Anda di halaman 1dari 11

RENDAHNYA TINGKAT KESEJAHTERAAN GURU DI

INDONESIA BAIK BERUPA GAJI YANG TIDAK SESUAI


MAUPUN GAJI YANG TIDAK DITERIMA SESUAI WAKTU
YANG DI TENTUKAN

MAKALAH PROFESI PENDIDIKAN


OLEH
Riko Susanto
06101181823003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
RENDAHNYA TINGKAT KESEJAHTERAAN GURU DI
INDONESIA BAIK BERUPA GAJI YANG TIDAK SESUAI
MAUPUN GAJI YANG TIDAK DITERIMA SESUAI WAKTU
YANG DI TENTUKAN

Riko Susanto

Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Indralaya, OI, Sumatera Selatan 30662
*Email: info@unsri.ac.id.

Abstrak
Tujuan penulisan ini untuk mendeskripsikan rendahnya kesejahteraan guru berupa gaji yang
tidak sesuai atau gaji yang tidak diterima sesuai waktu yang ditentukan. Kesejahteraan adalah kondisi
kehidupan manusia yang tercipta ketika berbagai permasalahan social dapat dikelola dengan
baik,kebutuhan manusia dapat terpenuhi ,dan kesempatan social dapat dimaksimalkan.begitu juga
dengan seorang guru memiliki hak unuk sejahtera.Namun dikaitkan dengan kesejahteraan guru di
Indonesia sangatlah rendah.Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat
rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Dengan pendapatan yang rendah, terang saja banyak guru
terpaksa melakukan pekerjaan sampingan.Pada penulisan ini menyimpulkan bahwa Adapun hal yang
harus ditempuh pemerintah yaitu Mengalihkan sisi belanja yang tidak prioritas untuk pembangunan
ke alokasi anggaran pendidikan yang ditingkatkan,kedua Perlunya perhatian khusus dari pemerintah
untuk meningkatkan gaji guru agar kualitas pendidikan bisa ikut meningkat.berkerjasama dengan
instansi dan Kementerian/Lembaga terkait atau juga dengan beberapa perusahaan untuk
meningkatkan kesejahteraan guru.
Kata Kunci:kesejahteraan Guru, Gaji.

Abstract
Abstrakthe purpose of this paper is to describe the low welfare of teachers in the form of
salary that is not appropriate or salary that is not received according to the specific time. Welfare is
a condition of human lite that is created when various social problems can be managed well, human
needs can be met, and social opportunities can be maximized. Likewise with a teacher having the
right to Prosper. However, it is associated with the welfare of teachers in Indonesia is very low. The
low welfare of teachers has a role in making the quality of Indonesian education low. With low
incomes, obviously many teachers are forced to di side jobs. So that teaching and learning activities
wil be abanfoned and trigger the low quality of education. At thus writing concludes that the things
that must be taken by the government is to shift the side of spending that is not a priority for
development to an increased education budget allocation, second the need for special attention from
the government to increase teacher salaries so that the quality of education can also improve. In
collaboration with re Levant agencies and Ministries/Institutions or also with several companies to
improve teacher welfare.
Keyword :Teacher's welfare, Salary.
1.PENDAHULUAN

Tingkat kesejahteraan merupakan penentu yang amat penting bagi kinerja guru dalam
menjalankan tugasnya.Dilaporkan bahwa Negara-negara yang memberikan perhatian khusus
pada gaji guru,lebih baik mutu pendidikannya.sebaliknya rendahnya kesejahteraan guru juga
akan berdampah pada kualitas pendidikan(Maulidah:2017).

Kesejahteraan adalah kondisi kehidupan manusia yang tercipta ketika berbagai


permasalahan social dapat dikelola dengan baik,kebutuhan manusia dapat terpenuhi ,dan
kesempatan social dapat dimaksimalkan.begitu juga dengan seorang guru memiliki hak unuk
sejahtera.

