TTM 12
TTM 12
Perpajakan I
Penyusutan
Amortisasi
Revaluasi
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi Akuntansi AKT034 Mushawir, SE, MM
01
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN..................................................................................................................................3
LATIHAN...........................................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................5
2018 [Nama Mata Kuliah] Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning
[Nama Dosen Penyusun] http://mercubuana-yogya.ac.id/
PENDAHULUAN
Menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan,penyusutan dan depresiasi merupakan
konsep alokasi harga perolehan harta tetaptidak berwujud dan harga perolehan
PENYUSUTAN
Untuk menghitung besarnya penyusutan harta tetap berwujud dibagi menjadi dua
golongan,yaitu:
Metode penyusutan yang digunakan dalah metode garis lurus (straight line
methode) dan metode saldo menurun (declining balance methode ). Wajib pajak
Kelompok 1 4 tahun 25 % 50 %
Kelompok 4 20 tahun 5% 10 %
II. Bangunan
Permanen 20 tahun 5% -
3. Dengan izin Direktur Jenderal Pajak, penyusutan dapat dimulai pada bulan
Contoh 1 :
Gedung tersebut selesai dibangun dan langsung digunakan pada bulan Mei 2014.
Contoh 2 :
PT Sarimadu yang bergerak dalam bidang perkebunan tebu membeli tractor, pada
bulan Maret 2012. Perkebunan tersebut dimulai memanen hasilnya pada bulan Juni
2014. Dengan persetujuan Dirjen Pajak, penyusutan tractor dapat dilakukan mulai
Contoh 3:
PT Agry Jaya pada bulan Juli 2014 membeli sebuah alat pertanian yang
25 % x Rp 1.000.000,00 = Rp 250.000,00
25 % x Rp 1.000.000,00 = Rp 250.000,00
Penyusutan tahun2015:
50 % x ( Rp 1.000.000,00 – Rp 250.000,00 ) =
50 % x Rp 750.000,00 = Rp 375.000,00
50 % x ( 750.000,00 – Rp 375.000,00 ) =
50 % x Rp 375.000,00 = Rp 187.500,00
50 % x ( Rp 375.000,00 – Rp 187.000,00 ) =
50 %x Rp 187.500,00 = Rp 93.750,00
AMORTISASI
manfaat 4 tahun
manfaat 8 tahun
16 tahun
manfaat 20 tahun
Harga perolehan harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya termaksud biaya
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun diamortosasi dengan metode
garis lurus (straight line methode) dan metode saldo menurun (declining balance
methode). Wajib pajak diperkenangkan untuk memilih salah satu metode untuk
melakukan amortisasi.
tarif amortisasi.
pengeluaran.
adalah bahwa biaya operasional yang bersifat rutin, seperti biaya rekening
listrik dan telepon, gaji pegawai, dan biaya kantor lainnya, tidak boleh
Contoh 4 :
PT. Asti Jaya pada tanggal 4 Januari 2014 mengeluarkan uang sebanyak Rp
pengeluaran untuk memperoleh hak dan pengeluaran lain yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun di bidang penambangan minyak dan gas bumi. Dalam
hal ini, metode satuan produksi dilakukan dengan menerapkan presentase tarif
antara realisasi penambangan minyak dan gas bumi pada tahun yang bersangkutan
dengan taksiran jumlah seluruh kandungan minyak dan gas bumi di lokasi yang
dapat diproduksi.
Contoh 5 :
sebesar 5.000.000 barel. Produksi minyak bumi tahun 2014 mencapai 1.500.000
= 30%
= Rp 300.000.000,00
Seandainya jumlah produksi yang sebenarnya lebih kecil dari yang diperkirakan ,
sehingga masih terdapat sisa pengeluaran yang belum di amortisasikan, maka atas
sisa tersebut boleh dibebankan sekaligus dalam tahap pajak yang bersangkutan.
Hak Penambangan Selain Minyak Bumi dan Gas Bumi, Hak Pengusahaan
bumi.
Contoh 6 :
pengusahaan hutan. Potensi hak pengusa hutan adalah 200.000 ha. Jumlah yang
Jumlah yang diamortisasi maksimum adalah 20% dari pengeluaran, maka amortasi
2.000.000,00.
Harga perolehan harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya termaksud biaya
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun diamortosasi dengan metode
garis lurus (straight line methode) dan metode saldo menurun (declining balance
methode). Wajib pajak diperkenangkan untuk memilih salah satu metode untuk
melakukan amortisasi.
tarif amortisasi.
pengeluaran.
adalah bahwa biaya operasional yang bersifat rutin, seperti biaya rekening
listrik dan telepon, gaji pegawai, dan biaya kantor lainnya, tidak boleh
Contoh 4 :
PT. Asti Jaya pada tanggal 4 Januari 2014 mengeluarkan uang sebanyak Rp
pengeluaran untuk memperoleh hak dan pengeluaran lain yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun di bidang penambangan minyak dan gas bumi. Dalam
hal ini, metode satuan produksi dilakukan dengan menerapkan presentase tarif
antara realisasi penambangan minyak dan gas bumi pada tahun yang bersangkutan
dengan taksiran jumlah seluruh kandungan minyak dan gas bumi di lokasi yang
dapat diproduksi.
