Anda di halaman 1dari 4

SMP Negeri 1 Marga berawal dari sebuah sekolah swasta bernama SMP Ngurah Rai,

yang terletak di Margarana sekitar Tempat Makam Pahlawan sekarang. Kemudian pada tanggal
14 September 1963 statusnya ditingkatkan menjadi sekolah negeri, dengan nama SMP Negeri
Marga. Kemudian lokasi SMP Negeri Marga dipindahkan ke tempat sekarang di lingkungan Br
Lebah Desa Marga dimana kepemilikan tanah sebagian besar milik Jero Marga yang
keseluruhannya memiliki luas ± 7100 m2 dengan alamat di Jalan Wisnu Marga, letaknya sangat
strategis karena berada di tengah-tengah Desa Marga yang terkenal dengan Desa pejuang. Desa
Marga terkenal dengan Puputan Marga Rana, dimana para pejuang berjuang sampai titik darah
penghabisan melawan para penjajah di bawah pimpinan I Gusti Ngurah Rai dengan pasukan
Ciung Wenaranya. Sebagai penghargaan dari Pemerintah atan perjuangan para pahlawan yang
telah gugur di medan laga kini berdiri kukuh Menumen Candi Pahlawan Marga Rana.Yang
setiap tahun tepatnya setiap tanggal 20 Nopember selalu di peringati sebagai hari pahlawan
Puputan Marga Rana. Jaraknya + 4 km dari kota Tabanan dengan suhu rata-rata 26 derajat
celsius. Letak SMP Negeri 1 Marga jauh dari kebisingan/ keramaian, sehingga proses
pembelajaran berjalan dengan lancar tanpa gangguan kebisingan dan polusi kendaraan bermotor.
Kondisi lingkungan seperti ini memberikan nuansa yang sangat kondusif dan nyaman dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Masyarakat sekitar SMP Negeri 1 Marga yang heterogen
menambah derajat keberagaman latar belakang siswa dan orang tuanya. Hal ini yang
menyebabkan partisipasi stake holder berjalan baik sesuai dengan amanat Manajemen Berbasis
Sekolah ( School Base Management ). Kondisi lingkungan sekolah masih merupakan daerah
pedesaan, yang jauh dari pusat keramaian dan belum memiliki jalur transportasi kota yang tetap.
Hal ini menyebabkan masyarakat pada umumnya dan siswa pada khususnya menemukan
kesulitan terkait dengan kelancaran transportasi ke sekolah. Walaupun demikian, kesulitan
tersebut dapat diatasi oleh mereka dengan naik sepeda gayung atau diantar oleh keluarga dengan
sepeda motor bahkan karena kesibukan orang tua tak tanggung- tanggung orang tua siswa
memberikan anaknya sepeda motor untuk berangkat menuju sekolah. Sedangkan transportasi
yang digunakan oleh para guru dan pegawai menggunakan sepeda motor atau mobil pribadi.
Walaupun demikian keadaan geografisnya, ada hikmah tersendiri yang dapat dipetik oleh siswa,
dimana kondisi yang demikian akan memotivasi siswa untuk bekerja keras dalam mengatasi
kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi.
Mata pencaharian penduduk di lingkungan sekolah pada umumnya adalah petani dan
buruh dengan penghasilan yang sangat minim dan tidak menentu, sebagian kecil lainnya
pedagang, wirausaha serta pegawai pemerintah. Melihat kondisi sosial ekonomi masyarakat
seperti tersebut di atas, dapat diperkirakan masyarakat yang tinggal di lingkungan sekolah
tergolong masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah. Hal ini akan berpengaruh
terhadap kemampuan masyarakat dalam berpartisipasi mendukung program sekolah. Peran serta
masyarakat, khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini dirasakan
masih sangat minim.
Penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMP Negeri 1 Marga menggunakan sistem
online melalui jalur: Apirmasi, Prestasi dan Zonasi ,
Sesuai pertambahan jumlah penduduk di kecamatan Marga, maka bertambah pula jumlah
penduduk usia sekolah, Pemerintah kemudian menambah 3 ( tiga ) SMP lagi untuk kecamatan
Marga yaitu : SMP Negeri 2 Marga bertempat di Kukuh, SMP Negeri 3 Marga bertempat di
Susut Tua Marga dan SMP Negeri 4 Marga bertempat di Cau Belayu Marga, sesuai dengan
aturan dalam PPDB yang mempergunakan jalur : apirmasi, Prestasi dan zonasi yang telah
ditentukan karena ada 4 SMP negeri di Kecamatan Marga. Jalur lain seperti Tes Potensi
Akademik (TPA) tidak dilakukan mengingat di Desa Marga khususnya hanya ada 1 sekolah
yaitu SMP Negeri 1 Marga sehingga seluruh siswa yang tamat SD di lingkungan Desa Marga
harus diterima, mengingat wajib belajar 9 tahun. Kondisi sarana prasarana sekolah dalam
mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar tentu diperlukan sarana dan prasarana yang
memadai agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh sekolah baru mencapai kurang lebih 80% dari Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Untuk itu masih perlu dilengkapi dengan sarana-sarana penunjang yang lain baik perawatan
