Gempa Bumi: Parameter Gempabumi
Gempa Bumi: Parameter Gempabumi
Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara
tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi
penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik.
Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga
efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.
Parameter Gempabumi
Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time - OT)
Lokasi pusat gempabumi (Episenter)
Kedalaman pusat gempabumi (Depth)
Kekuatan Gempabumi (Magnitudo)
Karakteristik Gempabumi
Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat
Lokasi kejadian tertentu
Akibatnya dapat menimbulkan bencana
Berpotensi terulang lagi
Belum dapat diprediksi
Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi
Indonesia diterpa sejumlah bencana beberapa bulan terakhir. Mulai dari gempa bumi,
gunung meletus, banjir bandang, tanah longsor dan yang terakhir adalah tsunami Selat Sunda.
Bencana itu menimbulkan korban jiwa yang tak sedikit, serta duka mendalam bagi Indonesia.
Gelombang tsunami memang tak dapat diprediksi. Alat pendeteksi tsunami hanya berfungsi
saat peristiwa terjadi. Namun, terkadang alat pendeteksi tak berfungsi optimal. Selain tsunami
Selat Sunda dan yang terjadi di Sulawesi Tengah, Indonesia juga pernah mengalami bencana
yang menyebabkan hingga puluhan ribu melayang. Tepat di Serambi Mekkah, yaitu Aceh,
tsunami menimbulkan lembaran duka dalam sejarah Indonesia. Hari ini 14 tahun yang lalu,
tepatnya pada 26 Desember 2004, gelombang tsunami menerjang wilayah Aceh. Bermula
dari gempa beberapa kali, ombak setinggi kurang lebih 20 meter membuat beberapa kota di
provinsi itu lumpuh. Dilansir Harian Kompas yang terbit pada 29 Desember 2004, kekuatan
gempa yang terjadi berada di Samudra Hindia pada kedalaman sekitar 10 kilometer di dasar
laut. Wilayah sumber gempa berjarak sekitar 149 kilometer sebelah barat Meulaboh, Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam (namanya saat itu). Gempa yang berlangsung selama kurang
lebih 10 menit ini tercatat mempunyai magnitudo sekitar 9,0. Setelah itu gelombang tsunami
mulai memberikan dampaknya pada wilayah Aceh dan sebagian di Sumatera Utara. Tsunami
ini kemudian bergerak menyebar ke arah pantai-pantai. Jarak pantai Sumatera terdekat
dengan episenter gempa bumi utama diperkirakan 125 km. Kecepatan rambat gelombang
tsunami dapat mencapai 800 km per jam di samudra dalam dan bebas. Mendekati pantai yang
dangkal dan dengan kecepatannya yang besar, gelombang tsunami menjadi tinggi dan
kemudian terempas ke arah daratan.
Gempa yang terjadi di perairan barat Aceh, Nicobar, dan Andaman, merupakan akibat
dari interaksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Gempa-gempa besar yang mempunyai
magnitudo 9,0 berpusat di dasar laut pada kedalaman 10 kilometer-tergolong gempa dangkal-
itu telah menimbulkan gelombang tsunami yang menerjang wilayah pantai di Asia Tenggara
dan Asia Selatan, yang berada di sekeliling tiga pusat gempa tersebut. Pergeseran batuan
secara tiba-tiba yang menimbulkan gempa itu disertai pelentingan batuan, yang terjadi di
bawah pulau dan dasar laut. Dasar samudra yang naik di atas palung Sunda ini mengubah dan
menaikkan permukaan air laut di atasnya sehingga permukaan datar air laut ke arah pantai
barat Sumatera ikut terpengaruh berupa penurunan muka air laut. Proses ini juga akan
menggoyang air laut hingga menimbulkan gelombang laut yang disebut tsunami. Ukuran
gelombang ini bisa hanya beberapa puluh sentimeter hingga puluhan meter. Tak hanya di
wilayah Indonesia saja, setidaknya ada beberapa negara yang terkena dampak tsunami yang
terjadi pada 14 tahun silam. pantai-pantai yang berada Sri Lanka, India, Thailand, Malaysia,
Somalia, Bangladesh, Maladewa, dan Kepulauan Cocos. Ribuan jiwa manusia menjadi
korban, banyak bangunan hancur dan rusak berat akibat keganasan tsunami itu. Baca juga:
Pengetahuan Bencana Meningkat sejak Tsunami Aceh, tapi Belum Jadi Sikap Evakuasi dan
tanggap bencana.
Korban Jiwa
Tsunami yang menerjang Aceh dan beberapa negara dekat Samudra Hindia banyak
menimbulkan korban jiwa. Setidaknya tercatat dari Sumatra sampai Kepulauan Andaman,
Thailand, India Selatan, Sri Lanka dan sebagian Afrika, ada sekitar 230.000 orang yang tewas
di 14 negara. Kerusakan parah terjadi di wilayah Aceh dengan kurang leih sekitar 170.000
orang tewas. Semua bangunan hancur yang berada di sekitar pantai dan ratusan orang
Kehilangan tempat tinggalnya.