Anda di halaman 1dari 38

PROJECT ASSIGNMENT (PA)

SUPERVISORY EDUCATION (SE) I


ANGKATAN 5 TAHUN 2020

PROSEDUR PENYUSUNAN KELENGKAPAN DOKUMEN UNTUK


MEMPERCEPAT PROSES STP JARINGAN DI PT PLN (PERSERO) UIP
NUSA TENGGARA

Disusun oleh:

Nama : Dian Kartika Oktavia Hardianto


NIP : 8815296ZY
Jabatan : Assistant Engineer Pengendalian Jaringan
Unit : Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) i


LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PROJECT ASSIGNMENT/REVISI PROJECT ASSIGNMENT
SUPERVISORY EDUCATION (SE) I ANGKATAN 5 TAHUN 2020.

Nama : Dian Kartika Oktavia Hardianto


NIP : 8815296ZY
Jabatan : Assistan Engineer Pengendalian Jaringan
Judul PA : Prosedur Penyusunan Kelengkapan Dokumen Untuk
Mempercepat Proses STP Jaringan di PT PLN (Persero) UIP
Nusa Tenggara
Tanggal Revisi : 3 Agustus 2020

Mengesahkan,
Mentor Mentee

(ANTIN MUFLIHATU RAHMA) (DIAN KARTIKA O H)

Mengetahui,
Senior Manajer SDM & Umum

(M. FAUZAN JAMAH SARI)

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) ii


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan penyertaan-Nya penulis bisa menyelesaikan penulisan Laporan Project
Assignment Supervisory Educación I (SE I) dengan judul : “Prosedur Penyusunan
Kelengkapan Dokumen Untuk Efektivitas Proses STP Jaringan di PT PLN
(Persero) UIP Nusa Tenggara”.
Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terselesaikan karena tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati, penulis secara khusus
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Yuyun Mimbar Saputra, selaku General Manager PT PLN (Persero) UIP
Nusa Tenggara.
2. Bapak M. Fauzan Jamah Sari selaku Senior Manajer Bidang KSDM PT. PLN
(Persero) UIP Nusa Tenggara.
3. Bapak / Ibu penyelelenggara Supervisory Education I Angkatan 5 Tahun 2020
di PLN Pusdiklat khususnya PLN UPDL Pandaan.
4. Ibu Antin Muflihatu Rahma, selaku PLT Manager Bagian Pengendalian
Jaringan PT. PLN (Persero) UIP Nusa Tenggara dan mentor yang telah
memberikan arahan dan dukungan selama proses pengerjaan Project
Assignment ini.
5. Rekan – rekan bidang Operasi Konstruksi, bidang Akuntansi, bidang
Pertanahan dan Komunikasi dan Biro K3L atas kesediaan waktu, bantuan,
dukungan dan doanya.
6. Keluarga tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungannya selama penulis
mengikuti Diklat Supervisory Education I Angkatan 5 Tahun 2020
7. Rekan – rekan peserta Diklat Supervisory Education I Angkatan 5 Tahun 2020
dan semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat disebutkan satu
– persatu
Pandaan, 15 Juli 2020
Dian Kartika O H

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) iii


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
DAFTAR DIAGRAM ...................................................................................... viii
EXECUTIVE SUMMARY ............................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Permasalahan ........................................................................... 4
1.2.1 Penyusunan Root Cause Problem Solving (RCPS) …. 6
1.2.2 Idea Generation …………………………………….... 7
1.2.3 Focus Group Discussion (FGD) - Penentuan Matrix
Prioritas …………………………………………….... 7
1.2.4 Matriks Prioritas ……………………………………. . 9
1.2.5 Idea Generation Overview …………………………... 9
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 11
2.1 Landasan Teori ....................................................................... 11
2.2 Implementasi Inisiatif Perbaikan ………………………….... 13
2.1.1. Bagan Inisiatif Perbaikan ………………………….... 13
2.2.2. Workplan Pelaksanaan Program Project
Assignment ………………………………………….. 14
2.3 Program Project Assignment “Prosedur Penyusunan
Kelengkapan Dokumen Untuk Efektifitas Proses STP
Jaringan di PT PLN (Persero) UIP Nusa Tenggara” ……….. 14
2.3.1 Aktivitas 1 : Melakukan Koordinasi Dengan Bidang
Terkait Untuk Kelengkapan Dokumen ………….….. 14

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) iv


2.3.2 Aktivitas 2 : Pembuatan Mekanisme Penyusunan
Penyusunan Kelengkapan Dokumen STP …………... 15
2.3.3 Aktivitas 3 :Menyusun Standar Operasional Prosedur
(SOP) Penyusunan Dokumen Kelengkapan STP .......... 16
2.3.4 Aktivitas 4 : Persetujuan Standar Operasional Prosedur
(SOP) Penyusunan Kelengkapan Dokumen STP …….. 18
2.3.5 Aktivitas 5 : Penyampaian SOP ke Bidang Terkait ….. 18
2.3.6 Aktivitas 6 : Evaluasi dan Pembelajaran …………… . 19
2.4 Peran Penulis ………………………………………………. . 19
2.4.1 Implementasi Six Role of Supervisor ……………….. 19
2.4.2 Implementasi RASCI (Aktifitas - Workplan) ……….. 20
2.5 Hasil Implementasi Program ………………………………. . 21
2.5.1 Tabel Sebelum dan Sesudah
(Hasil Rangkuman PA) ……………………………... 21
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 23
3.1 Kesimpulan .............................................................................. 23
3.2 Tindakan yang Disarankan ...................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 24

LAMPIRAN ……………………………………………………………….... 25

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) v


DAFTAR TABEL

Tabel 1. Indikator kinerja kunci PLN UIP Nusra tahun 2020 ................ 2
Tabel 2. Daftar proyek yang telah siap dilakukan STP dari PLN UIP
UIP Nusra ke PLN Unit Pengusahaan ……………….. .............. 3
Tabel 3. Waktu penyusunan dokumen kelengkapan STP ………………. 5
Tabel 4. Daftar kelengkapan dokumen STP .……………………………. 5
Tabel 5. Idea Generation ……………………………………... .............. . 7
Tabel 6. Penentuan matrik prioritas ………………………….. ................ 9
Tabel 7. Idea Generation Overview ………………………….. .............. . 10
Tabel 8. Bagan inisiatif perbaikan …………………………... . ................ 13
Tabel 9. Workplan pelaksanaan program …………………… . ................ 14
Tabel 10. RASCI ……………………………………………… ................ 20
Tabel 11. Pencapaian STP Semester I Tahun 2020 ……………. ............... 21
Tabel 12. Perbedaan waktu yang dibutuhkan saat SOP
telah diimplementasikan .…………………………………….... 22
Tabel 13. Hasil Sebelum dan Sesudah Implementasi SOP Penyusunan
Kelengkapan Dokumen STP ………………………. . ................ 22

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) vi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Root Cause Problem Solving (RCPS) ………………. ............... 6


Gambar 2. Alur Serah Terima Proyek Selesai ………………….. .............. 11
Gambar 3. Koordinasi tim STP antar bidang .……………………………. 15
Gambar 4.Flowchart Penyusunan Kelengkapan Dokumen STP .. .............. 10
Gambar 5. Persetujuan SOP Penyusunan Dokumen Kelengkapan STP ….. 18
Gambar 6. Penyampaian SOP Penyusunan Dokumen Kelengkapan STP … 18
Gambar 7. Monitoring Kelengkapan Dokumen STP ………….…………... 19

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) vii


DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1. Matriks Prioritas . .............................................................................. 9

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) viii


EXECUTIVE SUMMARY

Proses Serah Terima Proyek Selesai (STP) yang dilaksanakan di lingkungan PLN
UIP Nusa Tenggara masih mengalami beberapa kendala, salah satunya adalah
kendala dalam penyusunan kelengkapan dokumen STP dikarenakan dokumen yang
dibutuhkan terkait oleh berbagai bidang dan PLN Unit Lain.
Melihat permasalahan tersebut muncul ide alternatif solusi yang menjadi prioritas
untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan membuat Standar Operasi Prosedur
(SOP) Pengumpulan Kelengkapan Dokumen STP. SOP tersebut dapat digunakan
sebagai panduan dan monitoring pengumpulan dokumen sehingga memberikan
dampak dalam percepatan sproses STP.
Dengan menggunakan SOP Penyusunan Kelengkapan Dokumen STP, maka alur
pengumpulan kelengkapan dokumen Serah Terima Proyek menjadi teratur dan
terkendali, sehingga lebih mudah dilakukan monitoring dan jalan keluar apabila ada
dokumen yang belum terkumpul atau belum jadi. Selain itu dengan penerapan SOP
ini, dalam satu semester dapat disusun 4 dokumen STP dari sebelumnya hanya 2
dokumen STP setiap semesternya. Dan dengan adanya monitoring kelengkapan
dokumen setiap proyek, maka dapat diprioritaskan proyek yang dapat dilakukan
proses STP kepada PLN Unit Pengusahaan.

