Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOKIMIA

METABOLISME

Dosen Pengampu: dr. Ngakan Putu Ds, M. Kes

Oleh :

Cicik Puji Astuti


6411413131

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
makalah ini bisa terselesaikan tepat waktu. Makalah ini disusun guna untuk
memenuhi tugas Biokimia. Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Biokimia di program
studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Semarang. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada bapak Ngakan Putu Ds dan kepada segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Menulis merupakan persoalan keterampilan yang akan terasah dengan


berlatih. Oleh karena itu, Penulisan makalah ini jauh dari sempurna. Masih
banyak kekurangan yang terdapat didalamnya. Untuk itu, kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan demi perbaikan agar makalah ini bisa tersusun
dengan lebih baik.

Semarang, 29 April 2014

Penyusun,

Cicik Puji Astuti | 1


DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................. 1

Daftar Isi....................................................................................................... 2

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................ 3

1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 3

1.3 Tujuan......................................................................................... 3

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metabolisme.............................................................. 4

2.2 Arah Lintasan Reaksi Kimia Organik Metabol........................... 4

2.3 Metabolisme Protein................................................................... 6

2.4 Metabolisme Protein dalam Keju................................................. 10

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................. 13

3.2 Saran........................................................................................... 13

Daftar Pustaka.............................................................................................. 14

Cicik Puji Astuti | 2


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metabolisme merupakan proses yang terjadi di dalam jaringan maupun sel


tubuh mengenai proses perubahan secara fisik maupun kimiawi untuk
mempertahankan hidup maupun pertumbuhan. Singkatnya, metabolisme berarti
mengubah nutrisi dari makanan menjadi energi, melalui serangkaian reaksi kimia
dalam tubuh. Karena merupakan reaksi kimia, tentunya reaksi ini bisa
berlangsung cepat atau lambat. Makin cepat proses metabolisme terjadi, makin
banyak energi yang dihasilkandari proses pembakaran tubuh. Sebaliknya, makin
lambat proses metabolisme maka kalori yang diubah menjadi energi semakin
sedikit. Oleh karena itu, proses metabolisme inilah yang mempengaruhi kondisi
tubuh kita.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah pengertian dari metabolisme?


1.2.2 Apakah yang dimaksud arah lintasan reaksi kimia organik dalam
metabolisme?
1.2.3 Bagaimana proses metabolisme protein?
1.2.4 Bagaimana proses metabolisme protein pada keju?

1.3. Tujuan

1.3.1 Mengetahui apa yang dimaksud dengan metabolisme secara umum.


1.3.2 Mengetahui apa yang dimaksud arah lintasan reaksi kimia organik.
1.3.3 Mengetahui proses metabolisme protein.
1.3.4 Mengetahui metabolisme protein pada keju.

Cicik Puji Astuti | 3


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metabolisme

Metabolisme merupakan proses mengubah nutrisi dari makanan menjadi


energi melalui serangkaian reaksi kimia dalam tubuh

(Eka Sandra Aryani, 2008)

Metabolisme adalah serangkaian reaksi kimia yang terjadi dalam sel-sel


tubuh makhluk hidup yang meliputi reaksi katabolisme dan anabolisme.

(Sri Pujiyanto, 2008)

Metabolisme adalah keseluruhan proses perubahan kimia yang


dikendalikan oleh enzim yang terjadi dalam sel.

(Ari Widodo, 2012)

Metabolisme merupakan serangkaian reaksi kimia oksidasi-reduksi dengan


melibatkan unsur-unsur oksigen, hidrogen, dan elektron serta memanfaatkan
energi kimia atau cahaya sehingga sel dapat membuat ATP.

