METABOLISME
Oleh :
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
makalah ini bisa terselesaikan tepat waktu. Makalah ini disusun guna untuk
memenuhi tugas Biokimia. Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Biokimia di program
studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Semarang. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada bapak Ngakan Putu Ds dan kepada segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Penyusun,
Kata Pengantar.............................................................................................. 1
Daftar Isi....................................................................................................... 2
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan......................................................................................... 3
BAB 2. PEMBAHASAN
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................. 13
3.2 Saran........................................................................................... 13
Daftar Pustaka.............................................................................................. 14
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
o Transpor elektron
o Fosforilasi oksidatif.
Respirasi anaerobik,
o Daur Cori
o Fermentasi asam laktat
o Fermentasi
o Fermentasi etanol.
b. Anabolisme (Pemecahan)
(Wikipedia, 2013)
c. Amfibolik (Persimpangan)
Protein meupakan salah satu senyawa yang sangat penting bagi manusia.
Protein memiliki peranan yang signifikan terhadap tumbuh kembang serta
pemeliharaan keseimbangan tubuh. Untuk menjalankan fungsi tesebut, tubuh akan
menjalankan serangkaian proses untuk memaksimalkan penyerapan. Proses
tersebut dikenal dengan istilah metabolisme protein.Istilah metabolisme sendiri
diartikan sebagai semua jenis rekasi kimiawi yang berlangsung di dalam tubuh
organisme termasuk yang ada di tingkat seluler. Metabiolisme ini juga mencakup
senyawa protein di dalamnya.
Oleh karena itu, hampir tidak pernah ada asam amino yang
konsentrasinya tinggi dalam darah. Namun, turn over rate asam amino
demikian cepat sehingga banyak protein (dalam gram) dapat dibawa dari
satu bagian tubuh ke bagian lain dalam bentuk asam amino setiap jamnya.
Pada hakikatnya semua molekul asam amino terlalu besar untuk berdifusi
melalui pori membran sel. Mungkin sejumlah kecil dapat larut dalam
matriks sel dan berdifusi ke dalam sel dengan cara lain. Namun, sejumlah
Pada orang normal, kehilangan asam amino dalam urine setiap hari
tidak berarti. Jadi, hakikatnya semua asam amino yang diabsorpsi dari
saluran pencernaan digunakan oleh sel. Segera setelah asam amino masuk
ke dalam sel, di bawah pengaruh enzim-enzim intrasel akan dikonjugasi
menjadi protein sel.
Oleh karena itu, konsentrasi asam amino di dalam sel selalu rendah.
Penyimpanan asam amino dalam jumlah besar terjadi di dalam sel dalam
bentuk protein. Akan tetapi, banyak protein intrasel dapat dengan mudah
dipecahkan kembali menjadi asam amino di bawah pengaruh enzim-enzim
pencernaan lisosom intrasel. Asam amino ini selanjutnya dapat ditranspor
kembali ke luar sel masuk ke dalam darah. Beberapa jaringan tubuh, seperti
hati, ginjal, dan mukosa usus berperan untuk menyimpan protein dalam
jumlah yang besar.
Salah satu asam amino yang didapat dari proses perombakan protein
dalam keju tersebut adalah asam amino Tirosin.
Asam amino Tirosin ini memang pertama kali di temukan dalam keju.
Pada manusia, asam amino ini tidak bersifat esensial, tapi pembentukanya
menggunakan bahan baku fenilalanin oleh enzim phehidroksilase (fenilanin
a. Biosintesis Tirosin
o Mencegah Osteoporosis
o Mencegah kanker
(Wikipedia, 2013)
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Poedjiadi, Anna dan F.M Titin Supriyanti. 2006. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta:
UI Press.