Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN


GIGI DAN MULUT DI POSYANDU

A. Pendahuluan
Gigi dan mulut merupakan salah satu organ tubuh penting sebagai media
masuknya makanan kedalam tubuh. Tanpa gigi yang sehat, kita tidak dapat
mengunyah makanan yang menjadi asupan gizi  untuk tubuh secara
keseluruhan. Gangguan pada gigi dan mulut dapat memicu penurunan
kesehatan tubuh dan kepercayaan diri.
Penyakit gigi yang banyak diderita oleh masyarakat adalah karies gigi dan
penyakit periodontal. Karies maupun Periodontitis adalah penyakit yang terjadi
karena adanya interaksi antara beberapa faktor yaitu host (gigi, gusi, ludah),
penjamu (bakteri/plak), substrat (makanan kariogenik), dan waktu. Hal ini
sebenarnya mudah dicegah apabila kebiasaan/perilaku pemeliharaan kesehatan
gigi yang baik telah ditanamkan sejak usia dini.
Pencegahan penyakit gigi dan mulut seperti diatas perlu dilakukan, dengan
memberikan wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan pemahaman terhadap
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta membentuk perilaku/
kebiasaan yang baik dalam pemeliharaan kesehatan gigi. Hal ini bertujuan untuk
memberikan kesehatan yang optimal pada tubuh secara umum, dan khususnya,
bertujuan untuk mempertahankan gigi permanen sebanyak mungkin dan selama
mungkin di dalam rahang sampai dengan lanjut usia, yang sesuai dengan
standar kesehatan gigi WHO yaitu 75 % dari jumlah penduduk usia 65 tahun
keatas, memiliki minimum 20 gigi yang berfungsi.

B. Latar Belakang
Kelompok masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut salah
satunya adalah Ibu hamil, karena itu perlu dilakukan pencegahan sedini
mungkin pada calon ibu hamil untuk memeriksakan giginya ke Dokter gigi /
Puskesmas, untuk mendapatkan tindakan / perawatan gigi. Dokter gigi tidak
dapat melakukan tindakan bedah terutama yang menggunakan obat anastesi
pada ibu hamil yang terlanjur menderita penyakit gigi, juga terbatas dalam
memberikan jenis obat analgesik dan antibiotik pada ibu hamil yang terlanjur
menderita penyakit gigi akut. Pada ibu hamil juga terjadi proses pembentukan
gigi janinnya di dalam rahim.
Anak Balita adalah kelompok masyarakat dengan gigi susu, (belum memiliki
gigi permanen). Gigi susu memiliki enamel gigi yang tipis yang memiliki resiko
tinggi untuk terbentuknya karies gigi. Gigi susu yang sehat dan kuat akan
menghasilkan gigi permanen yang sehat dan kuat pula. Untuk mencegah
terjadinya penyakit gigi dan mulut sejak dini pada gigi susu balita, maka perlu
diberikan pemahaman bagaimana cara memelihara kesehatan rongga mulut pada
orang tua/ ibu balita.
Karena itu, pemberian pengetahuan dan pembentukan perilaku yang baik
dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut yaitu berupa kegiatan Usaha Kesehatan
Gigi Masyarakat sangat perlu ditanamkan secara berkelanjutan, terutama pada
ibu hamil dan balita di posyandu, dimana pada ibu hamil dan balita terjadi
proses pembentukan gigi sehingga diharapkan dengan memiliki pengetahuan
tentang kesehatan gigi yang baik maka akan tumbuh gigi sulung dan permanen
yang sehat dan kuat serta dapat membentuk perilaku yang baik dan mandiri
dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya sebagai investasi bagi kesehatan
tubuhnya di masa mendatang

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan, sikap positif dan derajat kesehatan gigi dan
mulut ibu hamil dan balita.
2. Tujuan Khusus
a. Ibu hamil memahami bagaimana prosedur menggosok gigi yang
benar, meliputi waktu, frekuensi, dan cara menggosok gigi secara
berkesinambungan
b. Ibu balita memahami model sikat gigi yang boleh digunakan untuk
anak-anak dan jumlah pasta gigi yang digunakan.
c. Ibu hamil dan ibu balita memahami macam-macam penyakit gigi
pada ibu hamil dan balita dan tindak lanjut apa yang harus
dilakukan bila menderita penyakit gigi dan mulut.
d. Ibu hamil dan ibu balita memahami kapan perlu pergi ke dokter gigi,
dan frekuensi kunjungan ke dokter gigi.
e. Ibu hamil dan Ibu balita memahami pola makan yang baik untuk
kesehatan gigi dan makanan apa saja yang boleh dimakan dan tidak
boleh dimakan untuk pencegahan karies gigi.
f. Ibu hamil dan anak balita mempunyai sikap/kebiasaan memelihara
diri terhadap kesehatan gigi dan mulut.

