Anda di halaman 1dari 33

NAMA KELOMPOK :

1.Amaelia Sunardi
2.Joko Feriyanto
3.Maya Dorena
4.M. Febri Purnomo
Kelas : XII IPS 4
SMAN 4 TANGERANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, hidayah serta
inayah-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan
penelitian ilmiah tentang pengaruh mata pencaharian
terhadap kehidupan anak-anak jalanan.

Semoga dengan membaca makalah penelitian


ilmiah ini, membuat para pembacanya, akan lebih
sadar terhadap anak-anak jalanan yang berada di
sekitar lingkungan kita ini, dan dapat lebih
memperhatikan mereka lagi.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada


semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah penelitian ilmiah ini, kritik dan
saran sangat kami nantikan agar dapat menyusun
karya yang lebih baik lagi dan lebih bermanfaat.

Tangerang,31 Januari 2012

Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL BAB IV DESKRIPSI
IV.1 Kesimpulan dari Questioners

KATA PENGANTAR BAB V ANALISIS


DAFTAR ISI V.1 Analisis dan Pembahasan

BAB VI PENUTUP
BAB I PENDAHULUAN VI.1 Kesimpulan
I.1 Latar Belakang VI.2 Saran
I.2 Rumusan Masalah
I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian DAFTAR PUSTAKA
I.4 Hipotesis LAMPIRAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN


II.1 Tempat dan Waktu Penelitian
II.2 Metode Penelitian
II.3 Questioner

BAB III TINJAUAN TEORITIS


III.1 Pembahasan Teoritis mengenai
Masalah Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Keadaan anak jalanan dijaman sekarang ini sangat menyedihkan
ditengah perkembangan ekonomi, politik, dan kebudayaan. Anak – anak
jalanan tetap berusaha untuk mempertahankan kehidupan mereka dengan
melakukan segala pekerjaan, tetapi pemerintah seolah – olah menutup mata
mereka dan malah membuta anak – anak jalanan beserta keluarga mereka
dengan ekonomi di Indonesia yang semakin memuncak sehingga mencekik
biaya kebutuhan ekonomi mereka setiap harinya.
Tujuan kami membuat makalah ini yang berjudul “Pengaruh Mata
Pencaharian terhadap Kehidupan Anak Jalanan” adalah ingin mengetahui
tentang bagaimana kehidupan anak–anak jalanan yang ada di Sangiang,
Pabuaran, Cimone, lampu merah dan daerah sekitar Kota Tangerang.
Serta memberikan gambaran kepada pemerintah dan masyarakat
bahwa masih banyak anak – anak yang kurang mampu dan harus bekerja
sebagai seorang pengamen, pedagang asongan, pemulung, dan pengemis.
Semua itu mereka lakukan untuk membiayai kehidupan mereka.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, serta mngetuk
pintu hati kita bahwa sebagai sesama manusia kita harus saling tolong
menolong dan tidak memandang anak – anak jalanan dengan sebelah mata.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk mengetahui tentang pengaruh mata
pencaharian terhadap kehidupan anak-anak
jalanan.
I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ilmiah ini adalah


1. Untuk mengetahui latar belakang kehidupan anak-anak jalanan,
mengapa bisa menjadi seperti ini ?
2. Untuk mengetahui kehidupan anak-anak jalanan
3. Untuk mengetahui mata pencaharian apa saja yang biasa dilakukan
oleh anak-anak jalanan
4. Untuk mengetahui pendidikannya

Manfaat penelitian ilmiah ini adalah


1. Dapat memberikan masukan dan informasi yang bermanfaat
terutama bagi Masyarakat untuk lebih memperhatikan keberadaan
anak jalanan ini, karena bagaimana pun mereka adalah tanggung
jawab pemerintah dan juga tanggung jawab kita bersama.
2. Dapat menambah wawasan & informasi tentang hal yang diteliti serta
mengembangkan kemampuan berfikir penulisan karya ilmiah ini.
3. Dapat memberikan gambaran tentang situasi dan kondisi yang
sedang terjadi di kehidupan para anak-anak jalanan
4. Dapat memperluas wawasan kita tentang kehidupan anak-anak
Jalanan
I.4 Hipotesis (Dugaan)