Kunci dari pelaksanaan Project Assigment ini adalah Prosedur


Pengumpulan Kelengkapan Dokumen STP

Kata kunci : SOP, Monitoring, Serah Terima Proyek Selesai (ST

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) ix


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Berdasarkan Peraturan Direksi PT. PLN (Persero) No.0033.P/DIR/2017
tentang Tata Cara Serah Terima Proyek Selesai atau Bagian Proyek Selesai
dari PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan kepada PT. PLN (Persero)
Unit Pengusahaan, maka tujuan ditetapkannya tata cara Serah Terima Proyek
Selesai (STP) adalah agar proses serah terima Proyek Selesai atau Bagian
Proyek Selesai dapat dilaksanakan secara cepat, efektif, akuntabel dan
matching cost against revenue, serta untuk mendukung kelancaran kegiatan
bisnis regional sesuai wilayah kerja masing – masing.
Lingkup unit kerja PLN UIP Nusa Tenggara mencakupi proyek
pembangunan Pembangkit dan Jaringan dengan wilayah jangkauan Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara timur. Adapun misi dari PLN UIP Nusa
Tenggara adalah:
a. Melakukan perencanaan, pengelolaan dan pengawasan kegiatan
pembangunan pembangkit dan jaringan secara tepat biaya, mutu dan
waktu untuk memperoleh hasil pembangunan pembangkit dan jaringan
yang berkualitas dan siap dioperasikan.
b. Melaksanakan administrasi konstruksi untuk memastikan terlaksananya
tertib administrasi selama proses pembangunan.
c. Mengelola sumber daya dan aset perusahaan secara efisien, efektif dan
sinergis untuk menjamin pengelolaan usaha secara optimal dan memenuhi
kaidah Good Corporate Governance.
Tujuan PLN UIP Nusa Tenggara yaitu pembangunan pembangkit dan
jaringan di Wilayah Nusa Tenggara selesai secara effektif, effisien dan tepat
waktu untuk mencapai sasaran kinerja sesuai ketetapan Direksi.
Yang dimaksud dengan pembangunan selesai secara effektif, effisien
dan tepat waktu untuk mencapai sasaran kinerja sesuai ketetapan Direksi
adalah proyek tersebut telah menjadi aset dari PLN Unit Induk Pengusahaan

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 1


dan telah dilakukan Serah Terima Proyek Selesai kepada PLN Unit Induk
Pengusahaan sesuai dengan Peraturan Direksi PT. PLN (Persero)
No.0033.P/DIR/2017 tentang Tata Cara Serah Terima Proyek Selesai atau
Bagian Proyek Selesai dari PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan
kepada PT. PLN (Persero) Unit Pengusahaan.
Berdasarkan Kontrak Management Tahun 2020 antara Direktur Bisnis
Regional Maluku, Papua dan Nusa Tenggara dengan General Manager PT
PLN (Persero) UIP Nusa Tenggara, nilai bobot Key Performanced Indicator
(KPI) untuk Serah Terima Proyek sebesar 10%.
Tabel 1. Indikator Kinerja Kunci PLN UIP Nusra Tahun 2020

NO INDIKATOR KINERJA KUNCI 2020 SAT BOBOT

1 2 3 4
KEY PERFORMANCE INDICATORS 70
1 Penambahan Kapasitas Infrastruktur Tenaga Listrik
a. Penambahan Kapasitas Pembangkit PLN % 15
b. Penambahan Kapasitas Transmisi % 15
c. Penambahan Kapasitas Gardu Induk % 10
2 Serah Terima Proyek % 10
3 EAF sampai dengan berakhir Masa Garansi % 10
4 Pelaksanaan Kontraktual % 10

PERFORMANCE INDICATORS 30
1 Penambahan Kapasitas Pembangkit IPP % 2
2 Penyelesaian SLO Proyek Transmisi % 3

3 Penyelesaian SLO Proyek GI % 3


4 Progress Fisik Pencapaian Investasi % 3
5 Pembebasan Lahan Proyek Ketenagalistrikan % 2
6 Penyelesaian Perijinan % 2
7 Sanksi Administrasi Perpajakan Rp 2
8 Pencapaian Skor KPKU Skor 3
9 HCR Level 2
10 OCR Level 3
11 Maturity Level ERM Level 3
Penyaluran Dana Program Tanggung Jawab Sosial dan
12 % 2
Lingkungan (TJSL) & CSR
13 Kepatuhan
a. Keselamatan Ketenagalistrikan
Max-8
b. Pengelolaan Lingkungan Hidup
c. Maturity Level Kepatuhan Max-2
d. Ketepatan Penyampaian Pelaporan dan Akurasi Data
Max-10
e. Tindak Lanjut Temuan Auditor
14 Keselarasan Terhadap Program Strategi Korporat Max-5
TOTAL BOBOT 100

Apabila progress pekerjaan pembangunan telah selesai dan telah


beroperasi, maka dilakukan Serah Terima Operasi Pengusahaan (STOP) dari
PLN UIP Nusra kepada PLN Unit Induk Pengusahaan yaitu PLN UIW Nusa
Tenggara Barat atau PLN UIW Nusa Tenggara Timur sesuai dengan area
lokasi proyek tersebut.
Kemudian dilanjutkan dengan proses transfer aset (STAP) dari PLN
UIP Nusra kepada PLN Unit Pengusahaan dengan proses nota buku melalui

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 2


sistem SAP dengan jangka waktu selambat-lambatnya tiga puluh hari
kalender sejak ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Operasi
Pengusahaan.
Setelah dilakukan STAP dan proyek tersebut telah memiliki Sertifikat
Laik Operasi (SLO), maka dapat dilakukan proses STP kepada PLN Unit
Pengusahaan. Namun dalam proses STP ini membutuhkan dokumen
kelengkapan yang melibatkan beberapa bidang, sehingga diperlukan waktu
dan koordinasi internal dalam Tim STP itu sendiri.
Proses STP dilakukan oleh Tim STP yang dibentuk oleh General
Manager berdasarkan Surat Keputusan General Manager No.
0022.K/GM.UIP NUSRA/2019 tnggal 16 April 2019 tentang Pembentukan
Tim Serah Terima Proyek Selesai di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat
dan Surat Keputusan General Manager No. 0026.K/GM.UIP NUSRA/2019
tnggal 16 April 2019 tentang Pembentukan Tim Serah Terima Proyek Selesai
di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 2. Daftar Proyek Yang Telah Siap Dilakukan STP dari PLN UIP
UIP Nusra ke PLN Unit Pengusahaan
NAMA RUANG LINGKUP SERTIFIKAT LAIK OPERASI (SLO) TANGGAL STOP STAP
GI 70 KV NAIBONAT
1 BAY KOPEL 70 KV BZ7.U.01.231.1517.JI39.18 23 Agustus 2018 10 Desember 2018 22 Agustus 2019
2 BAY LINE 70 KV ARAH MAULAFA NO. 1 BZ9.U.01.231.1517.JI39.18 21 Agustus 2018 1452.BA.STOP/KON.02.04/UIP NUSRA/2018 1199.BA/KON.02.04/520000/2019
3 BAY LINE 70 KV ARAH MAULAFA NO. 2 BZ5.U.01.231.1517.JI39.18 20 Agustus 2018
4 BAY LINE 70 KV ARAH NONOHANIS NO. 1 BZ6.U.01.231.1517.JI39.18 23 Agustus 2018
5 BAY LINE 70 KV ARAH NONOHANIS NO. 2 BZ8.U.01.231.1517.JI39.18 23 Agustus 2018
6 BAY TRANSFORMATOR TENAGA 70/20 KV 20 MVA NO. 1 BZB.U.01.231.1517.JI39.18 23 Agustus 2018

SUTT 70 KV GI
NONOHANIS - GI 1 SUTT 70 KV GI NONOHANIS - GI KEFAMENANU SIRKIT I (OPGW) 881.U.01.221.1517.0000.19 03 Mei 2019 20 July 2018 22 August 2019
KEFAMENANU 2 SUTT 70 KV GI NONOHANIS - GI KEFAMENANU SIRKIT II (GSW) B81.U.01.221.2517.0000.19 28 Juni 2019 0722/KON.02.02/UIP NUSRA/2018 1194.BA/KON.02.02/520000/2019

SUTT 70 KV ATAMBUA -
KEFAMENANU 1 SUTT 70 KV ATAMBUA - KEFAMENANU SIRKIT I (OPGW) CK6.U.01.221.1517.JQ15.18 14 September 2018 10 Desember 2018 22 Agustus 2019
2 SUTT 70 KV ATAMBUA - KEFAMENANU SIRKIT II (GSW) CL9.U.01.221.1517.JQ51.18 14 September 2018 1454/BA.STOP/KON.02.02/UPP TIMOR/2018 1197.BA/KON.02.02/520000/2019

GI MANTANG EXT
1 AR9.U.01.231.1518.JQ02.19 31-May-19 28-Sep-18 02-Sep-19
SATU BAY TRANSFORMATOR TENAGA 150/22 KV - 60 MVA
2 ENAM PHB PENYULANG KELUAR 20 KV 0976.BA-STOP/KON.02.04/UIP NUSRA/2018 1536.BA/KON.02.04/520000/2019
3 SATU PHB BUS SECTION 20 KV
4 SATU PHB BUSBAR VT 20 KV

GI 70 kV Taliwang
1 Bay Transformator Tenaga 70/20 kV - 30 MVA HG1.U.01.231.1517.GEE5.19 16-Dec-19 20-Jul-18 27-Jun-19
2 5 PHBTM Penyulang Keluar 20 kV 0725.BA-STOP/KON.02.04/UIP NUSRA/2018 0831.BA/KON.02.04/UIP NUSRA/2019
3 PHBTM Kopel 20 kV
4 PHBTM Busbar VT 20 kV
5 Bay Kopel 70 kV HI6.U.01.231.1517.JQ02.19 17-Dec-19 24-May-19
6 Bay Line 70 kV arah Alas No. 1 GE2.U.01.231.1517.JQ02.19 25-Nov-19 0683.BA-STOP/KON.02.04/UIP NUSRA/2019
7 Bay Line 70 kV arah Alas No. 2 H30.U.01.231.1517.JQ02.19 10-Dec-19