(Agung Wibawanto, 2010)

2.2 Arah Lintasan Reaksi Kimia Organik Metabolisme

a. Katabolisme (Penyatuan/ Pembentukan)

Jalur katabolisme yang menguraikan molekul kompleks menjadi senyawa


sederhana mencakup:

 Respirasi sel, jalur metabolisme yang menghasilkan energi (dalam bentuk


ATP dan NADPH) dari molekul-molekul bahan bakar (karbohidrat,

Cicik Puji Astuti | 4


lemak, dan protein). Jalur-jalur metabolisme respirasi sel juga terlibat
dalam pencernaan makanan.
o Katabolisme karbohidrat
o Katabolisme protein, hidrolisis protein menjadi asam amino.
 Respirasi aerobik

o Transpor elektron
o Fosforilasi oksidatif.

 Respirasi anaerobik,

o Daur Cori
o Fermentasi asam laktat
o Fermentasi
o Fermentasi etanol.

b. Anabolisme (Pemecahan)

Jalur anabolisme yang membentuk senyawa-senyawa dari prekursor


sederhana mencakup:

 Glikogenesis, pembentukan glikogen dari glukosa.


 Glukoneogenesis, pembentukan glukosa dari senyawa organik lain.
 Jalur sintesis porfirin
 Jalur HMG-CoA reduktase, mengawali pembentukan kolesterol dan
isoprenoid.
 Metabolisme sekunder, jalur-jalur metabolisme yang tidak esensial bagi
pertumbuhan, perkembangan, maupun reproduksi, namun biasanya
berfungsi secara ekologis, misalnya pembentukan alkaloid dan terpenoid.
 Fotosintesis
 Siklus Calvin dan fiksasi karbon

(Wikipedia, 2013)

c. Amfibolik (Persimpangan)

Cicik Puji Astuti | 5


Lintasan ini memiliki lebih dari satu fungsi dan terdapat pada
persimpangan metabolisme sehingga bekerja sebagai penghubung antara
lintasan anabolik dan lintasan katabolik. Contoh dari lintasan ini adalah
siklus asam sitrat (Siklus Kreb).

Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut


sebagai hormon, dan dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik,
penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia
disebut katalis.

Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat


yang bereaksi dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna
menghasilkan senyawa intermediat, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi
berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi
disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang
disebut metabolomika.

2.3 Metabolisme Protein

Protein meupakan salah satu senyawa yang sangat penting bagi manusia.
Protein memiliki peranan yang signifikan terhadap tumbuh kembang serta
pemeliharaan keseimbangan tubuh. Untuk menjalankan fungsi tesebut, tubuh akan
menjalankan serangkaian proses untuk memaksimalkan penyerapan. Proses
tersebut dikenal dengan istilah metabolisme protein.Istilah metabolisme sendiri
diartikan sebagai semua jenis rekasi kimiawi yang berlangsung di dalam tubuh
organisme termasuk yang ada di tingkat seluler. Metabiolisme ini juga mencakup
senyawa protein di dalamnya.

Emil Fisher merupakan orang pertama yang berhasil menyusun molekul


protein dengan cara merangkaikan 15 molekul glisin dengan 3 molekul leusin
sehingga diperoleh suatu polipeptida. Molekul protein terdiri atas kesatuan-
kesatuan kecil yang disebut asam amino. Asam amino yang satu dengan yang

Cicik Puji Astuti | 6


lainnya dihubungkan dengan suatu ikatan yang disebut ikatan peptida. Ikatan
peptida ini akan terwujud apabila gugusan karboksil dari asam amino yang satu
bergabung dengan gugusan amino dari asam amino yang lain. Di dalam
penggabungan molekul asam amino itu, akan terlepas satu molekul air.

