Jurnal Publikasi
Jurnal Publikasi
ABSTRAK
Common cold adalah infeksi primer di nasofaring dan hidung yang sering mengeluarkan
cairan, penyakit ini banyak dijumpai pada bayi dan anak (Ngastiyah, 2011). WHO
memperkirakan insidensi Common Cold di negara berkembang dengan angka kematian
balita diatas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun pada golongan usia
bayi dan balita. Pada tahun 2017 sebanyak 1.383 orang. Pada tahun 2018 jumlah
kunjungan pasien sebanyak 1.659 orang. Pada tahun 2019 didapatkan pasien sebanyak
1.862 orang, dan terhitung dari bulan Januari-Mei ada sekitar 395 pasien yang mengalami
common cold. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi
uap ( minyak kayu putih ) terhadap balita penderita common cold di puskesmas
simbarwaringin tahun 2020. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya pengaruh
sebelum dan sesudah dilakukan nya terapi uap.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian pre-eksperimen design
( one group pretest-posttest). Penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling
dengan jumlah sampel sebanyak 43 responden. Cara pengumpulan data dengan
mengambil sampel yang kebetulan datang ke puskesmas saat penelitian berlangsung. Uji
statistik yang digunakan adalah uji t-dependent ( paired t-test).
Hasil penelitian ada pengaruh pemberian terapi uap ( minyak kayu putih ) terhadap balita
penderita common cold di puskesmas simbarwaringin dengan p-value 0,000. Saran
diharapkan petugas puskesmas dapat memberikan promosi kesehatan tentang pemberian
terapi uap untuk mengurangi penurunan sesak pada penderita common cold.
The common cold is a primary infection in the nasopharynx and nasal that often causes
the discharge. This disease is usually found in babies and children (Ngastiyah, 2011).
WHO estimates the common cold incidence in developing countries with young
children’s mortality is above 40 per 1000 live birth, which is 15% - 20% per year on
babies and young children groups. In Puskesmas (Community Health Center),
Simbarwaringin, the number of patients in 2017 was 1,383. In 2018, it increased as much
as 1,659 patients. In 2019, it was obtained the number of patients visit was 1,862
patients. Starting from January until May, 395 patients had a common cold. This study
aims to discover the effect of giving steam therapy (eucalyptus oil) towards young
children with the common cold in Puskesmas Simbarwaringin, Kecamatan Trimurjo,
Kabupaten Lampung Tengah.
The type of study is quantitative, and the research design uses a pre-experiment design
(One group pretest-posttest). This study uses an accidental sampling technique, with the
number of samples is 43 respondents. The statistical test used is at-dependend (paired t-
test).
The results of the study there is an effect of steam therapy (eucalyptus oil ) on toddlers of
common cold patients in simbarwaringin health center with p-value of 0,000. It is hoped
that health officials will be able to provide health promotion on the provision of steam
therapy to reduce the reduction in tightness in common cold patients
2. MASALAH
a. WHO imemperkirakan iinsidensi iCommon iCold idi inegara
iberkembang idengan iangka ikematian ibalita idiatas i40 iper i1000
ikelahiran ihidup iadalah i15%-20i% ipertahun ipada igolongan iusia
ibayi idan ibalita. Commoni icold imerupakan ipenyakit iyang isering
iterjadi ipada ianak- ianak iterutama ikelompok iumur ibalita, iinsiden
idiperkirakan i0,29 iepisode iperanak/itahun idi inegara iberkembang
idan i0,05 iepisode iper ianak/itahun idi inegara imaju.
b. iBerdasarkan iLaporan iRiset iKesehatan iDasar (i2018) iperiode
iprevalence iCommon icold idi iIndonesia isebesar i25,0% iyang iterjadi
ipaling ibanyak ipada ikelompok iusia i1-4 itahun. iLima iprovinsi
idengan iCommon icold itertinggi iyaitu iNusa iTenggara iTimur
(i40,0%), iPapua (i31,1%), iAceh (i30,0%), iNusa iTenggara iBarat
(i28,3%) dani iJawa iTimur (i28,3%). iKalimantan iSelatan ijuga
imerupakan iprovinsi idengan iperiode iprevalensi iCommon icold
iyang icukup itinggi iyaitu isebesar i26,7%.
c. iBerdasarkan ilaporan itahunan iDinas iKesehatan iLampung idiperoleh
ijumlah ipenderita iCommon icold ipada itahun i2016- i2019 imencapai
i28.114 I ikasus.
d. Berdasarkani hasil ipra isurvey ipada ibulan imei i2020 idengan
imelakukan iobservasi ibuku iPerencanaan iTingkat Puskesmasi (iPTP)
Puskesmasi iSimbarwaringin iKecamatan iTrimurjo iKabupaten
iLampung iTengah didapatkan data kunjungan pasien icommon icold
ipada itahun i2017 isebanyak i1.383 iorang. iPada itahun i2018 ijumlah
ikunjungan ipasien icommon icold imeningkat isebanyak i1.659 iorang.
e. Sedangkan idalam ikurun iwaktu ibulan ijanuari-idesember itahun
i2019 didapatkani ijumlah ikunjungan ipasien isebanyak i1.862 orang,
dani iterhitung idari ibulan iJanuari-iMei iada isekitar i395 ipasien
iyang imengalami icommon icold. iCommon icold imenempati iurutan
ipertama idari isepuluh ikasus iterbesar iyang iada idi iPuskesmas
iTrimurjo iKabupaten iLampung iTengah.