GI 70 kV Woha
1 Bay Transformator Tenaga 70/20 kV - 20 MVA 754.U.01.231.1517.JECI.18 19-Mar-18 20-Jul-18 27-Jun-19
2 Bay Kopel 70 kV BD1.U.01.231.1517.JQBT.19 24-Jun-19 0726.BA-STOP/KON.02.04/UIP NUSRA/2018 0830.BA/KON.02.04/UIP NUSRA/2019
3 Bay Line 70 kV arah Bima 755.U.01.231.1517.JECI.18 19-Mar-18
4 Bay Line 70 kV arah Dompu 756.U.01.231.1517.JECI.18 19-Mar-18
7 SUTT 70 kV GI Woha Incomer 2 Sirkit 612.U.01.221.1517.JQBT.19 05-Apr-19

GI 150 kV Empang 1 Bay Transformator Tenaga 150/22 kV - 20 MVA No. 1 CZZ.U.01.231.1518.JECI.19 15-Aug-19 29-Jul-19 12-Nov-19
2 Bay Kopel 150 kV CV9.U.01.231.1518.JECI.19 15-Aug-19 1035.BA-STOP/KON.02.04/UIP NUSRA/2019 1752.BA/KON.02.04/UIP NUSRA/2019
3 Bay Line 150 kV arah Dompu No. 1 CY8.U.01.231.1518.JECI.19 14-Aug-19
4 Bay Line 150 kV arah Dompu No. 2 F70.U.01.231.1518.JECI.19 12-Nov-19
5 Bay Line 150 kV arah Labuhan No. 1 DF3.U.01.231.1518.JECI.19 28-Aug-19
6 Bay Line 150 kV arah Labuhan No. 2 F68.U.01.231.1518.JECI.19 05-Nov-19
7 PHB Penyulang Keluar 20 kV Lamenta EK2.U.01.311.1M15.JECI.18 29-Nov-18 20-Jul-18
8 PHB Penyulang Keluar 20 kV Plampang EK3.U.01.311.1M15.JECI.18 29-Nov-18 0724.BA-STOP/KON.02.04/UIP NUSRA/2018
9 PHB Penyulang Keluar 20 kV Kopel PLTD-GI EK4.U.01.311.1M15.JECI.18 29-Nov-18
10 PHB Busbar VT + ES 20 kV 322.U.01.311.1M15.JECI.19 22-Feb-19

GI 70 kV Bima Ext
1 Bay Transformator Tenaga 70/20 kV - 30 MVA No. 2 400.U.01.231.1517.JA55.19 01-Mar-19 24-May-19 02-Sep-19
2 PHB Penyulang Keluar 20 kV 0685.BA-STOP/KON.02.04/UIP NUSRA/2019 1540.BA/KON.02.04/UIP NUSRA/2019
3 PHB Busbar VT 20 kV
4 PHB Bus Section 20 kV

GI 70 kV Bonto Ext
1 Bay Transformator Tenaga 70/20 kV - 30 MVA No. 2 446.U.01.231.1517.JA55.19 06-Mar-19 29-Jul-19 02-Sep-19
2 3 PHB Penyulang Keluar 20 kV 1038.BA-STOP/KON.02.04/UIP NUSRA/2019 1541.BA/KON.02.04/UIP NUSRA/2019
3 PHB Busbar VT 20 kV
4 PHB Bus Section 20 kV

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 3


NAMA RUANG LINGKUP SERTIFIKAT LAIK OPERASI (SLO) TANGGAL STOP STAP
SUTT 70 kV GI Bonto - GI Bima
1 Sirkit I dari T.01 s/d T.27 Total 28 Tower 614.U.01.221.1517.JQ19.19 02-Apr-19 09-Jul-19 02-Sep-19
1037.BA-STOP/KON.00.04/UIP NUSRA/2019 01610.BA/KON.02.05/520000/2019
SUTT 70 kV GI Bima - GI Dompu
2 Sirkit II dari T.28 s/d T.221 Total 198 Tower 613.U.01.221.1517.JQ19.19 05-Apr-19 09-Jul-19 02-Sep-19
1037.BA-STOP/KON.00.04/UIP NUSRA/2019 01610.BA/KON.02.05/520000/2019

SUTT 70 kV GI Taliwang -
PLTU Sumbawa Barat 1 Sirkit I (OPGW) dari T.01 s/d T.20, Total 20 Tower BC8.U.01.221.1517.0000.19 24-Jun-19 04-May-19 12-Nov-19
2 Sirkit II (GSW) dari T.01 s/d T.20, Total 20 Tower HZJ.U.01.221.1517.0000.19 23-Dec-19 0686.BA-STOP/KON.02.02/UIP NUSRA/2019 1755.BA/KON.02.02/520000/2019

SUTT 150 kV GI Labuhan -


GI Empang 1 Sirkit I (GSW) dari T.01 s/d T.271, Total 264 Tower CB4.U.01.221.1518.JEK3.19 24-Jul-19 19-Aug-19 12-Nov-19
2 Sirkit II (OPGW) dari T.01 s/d T.271, Total 264 Tower CB4.U.01.221.1518.JEK3.19 24-Jul-19 1150.BA/TRS.00.03/520000/2019 1753.BA/KON.02.02/520000/2019

SUTT 150 kV PLTMG Sumbawa -


GI Labuhan 1 Sirkit I (GSW) dari T.01 s/d T.42, Total 43 Tower AC8.U.01.221.1418.JI82.19 23-May-19 04-May-19 12-Nov-19
2 Sirkit II (OPGW) dari T.01 s/d T.42, Total 43 Tower HD3.U.01.221.1418.JI82.19 17-Dec-19 0687.BA-STOP/KON.02.02/UIP NUSRA/2019 1754.BA/KON.02.02/520000/2019

GI 70 KV RUTENG
1 1 BAY TRANSFORMATOR TENAGA 70/20 KV - 20 MVA 762.U.01.231.1517.CC04.19 10 APRIL 2019 26/4/209 22-Aug-19
2 1 BAY KOPEL 70 KV 0494.BA-STOP/KON.02.04/UIP NUSRA/2019 1202.BA/KON.02.04/520000/2019
3 4 PHB PENYULANG KELUAR 20 KV
4 1 PHB BUSBAR VT 20 KV
5 1 PHB BUS SECTION 20 KV
6 1 BAY LINE 70 KV ARAH ULUMBU NO. 1 754.U.01.231.1517.CC04.19 10 APRIL 2019
7 1 BAY LINE 70 KV ARAH ULUMBU NO. 2 755.U.01.231.1517.CC04.19 10 APRIL 2019
8 1 BAY LINE 70 KV ARAH BAJAWA NO. 1 A94.U.01.231.1517.JQ02.20 16 Maret 2020
9 1 BAY LINE 70 KV ARAH BAJAWA NO. 2 A95.U.01.231.1517.JQ02.20 16 Maret 2020
10 1 BAY LINE 70 KV ARAH BAJO NO. 1 751.U.01.231.1517.CC04.19 10 APRIL 2019
11 1 BAY LINE 70 KV ARAH BAJO NO. 2 763.U.01.231.1517.CC04.19 10 APRIL 2019
GI 70 KV LABUHAN BAJO
1 4 PHB PENYULANG KELUAR 20 KV 21 AGUSTUS 2019 13 FEBRUARI 2020
2 1 PHB BUS KOPEL 20 KV 0877.BA-STOP/TRS.00.03/200000/2019 0238.BA/KON.02.04/520000/2020
3 1 PHB BUSBAR VT 20 KV
4 1 BAY TRANSFORMATOR TENAGA 66/22 KV - 20 MVA 761.U.01.231.1517.JI45.19 10 APRIL 2019
5 1 BAY LINE 70 KV ARAH RUTENG NO. 1 759.U.01.231.1517.JI45.19 10 APRIL 2019
6 1 BAY LINE 70 KV ARAH RUTENG NO. 2 760.U.01.231.1517.JI45.19 10 APRIL 2019
9 1 BAY KOPEL 70 KV 758.U.01.231.1517.JI45.19 10 APRIL 2019

GI 70 kV ULUMBU
1 1 BAY KOPEL 70 kV 753.U.01.231.1517.JI17.19 10 APRIL 2019 10 DESEMBER 2018 22 AGUSTUS 2019
2 1 BAY LINE 70 kV ARAH RUTENG NO. 1 756.U.01.231.1517.JI17.19 10 APRIL 2019 1450.BA.STOP./KON.02.04/UIP NUSRA/2018 1201.BA/KON.02.04/520000/2019
3 1 BAY LINE 70 kV ARAH RUTENG NO. 2 757.U.01.231.1517.JI17.19 10 APRIL 2019
4 1 BAY TRANSFORMATOR TENAGA 70/20 KV - 20 MVA 752.U.01.231.1517.JI17.19 10 APRIL 2019
5 4 PHB PENYULANG KELUAR 20 kV
6 1 PHB BUS KOPEL / BUS SECTION 20 kV
7 1 PHB BUSBAR VT 20 kV
8 1 SISTEM CATU DAYA AC 20/0,4 kV - 100 kVA

