Anda di halaman 1dari 5

FENOMENA KUANTUM

RADIASI BENDA HITAM :

BENDA HITAM :
adalah benda yang menyerap 100 % energy yang datang kepadanya, dan memancarkan 100 % energi
yang dimilikinya. Benda yang warnanya hitam, dalam fisika belum tentu disebut benda hitam. Matahari
yang tidak hitam sering disebut sebagai benda hitam.

ENERGI RADIASI :
energi yang perambatannya tidak memerlukan medium perantara, sehingga dapat merambat meskipun
ruangannya hampa.

W
P= =e . . A . T 4
t

P = daya radiasi = E/t


W/t = Q/t = energi radiasi setiap detik
e = koefisien emisifitas benda
untuk benda hitam nilai e =100 % = 1
 = konstanta Stefan Boltzman
= 5,67.10-8 Wm-2K-4
A = luas penampang benda yang memancarkan radiasi (bila benda berbentuk bola A = 4r2 )
T = suhu mutlak benda (K)  T = tC + 273

TEORI KUANTUM :
Radiasi gelombang merambatkan energinya secara terkuantisasi, dalam bentuk “semacam butiran-
butiran energi” yang disebut foton. Energi yang dibawa 1 paket energi disebut kuantum.

Energi 1 kuantum ( 1 foton ) E = h f


Energi yang dibawa gelombang yang terdiri dari n foton

c
E=n . h. f =n . h .

n = banyaknya foton
h = konstanta Planck = 6,67.10-34 Js
c = cepat rambat gelombang elektromagnetik
c = 3. 108 m/s
 = panjang gelombang
TEORI PERGESERAN WIEN :

Makin tinggi suhu benda yang memancarkan radiasi (T), panjang gelombang maksimum radiasi benda
tsb (maks) makin kecil. Persamaannya

❑max .T =C

❑max 1 .T 1=❑max 2 . T 2

C = konstanta Wien = 2,898.10-3 mK


T = suhu mutlak benda

Grafik pergeseran panjang gelombang maximum radiasi terhadap perubahan suhu.

Intensitas
max1
T1=4000K

max2 T2=3000K
max3
T3=2000K

max1 Panj. gel. max radiasi (m)


max2
max3
EFEK FOTOLISTRIK :

Efek Fotolistrik : ialah peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam, ketika logam tsb disinari
dengan foton. Elektron yang terlepas dari permukaan logam disebut Elektron Foto.

Perhatikan gambar : foton

e
P C A
V

Mula-mula tidak ada arus mengalir karena jalur listrik terputus oleh tabung, dan jarum Amperemeter
menunjuk nol. Tetapi saat logam P pada tabung disinari foton (dengan frekuensi tertentu), terjadi aliran
arus listrik, dengan tanda-tanda jarum Amperemeter menyimpang. Berarti penyinaran logam P
mengakibatkan elektron terlepas dari logam menumbuk target C, sehingga rangkaian menjadi tidak
terputus dan terjadi aliran listrik. Bila frekuensi foton yang menyinari logam P diperkecil, maka tidak
terjadi aliran listrik, berarti tidak terjadi pelepasan electron dari logam P. Jika frekuensi foton diperbesar,
maka aliran listrik membesar, berarti energy kinetic electron yang lepas dari logam P makin besar. Bila
intensitas foton yang mnyinari logam P diperbesar, maka jumlah electron yang lepas dari logam makin
banyak, tetapi energy kinetiknya tetap.

Potensial henti (VO) : potensial listrik yang diperlukan untuk menghentikan efek fotolistrik. Potensial
henti digunakan untuk mencari besarnya EK electron.

e .V O =EK elektron

1
e .V O = . m. v 2max
2

Fungsi Kerja ( Energi Ambang) WO : ialah energi yang diperlukan untuk melepas electron dari ikatan
permukaan logamnya.

