Sim Titip
Sim Titip
mengumpulkan dan menghasilkan data yang andal, relevan, dan terorganisir dengan
baik yang mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi. Singkatnya, ini
adalah sekelompok proses di mana data diperoleh, dianalisa, dan ditampilkan dengan
cara yang berguna untuk tujuan pengambilan keputusan.
Sistem ini adalah alat yang sangat berguna untuk tujuan meninjau dan mengendalikan
operasi perusahaan. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk mengatur semua data
yang dikumpulkan dari setiap tingkat perusahaan, meringkasnya, dan menyajikannya
dengan cara yang memfasilitasi dan meningkatkan kualitas keputusan yang diambil
untuk meningkatkan profitabilitas dan produktivitas perusahaan.
Sistem ini biasanya berbasis komputer termasuk lembar excel sederhana atau platform
yang lebih kompleks. Informasi yang dikumpulkan dan dianaliasa dalam sistem
biasanya berasal dari sumber internal dan eksternal.
Adapun pengertian sistem informasi suatu manajemen menurut para ahli adalah
sebaga berikut:
1. Menurut Bodnar dan Hopwood (1993)
SIM adalah suatu kumpulan hardware (perangkat keras) dan juga software
(perangkat lunak) yang dirancang agar dapat mentransformasi data ke dalam
bentuk informasi digital yang berguna.
maka berikut adalah fungsi sistem informasi manajemen pada setiap entitas bisnis
1. Dijadwalkan
Dibuat secara berkala, laporan ini menggunakan aturan yang disediakan
pemohon untuk menarik dan mengatur data. Laporan terjadwal memungkinkan
perusahaan untuk menganalisis data dari waktu ke waktu (contoh: Sebuah
maskapai penerbangan dapat melihat persentase bagasi yang hilang
berdasarkan bulan), lokasi (contoh: Distributor dapat membandingkan angka
penjualan dari toko yang berbeda), atau parameter lainnya.
2. Ad-hoc
Ini adalah laporan satu kali yang dibuat pengguna untuk menjawab pertanyaan.
Jika laporan berguna, Anda dapat mengubah laporan ad-hoc menjadi laporan
terjadwal.
3. Real-time
Jenis laporan ini memungkinkan seseorang untuk memonitor perubahan saat
terjadi. Misalnya, kepala costumer service dapat melihat lonjakan volume
panggilan yang tidak terduga dan menemukan cara untuk meningkatkan
produktivitas atau mengecek beberapa panggilan di tempat lain.
Memasuki era 4.0 (four point zero) hampir semua lini pekerjaan kini mulai merubah
sistemnya menjadi sistem digital termasuk sistem informasi suatu manajemen dalam
perusahaan atau organisasi. Penyajian data yang lebih akurat dengan memanfaatkan
hardware dan software tentunya akan membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan
efisien. Berikut contoh penerapan dari sistem informasi suatu manajemen :
1. SCM (Supply Chain Management)
Dengan Supply Chain Management data yang tersedia akan lebih terintegrasi.
Data SCM umumnya lebih terfokus pada ketersediaan atau suplai bahan baku
mulai dari pemasok ke produsen, pengecer, hingga konsumen akhir. Anda juga
dapat menemukan dengan mudah detail catatan tentang ketersediaan bahan
baku dalam perusahaan. Data yang tersedia tersebut selanjutnya dapat
dimanfaatkan untuk keperluan manajemen perusahaan.
2. OAS (Office Automation System)
Melalui OAS anda dapat mengintegrasikan seluruh server yang ada dalam
sebuah perusahaan dengan memanfaatkan aplikasi tertentu. Dengan demikian
komunikasi antar departemen akan lebih lancar. Komunikasi tersebu dapat
berupa layanan chatting maupun e-mail yang telah terintegrasi secara internal
hanya dalam perusahaan yang bersangkutan.
3. ERP (Enterprise Resource Planning)
Sistem ERP dapat memudahkan pihak manajemen untuk melakukan
pengawasan dan pengelolaan terhadap semua unit atau departemen yang ada
dalam sebuah perusahaan. Mulai dari bidang keuangan, accounting, pemasaran,
sampai sumber daya manusia, operasional dan pengelolaan suplai. Dengan
demikian pengawasan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien waktu.
4. KWS (Knowledge Work System)
Knowledge Work System dapat mengintegrasikan pengetahuan baru yang
masuk dalam sistem. Untuk selanjutnya pengetahuan tersebut akan
diaplikasikan dalam pekerjaan dan digunakan secara internal oleh semua
personel professional yang ada di perusahaan yang bersangkutan.
5. ESS (Executive Support System)
Executive Support System dapat memudahkan manajer berinteraksi dengan
semua anggota yang ada dalam perusahaan melalui bahan komunikasi yang
berupa grafik dan informasi pendukung lainnya.
6. ES (Expert System) dan AI (Artificial Intelligent)
ES dan AI merupakan jenis kecerdasan buatan. Dengan kecerdasan buatan
tersebut sistem dapat menganalisis secara otomatis masalah-masalah yang
mungkin dialami oleh suatu perusahaan. Contohnya utuk pemecahan masalah
sistem penjadwalan.
7. IMS (Informatic Management System)
Sistem ini membantu memudahkan tugas penggunanya mulai dari pencarian
informasi umum sampai pada tahap analisis pembuatan keputusan. Pengguna
IMS juga dapat mengintegrasikan beberapa program komputer dengan
serangkaian informasi yang ada.
8. DSS (Decision Support System)
DSS menyajikan pilihan-pilihan keputusan yang dapat diambil oleh manajer
berdasarkan pertimbangan data yang ada dalam perusahaan atau organisasi.
9. TPS (Transaction Processing System)
TPS dapat mengintegrasikan secara efektif semua transaksi bisnis yang rutin
dilakukan perusahaan contohnya untuk pendataan inventaris kantor dan honor
karyawan.
10. GDSS (Group decision Supprort System) dan CSCWS (Computer Support
Collaborative Work System)
Hampir sama dengan DSS, namun dengan GDSS & CSCWS solusi yang
ditawarkan berbasis pada kelompok. Pilihan solusi berdasarkan data kuesioner
maupun layanan konsultasi contohnya pada aplikasi e-government.