TINJAUAN PUSTAKA
udara akan mengalir dari suhu rendah ke tinggi, dari tekanan tinggi ke rendah dan
udara akan lebih banyak mengalir pada jalur ventilasi dengan resistansi yang lebih
kecil dibandingkan dengan jalur dengan resistansi yang besar. Pada sistem
ventilasi tambang ini memiliki 3 fungsi secara umum yang sesuai dengan prinsip-
Hal ini dilakukan dengan cara mengatur konsentrasi gas-gas beracun di dalam
tambang. Maka dari itu, ketika tambang bawah tanah melakukan produksi,
udara yang dimaksud disini adalah pengaturan jumlah volume (debit) dan arah
aliran udara dari debit tersebut. Pengontrolan ini tidak hanya dilakukan pada
suplai udara bersih di lubang bukaan dan saluran pipa udara ventilasi, tetapi
19
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
20
penghilangan kelembaban uadara. Pada tambang bawah tanah sering kali kondisi
temperatur udara tidak sesuai dengan temperatur optimal kerja, seperti udara yang
terlalu panas dan kelembaban udara yang tinggi. Maka dari itu, dengan adanya
beberapa jalur udara yang saling berhubungan antara satu sama lain dalam
rangkaian tertutup. Gabungan jalur udara ini sudah dikatakan kompleks. Hukum I
Kirchoff menyatakan bahwa jumlah aliran udara yang menuju titik percabangan
sama dengan jumlah aliran udara yang meninggalkan titik percabangan aliran.
Sistem ventilasi tambang bawah tanah dibedakan berdasarkan suplai udara dan
pekerjanya.
Sistem ventilasi alamiah dan sistem ventilasi buatan. Sistem ventilasi alami ini
pada tambang bawah tanah. Dengan adanya lubang bukaan, secara otomatis udara
akan mengalir melalui lubang bukaan tersebut. Sedangkan sistem ventilasi buatan
(artificial ini dibangkitkan dengan bantuan listrik. Sebagai alat suplai udaranya
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
21
digunakan fan. Fan pada sistem ini bertugas sebagai pengatur sirkulasi udara
sehingga setiap front kerja pada tambang tersebut akan tersuplai udara cukup.
kerja dengan aliran udara yang bertekanan lebih besar dibanding udara di
atmosfer. Udara ini dialirkan melalui pipa saluran ventilasi yang menghubungkan
fan dengan front kerja sebagaimana terlihat pada gambar. Dalam sistem ini,
dihembuskan udara bersih ke front. Sistem forcing ini dapat digambarklan seperti
Sumber : www.google.com
Gambar 3.1
Forcing System Ventilation
dengan forcing system, yaitu bertekanan negatif ke front kerja. Tekanan negatif ini
adalah tekanan yang dihasilkan oleh proses penghisapan udara. Pada exhausting
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
22
system, fan diletakkan dekat dengan front kerja, sehingga dapat memudahkan
kerjanya dalam menghisap udara dari front kerja tersebut. Udara yang dihisap
adalah udara kotor atau gas yang tak diinginkan. Sistem hisap ini digambarkan
Sumber : www.google.com
Gambar 3.2
Exhausting System Ventilation
c. Overlap System
Sumber : www.google.com
Gambar 3.3
Overlap System Ventilation
Sistem ini merupakan gabungan dari sistem exhausting dan forcing (Gambar
3.3). Sistem ini menggunakan 2 fan yang memiliki tugas berbeda satu sama lain.
Ada fan yang bertugas menyuplai udara ke front (intake fan), ada fan yang
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
23
bertugas untuk menghisap udara dari front (exhausting fan). Tetapi exhaust fan
dipasang lebih mundur (lebih jauh) dari front penambangan. Sedangkan duct akhir
dari intake fan dipasang lebih dekat dengan front penambangan. Hal ini untuk
mencegah agar udara yang disuplai langsung dihisap oleh exhaust fan sehingga
3.3.1.1 Gas
Kualitas udara segar normal yang dialirkan pada ventilasi tambang terdiri
dari: Nitrogen, Oksigen, Karbondioksida, Argon, dan Gas-gas lain seperti Tabel
Tabel 3.1
Komposisi Udara Segar
Persen Volume Persen Berat
Unsur
% %
Nitrogen (N2 ) 78.09 75.53
Oksigen (O2 ) 20.95 23.14
Karbondioksida (CO2 ) 0.03 0.046
Argon (Ar) 0.93 1.284
Sumber : www.google.com
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
24
tidak dapat terpenuhi maka akan timbul gejala-gejala penyakit para pekerja akibat
tanah.