Menurut saya, bahwa kebanyakan anak-anak jalanan


berprofesi sebagai pengamen, yang biasanya
penghasilannya itu digunakan untuk biaya hidup sehari-
hari dan juga untuk sekolah .
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
I.6 Jadwal penelitian
1. 10-01-2012 (Selasa, 10 January 2012)
– Di daerah perumahan sekitar Pabuaran Tumpeng

1. 11-01-2012 (Rabu, 11 January 2012)


– Di daerah perumahan Sangiang

1. 12-01-2012 (Kamis, 12 January 2012)


– Di sekitar daerah perumahan cimone

1. 13-01-2012 (Jumat, 13 January 2012)


– Di Lampu Merah dan perumahan sekitar
II.2 Metode Penelitian

Metode penelitian ilmiah ini ditulis berdasarkan :

1. Study lapangan (wawancara)


2. Questioner
II.3 Questioners
Nama :
Umur :

1. Apa pekerjaan kamu tiap hari ?


A. Pengamen
B. Pedagang Asongan
C. Tidak bekerja
D. ……………

2. Kira-kira kamu sudah melakukannya selama berapa lama ?


A. Kurang lebih 1 Tahun
B. 2 Tahun
C. 3 Tahun
D. Lebih dari 4 Tahun
3. Berapa penghasilan tiap hari ? (Privasi)
A. Kurang dari Rp 50.000¸-
B. Lebih dari Rp 50.000,-
C. Rp 100.000,-
D. …………………………

4. Dari penghasilan kamu itu, biasanya buat apa?


A. Biaya hidup sehari-hari
B. Menambah uang jajan
C. Seneng-seneng
D. ……………….

5. Biasanya kalau kerja dari tempat mana sampai mana?


………………..
6. Bisanya kalau kerja dimana saja ?
A. Di Perumahan
B. Di Lampu merah
C. Di Angkutan Umum
D. Di Jalan-Jalan
E. …………….

7. Apakah kamu punya Orang tua?


A. Ya
B. Tidak

8. Kira-kira, Orang tua kamu setuju tidak kamu jadi anak jalanan?
A. Ya
B. Tidak
C. Mungkin

9. Jelaskan kalau setuju atau tidak setuju ?


………………
10. Apakah kamu masih sekolah?
A. Ia
B. Tidak

11. Kira-kira, kapan pendidikan terakhir kamu ?


A. TK
B. SD
C. SMP
D. SMA
E. Tidak Sekolah sejak kecil

12. Jika kamu sedang bekerja, kira-kira pekerjaan kamu ini akan
mengganggu orang tidak ?
A. Ia
B. Tidak

13. Kalau lagi kerja, terus ada orang yang tidak suka sama perkerjaan
kamu ini, bagaimana tanggapan kamu ?
……………..
14. Kalau kamu lagi kerja (Pengamen) suka maksa gak kalau tidak
dikasih uang?
A. Ya
B. Tidak

15. Kamu kan masih kecil, terus sudah kerja seperti ini, gimana
perasaan kamu?
A. Senang
B. Sedih
C. Biasa aja
D. ………….

16. Kamu punya keinginan gak untuk mengubah kehidupan?


A. Ya
B. Tidak
C. Binggung
D. ………..
17.Jika ia, kamu ingin bekerja sebagai apa ?
A. Karyawan Pabrik
B. Satpam
C. Mencari pekerjaan yang halal
D. ………….

