Alva Aulia Fisika

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

Nama : alva aulia

Kelas : X-rpl a

Momentum
Momentum adalah besaran turunan dari massa, panjang dan waktu. Momentum merupakan besaran
turunan yang muncul karena adanya benda bermassa dan bergerak. Dalam fisika, momentum
dilambangkan dengan huruf “P”. Momentum dapat diketahui dengan perkalian antara massa benda
dengan kecepatan benda. Bisa dinyatakan dalam rumus berikut:

P=m×V

Keterangan:

P = momentum (kg/ms)

m = massa benda (kg)

V = kecepatan benda (m/s)

Dalam Ilmu fisika, ada namanya hukum kekekalan momentum yang mengatakan bahwa,
momentum sebelum dan setelah tumbukan akan selalu sama. Contohnya, ada dua benda mempunyai
kecepatan dan massa masing-masing bertumbukan, setelah itu mereka memiliki kecepatan yang
berbeda maka, menurut hukum kekekalan momentum:

(m1 × V1) +(m2 × V2) = (m1 × V1‘) + (m2 × V2‘)

Contoh soal :

1. Sebuah benda mempunyai massa 2,5 kg. Hitunglah momentum benda saat kecepatannya 3
m/s?

Jawaban:

Diketahui:

m = 2,5 kg

v = 3 m/s

Ditanyakan: p...?

Penyelesaian:

p=m.v
= 2,5 kg . 3 m/s

= 7,5 kg m/s Jadi, besar momentum benda tersebut adalah 7,5 kg m/s.

2.Sebuah benda A mempunyai massa 2 kg dan bergerak ke kiri dengan kecepatan 5 m/s. Benda lain B
mempunyai massa 4 kg dan bergerak ke kanan dengan kecepatan 2,5 m/s. Hitunglah:

a. momentum benda A,

b. momentum benda B, dan

c. momentum total benda A dan B.

Jawaban:

Diketahui:

mA = 2 kg

vA = 5 m/s ke kiri

mB = 4 kg

vB = 2,5 m/s ke kanan

Ditanyakan:

a. pA

b. pB

c. ptotal

Penyelesaian:

a. pA = mA . vA

= 2 kg . (-5 m/s)

= -10 kg m/s

Jadi, momentum benda A adalah -10 kg m/s (tanda minus menandakan bahwa momentum A mengarah
ke kiri)

b. pB = mB . vB

= 4 kg . 2,5 m/s

= 10 kg m/s
Jadi, momentum benda B adalah 10 kg m/s ke kanan.

c. ptotal = pA + pB= -10 kg m/s + 10 kg m/s = 0 kg m/s


Jadi, momentum total antara benda A dan B adalah 0 kg m/s.

Impuls
Impuls adalah suatu peristiwa bekerjanya gaya dalam waktu yang singkat. impuls dapat diketahui
dengan perkalian gaya (F) dan selang waktu (t). Impuls bekerja di awal mula sehingga membuat suatu
benda dapat bergerak dan memiliki momentum. Contoh dari peristiwa impuls seperti, peristiwa bola
ditendang, bola kasti dipukul, karena ketika terjadi tendangan dan pukulan, gaya yang bekerja sangat
singkat. Rumus dari impuls adalah:

I = F × Δt

Keterangan:

I = impuls (Nt)

F = gaya (N)

t = waktu (s)

Hubungan antara Impuls dan Momentum


Ada satu dalam hukum newton yang menyatakan bahwa, gaya yang bekerja pada sebuah benda sama
dengan perkalian antara massa dengan percepatannya. Dapat ditulis dengan rumus berikut:

F=m×a

Apabila kita masukkan ke dalam rumus I = F × Δt maka:

I = F × Δt

I = m × a (t2 - t1)

I = m × v/t (t2 - t1)

I = (m × v1) – (m × v2)

Jadi kesimpulannya, besarnya impuls yang bekerja/mengenai pada suatu benda sama dengan
besarnya perubahan momentum terhadap benda tersebut.
Contoh soal

1.Bila sebuah motor bermassa 125 kg berlaju dengan kecepatan 20 m/s kemudian dipercepat menjadi
60 m/s dalam waktu 5 sekon. Maka, besar impuls yang terjadi yaitu ialah:

I = m (v2 – v1)

= 125(60 – 20)

= (125)(40)

= 5000 kg m/s.

2. Sebuah bola di tendang dengan massa 200 gram dan menggelinding ke arah timur dengan kecepatan
2 m/s. Dan di tendang dalam waktu 0,1 sekon. Sehingga kecepatan nya akan menjadi 8 m/s pada arah
yang sama. Maka tentukanlah sebuah gaya yang diberikan kaki dari penendang tadi terhadap bola !