Jika suatu logam yang memiliki fungsi kerja logam W O disinari dengan foton berenergi tertentu (E foton
>WO) , maka elektron terlepas dari logam, dan bergerak dengan energi kinetik = EK electron, dengan
persamaan :

Efoton = WO logam + EKelectron

1
h f =W O + me . v 2max
2

 Bila Efoton < WO , maka tidak terjadi efekfotolistrik (tidak ada electron lepas dari permukaan logam)
berapapun intensitas foton yang datang.
 Bila Efoton = WO , maka terjadi efekfotolistrik, tetapi tidak terjadi EK max elektron (elektronnya lepas tapi
tidak bergerak)
 Bila Efoton > WO , maka terjadi efekfotolistrik dan terjadi EK max electron.

Dari persamaan di atas maka :


 untuk melepas electron dari logam (terjadi efek fotolistrik), diperlukan E foton  WO , atau energy foton
datang minimal samadengan fungsi kerja logamnya.
 Bila Efoton  WO, kemudian intensitas foton diperbesar, maka peningkatan intensitas mengakibatkan
electron foto yang terlepas bertambah banyak, tetapi energi kinetik maximum yang dimiliki
electron foto tetap (tidak bertambah).
 Bila foton yang menyinari logam diperbesar frekuensinya, maka EK electron foto akan meningkat,
tetapi jumlah elektron foto yang terlepas dari logam tidak bertambah.

Prinsip kerja Proses terjadinya sinar X,


adalah kebalikan dari proses efek fotolistrik. Jika pada efek fotolistrik logam disinari foton dengan
frekuensi cukup untuk menghasilkan elektron foto, maka pada sinar X (sinar elektron), elektron
ditumbukkan ke logam hingga elektronnya melepas energy foton berupa sinar X.
DUALISME GELOMBANG DAN MATERI :

Gelombang adalah foton yang energinya terkuantisasi (terpaket-paket), maka gelombang dapat
dipandang sebagai “materi”, dengan butiran-butiran energy yang disebut foton atau kuantum. Masing-
masing butiran energy membawa energy sebesar E = hf. Karena gelombang bersifat materi, maka
gelombang memiliki momentum (seperti momentum materi), dan ketika gelombang diarahkan ke
elektron yang diam, ternyata gelombang menunjukkan sifat seperti materi menumbuk electron.
Elektron menjadi bergerak, dan arah gelombangnya menyimpang. Maka disebutlah gelombang memiliki
sifat dualism : sebagai gelombang dan sebagai materi.

Gelombang sebagai materi :


EFEK CAMPTON :  Hamburan foton.

Sebuah elektron yang diam disinari foton, ternyata elektron menjadi bergerak. Hal ini membuktikan
bahwa foton memiliki sifat materi dan dapat “menumbuk” materi. Setelah bertumbukan dengan
elektron diam, maka foton terhambur dan elektron bergerak. Panjang gelombang foton setelah
bertumbukan lebih kecil disbanding panjang gelombang foton sebelum bertumbukan..

hc
Energi foton yang datang E=h f =

hc
Energi foton setelah hamburan E '=h f '=
'
Energi Kinetik elektron yang terhambur EK = ½ m ev2

foton
menyimpang
E’=hf’
foton
datang
e
E=hf electron
diam e

EK= ½ me v2

h
' −¿ (1−cos θ)
me c

 = panjang gelombang foton sebelum hamburan


’ = panjang gelombang foton setelah hamburan
h = konstanta Planck = 6,67 x 10 -34 Js
me = massa electron yang ditumbuk foton = 9,1x10 -31kg
c = cepat rambat gelombang elektromagnetik = 3x10 8 ms-1
 = sudut simpangan hamburan foton setelah tumbukan

Momentum foton :
Sebagai materi, maka gelombang foton memiliki momentum sebesar

E hf h
pfoton = = =
c c ❑

Materi sebagai gelombang :

PANJANG GELOMBANG DE BROGLIE :  panjang gelombang materi yang bergerak.


Materi (misalnya electron atau benda lain yang punya massa) saat bergerak, dapat dipandang sebagai
gelombang.

Materi yang bergerak memiliki panjang gelombang, disebut panjang gelombang De Broglie, yang
besarnya

hc
¿
mv

Anda mungkin juga menyukai