GI 70 KV ENDE EXT DAN GI GI 70 KV ENDE EXT


70 KV RUTENG EXT 1 1 BAY TRAFO 70/20 KV - 30 MVA AS8.U.01.231.2517.JX15.19 31 MEI 2019 21 AGUSTUS 2019 13 FEBRUARI 2020
2 3 PHB PENYULANG KELUAR 20 KV 1171.BA/TRS.00.03/520000/2019 0239.BA/KON.02.04/520000/2020
3 1 PHB BUSBAR VT 20 KV
4 1 PHB BUS SECTION 20 KV

GI 70 KV RUTENG EXT
1 1 BAY TRANSFORMATOR TENAGA 70/20 KV - 30 MVA AW5.U.01.231.2517.JX15.19 31 MEI 2019 21 AGUSTUS 2019 13 FEBRUARI 2020
2 4 PHB PENYULANG KELUAR 20 kV 1170.BA/TRS.00.03/520000/2019 0240.BA/KON.02.04/520000/2020
3 1 PHB BUS SECTION 20 KV
4 1 PHB BUSBAR VT 20 KV

SUTT 150 kV LABUHAN


BAJO - RUTENG 1 SUTT 150 kV GI RUTENG - GI LABUHAN BAJO SIRKIT I (GSW) DARI
T.001 S/D T.229 (TOTAL 230 TOWER) DENGAN PANJANG 740.U.01.221.1517.JIC7.19 10 APRIL 2018 26 APRIL 2019 22 AGUSTUS 2019
PENGHANTAR 1 x 75,424 KMS
2 SUTT 150 kV GI RUTENG - GI LABUHAN BAJO SIRKIT II (OPGW)
DARI T.001 S/D T.229 (TOTAL 230 TOWER) DENGAN PANJANG 741.U.01.221.1517.JIC7.19 10 APRIL 2018 0495.BA-STOP/KON.02.02/UIP NUSRA/2019 1196.BA/KON.02.02/52000/2019
PENGHANTAR 1 x 75,424 KMS

SUTT 150 KV RUTENG -


PLTP ULUMBU 1 SUTT 150 KV RUTENG ARAH PLTP ULUMBU LINE GSW DARI GI 742.U.01.221.1515.CC28.19 10 APRIL 2019
RUTENG S/D T.005 (TOTAL 72 TOWER) DENGAN PANJANG 10 DESEMBER 2018 22 AGUSTUS 2019
SALURAN 23,486 KMR
2 SUTT 150 KV RUTENG ARAH PLTP ULUMBU LINE OPGW DARI GI 743.U.01.221.1515.CC28.19 10 APRIL 2019
RUTENG S/D T.005 (TOTAL 72 TOWER) DENGAN PANJANG 1451.BA.STOP/KON.02.04/UIP NUSRA/2018 1198.BA/KON.02.02/520000/2019
SALURAN 23,486 KMR

Keterlambatan proses STP dapat menimbulkan dampak, antara lain:


1. Potensi tidak tercapainya kinerja PLN Unit Induk Pembangunan pada
perspektif efektifitas produk dan proses.
2. Potensi terbengkalainya aset PT PLN (Persero) karena kewajiban
kontraktor untuk pengelolaan dan keamanan aset berakhir sesuai
berakhirnya masa pemeliharaan, sedangkan PLN Unit Pengusahaan belum
bisa melaksanakan pemeliharaan karena secara administrasi, aset tersebut
belum tercatat di PLN Unit Pengusahaan.

1.2. PERMASALAHAN
Dalam Peraturan Direksi No. 0033.P/DIR/2017 disebutkan, Serah
Terima Proyek dapat dilaksanakan apabila proyek tersebut telah memiliki
SLO, telah dilakukan proses Serah Terima Aset Proyek dan Serah Terima
Operasi Pengusahaan, dan persyaratan kelengkapan dokumen yang
dibutuhkan untuk dilakukan proses STP telah lengkap. Dalam pengumpulan
kelengkapan dokumen tersebut terdapat beberapa kendala antara lain :

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 4


a. Adanya perbedaan lingkup pekerjaan pada masing – masing
pembangunan. Perbedaan jumlah bay pada pekerjaan gardu induk
ataupun perbedaan panjang saluran pada pekerjaan transmisi.
b. Kelengkapan dokumen untuk proses Serah Terima Proyek Selesai
melibatkan berbagai bidang dan Unit PLN lain sehungga diperlukan
prosedur yang pasti.
c. Dokumen yang diperlukan meliputi dokumen pra konstruksi dan pasca
konstruksi,dimana lama pekerjaan konstruksi + 3 (tiga) tahun.
d. Sistem pengarsipan dokumen yang kurang tertata, dikarenakan terjadinya
perubahan di lingkungan unit maupun mutasi pegawai.
Adapun waktu yang dibutuhkan untuk pengumpulan dokumen dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Waktu penyusunan dokumen kelengkapan STP
NO URAIAN KEGIATAN Waktu
Hari
1 Menyampaikan daftar pekerjaan yang telah di STAP 1
2 Pengumpulan data kelengkapan STP 90
3 Menandatangani daftar kelengkapan dokumen Serah 1
Terima Proyek Selesai
4 Penyampaian Berita Acara Serah Terima dokumen 7
STP kepada PLN Unit Pengusaha
5 PLN Unit Pengusaha melakukan verifikasi 45
6 Berita Acara Serah Terima dokumen STP disetujui 1
oleh PLN Unit Induk Pengusahaan
7 Berita Acara Serah STP diterbitkan 14
8 PLN Regional menandatangani Berita Acara Serah 14
Terima Proyek Selesai (STP)
9 Berita Acara STP dikirim ke unit pengusahaan dan 14
diarsip
Total Hari 187

Daftar kelengkapan dokumen yang dibutuhkan untuk proses STP


berdasarkan Peraturan Direksi PT. PLN (Persero) No.0033.P/DIR/2017
tentang Tata Cara Serah Terima Proyek Selesai atau Bagian Proyek Selesai
dari PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan kepada PT. PLN (Persero)
Unit Pengusahaan dituangkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Daftar kelengkapan dokumen STP
NO Daftar Kelengkapan Dokumen PIC
1 Rekapitulasi biaya – biaya Tim STP bidang Keuangan dan SDM
Dokumen acara serah terima
2 Tim STP bidang Operasi Konstruksi
pekerjaan
3 Dokumen serah terima operasi Tim STP bidang Operasi Konstruksi
Tim STP bidang Pertanahan dan
4 Dokumen tanah dan bangunan
Komunikasi
5 Dokumen pendukung lainnya Tim STP Biro K3L

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 5


Dalam Project Assignment ini penulis membatasi ruang lingkup pada
proses Serah STP untuk ruang lingkup transmisi dan gardu induk.
1.2.1 Penyusunan Root Cause Problem Solving (RCPS)
Dari latar belakang yang sudah dijabarkan sebelumnya, maka
permasalahan yang ada dirumuskan menjadi suatu metode Root Cause
Problem Solving (RCPS). RCPS merupakan metode analisis yang digunakan
untuk mencari akar penyebab permasalahan dengan mengurai masalah
menjadi komponen – komponen sederhana secara terstruktur dan sistematis.
Adapun RCPS dalam penulisan ini dapat dilihat pada Gambar 1.
MASALAH IDENTIFIKASI MASALAH ROOT CAUSE ACTION / LANGKAH KERJA
Perbedaan lingkup pekerjaan Untuk Gardu Induk baru,
Gardu Induk pada masing - membutuhkan data sertifikat
masing wilayah tanah dan IMB, sedangkan
Target waktu penyelesaian
kelengkapan dokumen STP untuk Gardu Induk Extention
Pengurusan dokumen tanah Melakukan koordinasi
yang variatif tidak diperlukan
dan IMB melibatkan pihak di dengan BPN, PPAT dan DInas
luar unit PLN Pekerjaan Umum
Perbedaan panjang transmisi Semakin panjang transmisi
SUTT pada masing - masing semakin banyak dokumen
wilayah sertifikat tanah yang harus
diurus

Terdapat proyek yang telah


Kekurangan dokumen Dokumen serah terima asset
beroperasi namun belum
rekapitulasi biaya (Bidang proyek belum lengkap
dapat dilakukan proses
Akutansi)
Serah Terima Proyek
Selesai (STP)

Kelengkapan dokumen Kekurangan dokumen serah Dokumen SLO belum terbit


persyaratan STP yang
terima operasi (Bidang
melibatkan berbagai bidang
Operasi Konstruksi)
dan unit PLN lain

Kekurangan dokumen tanah Dokumen Tanda terima ganti


(Bidang Pertanahan dan rugi
Komunikasi)

Dokumen sertifikat tanah

Dokumen Daftar nominatif


ganti rugi tanaman dan
kompensasi

Dokumen sertifikat tanah Belum adanya SOP Pembuatan Prosedur


pengumpulan kelengkapan Pengumpulan kelengkapan
dokumen SOP dokumen STP

Dokumen IMB

Kekurangan dokumen Dokumen Izin Lingkungan


lingkungan
(Bidang K3L)

Dokumen AMDAL

Dokumen RKL / RPL

Dokumen UKL / UPL

Gambar 1. Root Cause Problem Solving (RCPS)

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 6


Berdasarkan hasil pemetaan pada bagian RCPS tersebut, ditemukan sumber
permasalahan yaitu Terdapat proyek yang telah beroperasi namun belum dapat
dilakukan proses STP.

