Oleh
Putri Seyla Taradipa
ABSTRACT
I. PENDAHULUAN
Pengendalian Intern dalam perusahaan besar sangat penting,
dikarenakan semakin besar perusahaan, maka tigkat kinerja karyawan
dalam perusahaan akan semakin tinggi. Oleh karena itu, diperlukan
pengendalian intern yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
perusahaan. Pada pernyataan tersebut mempunyai arti bahwa
pengendalian intern dalam perusahaan dapat mempengaruhi kinerja
karyawan, yang dimana didalam komponen pengendalian intern
mempunyai hubungan yang sangat penting sehingga perlu diperhatikan
didalam perusahaan.
Secara umum bahwa pengendalian intern dalam perusahaan
kebanyakan belum dapat dilaksanakan secara maksimal, dikarenakan
beberapa faktor diantaranya dari pihak manajemen perusahaan sendiri
dan karyawan yang belum dapat mengimplementasikan sistem
pengendalian. Penyimpangan – penyimpangan yang terjadi didalam
perusahaan tersebut biasanya berpengaruh terhadap kinerja karyawan,
karena tidak sesuainya dengan pelaksanaannya prosedur yang
diterapkan oleh perusahaan, dan juga tidak sesuai dengan tugas dan
wewenangnya. Pengendalian intern merupakan salah satu dari beberapa
2. Kinerja Karyawan
Kinerja organisasi akan sangat ditentukan oleh unsur
pegawainya karena itu dalam mengukur kinerja suatu organisasi
sebaiknya diukur dalam tampilan kerja dari pegawainya. Terdapat
beberapa pengertian dari kinerja yang diungkapkan oleh beberapa
pakar berikut ini. Adapun pengertian kinerja, yang dikemukakan oleh
Mangkunegara (2005), “Kinerja pegawai (prestasi kerja) adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya”.
Hasibuan (2005) juga menjelaskan mengenai kinerja pegawai,
“Kinerja pegawai adalah suatu hasil kerja yang dapat dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman,
kesungguhan serta waktu”.
Ukuran secara kualitatif dan kuantitatif yang menunjukkan
tingkatan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan adalah indikator dari suatu kinerja. Indikator kinerja
haruslah merupakan sesuatu yang dapat dihitung dan diukur serta
digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat
kinerja.Sehubungan dengan ukuran penilaian prestasi kerja maka
kinerja pegawai, menurut Simamora (2004) kinerja karyawan adalah
diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut:
a. Kuantitas Kerja yaitu meliputi jumlah produksi kegiatan yang
dihasilkan.
b. Kualitas Kerja yaitu yang meliputi kesesuaian produksi
kegiatan dengan acuan ketentuan yang berlaku sebagai
standar proses pelaksanaan kegiatan maupun rencana
organisasi.
c. Ketetapan Waktu yaitu pemenuhan kesesuaian waktu yang
dibutuhkan atau diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan.
Sebuah studi tentang kinerja menemukan beberapa
karakteristik karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi. Mink
(1993:76) menyebutkan beberapa karakteristik karyawan yang
memiliki kinerja yang tinggi, meliputi :
1. Berorientasi pada prestasi
Karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi, keinginan yang
kuat membangun sebuah mimpi tentang apa yang mereka
inginkan untuk dirinya.
2. Percaya diri
Karyawan yang kinerja tinggi memiliki sikap mental positif yang
mengarahkannya bertindak dengan tingkat percaya diri yang
tinggi.
3. Pengendalian Diri
Karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi mempunyai rasa
percaya diri yang sangat mendalam sehingga dapat
mengendalikan dirinya dengan baik.
4. Kompetensi
Karyawan yang kinerjanya tinggi telah mengembangkan
kemampuan yang spesifik dan kompeten yang digunakan
dalam mencapai prestasi.
Menurut Rivai (2008), dalam menilai kinerja seorang karyawan,
maka diperlukan berbagai aspek penilaian antara lain pengetahuan
tentang pekerjaan, kepemimpinan inisiatif, kualitas pekerjaan,
kerjasama, pengambilan keputusan, kreativitas, dapat diandalkan,
perencanaan, komunikasi, inteligensi (kecerdasan), pemecahan
masalah, pendelegasian, sikap, usaha, motivasi, dan organisasi.
Selanjutnya, dari aspek-aspek penilaian kinerja yang dinilai tersebut
dikelompokkan menjadi:
1. Kemampuan Teknis, yaitu kemampuan menggunakan
pengetahuan, metode, teknik, dan peralatan yang digunakan
untuk melaksanakan tugas serta pengalaman dan pelatihan
yang diperolehnya.
2. Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami
kompleksitas perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari
unit masing-masing ke bidang operasional perusahaan secara
menyeluruh.
3. Kemampuan hubungan interpresional, yaitu kemampuan
untuk bekerja sama dengan orang lain, memotivasi karyawan,
melakukan negosiasi, dan lain-lain.
3. Peneliti Terdahulu
Penelitian terdahulu yang menjadi acuan penelitian ini adalah
Sarita Permata Dewi (2012) dengan judul “Pengaruh Pengendalian
Intern dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan: Studi
kasus pada SPBU Yogyakarta Anak Cabang Perusahaan
RB.Group”. Penelitian ini bertujuan Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahuipengaruh Pengendalian Internal terhadap Kinerja
Karyawan, untuk mengetahui pengaruh Gaya Kepemimpinan
terhadap Kinerja Karyawan, dan yang terakhir untuk mengetahui
pengaruh Pengendalian Internal dan Gaya Kepemimpinan terhadap
Kinerja Karyawan pada SPBU Anak Cabang Perusahaan RB.
Group.Dalam penelitian Sarita Permata Dewi (2012) terdapat
persamaan dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu penelitian
ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengendalian intern terhadap
kinerja karyawan.Sedangkan perbedaannya yaitu peneliti
menghilangkan satu variabel independen dari penelitian Sarita
Permata Dewi yaitu variabel gaya kepemimpinan.
Hesti Arlich Arifiyani (2012) dengan judul penelitian “Pengaruh
Pengendalian Intern, Kepatuhan, dan Kompensasi Manajemen
terhadap Perilaku Etis Karyawan: Studi kasus pada PT. Adi Satria
Abadi Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pengendalian intern terhadap perilaku etis karyawan, untuk
mengetahui pengaruh kepatuhan terhadap perilaku etis karyawan,
untuk mengetahui pengaruh kompensasi manajemen terhadap
perilaku etis karyawan, dan yang terakhir yaitu untuk mengetahui
pengaruh pengendalian intern, kepatuhan, dan kompensasi
manajemen terhadap perilaku etis karyawan pada PT. Adi Satria
Abadi Yogyakarta. Dalam penelitian Hesti Arlich Arifiyani (2012)
terdapat persamaan dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu
menggunakan Pengendalian Intern sebagai variabel independen.
Penelitian Christo Ade (2014) dengan judul “Pengaruh
Lingkungan Fisik dan Non Fisik Terhadap Kinerja Karyawan pada
PT. Bank Mandiri (Persero) TBK.Cabang Makassar
Kartini”.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh Lingkungan Kerja yang terdiri dari Lingkungan Kerja Fisik
dan Non Fisik terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk. Cabang Makassar Kartini.Dalam penelitian Christo
Ade (2014) terdapat persamaan dengan penelitian yang dilakukan
penulis, yaitu sama-sama mengunakan Kinerja Karyawan sebagai
variabel dependen.Sedangkanperbedaannya yaitu peneliti
menghilangkan dua variabel dari penelitian Christo Ade yaitu
Lingkungan Fisik dan Lingkungan Non Fisik.Sehingga peneliti
menggunakan Pengendalian Internal sebagai variabel independen.
4. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang
menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang
sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang
perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk
merumuskan hipotesis jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis
statistik yang akan digunakan (Sugiyono, 2001).
Berdasarkan yang telah dikemukakan di atas, maka paradigma
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Skema 1:
Paradigma Penelitian
E
Kinerja
Pengendalian Karyawan
Internal (X) (Y)
(H1)
c. Pengujian Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji-t)
Berdasarkan hasil persamaan analisis regresi
sederhana yakni X terhadap Y, diperoleh t-hitung untuk
Pengendalian Intern yaitu sebesar 15,618 atau dengan
tingkat signifikan t sebesar 0,000< pada α = 0,05, maka
tolak H0 atau terima H1, yang berarti bahwa objektivitas
secara terpisah berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.
Dimana t-hit 15,618 lebih besar dari t-tabel 2,005 yang
diperoleh dari tingat signifikan sebesar 0,05 atau 5 % dari
54 orang Responden.
