memanfaatkan waktu dengan sebaik-
baiknya, tidak menunda2 pekerjaan
 Pola hidup sehat
Efektivitas : - Output Oriented

 Harus selalu berusaha mencapai kondisi


yang lebih baik
 Pola hidup bermanfaat: melakukan
sesuatu hanya bila ada manfaatnya
 Jeli melihat peluang-peluang baru;
setiap kondisi dibuat menjadi peluang-
peluang baru
Kualitas : Process Oriented

 Menjaga kualitas sejak proses awal


hingga tahap akhir produksi
 Secara terus-menerus belajar dari
setiap kesempatan dan pengalaman
 Terbuka pada kritik dan komplein
pelanggan, serta saran-saran teman
sekerja dan bawahan
KOMPETENSI INDIVIDU
I. KEMAMPUAN DAN KETERAMPIAN
1. Kebugaran fisik dan kesehatan jiwa
2. Pendidikan
3. Pelatihan
4. Pengalaman kerja

II. MOTIVASI DAN ETOS KERJA


1. Pandangan atas pekerjaan
2. Sikap melakukan pekerjaan
3. Sikap hidup produktif
1. Gizi dan Kesehatan:
 Menjamin kebugaran dan
tenaga fisik
 Dipengaruhi oleh tingkat
penghasilan
 Dukungan pengusaha dan
sistem nasional
> Setiap orang harus menjaga
kesehatannya
2. Pendidikan dan Pelatihan :
 Sebagai investasi SDM
(Human investment)
 Meningkatkan kemampuan dan
keterampilan melakukan pekerjaan
 Peningkatan diklat membuka
kesempatan yang lebih luas,
meningkatkan penghasilan serta
kualitas gizi dan kesehatan
3. Kesempatan mencakup
kesempatan untuk :
a. Memperoleh pekerjaan;
b. Bekerja sesuai dengan
keahlian
dan kemampuan;
c. Mengembangkan diri;
d. Mengembangkan karier;
e. Memperoleh imbalan yang
sesuai dan penghargaan
4. Penghasilan :
a. Melalui sistem insentif, setiap orang
berupaya bekerja keras untuk
memperoleh imbalan yang lebih
besar;

b. Memungkinkan gizi dan kesehatan yang


lebih baik sehingga lebih produktif;

c. Memungkinkan mengikuti diklat sehingga


bekerja lebih terampil.
5. Peranan Manajemen :
a. Menyusun struktur organisasi dan sistem
kerja yang efektif
b. Membangun lingkungan kerja, hubungan
industrial dan suasana yang kondusif
c. Menyediakan sarana kerja dan teknologi
yang sesuai
d. Membuka kesempatan untuk terus
berkembang
e. Menciptakan sistem pengupahan dan
jaminan sosial
f. Mendorong motivasi dan kreativitas
Kebijakan Pemerintah :

 Melalui kebijakan fiskal membebaskan


atau mengurangi pajak atas biaya
diklat, litbang, perbaikan gizi
 Fasilitas dan penegakan perlindungan K3
 Penyediaan berbagai fasilitas diklat
 Penyediaan bimbingan program dan
pengukuran produktivitas
Peringkat Daya Saing Indonesia :
1997 : Ke - 15 dari 47 Negara
1998 : Ke - 31 dari 49 Negara
1999 : Ke - 37 dari 49 Negara
2000 : Ke - 47 dari 58 Negara
2001 : Ke - 55 dari 75 Negara
2002 : Ke - 58 dari 80 Negara
2003 : Ke - 60 dari 90 Negara
2004 : Ke - 58 dari 60 Negara
2005 : Ke - 59 dari 60 Negara
2008 : Ke - 51 dari 57 Negara
2009 : Ke - 42 dari 57 Negara
World Economic Forum* IMD Yearbook 2005,
2009
Pengukuran Produktivitas perlu untuk :
 Menjamin setiap orang bekerja
produktif;
 Mengetahui kondisi setiap orang
untuk pengembangan dan peningkatan
produktivitas kerjanya;
 Memberikan imbalan dan penghargaan
yang sesuai dengan produktivititas
kerjanya
PERANAN DUNIA PENDIDIKAN :

 Membekali peserta didik dengan


budaya produktif
 Mengembangkan kurikulum yang berisi
muatan produktivitas sebagai mata
kuliah ttg teori, metodologi, pengukuran
dan aplikasi produktivitas
 Mendirikan Unit Pelayanan Produktivitas
supaya dapat memberikan konsultasi dan
bimbingan produktivitas bagi perusahaan,
lembaga dan masyarakat
 PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN DAN BIROKRASI
(Good Governance)

 INOVASI TEKNOLOGI DAN ENGINEERING

 PENINGKATAN KUALITAS SDM

 PENGEMBANGAN BUDAYA PRODUKTIF


 PENGEMBANGAN STANDAR KOMPETENSI
 PENDIDIKAN dan PELATIHAN BERBASIS
KOMPETENSI
 REKOGNISI dan SERTIFIKASI KOMPETENSI
PROFESI
 PERBAIKAN GIZI, KESEHATAN DAN
KESEJAHTERAAN PEKERJA

Anda mungkin juga menyukai