1.2.2 Idea Generation


Dari permasalahan yang didapatkan dengan menggunakan metode RCPS di
atas, maka didapat inisiatif perbaikan guna mengatasi permasalahan yang ada dapat
disimpulkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Idea Generation

Permasalahan
Inisiatif Perbaikan Unit PIC Waktu
Scope Detail Permasalahan
Lambatnya proses Melakukan koordinasi PLN UIP Manager Bagian Pengendalian Setiap Semester
pengumpulan Dokumen dengan bidang terkait Jaringan, Manager Bagian
Kelengkapan persyaratan Serah untuk kelengkapan Pengendalian Administrasi
Terima Proyek Selesai karena dokumen Kontrak dan PMIS, Manager
melibatkan berbagai bidang Bagian Akutansi, Manager
dan unit PLN yang lain Bagian Pertanahan, Pejabat
Pengendalian K3L
Belum adanya SOP (Standar Pembuatan mekanisme PLN UIP Manager Bagian Pengendalian Setiap bulan
Terdapat proyek Operasional Prosedur) penyusunan Jaringan, Asisten Manager
yang telah Pengumpulan Dokumen pengumpulan Pengendalian Jaringan, Staff
beroperasi dan kelengkapan STP kelengkapan dokumen Pengendalian Jaringan
memiliki SLO STP
namun belum dapat
dilakukan proses Kurangnya koordinasi dengan Melakukan koordinasi PLN UIP dan Manager Bagian Pengendalian Setiap Semester
STP PLN Unit Pengusahaan dengan PLN Unit PLN Unit Jaringan PLN UIP dengan
Pengusahaan Pengusahaan Manager Bagian TND PLN
Unit Induk Pengusahaan

Pengurusan dokumen tanah Melakukan koordinasi PLN UIP , BPN, Manager Bagian Pertanahan Setiap Semester
dan IMB melibatkan pihak di dengan BPN, PPAT dan PPAT dan DInas
luar unit PLN DInas Pekerjaan Umum Pekerjaan Umum

1.2.3 Focus Group Discussion (FGD) – Penentuan Matrix Prioritas


Focus Group Discussion (FGD) penentuan matrik prioritas merupakan
metide untuk memastikan pemilihan ide – ide yang dimiliki memiliki nilai
dampak dan hasil secara objektif. Di dalam penentuan dan penilaian ide – ide
yang muncul untuk penyelesaian permasalahan pengumpulan kelengkapan
dokumen sebagai syarat proses STP sehingga didapat ide yang memiliki
dampak besar dan implementasi relative mudah, penulis melakukan diskusi
dengan beberapa supervisor yang berkaitan dengan kelengkapan dokumen
persyaratan Serah Terima Proyek Selesai. Yaitu Asisten Manager
Pengendalian Jaringan, Asisten Manager Akutansi, Asisten Manager

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 7


Pertanahan, Supervisor K3L dan Staff Pengendalian Jaringan. Adapun hasil
dari diskusi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dengan bidang terkait untuk kelengkapan dokumen
Dampak :
Berdasarkan hasil diskusi, dampak yang didapat dari alternatif ini adalah
berdampak, karena dengan dilakukan koordinasi bersama, maka
kelengkapan dokumen STP yang didapatkan dari berbagai macam bidang
dapat termonitoring.
Kemudahan :
Tingkat kemudahan alternatif solusi ini adalah mudah, karena hanya
berkoordinasi dengan asisten Manager masing – masing bidang.
2. Pembuatan mekanisme penyusunan pengumpulan kelengkapan dokumen
STP
Dampak : Berdasarkan hasil diskusi, dampak yang didapat dari alternatif
ini adalah sangat berdampak, karena dengan adanya mekanisme
penyusunan pengumpulan kelengkapan dokumen STP dapat
mempermudah proses pengumpulan dokumen tersebut.
Kemudahan :
Tingkat kemudahan alternatif solusi ini adalah sedang, karena jangka
waktu yang diburuhkan untuk mengumpulkan masing – masing
dokumen variatif.
3. Melakukan koordinasi dengan PLN Unit Pengusahaan
Dampak : Berdasarkan hasil diskusi, dampak yang didapat dari alternatif
ini adalah sangat berdampak, karena dengan adanya koordinasi dengan
PLN Unit Pengusahaan, maka proses STP dapat mempercepat
dilakukannya proses tersebut.
Kemudahan :
Tingkat kemudahan alternatif solusi ini adalah sedang, karena belum
tentu PLN Unit Pengusahaan mau melakukan proses STP.
Hasil penentuan matriks prioritas sesuai dengan Tabel 6.

Tabel 6. Penentuan Matrik Prioritas

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 8


Tingkat Kesulian Dampak Person *) Hasil Person *) Hasil
No Inisiatif Ide
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 a b c d e Tingka a b c d e Dampa
Melakukan koordinasi
dengan bidang terkait
1 x x 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 2,8
untuk kelengkapan
dokumen
Pembuatan mekanisme
2 penyusunan pengumpulan x x 4 3 4 4 4 3,8 4 3 4 3 2 3,2
kelengkapan dokumen STP
Melakukan koordinasi
3 dengan PLN Unit x x 2 3 2 3 1 2,2 4 3 3 4 3 3,4
Pengusahaan
Melakukan koordinasi
4 dengan BPN, PPAT dan x x 1 0 1 1 1 0,8 3 4 4 3 3 3,4
Dinas Pekerjaan Umum

Tingkat Kesulitan Dampak Peserta FGD :


0 : Sangat sulit 0: Tidak berdampak a. Asman Pengendalian Jaringan
1: Sulit 1: Kurang berdampak b. Asman Pertanahan
2: Sedang 2: sedang c. Asman Akutansi dan Aktiva Tetap
3: Mudah 3: berdampak d. Spv. K3L
4: Sangat Mudah 4: sangat berdampak e. Staf Pengendalian Jaringan

1.2.4 Matriks Prioritas


Hasil dari FGD selanjutnya disajikan dalam bentuk diagram matriks
prioritas untuk memetakan alternative terbaik berdasarkan dari dampak
terbesar dan usaha termudah sebagai prioritas utama.
4
2
Sangat Mudah

3
1

2
3

1
4
Mudah

1 2 3 4
Tidak Berdampak Sangat Berdampak
Dampak
Keterangan :
1. Melakukan koordinasi dengan bidang terkait untuk kelengkapan dokumen
2. Pembuatan mekanisme penyusunan pengumpulan kelengkapan dokumen STP
3. Melakukan koordinasi dengan PLN Unit Pengusahaan

Diagram 1. Matriks Prioritas

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 9


1.2.5 Idea Generation Overview
Langkah terakhir adalah pemilihan alternatif perbaikan terbaik yang
harus dilaksanakan. Hal ini dilakukan dengan membuat tabel Idea
Generation Overview sebagaimana pada Tabel 7.
Tabel 7. Idea Generation Overview

Permasalahan Evaluasi Ide Persetujuan


Inisiatif Perbaikan Unit PIC Waktu Tingkat
Scope Detail Permasalahan kesulitan Dampak Prioritas Go No G0
Lambatnya proses Melakukan PLN UIP Manager Bagian Setiap Mudah Berdampak 2 
pengumpulan Dokumen koordinasi dengan Pengendalian Jaringan, Semester
Kelengkapan persyaratan bidang terkait untuk Manager Bagian
Serah Terima Proyek kelengkapan Pengendalian Administrasi
Selesai karena melibatkan dokumen Kontrak dan PMIS,
berbagai bidang dan unit Manager Bagian Akutansi,
PLN yang lain
Belum adanya SOP Pembuatan PLN UIP Manager Bagian
Manager Bagian Setiap bulan Sangat Berdampak 1 
Terdapat proyek (Standar Operasional mekanisme Pengendalian Jaringan, mudah
yang telah Prosedur) Pengumpulan penyusunan Asisten Manager
beroperasi dan Dokumen kelengkapan pengumpulan Pengendalian Jaringan,
memiliki SLO STP kelengkapan Staff Pengendalian Jaringan
namun belum
Kurangnya dokumen STP
koordinasi Melakukan PLN UIP dan Manager Bagian Setiap Sedang Berdampak 3 
dapat dilakukan
dengan PLN Unit koordinasi dengan PLN Unit Pengendalian Jaringan PLN Semester
proses STP
Pengusahaan PLN Unit Pengusahaan UIP dengan Manager
Pengusahaan Bagian TND PLN Unit
Induk Pengusahaan
Pengurusan dokumen Melakukan PLN UIP , Manager Bagian PertanahanSetiap Sulit Berdampak 4 
tanah dan IMB melibatkan koordinasi dengan BPN, PPAT Semester
pihak di luar unit PLN BPN, PPAT dan dan DInas
DInas Pekerjaan Pekerjaan
Umum Umum

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 10


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori


Proyek selesai adalah hasil kegiatan proyek instalasi ketenagalistrikan
yang berbentuk bangunan fisik, peralatan dan barang, termasuk dokumen
yang terkait dengan aspek legalitas yang dapat berfungsi atau dipergunakan
secara keseluruhan dari kegiatan proyek dan telah memiliki SLO.
Proses STP atas proyek selesai atau bagian proyek selesai merupakan
bagian dari kinerja PLN UIP yang diserahterimakan kepada PLN Unit Induk
Pengusahaan dalam bentuk Berita Acara Serah Terima Proyek Selesai (BA-
STP).
Berikut adalah alur dari proses STOP, STAP dan STP :