18. Sebenarnya jadi anak jalanan itu enak gak ?


A. Enak
B. Tidak enak

19. Jelaskan kalau enak atau tidak enak?


……………

20. Sebutkan pesan-pesan yang mau kamu sampaikan kepada


masyarakat ?
…………….
BAB III Tinjauan Teoritis
III.1 Pembahasan Teoritis mengenai Masalah Penelitian
III.1.1 Pengertian Anak Jalanan
Arti anak jalanan adalah anak yang berusia 5-18 Tahun yang
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah dan
atau berkeliaran dijalanan maupun ditempat-tempat umum dan
melakukan kegiatan tidak jelas minimal dalam waktu 4 jam/hari
dalam ukuran waktu 1 Bulan, seperti pedagang asongan, pengamen,
ojek payung, pengelap mobil, pembawa belanjaan di pasar dan lain-
lain.
Sandyawan memberikan pengertian bahwa anak jalanan adalah
anak-anak yang berusia maksimal 16 tahun, telah bekerja dan
menghabiskan waktunya di jalanan.
Lebih lanjut, Sudijar mendefinisikan anak jalanan sebagai
”Anak-anak usia 7-21 tahun yang bekerja di jalanan raya dan
tempat-tempat umum lainnya yang dapat mengganggu ketertiban
dan keselamatan orang lain serta membahayakan dirinya, yang pada
umumnya bekerja sebagai pengamen, penjual koran, penyemir
sepatu, pedagang asongan dan pemulung”.
Dari batas pengertian tersebut Sudijar mengemukakan bahwa ciri-
ciri anak jalanan yaitu:
a. Anak (laki-laki/perempuan) usia 7-21 tahun, melakukan kegiatan
tidak menentu, dan membahayakan dirinya sendiri di tempat-
tempat umum (jalanan, pasar, tempat hiburan, terminal. Dan
stasiun)
b. Berpendidikan rendah (kebanyakan putus sekolah, dan sedikit
sekali yang tamat SD).
c. Berasal dari keluarga yang tidak mampu (beberapa diantaranya
tidak jelas keluarganya).
d. Melakukan aktifasi ekonomi.

Sementara dalam pengertian Sosiologi, istilah anak jalanan


menunjukkan pada aktivitas sekelompok anak dan perilaku mereka
dianggap mengganggu ketertiban sosial.
Sedangkan menurut pengertian ekonomi, istilah anak jalanan
menunjukkan pada aktivitas sekelompok anak (pekerja anak) yang
terpaksa mencari nafkah dijalanan karena kondisi ekonomi orang
tua yang miskin. (Nugroho,2003:97).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
anak jalanan adalah anak yang melewatkan atau memanfaatkan
waktunya untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari di jalanan
dan pusat-pusat keramaian lainnya.
III.1.2 Karakteristik Anak Jalanan

Menurut data yang telah saya peroleh, ciri anak jalanan


terbagi dalam dua kategori, yaitu:
1. Ciri fisik anak jalanan adalah anak jalanan yang
mempunyai warna kulit kusam, rambut kemerah-merahan,
kebanyakan berbadan kurus, dan berpakaian kotor.
2. Ciri psikis adalah mereka mempunyai mobilitas yang
tinggi terutama untuk mempunyai rasa penuh curiga,
sangat sensitif, tidak berfikir panjang (berani menanggung
resiko) dan mandiri.
III.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Munculnya
Anak Jalanan

Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab munculnya


anak jalanan, yaitu:
1. Kekerasan dalam keluarga menjadi latar belakang penting
penyebab anak keluar dari rumah
2. Terkait permasalahan ekonomi sehingga anak terpaksa ikut
membantu orang tua dengan bekerja ( di jalanan )
3. Mereka terlanjur hidup dan mencari nafkah di jalanan dan
ditempat-tempat umum lainnya maka mereka dikenal dengan
istilah anak jalanan
4. Orang tua menjadikan anak mereka sebagai sumber ekonomi
keluarga pengganti peran yang seharusnya dilakukan oleh
orang dewasa. (www.google.com)
Faktor Pendorong

Ada pula faktor-faktor pendorong yang menyebabkan anak-


anak memilih hidup di jalan.

1. Kehidupan rumah tangga asal anak-anak tersebut


merupakan salah satu faktor pendorong penting. (Banyak
anak jalanan berasal dari keluarga yang diwarnai dengan
ketidakharmonisan, baik itu perceraian, percekcokan,
hadirnya ayah atau ibu tiri, absennya orang tua; baik karena
meninggal dunia maupun tidak bisa menjalankan
fungsinya.)

