Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
UAS TAKE HOME EXAM ( THE )
MANAJEMEN
EKONOMI MANAJERIAL
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
1. a) Konsumen akan memperoleh kepuasan maksimum jika kombinasi jumlah barang X dan barang Y
dikonsumsi memenuhi syarat keseimbangan sebagai berikut:
Syarat keseimbangan I:
MUx MUy
=
Px Py
Px (Qx) + Py (Qy) = 1
Pada Px = Rp. 2 dan Py = Rp. 1, agar terpenuhi syarat keseimbangan I, maka tingkat konsumsi (jumlah barang)
adalah pada MUx/Px = MUy/Py. Harga barang X= Rp. 2 dan harga barang Y = Rp. 1, maka kombinasi jumlah
barang X dan jumlah barang Y yang memenuhi MUx/2 =MUx/1, yaitu MUx = 2MUy. Table berikut ini
kombinasi yang memenuhi MUx = 2MUy.
Jumlah barang X 1 2 3 4 5
MUx 10 8
Jumlah barang Y 4 5 6 7 8
MUy 8 7 6 5 4
Misalnya, jika jumlah barang X yang dikonsumsi X = 1 unit dengan kepuasan marjinal MUx= 16, maka jumlah
barang Y yang dikonsumsi Y = 4 dengan kepuasan marjinal MUy = 8. Harga barang X (Px) = 2 dan harga
barang Y (Py) = 1. Kombinasi konsumsi barang X dan barang Y ini memenuhi syarat keseimbangan I, yaitu:
MUx MUy 16 8
= = =
Px Py 2 1
Demikian juga pada kombinasi jumlah barang X yang dikonsumsi X = 2 unit dengan kepuasan marjinal MUx =
14, maka jumlah barang Y yang dikonsumsi Y = 5 dengan kepuasan marjinal; MUy = 7. Harga barang X (Px) =
2 dan harga barang Y (Py) = I. kombinasi konsumsi barang X dan barang Y ini memenuhi syarat keseimbangan
I, yaitu:
MUx MUy 14 7
= = =
Px Py 2 1
Setelah mempertimbangkan syarat keseimbangan I diperoleh 5 kombinasi jumlah barang X dan barang Y yang
harus dikonsumsi agar konsumen tersebut memperoleh kepuasan maksimum. Kemudian berdasarkan 5 macam
kombinasi tersebut dipilih kombinasi yang memenuhi syarat keseimbangan berikutnya, yaitu:
Syarat keseimbangan II:
Px (Qx) + Py (Qy) = I
1 1 4 16 8 6 12
2 2 5 14 7 9 12
3 3 6 12 6 12 12
4 4 7 10 5 15 12
5 5 8 8 4 26 12
Syarat keseimbangan II terpenuhi jika pengeluaran konsumen untuk mengkonsumsi barang X dan barang Y
sama dengan anggaran yang tersedia untuk mengkonsumsi barang tersebut. Total pengeluaran untuk membeli
barang X dan barang Y adalah harga barang X dikali jumlah barang Y yang dikonsumsi. Misalnya konsumen
memilih kombinasi I, yaitu mengkonsumsi I unit barang X dan 4 unit barang Y. Total pengeluaran konsumen
adalah Rp. 2 (1) + Rp. 1 (4) = Rp. 6. Pengeluaran untuk mengkonsumsi barang X dan barang Y pada kombinasi
I lebih kecil daripada anggaran yang tersedia untuk membeli(mengkonsumsi) kedua jenis barang tersebut. Pada
kombinasi konsumsi ini konsumen belum mencapai kondisi keseimbangan (memperoleh kepuasan yang
maksimum). Agar diperoleh kepuasan yang maksimum, konsumen akan mencari kombinasi jumlah barang X
dan jumlah barang Y. Berdasrkan 5 kombinasi jumlah barang X dan jumlah barang Y tersebut, kombinasi
jumlah barang yang besarnya pengeluaran untuk mengkonsumsi barang X dan barang Y adalah kombinasi 3.
kombinasi 3 menunjukkan jumlah barang Xyang dikonsumsi adalah 3 unit dan jumlah yang barang Y yang
dikonsumsi adalah 6 unit. Total pengeluaran untuk mengkonsumsi barang X dan barang Y pada kombinasi ini
adalah Rp. 2 (3) + Rp. 1 (6) = Rp. 12. Total pengeluaran sebesar Rp. 12 sama dengan anggaran yang tersedia
untuk membeli (mengkonsumsi) barang X dan barang Y, yaitu Rp. 12.
b) Konsumen akan memperoleh kepuasan maksimum jika kombinasi jumlah barang X dan barang Y
dikonsumsi memenuhi syarat keseimbangan sebagai berikut:
Syarat keseimbangan I:
MUx MUy
=
Px Py
Px (Qx) + Py (Qy) = 1
Jika harga barang X turun dari Rp. 2 menjadi Rp. 1 pada Px = Rp. 1 dan harga barang Y tetap, yaitu Px = Rp. 1.
Agar terpenuhi syarat keseimbangan 1 adalah tingkat konsumen (jumlah barang) pada MUx/Px = MUy/Py
Harga barang X = Rp. 1 dan harga barang Y = Rp. 1 maka kombinasi jumlah barang X dan jumlah barang Y
memenuhi MUx/I yaitu MUx = MUy. Tabel berikut ini kombinasi yang memenuhi MUx = MUy.
Jumlah barang X 6 7
MUx 6 4
Jumlah barang Y 6 8
MUy 6 4
Demikian juga pada kombinasi jumlah barang X yang dikonsumsi X = 7 unit dengan kepuasan marjinal MUx =
4, maka jumlah barang Y yang dikonsumsi Y = 8 dengan kepuasan marjinal; MUy = 4. harga barnag X (Px) =
Rp. 1 dan harga barang Y (Py) = Rp. 1. kombinasi konsumsi barang X dan barang Y ini memenuhi syarat
keseimbangan 1, yaitu;
MUx MUy 6 6
= = =
Px Py 2 2
Demikian juga pada kombinasi jumlah barang X yang dikonsumsi X = 7 unit dengan kepuasan marjinal MUx =
4, maka jumlah barang Y yang dikonsumsi Y = 8 dengan kepuasan marjinal; MUy = 4 harga barang X (Px) =
Rp. 1 dan harga barang Y (Py) = Rp. 1. Kombinasi konsumsi barang X dan Barang Y ini memenuhi syarat
keseimbangan1, yaitu:
MUx MUy 4 4
= = =
Px Py 2 2
Setelah mempertimbangkan syarat keseimbangan1 diperoleh 2 kombinasi jumlah barang X dan barang Y yang
harus dikonsumsi agar konsumen tersebut memperoleh kepuasan yang maksimum. Kemudian berdasarkan 2
macam kombinasi tersebut dipilih kombinasi yang memenuhi syarat keseimbangan berikutnya, yaitu:
Px(Qx) + Py(Qy) = 1
X + Y = 12
Kombinasi X Y MUx MUy Pengeluaran Anggaran
1 6 6 6 6 12 12
2 7 8 4 4 15 12
Syarat keseimbangan II terpenuhi jika pengeluaran konsumsi untuk mengkonsumsi barang X dan barang Y
sama dengan anggaran yang tersedia untuk mengkonsumsi barang tersebut. Total pengeluaran untuk
membeli barang X dan barang Y adalah harga barang X dikali jumlah barang yang dikonsumsi ditambah
harga barang Y dikali jumlah barang Y yang dikonsumsi. Misalnya konsumen memilih kombinasi I, yaitu
mengkonsumsi dengan 6 unit barang X dan 6 unit barang Y. total pengeluaran konsumen adalah Rp. 1(6) +
Rp. 1(6) = Rp. 12. Pengeluaran untuk mengkonsumsi barang X dan barang Y pada kombinasi I sebesar Rp.
12 sama dengan anggaran yang tersedia untuk membeli (mengkonsumsi) kedua jenis barang tersebut. Pada
kombinasi konsumsi ini konsumen telah mencapai kondisi keseimbangan (memperoleh kepuasan
maksimum). Sedangkan pada kombinasi 2, jumlah barang X yang dikonsumsi adalah 7 unit dan jumlah
barang Y yang dikonsumsi pada kombinasi ini adalah Rp. 1(7) + Rp. 1(8) = Rp. 15. Total pengeluaran
sebesar Rp. 15, yaitu lebih besar dari anggaran konsumen untuk membeli kedua barang tersebut. Konsumen
tidak mampu membeli (mengkonsumsi) barang X dan barang Y sebanyak seperti pada kombinasi 2, karena
anggaran yang tersedia untuk membeli (mengkonsumsi) barang X dan barang Y hanya Rp.12.
2. a) Jumlah barang X keseimbangan bagi perusahaan A adalah 60 unit. Karena pada tingkat produksi tersebut
harga (P) sama dengan biaya marjinal (MC), yang merupakan persyaratan kondisi keseimbangan bagi
perusahaan di pasar persaingan sempurna. Pada tingkat output sebanyak 60 unit, perusahaan menderita rugi.
Karena pada tingkat output tersebut harga barang X (P) = Rp. 5 lebih kecil daripada biaya rata-rata (AC) =
Rp. 7.
c) Dalam jangka pendek sebaiknya perusahaan tidak perlu mentup usahanya, sebab; jika perusahaan
tersebut menutup usahanya maka akan menderita rugi sebesar biaya tetap. Sedangkan jika terus
beroperasi, maka perusahaan akan rugi lebih kecil daripada biaya rata-rata. Sebagian dari biaya
tetap dapat ditutup dengan kelebihan harga terhadap biaya variabel.
3.a) Diskriminasi harga derajat pertama (perfect price discrimination) merupakan kondisi di mana
harga setiap output yang dijual oleh perusahaan tepat sama dengan harga minimum yang mau
dibayarkan oleh calon pembeli (reservation price), di mana calon pembeli berada dalam kondisi
indiferens untuk membeli atau tidak membeli. Dalam hal ini, perusahaan akan mampu meraup
seluruh surplus konsumen. Terkait dengan penetapan harga jual dalam praktik diskriminasi derajat
pertama ini, perusahaan cenderung menerapkan harga yang berbeda-beda untuk setiap unit barang
yang dijual kepada pembeli. Di samping itu, perusahaan juga tahu pasti kemauan membeli
(willingness to pay) dari pembeli.
b) Diskriminasi harga derajat kedua. Perbedaan diskriminasi harga derajat pertama dan derajat kedua
adalah lebih rendahnya surplus konsumen yang mampu diraih oleh perusahaan yang menerapkan
strategi diskriminasi harga akibat ketidakmampuan perusahaan untuk menerapkan harga output-nya
pada tingkat harga maksimum yang mau dibayarkan oleh calon pembeli (reservation price).
c) Diskriminasi harga derajat ketiga. Bentuk diskriminasi harga ini terjadi ketika perusahaan
menerapkan harga yang berbeda untuk produk yang sama pada pasar dengan karakteristik yang
berbeda. Harga yang diterapkan untuk pasar dengan tingkat elastisitas permintaan yang rendah
(kurang elastis) cenderung lebih rendah dibandingkan dengan pasar dengan tingkat elastisitas harga
yang lebih tinggi (lebih elastis).
4. Kondisi permintaan dan penawaran dalam pasar tenaga kerja di Indonesia merupakan pertimbangan
penting bagi pengambilan keputusan oleh pihak manajemen bisnis total maupun oleh pemerintah.
Beberapa faktor berikut mempunyai potensi untuk mempengaruhi keseimbangan pasar tenaga kerja
di Indonesia. Dengan menggunakan asumsi yang biasa dipergunakan dalam teori permintaan dan
penawaran, jelaskan dampak perubahan faktor-faktor berikut terhadap keseimbangan pasar tenaga
kerja indonesia Faktor-faktor yang dimaksud adalah :
a. Peningkatan mutu pendidikan dari tenaga kerja dengan meningkatnya mutu tenaga kerja maka daya
saing tenaga kerja juga ikut meningkat, namun hal ini tentu harus diikuti dengan daya serap industri
terhadap tenaga kerja agar tingkat pengangguran dapat menurun.
b. Peningkatan tunjangan kesejahteraan oleh perusahaan peningkatan tunjangan merupakan salah satu
motivasi perusahaan kepada karyawannya, sehingga karyawan merasa nyaman dan dihargai setiap
kinerjanya.
c. Peningkatan suku bunga pinjaman dari Bank , yaitu akan sangat berpengaruh terhadap industri,
tingginya tingkat suku bunga akan mempengaruhi perusahaan untuk melakukan rekrutmen karena
perusahaan harus mengatasi permasalahan manajemen keuangannya, tingkat suku bunga yang
meningkat akan mempengaruhi tingakt pengeluaran suatu perusahaan
d. Peningkatan tingkat upah minimum regional (UMR) yang berada di atas tingkat upah
keseimbangan pasar tenaga kerja. UMR merupakan standar bagi tenaga kerja untuk mendapatkan
kehidupan yang layak, dengan tingkat upah yang tinggi, maka akan semakin banyak tenaga kerja
yang tertarik untuk bergabung diperusahaan tersebut.
e. Deregulasi pemerintah yang mendorong perkembangan investasi, Dengan banyaknya investasi yang
masuk maka akan mempengaruhi tingkat lapangan pekerjaan, dan tingkat lapangan pekerjaan ini
akan berpengaruh pada permintaan tenaga kerja.