Gambar 2. Alur Serah Terima Proyek


Dari alur di atas terlihat bahwa syarat kelengkapan dokumen untuk STP
terkait dengan berbagai macam bidang di PLN UIP, yaitu :
• Bidang Akutansi :
1. Rincian nilai kontrak dan realisasi per sumber dana
2. Daftar nilai proyek
3. Daftar nilai aktiva lengkap
• Bidang Operasi Konstruksi :
1. Berita Acara Serah Terima Operasi

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 11


2. Daftar hasil pemeriksaan bersama bangunan, mesin, peralatan dan
material
3. Data Commisioning Test
4. Gambar hasil pelaksanaan (As Built Drawing)
5. Operations and Maintenance manual atas peralatan yang diserahkan
6. Sertifikat Laik Operasi (SLO)
• Bidang Pertanahan dan Komunikasi
1. Tanda terima ganti rugi
2. Akta pelepasan hak, warkah/letter D, peralihan / letter C (dari BPN)
3. Sertifikat tanah
4. Daftar nominatif ganti rugi dan kompensasi
5. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
6. Ijin pinjam pakai kawasan hutan
• Bidang Pengendalian K3L
1. Ijin Lingkungan
2. Dokumen AMDAL
3. Dokumen RKL/RPL
4. Dokumen UKL/UPL
Dengan ketidaklengkapan salah satu dari dokumen-dokumen di atas,
maka akan berpengaruh terhadap proses Serah Terima Proyek Selesai. Faktor
ini biasanya disebabkan karena kurangnya koordinasi, kurang komitmen dari
bidang-bidang terkait mulai dari proses pengumpulan data. Ketidak-
optimalan ini menurut penulis disebabkan karena belum adanya SOP untuk
mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk proses STP, sehingga
pelaksanaan STP dapat dilakukan sesuai dengan time frame yang telah
ditetapkan dalam Keputusan Direksi tentang STOP/STAP/STP. Dengan
adanya monitoring kelengkapan dokumen STP dan koordinasi yang baik
antar bidang, diharapkan proses STP dari PLN UIP ke PLN Unit Pengusahaan
dapat dilakukan tepat waktu dan mampu membantu mencaoai target kinerja
PLN UIP Nusra.

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 12


2.2 Implementasi Inisiatif Perbaikan
Hal – hal yang harus disampaikan dalam implementasi inisiatif
perbaikan dalam Project Assignment ini adalah :

2.2.1 Bagan Inisiatif Perbaikan


Bagan Inisiatif Perbaikan digunakan untuk mengetahui inisiatif
perbaikan apa saja yang akan dilaksanakan, mencakup judul inisiatif,
departemen/bagian, deskripsi, latar belakang, rincian Tindakan, KPI,
kemudahan implementasi dan dampak.
Tabel 8. Bagan Inisiatif Perbaikan

Bagan Inisiatif Perbaikan


Judul Inisiatif : PROSEDUR PENYUSUNAN
KELENGKAPAN DOKUMEN UNTUK EFEKTIVITAS Unit / Bagian : UNIT INDUK PEMBANGUNAN NUSA
PROSES STP JARINGAN DI PT PLN (PERSERO) UIP TENGGARA
NUSA TENGGARA
Deskripsi : Nilai PDP (Pekerjaan Dalam Pelaksanaan) di lingkungan PT. PLN (Persero) UIP Nusra masih memiliki nilai
yang besar, sedangkan jumlah pekerjaan masih dalam masa konstruksi telah banyak berkurang. Hal ini disebabkan belum
dilakukan transfer aset dari PLN UIP Nusra kepada PLN Unit Pengusahaan. Jumlah nilai PDP yang besar ini dapat
berpotensi menyebabkan kurang termanfaatkannya aset PT PLN (Persero) karena kewajiban kontraktor untuk pengelolaan
dan keamanan aset berakhir sesuai berakhirnya masa pemeliharaan, sedangkan PLN Unit Pengusahaan melaksanakan
pemeliharaan dengan cara nota buku antar unit. Dengan adanya SOP penyusunan kelengkapan dokumen, dapat
mempercepat proses Serah Terima Proyek dari PLN UIP Nusra kepada PLN Unit Pengusahaan. Selain dapat tercapainya
kinerja Unit Induk Pembangunan (UIP) pada perspektif efektifitas produk dan proses, yaitu pada point Serah Terima
Proyek.
Latar belakang : Item-item tindakan :
Menganalisa status pekerjaan konstruksi yang
1 Pencapaian KPI PLN UIP Nusra 1 memenuhi syarat untuk dilakukan STP (Serah Terima
Proyek)
Berkoordianasi dengan bidang terkait merujuk
2 Nilai PDP yang masih tinggi 2
kelengkapan dokumen untuk persyaratan proses STP
Waktu yang dibutuhkan untuk pengumpulan dokumen Menganalisa alur pengumpulan kelengkapan
3 3
kelengkapan dokumen untuk persyaratan proses STP
Kurangnya koordinasi pihak - pihak terkait dalam Menganalisa waktu yang dibutuhkan untuk
4 4
pengumpulan dokumen persyaratan STP pengumpulan dokumen persyaratan STP
Menyusun Timeline proses pengumpulan kelengkapan
5
dokumen persyaratan
Menyusun SOP pengumpulan kelengkapan dokumen
6
persyaratan STP
7 Persetujuan SOP oleh Manager Operasi Konstruksi
Melaksanakan monitoring dan evaluasi kembali SOP
8
yang telah dibuat

KPI yang terkena dampak : Serah Terima Proyek Kemudahan implementasi : Mudah

Keuntungan / dampak positif : Sangat Berdampak Biaya implementasi : -


Pengesahan

Mentor : ANTIN M RAHMA Mentee : DIAN KARTIKA OKTAVIA HARDIANTO

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 13


Berdasarkan hasil diskusi dengan Bidang Pengendalian Jaringan dimana
belum ada SOP untuk pengumpulan kelengkapan dokumen STP yang dapat
dijadikan acuan. Hal ini dapat berpengaruh terhadap proses STP kepada PLN
Unit Pengusahaan.
Sesuai dengan hasil Idea Generation Overview, untuk menyelesaikan
masalah tersebut adalah dengan menyusun SOP pengumpulan dokumen
kelengkapan STP. Solusi ini dapat meningkatkan efektivitas dalam proses
STP kepada PLN Unit Pengusaha

2.2.2 Workplan Pelaksanaan Program Project Assignment


Dari Langkah – Langkah di atas perlu dibuat rencana kegiatan agar
target penyelesaian dapat tepat waktu. Adapun rencana kerja atau workplan
kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Workplan Pelaksanaan Program
Initiative PROSEDUR PENYUSUNAN KELENGKAPAN DOKUMEN UNTUK MENTOR ANTIN M RAHMA
EFEKTIVITAS PROSES STP JARINGAN DI PT PLN (PERSERO) UIP
NUSA TENGGARA MENTEE DIAN KARTIKA OKTAVIA HARDIANTO
PROJECT PROGRESS TRACKING (TEAM LEADER)
Activities DEADLINE PIC
JUNI JULI
1 2 3 4 1 2 3 4
DEVELOPM 1 Menganalisa status 03/06/2020 DIAN TARGET
ENT pekerjaan konstruksi yang KARTIKA OH
memenuhi syarat untuk REALISASI

2 dilakukan STP (Serah


Berkoordianasi dengan 05/06/2020 DIAN TARGET
anggota Tim STP KARTIKA OH
REALISASI

3 Menganalisa alur 10/06/2020 DIAN TARGET


pengumpulan kelengkapan KARTIKA OH
dokumen untuk persyaratan REALISASI

4 proses STP waktu yang


Menganalisa 12/06/2020 DIAN TARGET
dibutuhkan untuk KARTIKA OH
pengumpulan dokumen REALISASI

DEPLOYME 5 persyaratan STP proses 19/06/2020


Menyusun Timeline DIAN TARGET
NT pengumpulan kelengkapan KARTIKA OH
dokumen persyaratan REALISASI

6 Menyusun SOP 26/06/2020 DIAN TARGET


pengumpulan kelengkapan KARTIKA OH
dokumen persyaratan STP REALISASI

7 Persetujuan SOP oleh 30/06/2020 YUYUN TARGET


General Manager MIMBAR
SAPUTRA REALISASI

ACADEMY 8 Melaksanakan monitoring 15/07/2020 DIAN TARGET


dan evaluasi kembali SOP KARTIKA OH
yang telah dibuat REALISASI

2.3 Program Project Assignment “Prosedur Penyusunan Kelengkapan


Dokumen Untuk Efektifitas Proses STP Jaringan di PT PLN (Persero)
UIP Nusa Tenggara”
2.3.1 Aktivitas 1 : Melakukan koordinasi dengan bidang terkait untuk
kelengkapan dokumen.
Tahap pertama yang dilakukan setelah mendapatkan daftar proyek
yang telah dilakukan proses Serah Terima Aset Proyek adalah melakukan

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 14


koordinasi dengan bidang – bidang terkait melalui tim STP untuk
mendapatkan kelengkapan dokumen yang diperlukan.
Bidang – Bidang tersebut adalah :
a. Bidang Akutansi
b. Bidang Operasi Konstruksi
c. Bidang Pertanahan
d. Bidang K3L
Koordinasi ini dilakukan pada awal semester, sehingga dapat
ditetapkan prioritas – prioritas proyek yang dapat dilaksanakan proses STP
berdasarkan kelengkapan dokumen. Kemudian dibuatlah risalah rapat yang
berisi target proyek yang akan dilakukan proses Serah Terima Proyek Selesai
dan pengumpulan dokumen tersebut ke Bagian Pengendalian Jaringan

Gambar 3. Koordinasi Tim STP Antar Bidang.