D. Peran Lintas Program Dan Lintas Sektor


Dalam kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut lintas program yang
ikut berperan yaitu Promkes dan gizi
 Peran Promkes
- Menggerakan dan membimbing dalam melaksanakan perilaku hidup
sehat terutama kesehatan gigi dan mulut
 Gizi:
- Mendeteksi status gizi balita
Sedangkan lintas sektor yang ikut berperan yaitu posyandu
Peran Posyandu :
- Mengkoordinasi kegiatan UKGM di posyandu wilayah kerja Salang

E. Rincian Kegiatan
1. Memberikan materi tentang kesehatan gigi dan mulut berupa penyuluhan
pada ibu hamil dan ibu balita di Posyandu dengan pokok bahasan :
a. Prosedur menggosok gigi yang benar, meliputi waktu, frekuensi, dan
cara menggosok gigi.
b. Model sikat gigi untuk anak-anak dan jumlah pasta gigi untuk anak-
anak.
c. Macam-macam penyakit gigi dan tindak lanjut yang harus dilakukan
bila menderita penyakit gigi.
d. Kapan ke dokter gigi dan frekuensi kunjungan ke dokter gigi.
e. Menanamkan pola makan yang benar pada ibu hamil dan balita
meliputi makanan yang bersifat kariogenik dan non kariogenik
f. Menanamkan pengetahuan pada ibu hamil dan balita mengenai
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dan relevansinya di masa
mendatang, serta menanamkan sikap untuk memelihara kesehatan
rongga mulut secara berkesinambungan.
g. Demo cara menggosok gigi yang benar dengan menggunakan phantom.
2. Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut pada balita dan memberikan
informasi mengenai permasalahan kesehatan gigi dan mulut
3. Kegiatan tersebut dilakukan 1 kali per posyandu dalam setahun
4. Pencatatan dan Pelaporan

F. Cara Melaksanakan kegiatan


a. Berkoordinasi dengan kader posyandu mengenai jadwal kegiatan
penyuluhan yang akan dilakukan
b. Berkoordinasi dengan Promosi kesehatan Puskesmas untuk melakukan
penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut
c. Posyandu menyediakan sarana dan prasarana
d. Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu balita tentang
kesehatan gigi dan mulut

G. Sasaran
 17 posyandu di wilayah kerja Puskesmas Salang
 Kegiatan tersebut dilakukan 1 Kali per posyandu dalam setahun

H. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Ja Fe Mar Apr Me Ju Jul Agu sep Ok No De
Kegiatan
n b et il i ni i st t t v s
Penyuluh
an v
Kesgilut

I. Anggaran
Dana yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan gigi
dan mulut berasal dari dana BOK Dinas Kesehtan TA.2021

Kegiatan Uraian Pembiayaan Jumlah

Perjalanan Dinas Rp 2.820.000,00


Penyuluhan (8 posyandu jarak dekat x
Kesehatan Gigi dan 2 orang x 1 kunjungan x
Mulut Rp 75.000,00 dan 9
posyandu jarak jauh x 2
orang x 1 kunjungan x Rp
90.000,00)

J. Pencatatan dan Pelaporan


Hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan dilaporkan dan diketahui oleh
kepala puskesmas kemudian diserahkan ke dinas kesehatan.

Nasreuhe, 20 Januari 2020

Mengetahui, Penanggung jawab Program


Kepala Puskesmas Salang Penyuluhan Kesehatan Gigi dan
Mulut

Syahroni Lahra, SST. M.KM


NIP. 19870620 201003 1 001 Irmayantini, AMKG
NIP: 19820912 200504 2 001

Anda mungkin juga menyukai