Anda di halaman 1dari 3

Naskah Khutbah

Shalat Idulf Fitri di rumah selama pandemi virus Corona


Disusun oleh: Misbahul Huda

Allahu Akbar 3x walillahil hamd


Marilah kita selalu meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita sekeluarga dengan iman yang
sebenarnya, bukan iman sekadarnya. Karena dengan iman dan taqwa yang sebenarnya maka
janji-janji Allah tentang keselamatan dan kebahagiaan dunia akherat akan tercapai. Jika yang
kita rasakan justru sebaliknya, banyak musibah, wabah dan bencana, saatnya kita untuk
introspeksi dan melakukan refleksi atas perjalanan hidup kita selama ini. Karena banyak ulama’
yang sependapat bahwa musibah pandemic Corona ini adalah koreksi besar atas kesalahan
hidup umat manusia yang sudah terlalu jauh menyimpang dari tatanan hidup yang Qurani.
Tidak ada kata terlambat untuk kembali, sebagaimana seruan ayat diatas:
“Bersegeralah kamu sekalian pada ampunan dari Tuhanmu, dengan surga yang luasnya seluas
langit dan bumi. Dijanjikan bagi orang-orang Muttaqien”.

Istri dan putra-putriku tercinta


Syukur alhamdulillah pada pagi hari ini kita telah selesai melaksanakan ibadah puasa, shalat
Tarawih, menunaikan zakat dan dirangkai dengan jamaah shalat Idul Fitri bersama keluarga.
Doa kita semua, mudah-mudahan ibadah puasa kita mampu meningkatkan kualitas taqwa dan
menghantarkan kita meraih kebahagiaan duniawi dan ukhrawi. Aamiin Ya Rabb
Setelah sebulan penuh kita melaksanakan ibadah Qiyamu Romadhan di rumah gegara Corona,
mari kita lanjutkan sinari rumah kita dengan shalat, qiroatul Qur’an, berdzikir dan ber shalawat
serta menjauhkan diri dari godaan syaitan. Tradisi baik di keluarga kita ini jangan berhenti saat
Romadhan saja
Sabda Rasulullah SAW : “Janganlah Engkau jadikan rumah-rumahmu sebagai kuburan karena
sesungguhnya Syaitan akan lari dari rumah-rumah yang di dalamnya dibacakan Surat Al
Baqarah”.

Allahu Akbar 3x, walillahil hamd. Istri dan putra-putriku tersayang


Ketika kita belum bisa menjinakkan virus COVID-19 ini, kenapa kita tidak berusaha sabar
‘mengakrabinya’, artinya berdamai dengan keadaan, tenang tapi tetap menjaga iman imun dan
keluarga besar kita. Bencana (wabah) seperti ini hal yang biasa, suatu keniscayaan yang Allah
janjikan (QS 2:155). Karena itu jangan panic, jangan stress dan baperan. Pesan Ali ra: “Bagi
mereka yang memahami bahwa dunia itu ujian, maka semua bencana akan terasa ringan”
Bencana ini justru akan benar-benar jadi bencana, kalau kita gagal menemukan kuasa Allah
dibaliknya. Karena virus tidak hanya menggerus kesehatan kita, tapi juga menggerus iman kita
pada Allah juga Qadha dan Qodar-Nya.

Menjaga Iman pada Allah dan Takdirnya, bukan berarti boleh ceroboh & masa bodoh terhadap
Corona. Kita harus menjaga Imun kita sekeluarga, mari kita laksanakan himbauan Pemerintah
untuk selalu menjaga kesehatan dengan membudayakan hidup bersih dan sehat serta
makanan yang bergizi, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan tetap beribadah,
belajar dan bekerja di rumah.

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..Walillaahil hamd.


Alkisah, ada sebuah peristiwa menarik 14 abad yang lalu, bahwa Rasulullah SAW membaca
Aamiin 3x, sementara itu sahabat yang lain tidak mendengarkan sepatah kata apapun dari lisan
Nabi saw. Akhirnya sahabat bertanya: “Mengapa Engkau membaca Aamiin 3x ya Rasullalah?”
Beliau menjawab: “Ketahuilah bahwa tadi Malaikat Jibril berdo’a: “Ya Allah, janganlah Engkau
terima ibadah seorang anak yang tidak berbakti kepada orangtua. Ya Allah, janganlah Engkau
terima ibadah orangtua yang tidak punya rasa kasih sayang dan perhatian kepada putra-
putrinya. Ya Allah, janganlah Engkau terima ibadah seorang istri yang tidak berbakti kepada
suami dan keluarganya. Maka akupun meng-aamiin-kan do’anya sebanyak 3x”. Para sahabat
hening, merenungi keluarganya masing-masing

Hadits Nabi SAW menegaskan bahwa konsep untuk meraih keluarga yang bahagia dunia dan
akherat, adalah memahami dan mendalami ilmu agama dengan baik. Hampir dua bulan kita
‘dipaksa’ Corona untuk stay at home, bekerja – belajar – ibadah rame2 di rumah. Bukankah
semakin terasa kekurangan kita dalam ilmu agama termasuk manajemen berkeluarga. Kita
sempat belajar Matematika, Fisika, bahasa sejak SD hingga sarjana. Tapi kita tidak sungguh2
belajar ilmu tata kelola keluarga, hak & kewajiban suami istri meski hanya satu semester saja.
Maka momentum ini jangan berlalu begitu saja, mari kita jadikan momentum untuk hijrah,
belajar lebih baik, bekerja lebih giat, beribadah lebih taat untuk bertaubat. Saatnya kita lebih
mawas diri dan introspeksi akan kekurangan dan kelemahan kita, bukan malah mencari
kesalahan orang lain

Hadis tersebut juga mensiratkan pesan untuk saling menghormati antara anak dan orangtua,
mencari rezeki dengan baik dan seimbang (ada waktu bekerja, ada waktu belajar ada jangan
lupakan keluarga). Anak-anak, cucuku, sehebat apapun kariermu, sekaya apapun harta
milikmu, tetaplah hidup sederhana dalam kehidupan sebagaimana Rasulullah mencontohkan,
banyaklah memberi-berbagi, karena sedekah itu menyelamatkan.
Jarang anak hebat terlahir dari keluarga yang serba ada dan dimanja, anak-anak hebat akan
tumbuh dari keluarga yang sederhana dan prihatin.

Marilah kita berdo’a kehadirat Allah SWT, atas beberapa hal:


1. Semoga kita diberikan kebahagiaan duniawi dan ukhrawi, dipertemukan kembali kelak di
akherat satu keluarga masuk surga bersama-sama, sesuai janjinya dalam QS Az Zumar 73
Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan
(pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan
berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu.
Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya".

2. Kita sekeluarga menjadi anak cucu Ibrahim, pegiat dakwah yang dibanggakan menjadi
pemimpin bagi orang-orang beratqwa

Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami
dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-
orang yang bertakwa.

3. Kita semua dan masyarakat Indonesia dijauhkan oleh Allah SWT dari musibah COVID-19.
Wabah ini segera berakhir, dan ekonomi umat segera pulih kembali. Sehingga menjadi Negeri
yang baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur

Sebagai penutup marilah khutbah ini kita tutup dengan doa, fokuskan hati kita denga bersandar
hanya kepada Allah swt.

Anda mungkin juga menyukai