Contoh 5 :
sebesar 5.000.000 barel. Produksi minyak bumi tahun 2014 mencapai 1.500.000
= 30%
= Rp 300.000.000,00
Seandainya jumlah produksi yang sebenarnya lebih kecil dari yang diperkirakan ,
sehingga masih terdapat sisa pengeluaran yang belum di amortisasikan, maka atas
sisa tersebut boleh dibebankan sekaligus dalam tahap pajak yang bersangkutan.
Hak Penambangan Selain Minyak Bumi dan Gas Bumi, Hak Pengusahaan
bumi.
Contoh 6 :
pengusahaan hutan. Potensi hak pengusa hutan adalah 200.000 ha. Jumlah yang
Jumlah yang diamortisasi maksimum adalah 20% dari pengeluaran, maka amortasi
2.000.000,00.
Perbedaan nilai buku dengan nilai riil aktiva perusahaan dapat mengakibatkan
kurang serasinya perbandingan antara penghasilan dengan beban, dan nilai buku
Yang dapat melakukan penilaian kembali aktiva tetap adalah Wajib Pajak Badan
dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT), tidak termasuk perusahaan yang
uang Dollar Amerika Serikat, yang telah memenuhi semua kewajiban pajaknya
sampai dengan masa pajak terakhir sebelum masa pajak dilakukan penilaian
kembali. Kewajiban pajak tersebut adalah sebuah kewajiban dari Wajib Pajak yang
atas Barang mewah, dan Pajak Bumi dan Bangunan yang telah terutang sampai
1. seluruh aktiva tetap berwujud, termasuk tanah yang berstatus hak milik atau
2. seluruh aktiva tetap bewujud tidak termasuk tanah, yang tertelak atau
Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan harus dilakukan berdasarkan nilai pasar
atau nilai wajar aktiva tetap tersebut yang berlaku saat penilaan kembali aktiva
tetap yang ditetapkan oleh perusahaan jasa penilai atau ahli penilai, yang
memperoleh izin dari Pemerintah. Dalam hal nilai pasar atau nilai wajar yang
ditetapkan oleh perusahaan jasa penilai atau ahli penilai ternyata tidak
kembali nilai pasar atau nilai wajar aktiva yang bersangkutan. Penilaian kembali
aktiva tetap perusahaan dilakukan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun
Atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap perusahaan di atas nilai sisa buku
fiskal semula dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesarv 10%
(sepuluh persen).
Contoh 7 :
Pada tahun 2014, PT sukses melakukan penelitian kembali aktiva tetapnya. Nilai
buku fiskal aktiva yang dinilai kembali per 31 Desember 2014 adalah Rp
= Rp 50.000.000,00 (final)
2. Masa penilaian aktiva tetap yang telah dilakukan penilaian kembali aktiva
Untuk bagian tahun pajak sampai dengan bulan sebelum bulan dilakukannya
1. Dasar penyusutan fiskal aktiva tetap adalah dasar penyusutan fiskal pada
2. Sisa masa manfaat fiskal aktiva tetap adalah sisa manfaat fiskal pada awal
kembali aktiva tetap perusahaan, tetap menggunakan dasar penyusutan fiskal dan
sisa manfaat fiskal semula sebelum dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap
perusahaan.
Perbedaan nilai buku dengan nilai riil aktiva perusahaan dapat mengakibatkan
kurang serasinya perbandingan antara penghasilan dengan beban, dan nilai buku
Yang dapat melakukan penilaian kembali aktiva tetap adalah Wajib Pajak Badan
dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT), tidak termasuk perusahaan yang
uang Dollar Amerika Serikat, yang telah memenuhi semua kewajiban pajaknya
sampai dengan masa pajak terakhir sebelum masa pajak dilakukan penilaian
kembali. Kewajiban pajak tersebut adalah sebuah kewajiban dari Wajib Pajak yang
atas Barang mewah, dan Pajak Bumi dan Bangunan yang telah terutang sampai
3. seluruh aktiva tetap berwujud, termasuk tanah yang berstatus hak milik atau
4. seluruh aktiva tetap bewujud tidak termasuk tanah, yang tertelak atau
Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan harus dilakukan berdasarkan nilai pasar
atau nilai wajar aktiva tetap tersebut yang berlaku saat penilaan kembali aktiva
tetap yang ditetapkan oleh perusahaan jasa penilai atau ahli penilai, yang
memperoleh izin dari Pemerintah. Dalam hal nilai pasar atau nilai wajar yang
ditetapkan oleh perusahaan jasa penilai atau ahli penilai ternyata tidak
kembali nilai pasar atau nilai wajar aktiva yang bersangkutan. Penilaian kembali
aktiva tetap perusahaan dilakukan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun
Atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap perusahaan di atas nilai sisa buku
fiskal semula dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesarv 10%
(sepuluh persen).
Contoh 7 :
Pada tahun 2014, PT sukses melakukan penelitian kembali aktiva tetapnya. Nilai
buku fiskal aktiva yang dinilai kembali per 31 Desember 2014 adalah Rp
= Rp 50.000.000,00 (final)
5. Masa penilaian aktiva tetap yang telah dilakukan penilaian kembali aktiva
Untuk bagian tahun pajak sampai dengan bulan sebelum bulan dilakukannya
4. Dasar penyusutan fiskal aktiva tetap adalah dasar penyusutan fiskal pada
5. Sisa masa manfaat fiskal aktiva tetap adalah sisa manfaat fiskal pada awal
kembali aktiva tetap perusahaan, tetap menggunakan dasar penyusutan fiskal dan
sisa manfaat fiskal semula sebelum dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap
perusahaan.