Askep Ppok
Askep Ppok
NPM : 2011515046
PRODI : NERS
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 7 Februari 2017, pukul 07.00 WIB. Data diperoleh
dari pasien, keluarga pasien dan rekam medis.
1. Biodata
a. Biodata Pasien
1) Nama : Ny. S
2) Umur : 70 tahun
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Pendidikan : SD
5) Agama : Islam
6) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
7) Status Perkawinan : Janda
8) Alamat : Raja Basa
9) Suku : Bandar Lampung
10) Bangsa : Indonesia
m. Genetalia
Tidak terpasang alat bantu Dower Chateter (DC), pasien tampak memakai pempers.
n. Anus/Rektal
Tidak terdapat hemoroid.
o. Ektremitas
Atas : Lengkap, tidak ada luka, tangan kiri terpasang infus Asering 15tpm.
Bawah : Lengkap, tidak ada luka.
Kulit
Sawo matang, tidak ada luka bekas operasi, tidak ada jejas, cafilary refil time (CRT) < 3
detik.
Skala Norton
Hal yang dinilai 4 3 2 1
Kondisi Fisik Baik Sedang Buruk Sangat
buruk
Status Mental Sadar Apatis Bingung Stupor
Aktifitas Jalan Jalan Kursi roda Ditempat
sendiri dengan tidur
bantuan
Mobilitas Bebas Agak Sangat Tidak
bergerak terbatas terbatas mampu
bergerak
Inkontinensia Kontinen Kadang Selalu Inkontine
kontinen inkontinen n urin
dan alvi
Kererangan :
16-20 : tidak beresiko
12-15 : beresiko
< 12 : resiko tinggi
Kesimpulan : Beresiko dekubitus (13).
Mandi
Berpakaian
Ketoilet
Berpindah
Kontinen BAB/BAK √
Makan
Indeks Katz : G (Ketergantungan untuk 5 fungsi diatas)
f. Pola pemeliharaan postur tubuh
Sebelum sakit : pasien mengatakan biasa olahraga setiap pagi dengan jalan-jalan.
Selama sakit : pasien mengatakan tidak dapat kemana-mana hanya ditempat
tidur.
g. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur malam ±7 jam, tidur dengannyenyak,
terkadang tidur siang ±2 jam.
Selama sakit : pasien mengatakan tidur tidak nyenyak, ±6 jam/hari, karena batuk
pasien tidur terjaga.
h. Pola berpakaian dan kebersihan tubuh
Sebelum sakit : pasien mengatakan mandi 2x sehari, dan ganti pakaian 2x sehari
tanpa bantuan keluarga.
Selama sakit : pasien mengatakan sibin 1x sehari dan diganti pakaian 1x sehari
dengan bantuan keluarga.
i. Pola menghindari bahaya
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat menghindari bahaya sendiri tanpa
bantuan orang lain.
Selama sakit : pasien mengatakan hanya ditempat tidur, menghindari bahaya
sepenuhnya dibantu keluarga.
Modifikasi Skala Morse
1 Riwayat jatuh t 0
tidak
2 Mempunyai diagnosa sekunder y 1
a 5
3 Menggunakan alat bantu : tidak tirah baring y 0
a
4 Terpasang infus y 2
a 0
5 Gaya berjalan : Lemah y 1
a 0
6 Status mental : orientasi terhadap kemampuan y 0
a
Kesimpulan : resiko jatuh sedang (45)
j. Pola beribadah
Sebelum sakit : pasien mengatakan sholat 5 waktu sehari semalam rutin.
Selama sakit : pasien mengatakan selama sakit sholat 5 waktu ditempat tidur
dengan tayamum.
k. Pola komunikasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan pasien dapat berkomunikasi dengan baik
kepada keluarga, tetangga dan teman-temannya.
Selama sakit : pasien mengatakan pasien hanya dapat berkomunikasi dengan
keluarga,tim medis serta pasien lainnya dengan baik serta kerabat
yang menjenguk.
