Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sonya Legis

NIM : 30819100
Kelas : 3-BS
Prodi : Sistem Informasi
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen

INA016 – SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - TUGAS SESI 4

1. Model rantai nilai guna membantu aktivitas bisnis dalam mengidentifikasi peluang untuk
aplikasi sistem informasi strategis ialah

Jawab:

Model Rantai Nilai Bisnis yaitu menekankan aktivitas khusus pada bisnis dimana strategi
kompetitif dapat diterapkandengan baik dimana sistem informasi paling mungkin memiliki
dampak strategis.

 Aktivitas rantai nilai bisnis ini digolongkan sebagai berikut:

 Aktivitas utama: terkait langsung dengan produksi dan distribusi produk dan jasa yang
menciptakan nilai bagi pelanggan.

 Aktivits pendukung: membuat pengirman aktivitas utama dapat terjadi terdiri atas
infrastruktur organisasi, SDM, tekhnologi dan pembelian.

 Jaring Nilai

Adalah sekumpulan perusahaan independent menggunakan Teknologi Informasi untuk


mengkoordinasikan rantai nilai mereka untuk memproduksi produk/ jasa untuk pasar secara
kolektif.

Keuntungan strategis untuk menghubungkan rantai nilai akan membangun suatu sistem
antara pemasok, mitra yang strategis dan pelanggan:

 Memudahkan pemasok untuk menampilkan barang dan membuka toko pada situs.

 Memudahkan pelanggan untuk membayar hutang.


 Mengembangkan siatem yang mengkoordinasikan pengiriman barang kepada
pelanggand.Mengembangkan sistem pelacakan pengiriman kepada pelanggan.

 Sinergi, Kompetensi inti, dan Strategi berdasarkan Jaringan

Sinergi adalah pengikat pengikat operasi unit bisnis yang terpisah agar bertindak sebagai
kesatuan untuk mengurangi biaya dan menghasilkan keuntungan.Kompetensi Inti adalah
aktivitas perusahaan kelas dunia mengenai pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman
bertahun-tahun untuk mendorong atau meningkatkan kompetensi yang ada.Strategi
berdasarkan Jaringan adalah situs yang digunakan perusahaan untuk membangun komunitas
kesetiaan pelanggan, kesenangan, dan membangun ikatan unik pada pelanggan.