 Asam Amino dalam Darah

Konsentrasi normal asam amino dalam darah berkisar antara 35–65


mg. Asam amino merupakan asam yang relatif kuat, sehingga di dalam
darah dalam keadaan terionisasi. Konsentrasi beberapa asam amino dalam
darah diatur dalam batas tertentu oleh sintesis selektif pada bagian sel dan
ekskresi selektif oleh ginjal. Hasil akhir pencernaan protein dalam saluran
pencernaan hampir seluruhnya asam amino dan hanya kadang-kadang
polipeptida atau molekul protein diabsorpsi. Setelah itu asam amino dalam
darah meningkat, tetapi kenaikannya hanya beberapa mg. Hal itu
dikarenakan sebagai berikut.

a. Pencernaan dan absorpsi protein biasanya berlangsung lebih dari 2–3


jam, sehingga hanya sejumlah kecil asam amino diabsorpsi pada saat
itu.
b. Setelah masuk ke dalam darah, asam amino yang berlebihan
diabsorpsi dalam waktu 5–10 menit oleh sel di seluruh tubuh.

Oleh karena itu, hampir tidak pernah ada asam amino yang
konsentrasinya tinggi dalam darah. Namun, turn over rate asam amino
demikian cepat sehingga banyak protein (dalam gram) dapat dibawa dari
satu bagian tubuh ke bagian lain dalam bentuk asam amino setiap jamnya.
Pada hakikatnya semua molekul asam amino terlalu besar untuk berdifusi
melalui pori membran sel. Mungkin sejumlah kecil dapat larut dalam
matriks sel dan berdifusi ke dalam sel dengan cara lain. Namun, sejumlah

Cicik Puji Astuti | 7


besar asam amino dapat ditranspor melalui membran hanya oleh transpor
aktif yang menggunakan mekanisme karier.

Salah satu fungsi transpor karier asam amino adalah untuk


mencegah kehilangan asam amino dalam urine. Semua asam amino dapat
ditranspor secara aktif melalui epithel tubulus proximalis yang
mengeluarkan asam amino dari filtrat glomerulus dan mengembalikannya
ke darah. Namun, pada tubulus ginjal terdapat batas kecepatan di mana
setiap jenis asam amino dapat ditranspor. Berdasarkan alasan ini, apabila
sejenis konsentrasi asam amino meningkat terlalu tinggi dalam plasma
dan filtrat glomerulus, maka kelebihan yang dapat direabsorpsi secara aktif
hilang dan masuk ke dalam urine.

Pada orang normal, kehilangan asam amino dalam urine setiap hari
tidak berarti. Jadi, hakikatnya semua asam amino yang diabsorpsi dari
saluran pencernaan digunakan oleh sel. Segera setelah asam amino masuk
ke dalam sel, di bawah pengaruh enzim-enzim intrasel akan dikonjugasi
menjadi protein sel.

Oleh karena itu, konsentrasi asam amino di dalam sel selalu rendah.
Penyimpanan asam amino dalam jumlah besar terjadi di dalam sel dalam
bentuk protein. Akan tetapi, banyak protein intrasel dapat dengan mudah
dipecahkan kembali menjadi asam amino di bawah pengaruh enzim-enzim
pencernaan lisosom intrasel. Asam amino ini selanjutnya dapat ditranspor
kembali ke luar sel masuk ke dalam darah. Beberapa jaringan tubuh, seperti
hati, ginjal, dan mukosa usus berperan untuk menyimpan protein dalam
jumlah yang besar.

(Amrida Akkas, 2013)

 Metabolisme protein meliputi:

a. Degradasi protein (makanan dan protein intraseluler) menjadi asam amino


Degradasi Protein merupakan proses perombakan protein menjadi
asam amino yang terjadi dalam sistem pencernaan.
b. Oksidasi asam amino

Cicik Puji Astuti | 8


Metabolisme asam amino pada umumnya terjadi di hati. Kelebihan
asam Amino dibawa ke hati kemudian diekskresikan. Oksidasi asam
amino meliputi:
o Proses Transaminasi: proses yang mana suatu gugus amino
dipindahkan dan dikatalis oleh enzim transaminase
(aminotransferase)
o Pelepasan gugus amino untuk diekskresi.
c. Biosintesis asam amino
d. Biosintesis protein
(Poedjiadi, 1994 : 301-302).

