Anda di halaman 1dari 2

1.

Obat anti-histamin generasi I bekerja dengan cara mengantagonis histamin dengan memblok
reseptor H1 yang terdapat di otot pembuluh, bronkus, saluran cerna, kandung kemih, rahim, dan
kapiler. Efek histamin adalah: kontraksi otot polos bronkus, usus rahim; memperlebar pembuluh
darah (dapat menyebabkan penurunan tekanan darah); permeabilitas kapiler meningkat
(akibatnya udem/bengkak/bentol pada kulit); pengeluaran berlebihan ingus, air mata, ludah;
stimulasi ujung saraf sehingga merah dan gatal-gatal. Namun, obat anti-histamin generasi 1 ini
memiliki kekurangan yaitu menyebabkan pasien menjadi mengantuk.
Dibawah ini manakah yang merupakan antihistamin generasi I ?
a. Loratadine
b. Desloratadine
c. CTM
d. Cetrizine
Jawaban : C

2. Patofisiologi pada pasien asma dapat ditandai dengan 3 hal, antara lain : Inflamasi saluran
napas, obstruksi saluran napas, dan hiperresponsif bronkus. Inflamasi/radang saluran pernafasan
kronis : terjadinya pengeluaran berlebihan lendir, penebalan otot polos, kemudian terjadi proses
obstruksi/terhalangnya pengeluaran nafas, hal ini terjadi karena bengkaknya saluran pernafasan,
konstriksi otot saluran pernafasan, pembentukan lendir. Hal ini menyebabkan kesulitan
mengeluarkan nafas (ekspirasi). Pada pasien asma juga terjadi Hyperresponsive/reaksi berlebihan
bronkus sehingga terjadi bronkokontriksi. Maka dari itu, untuk membantu meredakan gejala
serangan/eksarsebasi diberikan pemberian obat reliever.
Dibawah ini manakah lini 1 obat reliever yang biasa digunakan pada pasien asma?
a. Leukotriene-Receptor Antagonist (LTRA)
b. Salbutamol/B2-agonist
c. Metilxantine
d. Teofilin
Jawaban : B

3. Inflamasi adalah nama lain dari radang, dimana ditandai dengan tanda: merah, panas, bengkak,
nyeri, dan gagalnya fungsi. Obat ini diberikan untuk mengatasi radang dengan ciri-ciri di atas.
Obat AINS menghambat suatu enzim bernama siklooksigenase (COX 1 dan COX2), yang
nantinya mengubah asam arakidonat menjadi Prostaglandin E2. Terdapat jenis obat AINS
derivate asam enolat yang bekerja dengan cara menghambat biosintesis prostaglandin yang
merupakan mediator inflamasi melalui penghambatan COX-2 sehingga proses inflamasi dapat
dihambat tanpa efek samping terhadap ginjal dan GIT.
Dibawah ini manakah obat yang bekerja sesuai dengan ilustrasi di atas?
a. Paracetamol
b. Asam Mefenamat
c. Natrium diklofenak
d. Meloxicam
e. Piroxicam
Jawaban : D

Anda mungkin juga menyukai