sumber dari gas pengotor. Demikian juga proses peledakan yang diterapkan dalam
tambang untuk pemberaian dapat merupakan sumber gas pengotor. Udara segar
yang dialirkan kedalam tambang bawah tanah akan mengalami beberapa proses
Tabel 3.2
Pengaruh Konsentrasi CO
CO merupakan gas yang tidak berwarna dan sangat beracun. Gas ini banyak
dihasilkan pada saat terjadi kebakaran pada tambang bawah tanah dan
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
25
H2S merupakan gas yang tidak berwarna, beracun dan berbau seperti telur
busuk. Gas ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Gas ini biasanya
muncul pada selokan, air yang tergenang (kubangan). Berikut ini Tabel 3.3
Tabel 3.3
Pengaruh Konsentrasi H2S
c. Oksigen (O₂)
Oksigen adalah hal pokok untuk kehidupan. Hal berbahaya menghirup udara
daerah berbahaya yang tertutup, Oksigen tidak boleh kurang dari 19,5% atau lebih
dari 23% (the accupational Health and Safety Regulation USA 1996). Sifat-sifat
Oksigen tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan oksigen bukan gas yang
mempercepat pembakaran.
gas lain selain udara dan pemakaian oksigen dalam pembakaran pada mesin bakar
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
26
oksigen dengan terbentuknya gas CO2. Pada kasus peledakan dan kebakaran
dilakukan agar tercipta kenyamanan dalam bekerja dan tidak menimbulkan hal-hal
yang tidak diinginkan bagi para pekerja. Berikut ini cara pengendalian gas
a) Pencegahan (Preventation)
Dalam pencegahan agar gas tambang yang berbahaya tidak timbul di dalam
prosedur peledakan dengan baik dan benar, perawatan motor bakar dengan baik,
b) Pemindahan (Removal)
(drainage) gas tambang yang berbahaya dan bantuan ventilasi isap lokal.
c) Penyerapan (Absorption)
penyerapan reaksi kimia dengan gas dan pelarutan dengan percikan air.
d) Penyekatan (Isolation)
penghasil gas dan mengatur waktu peledakan pada saat pergantian shift atau off
shift.
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
27
e) Pelarutan
dan bila temperaturnya naik lagi maka dia akan mengalami gangguan fisiologi.
a) Faktor geothermal
roses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
28
c) Mesin
panas. Besarnya panas yang dikeluarkan oleh mesin mekanik ke udara tambang
bawah tanah tergantung dari besarnya daya pada mesin yang dipakai.
d) Panas peledakan
Panas yang ditimbulkan hasil peledakan dapat dikatakan dengan panas yang
dalam waktu singkat, namun panas ini dapat mengakibatkan panas yang
batuan yang tidak terangkut keluar dapat mengakibatkan banyaknya genangan air
e) Faktor Autocompresion
Faktor alam ini yang dapat mempengaruhi ruang kerja menjadi panas. Faktor
f) Air tanah
Banyaknya air tanah yang mengenangi pada tambang bawah tanah akan
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
29
Udara di dalam ventilasi tambang selalu mengandung uap air dan tidak
pernah ada udara benar-benar kering. Oleh karena itu akan selalu ada istilah
kelembaban udara. Kelembaban udara adalah jumlah kandungan uap air yang ada
Semakin tinggi temperatur udara di suatu lokasi maka akan semakin tinggi pula
kelembaban udaranya. Bekerja pada lingkungan yang terlalu panas dan lembab,
yang datang terlalu dini. Sedangkan pada lingkungan yang terlalu dingin, dapat
disebabkan oleh timbulnya kekakuan fisik tubuh. Kedua kondisi ini dapat
dalam keadaan diam atau mendekati diam (≤ 0.1 m/det). Jadi, konsep temperatur
efektif ini adalah kombinasi dari temperatur udara, kelembaban udara dan
kecepatan udara yang dapat menimbulkan kondisi termal pada suatu lokasi.
mengukur temperatur basah (Tw), temperatur kering (Td) dan kecepatan aliran
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
30
kedua titik Tw dan Td dengan sebuah garis lurus, pilih kurva kecepatan angin
yang telah diukur, tandai titik persinggungan antara garis dengan kurva dan baca
dapat dilihat pada kurva atas). Gambar 3.4 ini merupakan contoh penentuan
Diketahui
Td = 80 0F
Tw = 70 0F
V = 80 fpm
Maka,
TE = 72 0F
Sumber : www.google.com
Gambar 3.4
Grafik Temperatur Efektif
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
31
efektif dapat digunakan untuk menilai efisiensi kerja dari para pekerja tambang
bawah tanah. Gambar 3.5 dibawah ini menunjukkan grafik efisiensi kerja.
Diketahui
TE = 72 0F
Maka,
Eff kerja = 99%
Sumber : www.google.com
Gambar 3.5
Grafik Efisiensi Kerja
aliran, dan pengaturan jumlah udara bersih. Kuantitas udara dipengaruhi oleh
kecepatan aliran udara, luas area, dan tekanan fan, dan tahanan aliran udara.
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
32
mengalir agar terciptanya kondisi kerja yang nyaman, aman serta dapat
menunjang produktifitas pada tambang bawah tanah. Oleh karena itu pengukuran
Luas area aliran udara mempengaruhi besarnya aliran udara. Semakin besar area
aliran udara semakin kecil aliran udara yang mengalir, dan sebaliknya semakin
besar aliran udara yang mengalir maka semakin kecil area aliran udara tersebut.