2. Pengambilan keputusan sering menjadi peran manajer yang sangat menantang. Sistem informasi
telah membantu manajer untuk mengkomunikasikan dan mendistribusikan informasi, namun
hanya memberi bantuan terbatas untuk pengambilan keputusan manajemen. Karena pengambilan
keputusan merupakan wilayah yang terutama dirancang untuk mempengaruhi keseluruhan
proses bisnis. Sebutkan proses dalam pengambilan keputusan?
Jawab:
Proses pengambilan keputusan merupakan tahap-tahap yang harus dilalui atau digunakan untuk
membuat keputusan. Tahap-tahap ini merupakan kerangka dasar, sehingga setiap tahap dapat
dikembangkan lagi menjadi beberapa sub tahap (disebut langkah) yang lebih khusus/spesifik dan
lebih operasional.
Secara sederhana, proses pengambilan keputusan terdiri atas tiga tahap, yaitu sebagai berikut:
 Penemuan Masalah
Tahap ini merupakan tahap untuk mendefinisikan masalah dengan jelas, sehingga perbedaan
antara masalah dan bukan masalah (misalnya isu) menjadi jelas.
 Pemecahan Masalah
Tahap ini merupakan tahap penyelesaian terhadap masalah yang sudah ada atau sudah jelas.
Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :
 Identifikasi alterntif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah.
 Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau di luar
jangkauan manusia, identifikasi peristiwa-peristiwa di masa datang (state of nature).
 Pembuatan alat (sarana) untuk mengevaluasi atau mengukur hasil, biasanya berbentuk
tabel hasil (pay off table).
 Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan
 Pengambilan Keputusan
Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau kondisi yang ada,
seperti kondisi pasti, kondisi beresiko, kondisi tidak pasti, dan kondisi konflik. Terdapat
beberapa pendapat para ahli tentang proses pengambilan keputusan, yang dapat dijadikan
bandingan dengan pendapat di atas, diantaranya adalah sebagai berikut :
 Menurut Simon (1960)
Simon (1960) mengajukan model yang menggambarkan proses pengambilan keputusan.
Proses ini terdiri atas tiga fase, yaitu :
 Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika
serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam
rangka mengidentifikasikan masalah.
 Design
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis
alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti
masalah, menurunkan solusi, dan menguji kelayakan solusi.
 Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang
mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam
proses pengambilan keputusan.
 Menurut Richard I. Levin, dkk
Menurut Richard, et., all. Proses Pengambilan Keputusan terdiri atas 6 tahap, yaitu
sebagai berikut :
 Observasi
Tahap ini berupa (aktivitas proses) kunjungan lapangan, konprensi, observasi, dan
riset yang dapat menjadi informasi dan data penunjang.
 Analisis dan Pengenalan Masalah
Tahap ini dapat berupa (aktivitas proses) penentuan penggunaan, penentuan tujuan,
dan penentuan batasan-batasan yang dapat menjadi pedoman atau petunjuk yang jelas
untuk mencari pemecahan yang dibutuhkan.
 Pengembangan Model
Tahap ini dapat berupa (aktivitas proses) peralatan pengambilan keputusan antar
hubungan model matematik, riset yang dapat menjadi (output proses) model yang
berfungsi di bawah batasan lingkungan yang telah ditetapkan.
 Memilih Data Masukan yang Sesuai
Tahap ini dapat berupa data internal dan eksternal, kenyataan, pendapat, serta data
bank komputer yang dapat menjadi (output process) input yang memadai untuk
mengerjakan dan menguji model yang digunakan.
 Perumusan dan Pengujian
Tahap ini berupa pengujian, batasan, dan pembuktian yang dapat menjadi pemecahan
yang membantu pencapaian tujuan.
 Penerapan Pemecahan
Tahap ini berupa pembahasan perilaku, pelontaran ide, pelibatan manajemen, serta
penjelasan yang menjadi pemahaman manajemen untuk menunjang model operasi
dalam jangka yang lebih panjang.
Secara umum, proses pengambilan keputusan dibagi kedalam 5 tahap, yaitu:
 Pemahaman dan Perumusan Masalah.
Para manager sering menghadapi kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya sulit
dikemukaan atau bahkan sering hanya mengidentifikasikan masalah, bukan penyebab dasar.
Para manager dapat mengidentifikasi masalah dengan beberapa cara. Pertama, manager
secara sistematis menguji hubungan sebab-akibat. Kedua manager mencari penyimpangan
atau perubahan dari yang “noirmal”.
 Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan.
Setelah manajer menemukan dan merumuskan masalah, manajer harus memutuskan langkah-
langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan data-data apa yang dibutuhkan
untuk membuat keputusan yang tepat dan kemudiaan mendapatkan informasi tersebut.
 Pengembangan alternatif-alternatif.
Kecenderungan untuk menerima alternatif keputusan pertama yang “fleksibel” sering
menghindarkan manager dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah
manajer.Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak kecnderungan
untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat keputusan yang efektif. Manager harus
memilih suatu alternatif yang cukup baik, walaupun bukan esuatu yang sempurna atau ideal.
 Evaluasi alternatif-alternatif.
Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif, mansger harus mengevaluasi
sekumpulan alternati, manager harus mengevaluasi untuk menilai efektifitas etiap alternatif.
 Pemilihan alternatif terbaik.
Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif. Alternatif terpilih akan
didasarkan pada jumlah informasi bagi manager dan ketidaksempurnaan
3. Agar mampu memberikan manfaat, sistem informasi harus dibangun dengan suatu
pemahaman yang jelas atas organisasi tempat sistem itu diterapkan dan bagaimana sistem
informasi secara tepat memberi konstribusi untuk pengambilan keputusan manajerial?
Jawab:
Faktor organisasi utama yang harus dipertimbangkan saat merencanakan sistem baru adalah
sebagai berikut :
 Lingkungan dimana organisasi berfungsi.
 Struktur organisasi : hierarki, spesialisasi, rutinitas, proses bisnis.
 Budaya dan politik organisasi.
 Jenis organisasi dan gaya kepemimpinan.
 Kelompok kepentingan utama yang dipengaruhi oleh sistem dan sikap dari karyawan yang
akan menggunakan system.
 Jenis tugas, keputusan dan proses bisnis dimana sistem info dirancang untuk membantunya.

Sistem harus dibangun untuk mendukung pengambilan keputusan kelompok dan organisasi. Para
perancang sistem informasi harus mendesain sistem yang memiliki karakteristik berikut :
 Fleksibel dan memberi banyak pilihan untuk menangani data dan mengevaluasi system.
 Mampu mendukung beragam gaya, keterampilan, dan pengetahuan juga mampu melacak
banyak alternatif dan konsekuensi.
 Sensitif atau birokrasi organisasi dan ketentuan-ketentuan politik

Anda mungkin juga menyukai