3. METODE
a. Tujuani Umumi
Diketahui iPengaruh iTerapi iUap iTerhadap iPenurunan iSesak iPada
iBalita iPenderita iCommon iCold iDi iWilayah iKerja iPuskesmas
iSimbarwaringin.
b. Tujuani iKhusus
1. iDiketahui iPengaruh iSebelum iDilakukan inya iTerapi iUap
(iMinyak Kayui iPutih) iTerhadap iPenurunan iSesak iPada iBalita
2. iDiketahui Pengaruhi iSesudah Dilakukani nyai iTerapi iUap
(iMinyak iKayu iPutih) iTerhadap iPenurunan iSesak iPada iBalita
c. Tahap Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas simbarwaringin
dengan teknik accidental sampling yaitu sample yang kebetulan datang
saat penelitian berlangsung.
d. Evaluasi
Sample sebanyak 43 responden yang merupakan balita penderita
common cold yang terdaftar di Wilayah Kerja Puskesmas
Simbarwaringin.
Pelaksanaan kegiatan dimulai dari tanggal 19-26 agustus 2020 di
Wilayah Kerja Puskesmas Simbarwaringin.
b. Analisai iBivariat
Analisai ibivariat idigunakan iuntuk imengetahui ipengaruh ipemberian
iterapi iuap (iminyak ikayu iputih) iterhadap ifrekuensi isesak ipada
icommon icold imenggunakan iuji istatistik iyaitu iuji it-itest idependent
idengan itingkat ikepercayaan i95%. iHasil ipenelitian idikatakan
ibermakna ijika inilai ip ivalue i≤ i0,05 iyang iberarti iada ipengaruh
ipemberian iterapi iuap (iminyak ikayu iputih) iterhadap ifrekuensi isesak
ipada ipenderita icommon icold. iAdapun ihasil ianalisa ibivariat ipada
ipenelitian iini iadalah :
iDiketahui ibahwa iterdapat iperbedaan inilai irata-irata ifrekuensi isesak
isebelum idilakukan ipenggunaan iterapi iuap (iminyak ikayu iputih)
isebesar i27,74 idan isetelah idilakukan ipenggunaan iterapi iuap (iminyak
ikayu iputih) iterdapat ipenaikan ifrekuensi ipernafasan idengan inilai
irata-irata i21,32. iSedangkan istandar ideviasi isebelum idilakukan iterapi
iuap (iminyak ikayu iputih) yangi idi idapat i1,093 idan isetelah idilakukan
iterapi iuap (iminyak ikayu iputih) istandar ideviasi i1,426.
5. DOKUMENTASI
6. KESIMPULAN
a. Distribusi frekuensii ikarakteristik iresponden iberdasarkan iusia
iterlihat ibahwa idari i43 iresponden, iusia iresponden i3 itahun
isebanyak i14 (i32,6%), iusia i4 itahun isebanyak i17 (i39,5 %), usiai
iresponden i5 itahun isebanyak i12 (i27,9%) .
b. iDistribusi ifrekuensi ikarakteristik iresponden iberdasarkan ijenis
ikelamin imenunjukkan ibahwa idari i43 iresponden, i20 iresponden
ilaki-lakii (i48,8%) dani i23 iresponden iperempuan (i51,2%).
c. Distribusii ifrekuensi isesak inafas iresponden isebelum idiberi iterapi
iuap ididapatkan ibahwa idari i43 iresponden, ifrekuensi isesak inafas
iresponden isebelum idiberi iterapi iuap idengan ipernafasan
i26x/imenit isebanyak i5 (i11,6), ifrekuensi isesak inafas iresponden
isebelum idiberi iterapi iuap idengan ipernafasan i27x/imenit isebanyak
i15 (i34,9), ifrekuensi isesak inafas iresponden isebelum idiberi iterapi
iuap idengan ipernafasan i28x/imenit isebanyak i11 (i25,6), ifrekuensi
isesak inafas iresponden isebelum idiberi iterapi iuap idengan
ipernafasan i29x/imenit isebanyak i10 (i23,3), ifrekuensi isesak inafas
iresponden isebelum idiberi iterapi iuap idengan ipernafasan
i30x/imenit isebanyak i2 (i4,7)
d. Distribusi frekuensi dari 43 responden sesak responden sesudah terapi
uap pernafasan didapatkan bahwa dari 43 responden sesak responden
sesudah terapi uap pernafasan 19x/menit sebanyak 5 (11,6%),
pernafasan 20x/menit sebanyak 8 (18,6%), pernafasan 21x/menit
sebanyak 10 (23,6%), pernafasan 22x/menit sebanyak 11 (25,6%),
pernafasan 23x/menit sebanyak 6 (14,0%), pernafasan 24 x/menit
sebanyak 3 (7,0%)
7. DAFTAR PUSTAKA
Ni'mah, W. F. (2019). Efektifitas Terapi Uap Air Dan Minyak Kayu Putih
Terhadap Bersihan Jalan Nafas Pada Anak Usia Balita Pada Penderita
Infeksi Saluran Pernafasan Atas Di Puskesmas Leyengan .