Zetriuslita dan Wahyuni pada tahun 2013,Kesejahteraan merupakan kemampuan


memenuhi kebutuhan primer dan sekunder,bahagia lahir dan batin serta mampu menciptakan
keharmonisan dalam kehidupan masyarakat.Seseorang dapat dikatakan sejahtera apabila
tercukupi atau terpenuhi kebutuhan lahir dan batin,sehingga merasa aman,tentram dan
makmur dalam kehidupan.Namun dikaitkan dengan kesejahteraan guru di Indonesia
sangatlah rendah.

Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya


kualitas pendidikan Indonesia. Dengan pendapatan yang rendah, terang saja banyak guru
terpaksa melakukan pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi
les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/LKS, pedagang
pulsa ponsel, dan sebagainya.Rendahnya kesejahteraan guru ini tentunya didasarkan atas gaji
yang tidak sesuai.

Gaji memang sering digunakan sebagai standar kesejahteraan seoran pegawai,tapi itu
bukan satu-satunya.penegertian kesejahteraan guru jauh lebih luas dibandingkan dengan
hanya sekedar gaji.Hal-hal yang biasanya terkait dengan factor kesejahteraan adalah : 1)
Sarana dan prasarana yang cukup,2) kontra prestasi kerja (gaji) yang memenuhi standar
hidup,3) suasana kerja yang kondusif,aman,dan nyaman,4) system kerja yang adil dan
terbuka,5) aspirasi dan kreativitas kerja dapat tumbuh dengan subur.faktor-faktor tersebut
akan menimbukkan etos kerja guru yang tinggi,yang pada gilirannya akan meningkatkan
profesinalnya menurut Massalim dalam (Suparlan,2005).
Salah satu factor utama yang menentukan mutu pendidikan adalah guru.Gurulah yang
berada di garda terdepan dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia.Guru berhadapan
langsung dengan para peserta didik.guru yang menjadi penggerak untuk memajukan
pendidikan di Indonesia.sehingga gur harus dititntuk bekerja kerja keras untuk menciptakan
pendidikan yang lebih baik demi lahirnya generasi emas yang mampu membanggakn bangsa
kita tercinta.tetapi dibalik kerja keras mereka untuk membangun mutu pendidikan yang lebih
baik,tentunya ada hak yang yang harus mereka miliki.sehingga mereka bisa semagat dalam
menjalankan tugas.tapu fakatanya dilapangan masih banyak guru yang tidak memperoleh
haknya.Dalam hal ini masih rendahya tingkat kesejahteraan guru.

2.PEMBAHASAN

2.1 Tingkat Kesejahteraan Guru di Indonesia

Selama ini peran guru sudah cukup besar.meski demikian ,kesejahteraan yang
dirasakan belum begitu maksimal.masih banyak guru yang mengeluh dengan
kesejahteraannya .hasil yang diperoleh tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga.rendahnya
kesejahteraan ini sangat dirasakan pada guru honorer,yang gajinya kadang tidak sesuai
nalar.Kadang hanya membeli roti bungkusan harga Rp.6000,00.begitulah umpama
kesejahteraan guru di Indonesia.Terkadang guru dituntut untuk memberikan hasil terbaik
untuk pendidikan,tetapi tidak sesuai dengan hak nya.

Seringkali orientasi kerja guru dituntut hanya semata-mata mengabdikan dirinya


untuk kepentingan profesi dan mengabaikan kebutuhan dasar tersebut. Akibatnya
kesejahteraan guru rendah dan timbulah keinginan memperbaiki kesejahteraan itu. Dalam
keadaan seperti ini, tenaga dan pikiran guru akan lebih tersita untuk memenuhi kebutuhannya
dari pada tuntutan profesinya. (Najib:2016).Akibatya mucul aksi dari para guru untuk
menuntut haknya.