2.3.2 Aktivitas 2 : Pembuatan mekanisme penyusunan pengumpulan
kelengkapan dokumen STP
Tujuannya adalah untuk menentukan alur yang paling ideal dalam
pengumpulan dokumen kelengkapan STP sehingga kelengkapan dokumen
tersebut dapat terverifikasi dan termonitor dengan baik.
Adapun alur tersebut terdapat pada Gambar 4.

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 15


URAIAN KEGIATAN Waktu Dirreg GM PLN Unit GM PLN UIP Wakil Ketua II Ketua Tim STP Sekretaris I Ass Man Anggota TIM STP
Hari Pengusahaan (PLN UNIT Pengendalian per Bidang
Pengusahaan) Jaringan

MULAI

Menyampaikan daftar pekerjaan yang telah di Nota Dinas


STAP

Koordinasi internal inventarisasi data


Risalah Rapat
2

Menerbitkan daftar dokumen yang dibutuhkan


untuk kelengkapan STP per Bidang Proses
1

Pengumpulan data kelengkapan STP Proses


30

Rapat Pembahasan evaluasi dokumen STP


1
Tidak Lengkap

Menandatangani daftar kelengkapan dokumen


Serah Terima Proyek Selesai Berita Acara
1

Penyampaian Berita Acara Serah Terima Surat


7
dokumen STP kepada PLN Unit Pengusaha

PLN Unit Pengusaha melakukan verifikasi Proses


30

Berita Acara Serah Terima dokumen STP


Berita Acara
disetujui oleh PLN Unit Induk Pengusahaan 1

Berita Acara Serah STP diterbitkan Berita Acara


14

PLN Regional menandatangani Berita Acara


Berita Acara
Serah Terima Proyek Selesai (STP) 14

Berita Acara STP dikirim ke unit pengusahaan


dan diarsip 14 Berita Acara

115

Gambar 4. Flowchart Penyusunan Kelengkapan Dokumen STP

2.3.3 Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengumpulan


Dokumen Kelengkapan STP
Melihat hasil evaluasi dan Analisa, maka perlu ditetapkan standar
operasional prosedur pengumpulan dokumen kelengkapan STP. SOP agar
dijalankan sesuai fungsi dalam tim STP dan jabatan setiap pegawai dalam
melaksanakan tugas ditetapkan dalam Prosedur Pengumpulan Dokumen
Kelengkapan STP (Lampiran 1).
Prosedur Pengumpulan Dokumen Kelengkapan STP terdiri atas :
1) Ketentuan Umum
Tahapan proses Serah Terima Proyek Selesai dilaksanakan setelah Berita
Acara Serah Terima Aset Proyek ditandatangani oleh pihak PLN UIP

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 16


dengan PLN Unit Pengusahaan. Kelengkapan dokumen STP dimulai pada
saat STAP telah diselesaikan. Kemudian dilakukan pengumpulan
dokumen sesuai bidang terkait yang dikoordinasi oleh sekretaris Tim STP
melalui Nota Dinas kelengkapan dokumen persyaratan STP. Penerbitan
nota dinas ini dimaksudkan sebagai monitoring kelengkapan dokumen
dan untuk mendata kekurangan dokumen yang diperlukan. Diharapkan
dengan monitoring dokumen kelengkapan STP ini dapat mempercepat
dan memperlancar proses Serah Terima Proyek Selesai ke PLN Unit
Pengusahaan.
2) Standar format pengumpulan dokumen kelengkapan STP
Untuk format yang diperlukan dalam SOP pengumpulan dokumen
kelengkapan STP dibuatlah format standar dokumen untuk memudahkan
seluruh pihak dalam menjalankan system dan prosedur yang berlaku
dalam pedoman ini.
Contoh standar dokumen yang dibuat dalam prosedur ini adalah :
a) Nota dinas permintaan data kelengkapan STP
b) Monitoring proyek yang telah dilakukan STOP dan STAP
c) Checklist kelengkapan dokumen STP
3) Uraian kegiatan dan tanggung jawab
Menjelaskan uraian kegiatan dan tanggung jawab para pihak yang terkait
dengan kelengkapan dokumen STP dalam mekanisme pengumpulan
dokumen, detail uraian kegiatan dan tanggung jawab terdapat dalam
lampiran 1.
4) Jangka waktu proses
Mengingat adanya target waktu dalam STP yaitu satu (1) tahun setelah
penerbitan SLO maka diperlukan koordinasi yang tepat terkait waktu dan
efektivitas. Pada awal semester dilakukan koordinasi dengan tim STP
yang berada pada bidang akutansi, bidang Pertanahan dan bidang K3L
untuk mempersiapkan kelengkapan dokumen yang dibutuhkan dan
dilakukan proeses review secara efektif akan membantu pencapaian
target STP.

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 17


2.3.4 Persetujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengumpulan
Dokumen Kelengkapan STP.
Setelah penyusunan SOP ini disusun kemudian disampaikan kepada
Manager Operasi Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan prosedur
tersebut dan diterapkan di PT. PLN (Persero) UIP Nusra.

Gambar 5. Persetujuan SOP Penyusunan Dokumen Kelengkapan STP

2.3.5 Penyampaian Standar Operasional Prosedur (SOP) ke Bidang Terkait


Setelah mendapatkan persetujuan dari Manager Operasi Konstruksi
kemudian SOP disampaikan ke Bidang – Bidang terkait, yaitu Bidang
Akutansi, Bidang Operasi Konstruksi, Bidang Pertanahan dan Bidang K3L

Gambar 6. Penyampaian SOP Penyusunan Dokumen Kelengkapan STP

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 18


2.3.6 Evaluasi dan Pembelajaran
Setelah semua tahapan dilalui, untuk melihat apakah proses
pengumpulan dokumen kelengkapan STP telah sesuai seperti yang
diharapkan sehingga dapat dilakukan perbaikan. Apabila terdapat
kekurangan perlu dilakukan evaluasi atas mekanisme penyusunan
pengumpulan dokumen kelengkapan STP. Evaluasi dilakukan berdasarkan
checklist kelengkapan dokumen Serah Terima Proyek Selesai
Setelah semua tahapan dilalui, untuk melihat apakah proses
pengumpulan dokumen kelengkapan STP telah sesuai seperti yang
diharapkan sehingga dapat dilakukan perbaikan. Apabila terdapat
kekurangan perlu dilakukan evaluasi atas mekanisme penyusunan
pengumpulan dokumen kelengkapan STP. Evaluasi dilakukan berdasarkan
checklist kelengkapan dokumen Serah Terima Proyek Selesai.
Gambar 7. Monitoring Kelengkapan Dokumen STP

2.4 Peran Penulis


2.4.1 Implementasi Six Role of Spv
Sebagaimana yang telah diajarkan dalam diklat Supervisory dasar maka
penulis berusaja untuk menerapkan Six Role of Supervisor dalam
penyelesaian masalah pengumpulan kelengkapan dokumen untuk proses
STP. Adapun peran penulis adalah :

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 19


a. Comitment
Penulis berkomitmen untuk menyelesaikan pengumpulan dokumen
kelengkapan Serah Terima Proyek Selesai guna pencapaian target kinerja
PLN UIP Nusra.
b. Initiating
Berdiskusi dengan Bidang Akutansi, Bidang Operasi Konstruksi, Bidang
Pertanahan, Bidang K3L untuk kelengkapan dokumen STP dan target
pengumpulan kelengkapan dokumen STP. Membuat Nota Dinas
permintaan dokumen kelengkapan STP kepada bidang – bidang terkait.
c. Planning & Organizing
Membuat Nota Dinas permintaan dokumen kelengkapan STP kepada
bidang – bidang terkait dan membuat daftar kelengkapan dokumen.
d. Directing & Controlling
Memverifikasi dokumen yang terkumpul dan membuat nota dinas
pengingat apabila terdapat dokumen yang belum disubmit oleh bidang
lain.
e. Delegating & Developing
Memastikan bahwa pengumpulan dokumen kelengkapan STP telah
lengkap, dan membuat daftar kelengkapan dokumen untuk ditanda
tangani masing – masing bidang sehingga PLN Unit Pengusaha dapat
menerima untuk dilakukan proses STP.
f. Motivating
Membuat target pengumpulan dokumen kelengkapan dokumen STP agar
target kinerja tiap semester dapat terpenuhi.

2.4.2 Implementasi RASCI (aktifitas – workplan)


Peran penulis dalam penyusunan SOP pengumpulan dokumen
kelengkapan dokumen STP dengan melaksanakan beberapa tahapan sesuai
dengan Work Plan dan menentukan tugas serta tanggung jawab
sebagaimana digambarkan dalam Tabel 10.

