AHM-0607/1415|
FISIKA
KUANTUM
5.2 Pendahuluan
Pada bab ini, Anda akan mempelajari bagaimana fenomena-fenomena tersebut dapat
dijelaskan menggunakan teori kuantum.
Apabila sepotong besi kita panaskan, maka suhu logamtersebut akan mengalami kenaikan.
Makin lama dipanaskan, suhunya semakin tinggi. Makin tinggi suhu benda akan
menimbulkan ruangan di sekitar benda itu menjadi panas. Hal ini menunjukkan bahwa
benda memancarkan energi kalor ke sekitarnya. Energi yang dipancarkan benda ke
sekitarnya disebut energi radiasi. Energi radiasi yang dipancarkan sebuah benda dalam
bentuk gelombang, yaitu gelombang elektromagnetik.
Jika kita berada di dekat benda yang panas, pada tubuh kita akan terasa panas. Tubuh akan
terasa semakin panas apabila kita berada di dekat benda yang suhunya lebih tinggi. Serta
panas yang kita rasakan akan semakin kuat jika benda yang berada di dekat kita berwarna
gelap, di samping itu juga makin luas permukaan benda, semakin terasa panas yang kita
rasakan. Di samping benda memancarkan panas, benda pun dapat menyerap panas
(energi). Hal ini tergantung pada suhu antara benda dengan ruangan di sekitar benda.
Apabila suhu benda lebih tinggi daripada suhu ruangan, benda akan memancarkan panas
dan sebaliknya jika suhu benda lebih rendah, maka benda tersebut akan menyerap energi
(panas).
Energi yang dipancarkan oleh suatu benda tidak tergantung pada jenis bendanya. Akan
tetapi tergantung pada suhu benda itu dan sifat permukaan benda. Benda yang mudah
menyerap panas sekaligus merupakan benda yang memancarkan panas dengan baik.
Makin tinggi suhu benda semakin besar energi yang dipancarkan.
Ekperimen tentang radiasi kalor benda pertama kali dilakukan oleh Joseph Stefan dan
Ludwig Boltzmann, diperoleh kesimpulan yang dinyatakan dalam rumus:
Hal. 78 dari 89
Modul FISIKA Kelas XII | by. AHM-0607/1415|
Soal nomor 2:
Filamen sebuah lampu pijar memiliki luas permukaan 20 cm2 dan bersuhu 1000K. Diketahui
emisivitas filament 0,5.
a. Tuliskan dan hitung daya radiasi lampu tersebut
b. Berapakah daya radiasinya jika suhunya diturunkan menjadi 227oC
Jawaban: a. 56,7 W b. 3,54 W
Hal. 79 dari 89
Modul FISIKA Kelas XII | by. AHM-0607/1415|
Jika sebuah benda hitam dipanaskan, maka benda itu suhunya akan naik dan warnanya akan
berubah dari merah tua bergeser ke arah sinar putih. Pergeseran warna benda tersebut
menunjukkan bahwa pancaran energi radiasi semakin tinggi suhunya semakin besar
frekuensi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan benda tersebut dan semakin
lengkap gelombang elektromagnetik yang dipancarkan. Spektrum radiasi benda hitam (lihat
Gambar 7.2) merupakan gambaran dari gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh
benda hitam.
Seorang fisikawan dari bangsa Jerman, berhasil menemukan suatu hubungan empiris
sederhana bahwa radiasi benda hitam selalu terdapat panjang gelombang yang membawa
energi paling besar (intensitas maksimum), dan panjang gelombang yang membawa
intensitas paling besar (maksimum) selalu bergeser terus ke arah panjang gelombang lebih
kecil ketika suhu benda tersebut bertambah. Pernyataan ini dikenal dengan hukum
pergeseran Wien yang dirumuskan:
Hal. 80 dari 89
Modul FISIKA Kelas XII | by. AHM-0607/1415|
Nomor 2:
Sebuah benda hitam memiliki suhu 2000 K. Tentukan panjang gelombang radiasinya pada
saat intensitasnya maksimum!
Jawab: 1,45 m
Nomor 3:
Sebatang tembaga dipanaskan sampai suhunya 127oC. hitung berapakah panjang
gelombang yang akan meradiasikan energy maksimum! (anggap konstanta wien 3.10-3 mK)
Pembahasan:
𝐶 3 ∙ 10−3
𝜆𝑚 = = = 7,5 ∙ 10−6
𝑇 (127 + 273)
Beberapa teori yang mencoba untuk menjelaskan tentang radiasi benda hitam, yaitu teori
yang dikemukaan oleh Wilhelm Wien dan teori yang dikemukakan oleh Lord Rayleigh
serta James Jeans pada akhir abad 19 yang menerangkan radiasi benda hitam
mengunakan teori gelombang klasik. Hal tersebut dikarenakan pada saat itu telah mengenal
bahwa energi radiasi benda hitam diperoleh dari energi getaran atom yang dipancarkan
dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akan tetapi pada saat itu mengganggap bahwa
energi yang dipancarkan secara kontinu.
Teori yang dikemukakan Wien hanya cocok untuk menjelaskan radiasi benda hitam pada
daerah panjang gelombang pendek, tetapi tidak cocok untuk daerah panjang gelombang
panjang. Sebaliknya teori Rayleigh – Jeans ternyata dapat menjelaskan radiasi benda hitam
pada daerah panjang gelombang panjang tetapi gagal untuk menjelaskan pada panjang
gelombang pendek.