2. Uji Koefisien Determinasi
Hasil analisis regresi sederhana diperoleh hasil
Koefisien Determinasi untuk Pengendalian Intern (X),
terhadap Kinerja Karyawan (Y) sebesar R2= 0,824. Angka
ini dapat digunakan untuk melihat besarnya Pengaruh
Pengendalian Intern terhadap Kinerja Karyawan. Angka
tersebut mempunyai makna bahwa PengaruhPengendalian
Intern terhadap Kinerja Karyawan adalah 82,4%,
sedangkan sisanya 17,6% diperoleh dari Pengaruh faktor
lain. Dengan kata lain kekuatan atau sumbangsih dari
Pengendalian Intern terhadap Kinerja Karyawan dianggap
berarti.
2. Pembahasan
a. Pengaruh Pengendalian Intern terhadap Kinerja Karyawan.
Pembahasan penelitian ini menjelaskan mengenai
variabel Pengendalian Intern atas Kinerja Karyawan PT. Bank
Panin cabang Kendari. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
Pengendalian Intern berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Karyawan PT. Bank Panin cabang Kendari. Hal tersebut dapat
dilihat dari thitung = 15,618 lebih besar dari ttabel = 2,005 dengan
demikian hipotesis pertama diterima atau dengan nilai
signifikansi 0,000 lebih kecil dari alpha 0,005. Pada koefisien
determinasinya sebesar 82,4 % artinya Pengendalian Intern
memberikan kontribusi sebesar 82,4 % dalam menjelaskan
variabel Kinerja Karyawan.
Lingkungan pengendalian yang dibangun oleh Panin Bank
telah memadai dalam setiap operasional perusahan,
diantaranya struktur organisasi yang mempunyai unit kerja
seperti Internal Control Unit (ICU) yang setiap hari melakukan
evaluasi terkait pelakasanaan pada masing-masing unit kerja
dan memeriksa kesesuaian antara standar yang berlaku di
perusahaan. Selain itu, terdapat pula kebijakan dalam setiap
unit kerja yang secara tidak langsung karyawan melaksanakan
Pengendalian Intern.
Indikator yang paling berpengaruh pada variabel
Pengendalian Intern adalah Penaksiran Resiko dengan nilai
0,877. Dapat dijelaskan bahwa, Pada setiap unit kerja, ada
resiko-resiko yang mungkin saja dapat terjadi, misalnya di unit
kerja teller dapat memperoleh uang palsu dari nasabah, unit
kerja customer service yang mendapatkan informasi nasabah
yang tidak valid. Hal ini membutuhkan kemampuan manajemen
dalam melakukan penaksiran resiko yang terjadi pada setiap
unit kerja, pihak Panin Bank telah melakukan identifikasi
terhadap resiko-resiko tersebut, itu ditandai dengan audit yang
dilakukan berdasarkan risk issue pada masing-masing unit
kerja, sehingga ada tindakan-tindakan yang akan
meminimumkannya.
Prosedur pengendalian telah diatur dalam setiap aktivitas
kerja di Panin Bank. Prosedur tersebut diantaranya adanya
dual control dalam aktivitas perusahaan seperti saat memasuki
ruang khasanah dan pemegang kunci brankas. Hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi penggelapan dalam proses
operasional perusahaan. Informasi dan Komunikasi sangat
diperlukan oleh manajemen dalam memberikan pengarahan
operasi dan memastikan terpenuhi tuntutan-tuntutan pelaporan
serta peraturan yang berlaku. Informasi baik dari internal
perusahaan maupun eksternal perusahaan digunakan oleh
Panin Bank karena terkait dengan pengambilan keputusan.
Pemantauan atau monitoring dilakukan oleh suatu unit
kerja yang berafiliasi Kantor Panin Bank Pusat yaitu Satuan
Kerja Audit Internal (SKAI) yang bertugas memantau dimana
letak kelemahan pengendalian intern pada masing-masing unit
kerja dan memberikan rekomendasi perbaikan kepada pihak
manajemen untuk ditindak lanjuti agar kelemahan-kelemahan
tersebut dapat diefektifkan.
Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan
oleh COSO yaitu Pengendalian Internal merupakan suatu
proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan
personil lain yang dirancang untuk memberikan keyakinan
memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini: Efektivitas
dan efisiensi operasi, Keandalan pelaporan keuangan,
Kepatuhan kerhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Pada
PT. Bank Panin cabang Kendari tersebut semua karyawan baik
manajemen, dewan direksi, komite audit, dan personel lainnya
bertanggung jawab terhadap Pengendalian Internal, karena
semua karyawan memiliki peran dalam Pengendalian Internal,
sehingga Pengendalian Internal tidak dapat berjalan dengan
baik apabila ada salah satu karyawan yang tidak menjalankan
perannya dalam Pengendalian Internal.