I = F . Δt

I = mvt – mv0

F . Δt = mvt – mv0

F = m (mvt – mv0 ) / Δt

F = 0,2 ( 8 – 2 ) / 0,1

F = 12 N
Tumbukan
Momentum, Impuls dan Tumbukan menjadi peristiwa yang sama-sama pentingnya untuk
dipelajari. Setelah mempelajari momentum dan impuls, selanjutnya kalian mempelajari tumbukan.
Tumbukan adalah peristiwa pertemuan di antara dua benda yang bergerak. Ketika tumbukan terjadi,
maka hukum kekekalan momentum selalu berlaku tapi, hukum kekekalan energi kinetik tidak selalu
berlaku. Kemungkinan sebagian energi kinetik berubah menjadi energi panas karena adanya tumbukan.
Terdapat 3 jenis dari tumbukan.

1.Tumbukan Lenting Sempurna


Dua buah benda bisa dikatakan mengalami tumbukan lenting sempurna jika tidak ada kehilangan energi
kinetik saat terjadinya tumbukan. Energi kinetik saat sebelum dan setelah tumbukan sama, demikian
pula dengan momentum dari sistem itu. Dalam tumbukan lenting sempurna dapat ditulis dengan
persamaan berikut : V1 + V1′ = V2 + V2‘

2.Tumbukan lenting Sebagian


Dua buah benda dapat dibilang mengalami tumbukan lenting sebagian jika ada kehilangan energi
kinetik sesudah tumbukan. Secara matematis, kecepatan setiap benda sebelum dan sesudah tumbukan
dapat diketahui dengan rumus berikut : eV1 + V1 = eV2 + V2.Di mana (e) adalah koefiseien retitusi yang
nilainya bergerak di antara 0 sampai 1. Misalnya, tumbukan lenting sebagian yang pernah kamu
hitung/jumpai ialah bola bekel yang jatuh dan memantul berulang kali sampai akhirnya berhenti. Karena
ada nilai (e) maka, tinggi pantulan menjadi lebih rendah dari pada tinggi permulaan. Tinggi pantulan ke-n
tumbukan dapat dihitung dengan rumus seperti berikut : hn = ho × e²n

3.Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali


Dua buah benda bisa dinyatakan mengalami tumbukan tidak lenting sama sekali apabila, keduanya
telah mengalami tumbukan lalu setelah tumbukan, kedua benda tersebut mempunyai kecepatan yang
sama. Momentum sebelum dan setelah tumbukan pun bernilai sama. Dapat dirumuskan dengan
persamaan : Rumus = m1 × V1 + m2 × V2 = (m1 + m2) × V’
Contoh soal

1. Sebuah benda melakukan gerakan dengan massa 400 gram dan lajunya 8 m/s. Kemudian benda
lainnya juga melakukan gerakan dengan massa 100 gram dan laju 5 m/s. Kedua benda tersebut bergerak
saling bertumbukan dan mendekati. Apabila kelajuan benda dengan massa 400 gram ialah 5 m/s setelah
bertumbukan, maka hitunglah kelajuan benda yang massanya 100 gram setelah bertumbukan?

Pembahasan

Diketahui : m1 = 400 gram = 0,4 kg; m2 = 100 gram = 0,1 kg; v1 = -8 m/s; v2 = 5 m/s; v1'= 5 m/s (tanda
negatif pada v1 dan tanda positif pada v2 menandakan kedua arah benda berkebalikan)

Ditanyakan : v2' = ?

Jawab :

m1 v1 + m2 v2 = m1 v1' + m2 v2'

(0,4)(-8) + (0,1)(5) = (0,4)(5) + (0,1)(v2')

-3,2 + 0,5 = 2 + 0,1 v2'

-2,7 = 2 + 0,1 v2'

-2,7 - 2 = 0,1 v2'

-4,7 = 0,1 v2'

v2' = -47 m/s

Jadi setelah tumbukan benda kedua memiliki kelajuan (v2') ialah 47 m/s.

2.Massa bola 1 adalah 2 kg dan massa bola 2 adalah 3 kg, dimana keduanya bertumbukan secara lenting
sebagian dan gerakannya searah. Kelajuan bola 1 ketika bergerak 15 m/s dan kelajuan bola 2 ketika
bergerak 10 m/s sebelum bertumbukan. Kemudian bola 2 memiliki kelajuan setelah tumbukan sebesar 6
m/s. Berapakan kelajuan pada bola 1 setelah bertumbukan?

Diketahui : m1 = 2 kg; m2 = 3 kg; v1 = 15 m/s; v2 = 10 m/s; v2'= 6 m/s (tanda yang digunakan pada
kecepatan adalah positif karena gerakan kedua benda searah)

Ditanyakan : v1' = ?

Jawab :

m1 v1 + m2 v2 = m1 v1' + m2 v2'
(2)(15) + (3)(10) = (2)(v1') + (3)(6)

30 + 30 = 2 v1' + 18

60 = 2 v1'+ 18

60 - 18 = 2 v1'

42 = 2 v1'

v1' = 21 m/s

Jadi setelah tumbukan bola 1 mempunyai kelajuan sebesar 21 m/s.

Anda mungkin juga menyukai