Maraknya unjuk rasa yang dilakukan olah guru sajak awat tahun karana rnereka
belum mendapatkan hak-haknya secara panuh dan pemerintah seperti gaji pokok dan
tunjangan rapel. Protest guru memegang peranan yang sang at penting dalam dunia
pendidikan. Dengan tingkat kesejahteraan yang baik maka dlharapkan mereka mampu
meningkatkan kualifikasi mereka sebagai pengaJar sehingga pada akhirnya mereka akan
dapat menciptakan generas! yang berkualltas dan, menjadi tugas pemerintah unluk
mewujudkan itu semua.(Ariyani:2003).
Dengan adanya UU Guru dan Dosen, barangkali kesejahteraan guru dan dosen (PNS)
agak lumayan. Pasal 10 UU itu sudah memberikan jaminan kelayakan hidup. Di dalam pasal
itu disebutkan guru dan dosen akan mendapat penghasilan yang pantas dan memadai, antara
lain meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, dan/atau
tunjangan khusus serta penghasilan lain yang berkaitan dengan tugasnya. Mereka yang
diangkat pemkot/pemkab bagi daerah khusus juga berhak atas rumah dinas.

Tapi, kesenjangan kesejahteraan guru swasta dan negeri menjadi masalah lain yang
muncul. Di lingkungan pendidikan swasta, masalah kesejahteraan masih sulit mencapai taraf
ideal. Diberitakan Pikiran Rakyat 9 Januari 2006, sebanyak 70 persen dari 403 PTS di Jawa
Barat dan Banten tidak sanggup untuk menyesuaikan kesejahteraan dosen sesuai dengan
amanat UU Guru dan Dosen.(Amir:2016).

Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendah atau


tidaknya kualitas pendidikan di indonesia. berdasarkan surpei FGII (Federasi Guru
Independen Indonesia) pada pertengahan tahun 2005 idealnya seorang guru PNS menerima
gaji bulanan Rp. 3000.000 sedangakan sekarang pendapatan rata-rata guru PNS perbulan
sebasar Rp.1.500.000, guru bantu Rp. 460.000 dan guru honorer di sekolah swasta rata-rata
Rp.10.000/jam. dengan pendapatan yang minim seperti itu menyababkan banyak guru yang
bekerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. sehingga guru tidak fokus dalam
pendidikan, bagaimana menjadi pendidik yang baik, menyiapakan materi yang akan di
sampaikan, menyusun RPP  dan itu semua bisa jadi terbengkalai dan menyebabkan
rendahnya kualitas pendidikan di indonesia. masih jauh dari kata sejahtera. tetapi Pada era
Pemerintahan Presiden Joko Widodo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Anies Baswedan tengah menyiapkan beberapa skenario untuk memberikan insentif kepada
guru-guru termasuk guru honorer.  Mendikbud berkerjasama dengan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN—RB) Yuddy Chrisnandi tengah
merumuskan cara untuk mengatasi permasalahan guru honorer ini yang masih mendapatkan
penghasilan yang jauh dari sejahtera.

Menurut Sudawanto dalam (Supriadi :1999) tahun 2005,bahwa tingkat kesejahteraan


guru di Indonesia sangat memprihatinkan, hanya setara dengan kondisi guru di negara miskin
di Afrika.Rendahnya tingkat kesejahteraan tersebut akan semakin tampak bila dibandingkan
dengan kondisi guru di negara lain. Di negara maju, gaji guru umumnya lebih tinggi dari
pegawai yang lain,sementara di Indonesia justru sebaliknya.
Kesejahteraan guru memang belum merata.Terdapat guru guru yang memiliki
kesejahteran memadai,sebaliknya sedikit yang masih dibawah rata-rata.Di Banyumas Jawa
Tengah,Menurut Zetriuslita dan Wahyuni dalam (Husamah,2011),misalnya terdapat guru
yang mendapat gaji Rp.200.000,00 setiap bulan.Gaji ini tidak lebih dari gaji pembantu rumah
tangga paruh waktu.Masih banyak kisah sedih guru yang perlu perhatian dari
pemerintah.Betapa mirisnya kesejahteraan guru di Indonesia yang kira-kira hanya
Rp.6000,00 per hari .hasil yang didapat tersebut apakah dapat mencukupi kebutuhan
keluarga.