Lintasan Metabolisme protein:

(Imbang Dwi Rahayu, 2012)

2.4 Metabolisme Protein dalam Keju

Keju memiliki kandungan protein sebesar 10-30%. Protein ini didapatkan


dari kasein yang dimodifikasi. Saat proses pematangan, protein dipecah menjadi
oligopeptide dan asam amino. Proses ini berpengaruh terhadap struktur dan rasa
dari keju. Proses degradasi protein disebut proteolisis dan karena proses inilah
maka protein menjadi mudah dicerna.

Salah satu asam amino yang didapat dari proses perombakan protein
dalam keju tersebut adalah asam amino Tirosin.

Asam amino Tirosin ini memang pertama kali di temukan dalam keju.
Pada manusia, asam amino ini tidak bersifat esensial, tapi pembentukanya
menggunakan bahan baku fenilalanin oleh enzim phehidroksilase (fenilanin

Cicik Puji Astuti | 9


Hidroksilase). Dalam reaksi ini O2 diubah menjadi H2O dan untuk ini ada dua
kegiatan yang berlangsung, yaitu:

 Kegiatan II reduksi dihidrobiopterin oleh NADPH menjadi


tetrahidrobiopterin.

 Kegiatan I reduksi O2 menjadi H2O dan perubahan fenilanin menjadi


tirosin sedangkan tetrahidrobiopterin berubah menjadi dihidrobiopterin
kembali.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh institut penelitian kesehatan


Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988, tirosin berfungsi pula sebagai obat
stimulan dan penenang yang efektif untuk meningkatkan kinerja mental dan fisik
di bawah tekanan, tanpa efek samping. Tirosin juga banyak terkandung dalam hati
ayam, keju, alpukat, pisang, ragi, ikan dan daging.

a. Biosintesis Tirosin

Mamalia memproduksi tirosin dari asam amino fenilanin yang


terdapat pada asupan nutrisi. Reaksi kimiawi yang terjadi dengan katalis
berupa enzim fenilalanina hidroksilase. Sehingga keju yang berbahan baku
susu sapi ini otomatis juga mengandung asupan nutrisi yang hampir sama.

Oleh tumbuhan dan sebagian besar mikroba, tirosin dihasilkan


dengan bantuan asam prefenat, sebuah intermediat pada siklus asam
shikimat.

b. Fungsi biologi dan kesehatan asam amino Tirosin

Dalam transduksi signal, tirosin memiliki peran kunci dalam


pengaktifan beberapa enzim tertentu melalui proses fosforilasi
(membentuk fosfotirosina). Bagi manusia, tirosin merupakan prekursor
hormon tiroksin dan tri-iodotironina yang dibentuk di kelenjar tiroid,
pigmen kulit melanin, dan dopamin, noradrenalin dan adrenalin.

Cicik Puji Astuti | 10


Tirosin merupakan salah satu asam amino esensial bagi manusia, di
dalam sel dopaminergik pada otak, tirosin dikonversi menjadi levodopa
dengan enzim tirosin hidroksilase, DOPA merupakan bagian dari
manajemen terhadap penyakit Parkinson. Sedang pada adrenal medula,
tirosin dikonversi menjadi hormon jenis katekolamin yaitu noradrenalin
dan adrenalin.

Tanaman opium (Papaver somniferum) menggunakan tirosin


sebagai bahan baku untuk menghasilkan morfin, suatu alkaloid.

c. Manfaat mengkonsumsi keju secara umum

o Menjaga kesehatan gigi

Sebagai produk olahan susu, keju kaya akan kalsium.