maupun penambahan jumlah sehingga ada peningkatan kualitas dan kuantitas setiap tahunnya.
Sumber pendanaan sekolah dari Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) pusat, BOS Pendampingan
dari Provinsi dan sumbangan sukarela orang tua siswa sehingga sekolah menemui kesulitan dalam
melengkapi peralatan praktek, LCD untuk ruang kelas maupun perbaikan beberapa prasarana
pendukung.
Infrastruktur yang dimiliki SMP Negeri 1 Marga rinciannya adalah sebagai berikut : 23
ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium IPA, 1 ruang laboratorium computer, lab
bahasa Indonesia dan 1 ruang laboratorium kesenian. Sekolah juga memiliki ruang kepala sekolah,
ruang wakil kepala sekolah jadi satu dengan ruang guru, ruang tata usaha, ruang tamu, ruang data.
Prasarana lain adalah 1 ruang gudang, 1 ruang UKS, 1 ruang BK, 1 ruang OSIS, 3 toilet/kamar
mandi guru, 9 toilet/ kamar mandi siswa, bangsal kendaraan, rumah penjaga/ pos satpam dan 2 buah
bak sampah besar. Untuk menunjang kegiatan olah raga, sekolah mengajak siswa ke lapangan
umum karena lapangan olah raga belum ada.
Keadaan pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Negeri 1 Marga dari mulai berdiri tanggal
14 September pada tahun 1963 hingga tahun 2020 sekolah ini sudah berganti kepala sekolah
sebanyak 7 kali. Jumlah tenaga pendidik yang berstatus PNS ada 42 orang, Guru Kontrak Kabupaten
ada 22 orang dan yang berstatus PTT/Pengabdian berjumlah 3 orang, sehingga total tenaga pendidik
adalah 67 orang. Kualifikasi pendidikan S1 = 67 orang (100 %), namun dari seluruh guru itu kurang
lebih 8 % mengajar tidak sesuai dengan bidangnya. Tenaga Kependidikan seluruhnya berjumlah 23
orang dengan rincian yang berstatus PNS 6 orang, pegawai kontrak Kabupaten 15 orang dan PTT 16
orang.
Jumlah rombongan belajar sebanyak 22 kelas ( kelas VII 8 rombongan belajar, kelas VIII 7
rombongan belajar dan kelas IX terdiri dari 7 rombongan belajar) dengan peserta didik 798 orang
dengan rincian kelas VII = 226 orang, kelas VIII = 210 orang dan kelas IX = 221 orang.
Berdasarkan kondisi sekolah saat ini, disusunlah program perbaikan kualitas sekolah
dengan tujuan dalam 4 tahun yang akan datang SMP Negeri 1 Marga diharapkan mampu
mencapai Standar Nasional Pendidikan yaitu tercapainya Standar kompetensi Lulusan sesuai
yang di harapkan Standar Nasional Pendidikan, Standar Kurikulum Nasional, Standar Proses
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik , Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan,
Standar kelulusan, Standar Sarana Prasarana yang memadai dengan didukung oleh ICT system,
Standar pengelolaan yang profesional, Standar Pembiayaan yang mencukupi, dan Standar
Penilaian yang otentik dan berkesinambungan, Pengembangan Budaya dan Lingkungan sekolah,
serta berkarakter dan berbudaya Indonesia.
Tantangan yang dihadapi adalah Sekolah mampu menyusun dan merumuskan
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang lebih proporsional dengan standar Nasional,
kooperatif dan kompetitif, melaksanakan PBM dengan menggunakan pendekatan yang lebih
inovatif, peningkatan mutu tenaga kependidikan melalui MGMP, Work Shop, Penelitian Ilmiah,
menambah kualifikasi tenaga kependidikan, dan pelatihan. Meningkatkan standar kelulusan
siswa melalui penerapan Proses Belajar Mengajar yang lebih inovatif, meningkatkan sarana dan
prasarana penunjang pendidikan, serta melaksanakan sistem penilaian yang lebih konsisten,
terukur sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Berdasarkan keadaan di atas maka disusun kurikulum sekolah sebagai acuan dalam
menyelenggarakan pendidikan yang dapat mengakomodasi keberagaman yang ada dan dapat
menghadapi persaingan global.
Mengingat situasi saat ini, di masa pandemic COVID 19 ini, sudah barang tentu
pelaksanaan Kurikulum ini tidak mungkin berjalan normal sesuai dengan harapan, namun
menyikapi situasi saat ini ( darurat covid 19 ) kurikulumpun harus disesuaikan dengan berbagai
keputusan yang telah disosialisasikan oleh Pemerintah tentang pelaksanaan kegiatan di satuan
Pendidikan dengan proses pembelajaran jarak jauh dan merdeka belajar. Dengan demikian
sekolah melakukan reviw kurikulum sekolah, sehingga tujuan SMP Negeri 1 Marga seiring
dengan tujuan pemerintah.
Upaya – upaya sekolah dalam rangka mencapai tujuan tersebut sekolah telah melaksa

Anda mungkin juga menyukai