Beralih dari masalah gaji kecil,sekarang permasalahanya pada gaji guru yang tidak
diterima pada waktu yang tepat terkhusus guru honorer,runyam nya masaalah gaji guru
tentunya membuat pertanyaan dibenak guru,membuat pertanyaan dibenak guru,mengapa hak
mereka belum keluar.masalah gaji honorer yang bermuara pada pencairan dana BOS yang
seringkali terlambat.membuat para guru harus menerima kenyataan dan menunggu hingga
pencairan dana BOS tiba,tapi dibalik ini semua tentunya para guru akan kesussahan dalam
mencukupi kebutuah keluarga Karena hak mereka belum diterima,sehingga kebnayakan dari
mereka akan mencari alternatif lain seperti,meminjam uang.gaji yang tidak diterima sesuai
waktu yang ditentukan akan sangat merugikan guru.sehingga terlihat jelasa bahwa tingkat
kesejahteraan guru masih rendah terkhusus guru honorer.

2.2 Dampak Rendahnya Kesejahteraan Guru di Indonesia untuk Pendidikan

Rendahnya kesejahteraan uru tentunya akan berdampak pada mutu pendidikan.Guru


yang lapar sudah sangat tentu tidak maksimal melaksanakna tugasnya.Ini bukan pemogokan
tetapi memang kehabisan semangat melayani.Guru akan mengajar tanpa gairah,ia seolah
menabur tanpa mengharapakn benih itu tumbuh atau tidak,memberi makan tahu makanan itu
mau dimakan atau tidak,akibantnya siswa akan kehilanagan daya.siswa bisa saj tidak
mempunyai apa-apauntuk diserap karena memang siswa menerima tanpa memahami apa-
apa,kecuali kalau ia kreatif dan mandiri.belum habis sampai disitu saja.penddikan seakan
sebuah gejala impotensi,ia tidak sanggup melahirkan manusia yang berakhlak
mulia,terampil,cerdas dan kreatif.Disiplin yang seharusnya menjadi nilai yang mesti
ditanamkan akhirnya mandul,lantas guru sendiri sering terlambat karena mnegrjekan
pekerjaan sampingan atau jam pelajaran yang terbatas lantas habis karena guru menghabiskan
waktu untuk menghabiskan berjakan kaki dan menunggu kendaraan ojek.Alhasil nilai
anjlok,atau siswa ketika lulus memperoleh dengan nilai yang tidak memuaskan.

Menurut Mustofa tahun 2019,menyatakan bahwa jika kesejahteraan yang minim ini
tidak segera ditanggapi dan dibiarkan secara terus menerus,dikhawatirkan akan
mempengaruhi semangat para guru. Maka dari itu, lama kelamaan bisa berdampak pada
proses belajar mengajar.

Akibat kesejahteraan guru yang tidak memadai,maka kemungkinan guru akan


mencari pekerjaan sampingan.terkadang pekerjaan tersebut berada pada waktu mengajar.dan
akhirnya kegiatan pembelajaran akan terbengkalai dan membuat kualitas pendidikan yang
tidak baik.sehingga banyak siswa yang tidak menerima haknya karena guru memilih
pekerjaan sampingan.Akhirnya si siswa tidak dapat memahami pelajaran atau materi yang
harusnya diterima.Dan terbentuk generasi yang lemah pengetahuan karena tidak dapat
mengerti materi yang akan dipelajari.hal ini lah akan muncul system pendidikan metode
nyontek,ketika ujian atau seleksi terjadi siswa akan menyontek karena kurang pahamnya
dengan yang di ujikan.