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 20


Tabel 10. RASCI

ACTIVITIES KETUA Sekretaris Tim Anggota TIM AST MAN STAFF


Tim STP STP STP DALJAR DALJAR
(MSB DALJAR) Antar
Bidang

Menganalisa status pekerjaan konstruksi yang I A C/S C/S R


memenuhi syarat untuk dilakukan STP (Serah Terima
DEVELOPMENT 1 Proyek)
Berkoordianasi dengan bidang terkait merujuk
I A C/S C/S R
2 kelengkapan dokumen untuk persyaratan proses STP
Menganalisa alur pengumpulan kelengkapan dokumen
I A C/S C/S R
3 untuk persyaratan proses STP
Menganalisa waktu yang dibutuhkan untuk
I A C/S C/S R
4 pengumpulan dokumen persyaratan STP
Menyusun Timeline proses pengumpulan kelengkapan
I A C/S C/S R
DEPLOYMENT 5 dokumen persyaratan
Menyusun SOP pengumpulan kelengkapan dokumen
I A C/S C/S R
6 persyaratan STP
7 Persetujuan SOP oleh Manajer Operasi Konstruksi C A S/I C/S R

Melaksanakan monitoring dan evaluasi kembali SOP I A C/S C/S R


ACADEMY 8 yang telah dibuat

2.5 Hasil Implementasi Program


Pelaksanaan implementasi SOP Penyusunan Kelengkapan Dokumen
STP dimulai pada awal semester setiap tahunnya untuk menentukan target
proyek yang akan dilakukan proses Serah Terima Proyek Selesai. Penulis
telah melakukan penerapan pada saat penyusunan SOP ini dengan hasil
pada Tabel 11.
Tabel 11. Pencapaian STP Semester I Tahun 2020
Pencapaian Kinerja STP Semester I
No Target Kinerja STP Semester I Tahun 2020 Keterangan
Tahun 2020
1 GI 150 kV Taliwang Ext GI 150 kV Taliwang Ext
2 GI 150 kV Paokmotong Ext GI 150 kV Paokmotong Ext Evidence terlampir
3 GI 150 kV Sengkol Ext GI 150 kV Sengkol Ext

a) Sebelum implementasi
Sebelum adanya implementasi SOP Penyusunan Kelengkapan Dokumen
STP, terdapat kesulitan dalam proses pengumpulan dokumen. Hal itu
dikarenakan dokumen kelengkapan untuk proyek yang menjadi prioritas
STP belum lengkap. Tidak adanya monitoring STOP/STAP/STP dan
checklist kelengkapan dokumen antar bidang menyebabkan kurang
efektifnya pengumpulan kelengkapan dokumen tersebut.

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 21


b) Setelah implementasi
Dengan adanya SOP Penyusunan Kelengkapan Dokumen STP, maka
setiap bidang mengetahui target proyek yang menjadi prioritas Serah
Terima Proyek Selesai (STP) dan mempercepat proses pengumpula
kelengkapan dokumen. Dan pengumpulan kelengkapan dokumen dapat
termonitoring dengan baik.

2.5.1 Tabel Sebelum dan Sesudah (Rangkuman Hasil PA)


Dengan adanya SOP Penyusunan Kelengkapan Dokumen STP,
diharapkan terdapat mekanisme pengumpulan kelengkapan dokumen STP
yang lebih cepat dan termonitor. Perbedaan waktu penyelesaian
penyusunan kelengkapan dokumen STP dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 Perbedaan waktu yang dibutuhkan saat SOP telah
diimplementasikan
NO URAIAN KEGIATAN Waktu Sebelum Waktu Setelah
ada SOP ada SOP
(Hari) (Hari)
1 Menyampaikan daftar pekerjaan yang telah di STAP 1 1
2 Koordinasi internal inventarisasi data tidak ada 2
3 Menerbitkan daftar dokumen yang dibutuhkan untuk tidak ada 1
kelengkapan STP per Bidang
2 Pengumpulan data kelengkapan STP 70 30
3 Rapat Pembahasan evaluasi dokumen STP tidak ada 1
3 Menandatangani daftar kelengkapan dokumen Serah 1 1
Terima Proyek Selesai
4 Penyampaian Berita Acara Serah Terima dokumen 7 7
STP kepada PLN Unit Pengusaha
5 PLN Unit Pengusaha melakukan verifikasi 45 30
6 Berita Acara Serah Terima dokumen STP disetujui 1 1
oleh PLN Unit Induk Pengusahaan
7 Berita Acara Serah STP diterbitkan 14 14
8 PLN Regional menandatangani Berita Acara Serah 14 14
Terima Proyek Selesai (STP)
9 Berita Acara STP dikirim ke unit pengusahaan dan 14 14
diarsip
Total Hari 167 116

Hasil Sebelum dan Sesudah Implementasi SOP Penyusunan


Kelengkapan Dokumen STP dapat dilihat pada Tabel 13.

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 22


Tabel 13. Hasil Sebelum dan Sesudah Implementasi SOP Penyusunan
Kelengkapan Dokumen STP
NO Uraian Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah

1. Tingkat Efektifitas - Dokumen kelengkapan yang


menjadi target dilakukan proses - Dapat ditentukan prioritas
Serah Terima belum lengkap dan proyek yang akan dilakukan proses
membutuhkan waktu yang lama Serah Terima Proyek
untuk penyelesaian
- Masing – masing bidang kurang
- Lebih terorganisir sesuai PIC
terorganisir dalam pengumpulan
masing – masing bidang
dokumen kelengkapan STP
2. Jumlah
Dalam satu semester hanya 2 Lebih dari 2 proyek, karena dengan
proyek yang dilakukan proses STP adanya monitoring kelengkapan
karena kendala dokumen yang tidak dokumen STP dapat ditentukan
lengkap proyek yang akan dilakukan STP

3. Waktu penyusunan dokumen +/- 180 hari kerja dengan 2 proyek +/1 180 hari kerja dengan 4 proyek
dan kuantitas yang akan dilakukan STP yang akan dilakukan STP

Efektivitas pengumpulan kelengkapan dokumen STP dapat dilihat dari:


1. Prosedur penyusunan pengumpulan kelengkapan dokumen persyaratan
STP.
2. Nota dinas permintaan kelengkapan dokumen STP ke bidang – bidang
terkait.
3. Nota dinas balasan dari bidang – bidang terkait yang menginformasikan
kelengkapan dokumen yang dibutuhkan.
4. Checklist daftar kelengkapan dokumen STP yang digunakan sebagai
verifikasi dan monitoring antara PLN UIP dengan PLN Unit Induk
Pengusahaan.

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 23


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dan hasil implementasi yang telah disampaikan
di atas dapat maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan penggunaan Standar Operasional Prosedur (SOP) maka alur
pengumpulan kelengkapan dokumen Serah Terima Proyek menjadi teratur
dan terkendali, sehingga dapat ditentukan prioritas proyek yang akan
dilakukan proses STP.
2. Dengan penggunaan Standar Operasional Prosedur (SOP) maka PIC
anggota Tim STP lebih terorganisir sesuai peran dan tugas pada masing –
masing bidang.
3. Dengan penggunaan Standar Operasional Prosedur (SOP) maka alur
pengumpulan kelengkapan dokumen STP menjadi lebih cepat yaitu 117
hari dari 167 hari.
4. Dengan penggunaan Standar Operasional Prosedur (SOP) maka alur
pengumpulan kelengkapan dokumen Serah Terima Proyek menjadi lebih
cepat sehingga pada satu semester dari sebelumnya hanya dapat disusun 2
dokumen STP menjadi 4 dokumen STP.
5. Prosedur ini telah dilakukan percobaan penerapan pada Semester I Tahun
2020 dengan hasil target kinerja untuk STP dapat seluruhnya tercapai.

3.2 Tindakan Yang Disarankan


Hal – hal yang dituliskan dalam Tindakan Yang Disarankan adalah :
1. Agar SOP penyusunan dokumen kelengkapan STP dapat dilaksanakan
dengan konsisten dan tepat waktu.
2. Diperlukan kerjasama antar bidang terkait melalui tim STP yang berada
pada Bidang Akutansi, Bidang Operasi Konstruksi, Bidang Pertanahan
dan Bidang K3L dalam penyusunan kelengkapan dokumen STP.

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 24


3. Diperlukan koordinasi dengan PLN Unit Pengusahaan untuk kesiapan
pekerjaan yang akan dilakukan proses STP sesuai target yang telah
disepakati bersama.
4. Dapat diterapkan pada proses STOP dan STAP.

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 25


DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Direksi PT. PLN (Persero) No.0033.P/DIR/2017 Tanggal 27 April


2017 tentang Tata Cara Serah Terima Proyek Selesai atau Bagian Proyek Selesai
dari PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan kepada PT. PLN (Persero)
Unit Pengusahaan.
2. Peraturan Direksi PT. PLN (Persero) No.0088.P/DIR/2017 Tanggal 12 Oktober
2017 tentang Perubahan atas Peratutan Direksi PT. PLN (Persero)
No.0033.P/DIR/2017 Tata Cara Serah Terima Proyek Selesai atau Bagian
Proyek Selesai dari PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan kepada PT.
PLN (Persero) Unit Pengusahaan.
3. Keputusan General Manager PT. PLN (Persero) No. 0022.K/GM.UIP
NUSRA/2019 tanggal 16 April 2019 tentang Pembentukan Tim Serah Terima
Proyek Selesai di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
4. Keputusan General Manager PT. PLN (Persero) No. 0026.K/GM.UIP
NUSRA/2019 tanggal 16 April 2019 tentang Pembentukan Tim Serah Terima
Proyek Selesai di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur8 .

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 26


LAMPIRAN

DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 27


DIAN KARTIKA OKTAVIA H (8815296ZY) 1
Nama (NIP) 1

Anda mungkin juga menyukai