Pengendalian intern yang memadai akan membuat kinerja
karyawan menjadi baik. Indikator yang paling berpengaruh
pada variabel Kinerja Karyawan adalah Kuantitas Kerja dengan
nilai 0,923. Dapat dijelaskan bahwa Kuantitas kerja karyawan
Panin Bank sudah sangat baik, beberapa pekerjaan pada unit
kerja diselesaikan sesuai dengan porsinya, dengan
pengendalian intern yang baik, maka kinerja karyawan juga
akan semakin baik dan karyawan akan menyelesaikan
pekerjaan sesuai tugas dan tanggung jawabnya.
Kualitas kerja karyawan Panin Bank dapat dikatakan telah
baik, ditinjau dari kesesuaian standar yang berlaku dan
minimnya kesalahan mengenai penyelesaian pekerjaan yang
baik pada masing-masing unit kerja. Ketepatan waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan penting dilakukan, ada pekerjaan
yang harus diselesaikan pada hari itu juga, tidak dapat ditunda
pengerjaannya. Sehingga dengan pengendalian intern yang
baik dapat dilakukan pengawasan kerja agar pekerjaan
tersebut dapat selesai tepat waktu.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sarita Permata Dewi (2012) dan Hesti Arlich
Arifiyani (2012) yang menyatakan bahwa Pengendalian Intern
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Apabila
komponen – komponen Pengendalian Intern tersebut
dijalankan dengan baik, maka tujuan dari suatu perusahaan
akan tercapai. Sehingga dapat disimpulkan, semakin baik
Pengendalian Intern tersebut diterapkan maka akan
meningkatkan Kinerja Karyawan menjadi lebih baik.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang diperoleh, maka
dapat disimpulkan bahwa variabel Pengendalian Intern berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Artinya semakin baik pelaksanaan
Pengendalian Intern, maka akan semakin baik pula Kinerja Karyawan.
Kenyataan ini sejalan dengan tujuan dari Pengendalian Intern sendiri
yakni untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan
perusahaan, keandalan pelaporan keuangan, dan kepatuhan terhadap
perundang – undangan yang berlaku. Apabila karyawan telah mampu
melakukan ini dengan baik, maka dengan sendirinya akan memberikan
jaminan kepada karyawan untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasinya.
Adapun saran yang diajukan oleh penulis dari penelitian yang telah
dilakukan tersebut antara lain sebagai berikut:(1) Untuk PT. Bank Panin
Tbk Cabang Kendari agar dapat mempertahankan Pengendalian Intern
yang telah terwujud dan dijalankan selama ini, sehingga Kinerja
Karyawan dapat berada pada tingkat yang tinggi dan tujuan dari
perusahaan dapat terpenuhi dengan baik. (2) Untukvariabel
Pengendalian Intern dimana indikator Aktifitas Pengendalian lebih
ditingkatkan lagi karena dibandingkan dengan indikator lain, Aktifitas
Pengendalian yang memiliki nilai yang rendah sehingga perlu diperbaiki
dan ditingkatkan lagi. Begitupun sama halnya pada variabel Kinerja
Karyawan dimana indikator Kualitas Kerja memiliki nilai yang rendah
dibandingkan dengan kedua indikator lainnya sehingga Kualitas Kerja
karyawan tersebut harus ditingkatkan lagi sehingga tujuan dari
perusahaan dapat terpenuhi. (3) Untuk peneliti selanjutnya hendaknya
dapat menambah variabel selain Pegendalian Intern yang berpengaruh
terhadap Kinerja Karyawan, sehingga hasil dari penelitian semakin
memperjelas tujuan penelitian. Selain itu, bagi peneliti – peneliti
berikutnya yang ingin melakukan penelitian yang serupa, agar dapat
mengembangkan hasil penelitian ini dengan mengangkat objek
penelitian pada perusahaan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Christo Ade. 2014. Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Non Fisik terhadap
Kinerja Karyawan PT. Bank Mandiri (PERSERO) Tbk Cabang
Makassar Kartini. Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin Makassar.
Hasibuan, M.S.P. 2005. Organisasi dan Motivasi, Dasar Peningkatan
Produktifitas. Jakarta. Bina Aksara.
Henry Simamora. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ke-3.
STIE YKPN. Yogyakarta.
Hesti Arlich Arifiyani, 2012. Pengaruh Pengendalian Intern, Kepatuhan, dan
Kompensasi Manajemen terhadap Perilaku Etis Karyawan:
Studi Kasus Pada PT. Adi Satria Abadi Yogyakarta. Jurnal
nominal. Vol 1. No. 1. Tahun 2012.