2. Hal ini kadang semakin diperparah oleh hadirnya kekerasan


fisik atau emosional terhadap anak. (Keadaan rumah tangga
yang demikian sangat potensial untuk mendorong anak lari
meninggalkan rumah.)
3. Faktor lain yang semakin menjadi alasan anak untuk lari
adalah faktor ekonomi rumah tangga. (Dengan adanya krisis
ekonomi yang melanda Indonesia, semakin banyak keluarga
miskin yang semakin terpinggirkan. Situasi itu memaksa
setiap anggota keluarga untuk paling bisa menghidupi diri
sendiri. Dalam keadaan seperti ini, sangatlah mudah bagi
BAB IV Deskripsi
IV.1 Kesimpulan dari Questioners

Dari semua anak jalanan yang kami wawancarai kami


mengambil kesimpulan bahwa semua anak jalanan berprofesi
sebagai pengamen yang kebanyakan dari mereka sudah
melakukannya selama kurang lebih satu tahun.
Biasanya mereka berpenghasilan tidak menentu antara Rp
30.000.- sampai Rp 100.000.- per hari (Privasi). Mereka bekerja
sebagai pengamen hanya untuk mencari makan dan untuk
biaya tambahan sekolah mereka. Kebanyakan dari mereka
bekerja di angkutan umum, di jalan-jalan dan di perumahan.
Mereka masih memiliki orang tua dan kebanyakan dari
mereka mengatakan bahwa mereka tidak diijinkan oleh orang
tua mereka untuk menjadi anak jalanan. Pendidikan terakhir
mereka kebanyakan masih berada di sekolah menengah
pertama (SMP) dan beberapa orang lainnya mesih berada di
sekolah menengah atas (SMA).
Saat bekerja biasanya mereka mengatakan bahwa pekerjaan
mereka ini tidak mengganggu orang dan mereka mengatakan bahwa
pekerjaan mereka ini adalah pekerjaan yang halal. Selain itu, jika ada
masyarakat yang mengatakan kalau mereka tidak suka dengan adanya
pengamen seperti mereka ini, biasanya tanggapan para pengamen ini
adalah biasa saja atau ada yang bersikap cuek dan ada pula yang
meminta maaf.
Para pengamen ini tidak memaksa masyarakat kalau-kalau
masyarakat tidak memberi mereka uang. Mereka mengatakan bahwa
perasaaan mereka sedih dan terpaksa serta mereka menginginkan
untuk mengubah kehidupan mereka menjadi lebih layak lagi.
Dari semuanya itu, mereka mengatakan bahwa menjadi anak
jalanan itu sangat tidak enak karena mereka suka kepanasan,
kehujanan, capek bahkan suka dihina oleh orang lain, selain itu
mereka juga mengatakan kalau jadi anak jalanan itu ada enaknya juga
yaitu mereka bisa mendapatkan penghasilan/uang dari kerja keras
mereka sendiri.
Dan yang paling penting adalah mereka berpesan kepada
masyarakat bahwa “Pengamen itu bukan pekerjaan yang gampang” ,
“Jangan menghina masyarakat miskin” , “Anak jalanan itu tidak
mengganggu masyarakat dan sebaiknya mayarakat juga harus
menghargai anak jalanan” , serta “Mengerti akan adanya anak-anak
jalanan”.
BAB V Analisis
V.1 Analisis dan Pembahasan
Menurut Sandyawan yang memberikan pengertian
bahwa anak jalanan adalah anak-anak yang berusia
maksimal 16 tahun, telah bekerja dan menghabiskan
waktunya di jalanan. Dari semua responden yang telah kami
wawancarai, kebanyakan dari mereka juga berumur
diantaranya sekitar 14 sampai 18 tahun. Dan ini juga
memperkuat teori dari Sudijar juga yaitu ;
Sudijar mendefinisikan anak jalanan sebagai ”Anak-
anak usia 7-21 tahun yang bekerja di jalanan raya dan
tempat-tempat umum lainnya yang dapat mengganggu
ketertiban dan keselamatan orang lain serta membahayakan
dirinya, yang pada umumnya bekerja sebagai pengamen,
penjual koran, penyemir sepatu, pedagang asongan dan
pemulung”.
Dengan demikian, kuatlah teori Sandyawan dan Sudijar
mengenai pengertian tentang anak jalanan. Karena dari
semua responden kami, kebanyakan anak-anak jalanan yang
berusia 14-18 tahun, telah bekerja khususnya di jalan raya,
diperumahan dan tempat-tempat umum lainnya. Dan mereka
juga bekerja sebagai pengamen.
Dari pengertian Sudijar bahwa anak jalanan
itu dapat mengganggu ketertiban dan teori ini
juga diperkuat dalam pengertian Sosiologi, yang
mengistilahkan bahwa anak jalanan itu
menunjuk pada aktivitas sekelompok anak dan
perilaku mereka dianggap mengganggu ketertiban
sosial.
Namun dalam hal ini, kebanyakan dari
reponden kami mengatakan, kalau pekerjaan
mereka ini (pengamen) sebenarnya menggangu
orang lain, namun ada pula yang mengatakan
kalau mereka sebenarnya tidak menggangu
karena menurut salah satu responden kami yaitu
(Adi) mengatakan bahwa kami bekerja sebagai
pengamen atau anak jalanan adalah pekerjaan
yang halal dan sekiranya kalau-kalau
mengganggu saya pasti akan meminta maaf jika
saya salah atau mengganggu.
Sudijar, juga mengemukakan bahwa ciri-ciri anak jalanan
yaitu:
a. Anak (laki-laki/perempuan) usia 7-21 tahun, melakukan
kegiatan tidak menentu, dan membahayakan dirinya
sendiri di tempat-tempat umum (jalanan, pasar, tempat
hiburan, terminal. Dan stasiun)
b. Berpendidikan rendah (kebanyakan putus sekolah, dan
sedikit sekali yang tamat SD).
c. Berasal dari keluarga yang tidak mampu (beberapa
diantaranya tidak jelas keluarganya).
d. Melakukan aktifasi ekonomi.