Akhirnya penjelasan yang dikemukakan oleh Max Planck yang
sesuai dengan hasil spektrum radiasi benda hitam. Pada akhir
tahun 1900 Max Planck mengemukakan pendapatnya yang
sangat radikal karena apa yang dikemukakan Planck sangat
bertentangan dengan pendapat saat itu.
Menurut Max Planck bahwa energy radiasi benda hitam
dipancarkan tidak secara kontinu tetapi secara diskontinu, yaitu
pancaran radiasi benda hitam dipancarkan dalam bentuk paket-
paket energi yang disebut kuanta atau kemudian lebih dikenal
dengan sebutan foton.
Selanjutnya Max Planck mengemukakan rumus emperisnya
untuk mendukung pendapatnya dengan mengemukakan asumsi
yang menyatakan bahwa:
a. Energi radiasi yang dipancarkan oleh getaran atom-atom benda hitam berbentuk diskret
(diskontinu) yaitu berupa paket energi yang besarnya :
Hal. 81 dari 89
Modul FISIKA Kelas XII | by. AHM-0607/1415|
E=nhf
Dengan:
n adalah bilangan kuantum dan
f adalah frekuensi getaran atom, dan
h adalah konstanta Planck yang besarnya 6,625 x 10-34 Joule sekon.
E adalah kuantum energy atau energy radiasi yang dipancarkan (J)
Karena energinya diskret maka dikatakan energinya terkuantisasi atau tereksitasi, di
mana energi yang boleh diperkenankan adalah untuk n = 1, 2, 3, ... yang kemudian
dikenal sebagai tingkat-tingkat energi atom.
Nomor 2:
Panjang gelombang cahaya yang dipancarkan oleh lampu monokromatis 100 watt adalah
5,5.10−7 m. Cacah foton (partikel cahaya) per sekon yang dipancarkan sekitar....
Pembahasan:
Nomor 3:
Tentukan perbandingan kuanta energi yang Jawab:
terkandung dalam sinar dengan panjang gelombang
6000 Å dan sinar dengan panjang gelombang 4000 Å
Hal. 82 dari 89
Modul FISIKA Kelas XII | by. AHM-0607/1415|
(e=1,6.10-19 C)
Hal. 83 dari 89
Modul FISIKA Kelas XII | by. AHM-0607/1415|
Hal. 84 dari 89
Modul FISIKA Kelas XII | by. AHM-0607/1415|
Tujuannya membuktikan apakah cahaya itu partikel, jika cahaya sebagai partikel maka
memiliki momentum.
ℎ ℎ
Besaran 𝑚𝑜 𝑐
sering disebut dengan panjang gelombang Compton dan besaran 𝑝 = 𝜆 sebagai
momentumnya. Jadi jelaslah sudah bahwa dengan hasil pengamatan Compton tentang
hamburan foton dari sinar X menunjukkan bahwa foton dapat dipandang sebagai partikel,
sehingga memperkuat teori kuantum yang mengatakan bahwa cahaya mempunyai dua sifat,
yaitu cahaya dapat sebagai gelombang dan cahaya dapat bersifat sebagai partikel yang
sering disebut sebagai dualime gelombang cahaya.
Hal. 85 dari 89
Modul FISIKA Kelas XII | by. AHM-0607/1415|
Nomor 2:
Jika kelajuan perambatan cahaya di udara 3.108 m/s dan konstanta 6,6.10-34 Js, maka foton
cahaya yang panjang gelombangnya 100 angstrom mempunyai momentum sebesar….
Jawab: 6,6.10-26 Js …..coba Anda buktikan sendiri!
Berdasarkan peristiwa efek fotolistrik dari Einstein, yang kemudian didukung dengan
percobaan yang dilakukan oleh Compton telah membuktikan tentang dualisme (sifat kembar)
cahaya, yaitu cahaya bisa berkelakuan sebagai gelombang, tetapi cahaya juga dapat bersifat
partikel. Pada tahun 1924 Louise de Broglie mengemukakan pendapatnya bahwa cahaya
dapat berkelakuan seperti partikel, maka partikel pun seperti halnya electron dapat
berkelakuan seperti gelombang. Sebuah foton dengan frekuensi f memiliki energi sebesar hf
ℎ𝑓
dan memiliki momentum p = 𝑐 , karena c = f𝜆, maka momentum foton dapat dinyatakan p
ℎ ℎ
=𝜆 sehingga panjang gelombang foton dapat dinyatakan 𝜆 = 𝑝. Untuk benda yang bermassa
m bergerak dengan kecepatan memilki momentum linier sebesar mv maka panjang
gelombang de Broglie dari benda itu dinyatakan dengan persamaan:
ℎ ℎ
𝜆= =
𝑝 𝑚𝑣
Hal. 86 dari 89
Modul FISIKA Kelas XII | by. AHM-0607/1415|
Hal. 87 dari 89
Modul FISIKA Kelas XII | by. AHM-0607/1415|
Hal. 88 dari 89
Modul FISIKA Kelas XII | by. AHM-0607/1415|
Hal. 89 dari 89