2.3 Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Guru di Indonesia

Berdasarkan Peraturan pemerintah N0.74 Tahun 2008,dalam melaksanakan tugas


keprofesian ,guru berhak:1).Memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan
jaminan ksejahteraan social.2).Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas
dan prestasi kerja,3).Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas
kekayaan intelektual,4).Memperoleh kesempatan unuk meningkatkan
kompetensi,5).Memperoleh dan memanfaatakan sarana dan prasarana
pembelajaran,6).Memiliki kebebasan dan memberikan penilaian dan ikut menentukan
kelulusan,penghargaan,dan atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah
pendidikan,kode etik guru,dan peraturan perundang-undangan,7).Memperoleh rasa aman dan
jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas,8).Memiliki kebebasan untuk berserikat
dalam berorganisasi profesi,9).Memiliki kesemptaan untuk berperan dalam penentuan
kebijakan pendidikan,10).Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan
meningkatkan kualifikaasi akademik dan kompetensi,11).Memperoleh pelatihan dan
pengembangan profesi dalam bidangnya.Dari undang-undang tersebut telah berbagai cara
yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen,
barangkali kesejahteraan guru dan dosen (PNS) agak lumayan. Pasal 10 UU itu sudah
memberikan jaminan kelayakan hidup. Di dalam pasal itu disebutkan guru dan dosen akan
mendapat penghasilan yang pantas dan memadai, antara lain meliputi gaji pokok, tunjangan
yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, dan/atau tunjangan khusus serta penghasilan lain
yang berkaitan dengan tugasnya. Mereka yang diangkat pemkot/pemkab bagi daerah khusus
juga berhak atas rumah dinas. Faktor kesejahteraan menjadi salah satu yang berpengaruh
terhadap kinerja guru di dalam meningkatkan kualitasnya sebab semakin sejahteranya
seseorang makin tinggi kemungkinan untuk meningkatkan kerjanya

Menurut Yulianti dalam blognya tahun 2015 menyatakan bahwa Guru selain
mendapatkan peningkatan kesejahteraan dari gaji nya, Terdapat wacana untuk memberikan
fasilitas bagi Guru, yaitu dengan cara  berkerjasama dengan instansi dan
Kementerian/Lembaga terkait atau juga dengan beberapa perusahaan.Sebagai contoh, yaitu
dengan kerjasama dengan PT. Transjakarta dimana dalam programnya, guru akan diberikan
suatu potongan harga ketika menggunakan moda transportasi tersebut.

Menurut Mustofa tahun 2019, Mengalihkan sisi belanja yang tidak prioritas untuk
pembangunan ke alokasi anggaran pendidikan yang ditingkatkan,kedua Perlunya perhatian
khusus dari pemerintah untuk meningkatkan gaji guru agar kualitas pendidikan bisa ikut
meningkat.

3.PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Dari penjelasan dan uraian diatas dapaat disimpulkan bahwa :

1. Rendahnya kesejahteraan ini akan sangat berdampak kulitas pendidikan berupa


kinerja guru yang melemah akibat kurang kepuasan dari hasil kerja mereka yang mereka
lakukan.

2. Kesejahteraan guru harus memiliki perhatian khusus dari pemerintah,mengingat


Gurulah yang berperan penting dalam memajukan pendidikan .sehingga terciptanya para
generasi penerus bangsa yang sangat dibutuhkan untuk membangun suatu bangsa.
3. Kesejahteraan guru meningkat akan mempengaruhi kualitas pendidikan,ketika guru
telah terpenuhi haknya mereka akan merasa bahagia tanpa memikirkan keuangan
keluarga,sehingga kinerja guru juga kan meningkat dan mengajar lebih semangat.

4. Guru yang memiliki gaji yang kecil,kemungkinan akan mencari pekerjaan sampingan
dan meninggalkan tugasnya sebagai guru. Akhirnya kegiatan belajar dikelas akan
terbengkalai,dan menghasilkan generasi yang lemah pengetahuan.