Tingginya kalsium dalam keju sangat dibutuhkan untuk menjaga
kekuatan dan kesehatan gigi. Selain tinggi kalsium, kandungan laktosa
dalam keju cenderung rendah. Semakin tua usia keju, semakin rendah
jumlah laktosa. Laktosa adalah salah satu bentuk gula yang merugikan
kesehatan gigi.

o Bermanfaat untuk membantu pertumbuhan

keju kaya akan vitamin B. Vitamin B baik untuk anak-anak


dalam masa pertumbuhan, ibu hamil dan menyusui, juga orang
dewasa. Asupan vitamin B sangat dibutuhkan mereka yang sedang
dalam masa pertumbuhan, karena vitamin B dapat membantu
penyerapan dan distribusi kalsium ke seluruh tubuh.

o Mencegah Osteoporosis

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perpaduan kalsium


dan vitamin B dalam susu dapat menjaga kesehatan tulang. Tetapi
tidak hanya untuk mereka yang dalam masa pertumbuhan, orang
dewasa, terutama wanita membutuhkan asupan kalsium untuk

Cicik Puji Astuti | 11


mencegah osteoporisis. Terpenuhinya asupan kalsium pada masa
dewasa akan membentuk tulang yang padat.

o Mencegah kanker

Keju mengandung konjugasi asam linoleic dan sphingolipids


yang membantu mencegah kanker. Selain itu, beberapa manfaat lain
dari keju adalah mencegah penyakit beri-beri, meningkatkan kualitas
darah, menguatkan hati, dan membuat penyerapan nutrisi di dalam
tubuh lebih baik.

o Mencegah Diabetes tipe 2

Dalam hasil penelitian yang ditulis di American Journal of


Clinical Nutrition, dijelaskan bahwa orang yang mengonsumsi dua
potong keju atau sekitar 56 gram sehari dapat menurunkan risiko
diabetes tipe 2 sebanyak 12 persen. Para peneliti percaya bahwa
penurunan risiko diabetes ini berkaitan dengan bakteri probiotik dalam
produk keju dan yogurt.

(Wikipedia, 2013)

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Metabolisme merupakan proses yang terjadi di dalam jaringan maupun sel


tubuh mengenai proses perubahan secara fisik maupun kimiawi untuk
mempertahankan hidup maupun pertumbuhan. Singkatnya, metabolisme berarti
mengubah nutrisi dari makanan menjadi energi, melalui serangkaian reaksi kimia

Cicik Puji Astuti | 12


dalam tubuh. Karena merupakan reaksi kimia, tentunya reaksi ini bisa
berlangsung cepat atau lambat.

Makin cepat proses metabolisme terjadi, makin banyak energi yang


dihasilkan dari proses pembakaran tubuh. Sebaliknya, makin lambat proses
metabolisme maka kalori yang diubah menjadi energi semakin sedikit. Oleh
karena itu, proses metabolisme inilah yang mempengaruhi kondisi tubuh kita.

3.2 Saran

Proses metabolisme merupakan proses yang paling krusial pengaruhnya


terhadap tubuh kita. Apapun yang kita makan akan diproses oleh organ-organ
pencernaan kita, bisa bermanfaat bisa juga menimbulkan penyakit. Karena itu,
konsumsi makanan sehat sangat dianjurkan untuk memperlancar proses-proses
metabolisme yang ada di dalam tubuh kita.

DAFTAR PUSTAKA

Sri Pujianto. 2008. Biologi SMA/MA XII. Jakarta: Erlangga.

Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Poedjiadi, Anna dan F.M Titin Supriyanti. 2006. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta:
UI Press.

Cicik Puji Astuti | 13


Anonim. Metabolisme. 28 April 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme

Anonim. Tirosin. 28 April 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Tirosin

Akkas, Amrida. Metabolisme Protein. 28 April 2014. http://amrida-


my.blogspot.com/2013/09/metabolisme-protein.html

Aldino, Niki. Asam Amino. 28 April 2014. http://nikialdino.blogspot.com/

Anonim. Kandungan Gizi pada Keju dan Manfaatnya. 28 April 2014.


http://www.makanansehat.web.id/2012/11/kandungan-gizi-pada-keju-dan-
manfaatnya.html

Cicik Puji Astuti | 14

Anda mungkin juga menyukai