Volume aliran udara yang mengalir didapatkan dari hasil perkalian antara
kecepatan aliran udara yang mengalir dengan luas area aliran udara tersebut.
Volume aliran udara dapat dirumuskan dengan persamaan Darcy’s Law pada
(3.1)
Keterangan :
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
33
a) Tekanan total
Juga disebut dengan tekanan stagnasi, yaitu jumlah dari tekanan statik dan
tekanan.
b) Tekanan statis
Tekanan pada sebuah titik di dalam aliran (udara) yang disebabkan oleh
densitas (udara) dan derajat kompresinya. Tekanan statik tidak bergantung dari
karekateristik fan.
c) Tekanan velocity
Tekanan pada sebuah titik di dalam aliran (udara) yang disebabkan oleh
densitas (udara) dan laju gerakannya. Tekanan udara ini digunakan untuk
sepanjang saluran pipa udara hingga front kerja kita dapat menghitung tekanan di
setiap titik dengan melakukan yang pertama menghitung berat jenis udara
( ) (3.2)
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
34
Keterangan:
( )
( ⁄ ) (3.3)
Dimana:
pembuatnya
Aliran udara yang mengalir didalam sistem ventilasi tambang bawah tanah
merupakan aliran udara yang sangat komplek, dimana aliran udara dipengaruhi
oleh bentuk dan kekasaran permukaan yang heterogen sehingga terjadi kehilangan
tekanan akibat friction dan shock yang kompleks. Tahanan aliran udara tambang
( ) (3.4)
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
35
Keterangan :
R = Resistensi (Ns²/m8)
Jika tahanan aliran udara R1, dengan tahanan jenis R2 saling dihubungkan
Sumber : www.google.com
Gambar 3.6
Saluran Udara yang Berhubungan secara Seri
Saluran yang di hubungkan secara seri ini, ditengahnya sama sekali tidak
secara seri, dimana tahanan jenis masing-masing adalah R1, R2, R3, dst dan
(3.5)
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
36
Sumber : www.google.com
Gambar 3.7
Saluran Udara yang Berhubungan secara Paralel
Tahanan jenis R1, R2, R3, ....., dihubungkan secara paralel, R, maka dapat
(3.6)
√ √ √ √
Jika saluran udara diatur secara parallel dan jumlah udara yang mengalir
membuat tahanan buatan pada salah satu cabang. Cabang yang tidak diberi
tahanan buatan disebut free split. Tahanan buatan merupakan shock loss yang
timbul oleh alat yang disebut regulator. Dengan cara ini jumlah aliran udara ke
pemuka kerja atau tempat-tempat lainnya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
shock loss atau hambatan resistensi yang ditimbulkan untuk setiap cabang.
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
37
Cabang dengan head loss atau resistensi tertinggi disebut free split. Menurut
hukum Kirchoff II, pada saluran udara paralel head loss sama. Dengan demikian
besarnya shock loss pada setiap cabang sama dengan selisih antara head loss pada
Tabel 3.4
Nilai Equivalent Length dan Type Jalur Udara
kecepatan aliran udara pada persamaan 3.1, dilanjutkan dengan perhitungan head
(3.7)
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
38
Keterangan :
Hv = Velocity head
(3.8)
√
(3.9)
( )
Keterangan :
Maka, besarnya penampang regulator dapat dihitung pada persamaan rumus 3.10
berikut ini.
(3.10)
Keterangan :
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
39
Tabel 3.5
Faktor Gesekan
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
40
bawah tanah adalah volume/debit dari udara (Q) yang mencukupi dengan melalui
titik tertentu pada saluran udara atau pipa tiap detik. Perhitungan kuantitas udara
dipemuka kerja :
m3/dtk/orang)
sebagai hasil perkalian antara besar kecepatan rata-rata aliran udara (V)
Bagian Kedelapan Ventilasi Pasal 369 Mengenai Ketentuan Umum Ayat (1)
tersedianya aliran udara bersih yang cukup untuk semua tempat kerja dengan
ketentuan volume oksigennya tidak kurang dari 19.5 % dan volume karbon
c. Bagian Kedelapan Ventilasi Pasal 369 Mengenai Ketentuan Umum Ayat (3)
dengan ketentuan untuk setiap orang tidak kurang dari 2 meter kubik per
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
41
meter kubik per menit (0.05 m3/s) untuk setiap tenaga kuda, apabila mesin
Untuk rata-rata 8 jam, karbon monoksida (CO) volumenya tidak lebih dari
0.005 % (50 ppm) dan hidrogen sulfida (H2S) volumenya tidak lebih dari
0.001 % (10 ppm). Dalam tenggang waktu 15 menit, CO tidak boleh lebih
kurangnya 7 meter per menit (0.12 m/s) dan dapat dinaikan sesuai dengan
dialirkan.
Kajian Jaringan Ventilasi Blok 2 Cikoneng di PT. Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang, Banten
Ririn Yulianti
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2014, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194