5. Untuk meningkatkan kesejahteraan guru,tentunya perlunya kerjasama dari berbagai


pihak baik masyarakat,perusahaan,pemerintah,dan guru itu sendiri.Sehingga
kemungkinan berimbasnya pada meningkatnya kulitas pendidikan

3.2 SARAN

Berdasarkan penjelasan diatas,saya menyarankan agar pemerintah bisa memberikan


perhatian khusus untuk kesejahteraan guru.dan saya juga menyarankan kepada guru agar bisa
meningkatkan kesejahteraan dirinya secara mandiri walaupun melakukan pekerjaan
sampingan tetapi tidak menerbengkalaikan tugas sebagai guru.karena kualitas bangsa dilihat
dari pendidikan dan pendidikan yang baik tentunya di dukung guru yang berkualitas
pula.perlunya kerjasama dari berbagai pihak untuk mendukung kesejahteraan guru,baik pihak
masyarakat,pihak perusahaan maupun pemerintah itu sendiri.Berdasarkan UU dan Peraturan
Pemerintah yang ada,harapannya pemerintah bisa peka dan lebih memikirkan bagaimana
nasib kesejahteraan guru

UCAPAN TERIMAKASIH

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah memberikan nikmat sehat sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas ini,kemudian saya ucapakan terimakasih kepada Bapak
Dr.Hartono.,M.A yang telah membimbing dan mengarahkan dalam pembutan tugas
ini,kepada teman-teman yang telah membantu menyumbangkan pemikiran,ide atau gagasan
saya ucapkan terimakasih.terakhir kepada semua pihak yang tidak saya sebutkan yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas ini.

DAFTAR PUSTAKA
Amir. 2016.Rendahnya Kesejahteraan Guru . (Online).
http://amirfiz16.blogspot.com/2016/02/rendahnya-kesejahteraan-guru.html?m=1.
(Diakses pada 26 Maret 2020) .

Ariyani, D. 2003. Upaya Peningkatan Kesejahteraan Guru Melalui Keppres


64/2001(Skripsi).Surabaya:Universitas Airlangga.

Massalim,S.Z . 2019.Pengaruh Kesejahteraan terhadap Kinerja Guru PAUD.Jurnal


Pendidikan Luar Sekolah.1858-3628.14(2):62-67.

Maulidah,dkk.2017.Undang-Undang Tentang Guru dan Dosen.(Online).


https://www.academia.edu/35572913/UNDANG-
UNDANG_TENTANG_GURU_DAN_DOSEN. (Diakses pada 02 April 2020).

Mustofa, A. 2019. Problematika Kesejahteraan Guru Swasta dan Solusinya.(Online).


https://siedoo.com/berita-25166-problematika-kesejahteraan-guru-swasta-dan-
solusinya/?amp. (Diakses pada 26 Maret 2020).
Najib, A. 2016.Makalah Problematika yang dihadapi Guru. (Online).
http://ainunnajib1994.blogspot.com/2016/02/makalah-problematika-yang-dihadapi-
guru.html?m=1. (Diakses pada 26 Maret 2020).

Peraturan Pemerintah Republik Indonesianomor 41 Tahun 2009 Tentangtunjangan Profesi


Guru Dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru Dan Dosen, Serta Tunjangan Kehormatan
Profesor.

Pp Ri No. 74 Tahun 2008 Tentang Guru,Pp Ri No. 19 Tahun 2017 Tentang Guru

Sudawanto,T. 2015.Upaya peningkatan Profesionalisme Guru.Malang:Universitas Negeri


Malang.

Suwandi. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penghasilan Guru Di Era Desentralisasi


Pendidikan. Jurnal Economia. 8(2).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen.

Yulianti, S. 2015.Rendahnya Kesejahteraan Guru di Indonesia. (Online).


https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/sitiyulianti/masih-rendahnya-
kesejahteraan-guru-di-indonesia_5663bd1ef37e611a11fe6c4c . (Diakses pada 26 Maret 2020).
Zetriuslita dan Wahyuni,R.2013.Hubungan Motivasi Kerja Dan Kesejahteraan Terhadap
Kinerja Guru Matematika Sekolah Menengah Pertama Di Kota Pekanbaru.Jurnal
Pendidikan Matematika dan Sains:1-7.

Anda mungkin juga menyukai