B. Diagnosa Keperawatan
No.D Diagnosa Keperawatan Tgl. Ditemukan Tgl. Teratasi Paraf
x
1 Bersihan jalan nafas 7 Februari 2017
tidak efektif b/d
penumpukan sekret
2 Intoleransi aktifitas b/d 7 Februari 2017
kelemahan umum
3 Resiko gangguan 7 Februari 2017
istirahat tidur b/d
kegelisahan sering
bangun malam
C. Rencana Keperawatan
No.D Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional Paraf
x Hasil
1 Setelah dilakukan 1. Kaji TTV 1. Mengetahui
tindakan keperawatan 2. Berikan keadaan umum
selama 3x24 jam posisi semi dan mengetahui
masalah bersihan jalan fowler adanya
nafas tidak efektif 3. Berikan abnormalitas
dapat teratasi dengan O2 sesuai pada pernafasan
kriteria hasil : kebutuhan pasien
1. Frekuensi nafas 4. Ajarkan 2. Memberi
dalam batas normal : teknik distraksi posisi nyaman
16-20 x/ menit relaksasi dan
2. Sekret dapat 5. Kolaborasi memaksimalka
keluar dengan tim n ekspansi paru
3. Pasien tidak batuk medis pada saat
pernafasan
3. Memberi
oksigen sesuai
kebutuhan
pasien
4. Memberi
rasa nyaman
dan rileks
5. Memberi
terapi sesuai
kebutuhan
pasien
2 Setelah dilakukan1. Kaji TTV 1. Mengetahui
tindakan keperawatan2. Kaji tingkat keadaan umum
selama 3x24 jam ketergantungan pasien Sebagai
masalah intoleransi pasien dasar untuk
aktifitas dapat teratasi3. Bantu pasien memberikan
dengan kriteria hasil : dalam latihan gerak
1. Pasien dapat pemenuhan pasien
melakukan aktifitas kebutuhan ADL3. Membantu
secara bertahap 4. Bantu pasien memenuhi
2. Pasien dapat memilih kebutuhan ADL
beraktifitas tanpa aktifitas sesuai pasien
bantuan orang lain kemampuan 4. Membantu
5. Kolaborasi memilih latihan
dengan keluarga gerak sesuai
6. Kolaborasi kemampuan
dengan tim pasien
medis 5. Mendukung
pasien untuk
memenuhi
kebutuhan ADL
6. Memberikan
terapi sesuai
kebutuhan
pasien
3 Setelah melakukan1. Kaji faktor yang1. Mengetahui
tindakan keperawatan menyebabkan penyebab
selama 3x4 jam resiko gangguan tidur gangguan
gangguan kebutuhan2. Ciptakan istirahat tidur
istirahat tidur dapat suasana nyaman2. Memberi rasa
teratasi dengan kriteria3. Ajarkan nyaman
hasil : distraksi 3. Memberi rasa
1. Pasien tidak tidur relaksasi nyaman dan
terjaga 4. Batasi rileks
2. Pasien mendapatkan pengunjung 4. Mencegah
jam istirahat tidur yang selama periode terjadinya
berkualitas istirahat ketidaknyaman
an pada pasien
5. Memberi terapi
5. Kolaborasi sesuai
dengan tim kebutuhan
medis pasien
D. Tindakan Keperawatan
Tgl/Jam No.Dx Implementasi Respon Paraf
7-2-2017 1,2,3 Mengkaji TTV, S : Pasien mengatakan
07.00 mengkaji faktor sesak nafas, batuk, jika
penyebab malam pasien tidur
gangguan istirahat terjaga karena batuk
tidur, mengkaji terus menerus, semua
tingkat aktifitas pasien dibantu
ketergantungan oleh keluarga
pasien TTV :
TD : 120/90 mmHg
N :100 x/menit
RR : 32 x/menit
S : 36°C
E. Evaluasi
Tgl/Jam No.D Evaluasi Paraf
x
10-2-2017 1 S: Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
Pasien mengatakan batuk berkurang
O: pasien tampak lebh segar
Pasien tidak memakai alat bantu pernafasan
A: Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif
teratasi
P: Intervensi dihentikan
10-2-2017 2 S :Pasien mengatakan aktifitasnya sudah bisa
dilakukan mandiri
O : Pasien tampak lebih rileks
A : Masalah intoleransi aktifitas teratasi
P : Intervensi diihentikan
10-2-2017 3 S : Pasien mengatakan sudah bisa tidur
dengan nyenyak
O : Pasien tidur ±8 jam dengan nyenyak
A : Masalah resiko gangguan istirahat tidur
teratasi
P : Intervensi dihentikan