Dari penelitian kami, kami dapat menarik suatu


kesimpulan mengenai ciri-ciri anak jalanan. Bahwa, dari
semua responden kami kebanyakan anak laki-laki yang
berusia 14-18 tahun, bekerja sebagai pengamen dan
mereka bekerja di jalanan, di perumahan, di terminal, di
bus dll. Mereka juga, mempunyai pendidikan yang rendah,
namun mereka kebanyakan sedang bersekolah di SMP
maupun SMA. Dan salah satu diantara mereka juga ada
yang putus sekolah. Serta, mereka melakukan pekerjaan
yang sebagai anak jalanan ini (mengamen) untuk
menambah biaya hidup mereka sehari-hari, seperti untuk
makan. Dan mereka juga melakukannya untuk mencari
biaya tambahan untuk mereka bersekolah atau untuk
membantu orang tua mereka.
BAB VI PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian ilmiah yang disusun ini, maka
dapat kami simpulkan bahwa semua anak-anak jalanan itu
berprofesi sebagai pengamen yang berpenghasilan antara Rp
30.000.- sampai Rp 100.000.- Umumnya mereka masih bersekolah
di SMP maupun di SMA. Mereka tidak di setujui oleh orang tua
mereka untuk menjadi anak jalanan. Dan mereka juga mengatakan
kalau menjadi anak jalanana itu tidak enak karena harus suka
kepanasan, kehujanan, bahkan kecapean.
VI.2 Saran
Selain berdasarkan kesimpulan tersebut diatas. Penyusun juga
akan memberikan saran, khususnya kepada masyarakat agar
dapat menghargai anak-anak jalanan serta masyarakat juga harus
lebih memperhatikan mereka juga dengan tidak memandang
rendah anak jalanan atau pengamen. Karena kebanyakan dari
mereka adalah anak-anak yang berlatar belakang kehidupan yang
miskin.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com
http://www.kksp.or.id
LAMPIRAN
Terima kasih kepada semua responden kami yaitu :

Agus (14 Tahun) Deddy (14 Tahun)


Rohim (18 Tahun) Martin (17 Tahun)
Rendi (17 Tahun) Yusnar (16 Tahun
Putra (18 Tahun) Adi (17 Tahun)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai