Anda di halaman 1dari 14

Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu : Bapak Arik Darojat M. Pd

Disusun Oleh :

Qonita Fauziah (20813015)

PROGRAM PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN


SOSIAL

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN BAHASA

INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA

2020

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................3
BAB 1................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................4
BAB 2................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................................................5
2.1 Sejarah Perumusan Pancasila...........................................................................................5
2.2 Pancasila Sebagai Dasar Negara.......................................................................................5
2.3 Pancasila Dalam Ketatanegaraan RI..................................................................................6
BAB 3................................................................................................................................................7
PENUTUP..........................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................7
3.2 Saran ………………………………………………………………………………………………………………………………... ……7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................9

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT bahwa dengan Rahmat dan Ridho-Nya
penulis dapat menyelesaikan Makalah Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul “Pancasila
Sebagai Pandangan Hidup” sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Ada pun isi dari makalah ini adalah Pancasila Sebagai Pandangan Hidup, Menjalankan
nilai-nilai Pancasila, Makna nilai-nilai Pancasila.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita semua dan dapat memenuhi tugas
yang Ibu Nursina berikan serta dapat menjadi nilai untuk penulis.

Oleh sebab itu penulis menerima kritik dan saran dari pembaca sebagai perbaikan bagi
penulis untuk masa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan “Terimakasih”.

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internsional, memiliki sejarah
serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Para pendiri Negara
menyadari akan pentingnya dari dasar filosofi ini, kemudian melakukan suatu penyelidikan yang
dilakukan oleh badan yang akan meletakkan dasar filsafat bangsa dan Negara yaitu BPUPKI. Sejarah
mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia, memberi kekuatan hidup serta
membimbing dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik didalam
masyarakat. Diterimanya Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara membawa
konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok, landasan
fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan negara. terus-menerus penghayatan dan
pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara
Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.

Pancasila di dalamnya mengandung nilai-nilai universal yang dikembangkan dan


berkembang dalam pribadi manusia-manusia sesuai dengan kodratnya, sebagai makhluk pribadi dan
makhluk sosial. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa memiliki nilai-nilai yang
bersifat khusus yang membedakan antara negara Indonesia dengan negara lain. Penerapan nilai-
nilai Pancasila seharusnya timbul dan tumbuh di kalangan masyarakat tanpa adanya
rekayasa. Penerapan nilai-nilai Pancasila harus disertai dengan kesadaran masyarakat itu sendiri
dalam menjalani kehidupanya serta tidak dipaksakan.pancasila ini bagi masyarakat bangsa Indonesia
merupakan landasan dan dasar negara, serta citacita dalam melakukan segala sesuatu, baik dalam
kehidupan sehari-hari dalam masyarakat maupun dalam kehidupan kenegaraan.

JikaJika nilai-nilai luhur pancasila ini diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa


dan bernegara sebagai konsekuensi logis dari kesadaran kehendak, yang berawal dari dalam diri
maka akan terciptanya suatu rasa keimanan, rasa kemanusiaan, rasa berbangsa dan
kebangsaan, rasa demokrasi dan rasa keadilan didalam suatu tatanan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana sejarah perumusan Pancasila?
 Apa yang di maksud Pancasila sebagai dasar negara?
 Apa peranan Pancasila dalam ketatanegaraan Republik Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah untuk
mengetahui:

 Mengetahui sejarah perumusan Pancasila.


 Mengetahui maksud Pancasila sebagai dasar negara.
 Mengetahui Pancasila sebagai ketatanegaraan Republik Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perumusan Pancasila

Pemerintah Jepang membentuk BPUPKI pada tanggal 1 Maret 1945 yang bertujuan
untuk mempelajari hal akan 74 orang ini mengadakan sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei
1945 – 1 Juni 1945 untuk merumuskan falsafah dasar negara bagi negara Indonesia. Kelima asas
itu, kebangsaan Indonesia, internasionalisme atau perikemanusiaan, persatuan dan kesatuan,
kesejahteraan sosial, dan ketuhanan yang Maha Esa, yang pada akhir pidatonya Soekarno
menambahkan bahwa kelima asas tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang disebut
dengan Pancasila, diterima dengan baik oleh peserta sidang.

Usul ini disampaikan pada 1 Juni 1945 yang kemudian dikenal sebagai hari lahir
Pancasila. Sukarno pula- lah yang mengemukakan dan menggunakan istilah «Pancasila» pada
rumusannya ini atas saran seorang ahli bahasa yang duduk di sebelah Sukarno. Oleh karena itu
rumusan Sukarno di atas disebut dengan Pancasila, Trisila, dan Ekasila.

Usulan-usulan blue print Negara Indonesia telah dikemukakan anggota-anggota BPUPKI


pada sesi pertama yang berakhir tanggal 1 Juni 1945. Selama reses antara 2 Juni – 9 Juli 1945,
delapan orang anggota BPUPKI ditunjuk sebagai panitia kecil yang bertugas untuk menampung
dan menyelaraskan usul-usul anggota BPUPKI yang telah masuk. Rapat tersebut memutuskan
membentuk suatu panitia kecil berbeda yang bertugas untuk menyelaraskan mengenai
hubungan Negara dan Agama. Dalam menentukan hubungan negara dan agama anggota
BPUPKI terbelah antara golongan Islam yang menghendaki bentuk teokrasi Islam dengan
golongan Kebangsaan yang menghendaki bentuk negara sekuler dimana negara sama sekali
tidak diperbolehkan bergerak di bidang agama.

Persetujuan di antara dua golongan yang dilakukan oleh Panitia Sembilan tercantum
dalam sebuah dokumen «Rancangan Pembukaan Hukum Dasar». Dokumen ini pula yang
disebut Piagam Jakarta oleh Mr. Muh Yamin.

Pada sesi kedua persidangan BPUPKI yang berlangsung pada 10-17 Juli 1945, dokumen
«Rancangan Pembukaan Hukum Dasar» dibahas kembali secara resmi dalam rapat pleno
tanggal 10 dan 14 Juli 1945. Rumusan yang diterima oleh rapat pleno BPUPKI tanggal 14 Juli
1945 hanya sedikit berbeda dengan rumusan Piagam Jakarta yaitu dengan menghilangkan kata
«serta» dalam sub anak kalimat terakhir. Rumusan rancangan dasar negara hasil sidang BPUPKI,
yang merupakan rumusan resmi pertama, jarang dikenal oleh masyarakat luas.
 Rumusan V: PPKI

Menyerahnya Kekaisaran Jepang yang mendadak dan diikuti dengan Proklamasi


Kemerdekaan Indonesia yang diumumkan sendiri oleh Bangsa Indonesia menimbulkan situasi
darurat yang harus segera diselesaikan. Untuk menjaga integrasi bangsa yang baru
diproklamasikan, Sukarno segera menghubungi Hatta dan berdua menemui wakil-wakil
golongan Islam. Setelah diadakan konsultasi mendalam akhirnya mereka menyetujui
penggantian rumusan «Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya» dengan rumusan «Ketuhanan Yang Maha Esa» sebagai sebuah «emergency exit»
yang hanya bersifat sementara dan demi keutuhan Indonesia. Rumusan dasar negara yang
terdapat dalam paragraf keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar ini merupakan rumusan
resmi kedua dan nantinya akan dipakai oleh bangsa Indonesia hingga kini.

UUD inilah yang nantinya dikenal dengan UUD 1945.

 Rumusan VIII: UUD 1945

Kegagalan Konstituante untuk menyusun sebuah UUD yang akan menggantikan UUD
Sementara yang disahkan 15 Agustus 1950 menimbulkan bahaya bagi keutuhan negara. Untuk
itulah pada 5 Juli 1959 Presiden Indonesia saat itu, Sukarno, mengambil langkah mengeluarkan
Dekrit Kepala Negara yang salah satu isinya menetapkan berlakunya kembali UUD yang
disahkan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945 menjadi UUD Negara Indonesia menggantikan UUD
Sementara. Dengan pemberlakuan kembali UUD 1945 maka rumusan Pancasila yang terdapat
dalam Pembukaan UUD kembali menjadi rumusan resmi yang digunakan.

 Rumusan IX: Versi Berbeda

Selain mengutip secara utuh rumusan dalam UUD 1945, MPR pernah membuat rumusan
yang agak sedikit berbeda. Rumusan ini terdapat dalam lampiran Ketetapan MPRS No.

 Rumusan X: Versi Populer


Rumusan terakhir yang akan dikemukakan adalah rumusan yang beredar dan diterima
secara luas oleh masyarakat. Rumusan Pancasila versi populer inilah yang dikenal secara umum
dan diajarkan secara luas di dunia pendidikan sebagai rumusan dasar negara.

2.2 Pancasila Sebagai Dasar Negara

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat memegang teguh Pancasila sebagai
dasar dan pedoman yang kuat untuk mencapai tujuan kenegaraan. Pun demikian bagi
masyarakatnya, memaknai Pancasila memiliki arti penting yang sangat luas dalam sendi-sendi
kehidupan. Arti penting Pancasila dalam kehidupan merupakan dasar filsafat atau dasar
falsafah negara. Artinya, Pancasila merupakan suatu dasar nilai, serta norma untuk mengatur
pemerintahan sebagai penyelenggara negara. Maka Pancasila merupakan sumber dari segala
sumber hukum, pancasila merupakan sumber kaidah hukum negara yang secara konstitusional
mengatur negara Republik Indonesia berserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah,
serta pemerintahan negara.

Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia
maka Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan Uud 1945, kemudian
dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana
kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhirnya dikongkritisasikan atau di jabarkan dalam pasal-
pasal UUD 1945, serta hukum positif lainnya.

Pandangan tersebut melukiskan Pancasila secara integral (utuh dan menyeluruh)


sehingga merupakan penopang yang kokoh terhadap negara yang didirikan di atasnya,
dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan
martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia.

Besarnya arti penting Pancasila sebagai pondasi negara memberikan makna yang sangat
dalam bagi segenap rakyat Indonesia. Sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-
Undang  Dasar (UUD) 1945 alinea ke 4secara jelas mengungkapkan makna Pancasila sebagai
dasar negara: “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.”

Itulah alasan mengapa Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan
utuh ialah karena setiap sila yang terkandung dalam Pancasila tidak dapat diantitesiskan satu
sama lain.

Arti penting pancasila sebagai dasar negara adalah Pancasila menjadi pedoman bagi
masyarakat Indonesia . Nilai-nilai dalam pancasila adalah nilai yang mendasar untuk di jadikan
pedoman peraturan dan dasar dari norma-norma hukum yang berlaku di Indonesia

Pun demikian dalam pandangan hidup, Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan
hidup bangsa sudah tertuang di setiap sila pancasila. Semua sila pancasila memiliki keterkaitan
antar sila atau pancasila adalah satu kesatuan yang tidak boleh di pisahkan. Jika salah satu dari
sila tersebut hilang maka pancasila tidak berfungsi.

2.3Peran Pancasila dalam ketatanegaraan Republik Indonesia

Peranan pancasila dalam ketatanegaraan Repulik Indonesia ialah :


1. Pancasila sebagai pemersatu bangsa, yaitu dengan menyatukan banyak perbedaan-
perbedaan yang ada di antara masyarakat.

2. Pancasila sebagai dasar filsafat(pandangan) hidup dalam berbangsa dan bernegara.

3. Pancasila sebagai ideology negara yaitu dapat membawa Indonesia kea rahyaang lebih baik
setelah peristiwa dijajah oleh negara asing, sebagai pondasi dalam memperkuat sikap religi dan
social, yang terakhir ialah menjadi pegangan hidup menjadi warga negara yang baik.

4. Pancasila sebagai dasar yaitu menjadi sumber dari segala hukum yang ada.

5. Pancasila menjadi identitas bangsa Indonesia.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa sila-sila pancasila itu tidak statis, akan tetapi
dinamis, dengan gerakan-gerakannya yang positif dan serasi, karena ketatanegaraan akan
selalu berkaitan dengan tata negara.

Karena tata begara merupakan pengatur kehidupan bernegara yang mennyangkut sifat, bentuk,
tugas negara,dan pemerintahannya. Karena banyak peristiwa-peristiwa penting yang terjadi
yaitu seperti krisis-krisis yang menimpa bangsa bangsa dan negara, sebagai reaksi terhadap
gejolakkehidupan bangsa tampak menonjol satu atau beberapa sila saja.

Hal ini silih berganti bisa terjadi pada setiap sila dalam peristiwa-peristiwa lain, menurut sifat
tantangan bahaya yang dihadapi bangsa dan negara. Tetapi bila masyarakatnya pulih kembali
menjadi stabil, kembalilah sila-sila pancasila atau kembali ke dalam gerak lingkarannya yang
serasi dan seimbang. Dari kalimat diatas telah diketahui bahwa pancasila sangat berperan
untuk keutuhan negara. Dengan kelima sila tersebut kehidupan masyarakat akan lebih terarah.
Bab III

3.1Kesimpulan

Pancasila sebagai Dasar Negara

Negara Kesatuan Republik Indonesia sangat memegang teguh Pancasila sebagai dasar
dan pedoman yang kuat untuk mencapai tujuan kenegaraan. Pun demikian bagi
masyarakatnya, memaknai Pancasila memiliki arti penting yang sangat luas dalam sendi-sendi
kehidupan. Maka Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, pancasila
merupakan sumber kaidah hukum negara yang secara konstitusional mengatur negara Republik
Indonesia berserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah, serta pemerintahan
negara. Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber tertib hukum
Indonesia maka Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan Uud
1945, kemudian dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang
meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhirnya dikongkritisasikan atau di
jabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945, serta hukum positif lainnya.

Pandangan tersebut melukiskan Pancasila secara integral sehingga merupakan


penopang yang kokoh terhadap negara yang didirikan di atasnya, dipertahankan dan
dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak
azasi semua warga bangsa Indonesia. Besarnya arti penting Pancasila sebagai pondasi negara
memberikan makna yang sangat dalam bagi segenap rakyat Indonesia. Semua sila pancasila
memiliki keterkaitan antar sila atau pancasila adalah satu kesatuan yang tidak boleh di
pisahkan.

3.2 Saran

Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam
makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan
kurangnya rujukan atau referensi yang saya peroleh hubungannya dengan makalah ini. Penulis
banyak berharap kepada para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
kamidemi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
 Jurnal Latar Belalang Pancasila sebagai Dasar Negara
 https://www.gurupendidikan.co.id/sejarah-pancasila/
 https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/makna-dan-arti-penting-pancasila-sebagai-
dasar-negara-4940/amp/
 https://www.google.com/url?q=https://osf.io/j84wt/download/%3Fformat
%3Dpdf&usg=AFQjCNEd-ZO_e_9XYVDWyIZK-_2rSiqDeg

Anda mungkin juga menyukai