Anda di halaman 1dari 6

RING

Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa memiliki ketrampilan belajar dalam memahami konsep ring dan terampil dalam
pembuktian dan penyelesaian soal-soal
Indikator :
1. Membedakan suatu struktur aljabar merupakan ring atau bukan
2. Membuktikan suatu struktur aljabar merupakan ring

Motivasi Munculnya Definisi Ring


Perhatikan himpunan semua bilangan bulat Z terhadap operasi penjumlahan +, berlaku
a. Tertutup
Jika ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝑍, maka (𝑎 + 𝑏) ∈ 𝑍
b. Asosiatif
Jika ∀𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑍, maka (𝑎 + 𝑏) + 𝑐 = 𝑎 + (𝑏 + 𝑐)
c. Mempunyai elemen identitas
Jika ∃ 𝑒 ∈ 𝑍 yaitu 0, sedemikian hingga ∀𝑎 ∈ 𝐺 berlaku 𝑎 + 0 = 0 + 𝑎 = 𝑎.
d. Mempunyai invers
Jika ∃ 𝑎 ∈ 𝑍, ∃𝑎−1 ∈ 𝑍, yaitu – 𝑎, sedemikian hingga ∀𝑎 ∈ 𝐺 berlaku 𝑎 + (−𝑎) = (−𝑎) + 𝑎 = 0,
−𝑎 adalah invers dari elemen 𝑎.
e. Komutatif
Jika ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺, maka (𝑎 + 𝑏) = (𝑏 + 𝑎)
atau dengan kata lain (𝑍, +) merupakan grup abelian.
Himpunan Z terhadap operasi perkalian memenuhi
a. Tertutup
Jika ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝑍, maka (𝑎 × 𝑏) ∈ 𝑍
b. Asosiatif
Jika ∀𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑍, maka (𝑎 × 𝑏) × 𝑐 = 𝑎 × (𝑏 × 𝑐)
atau dengan kata lain (𝑍,×) merupakan semigrup.
Selain itu, terhadap operasi penjumlahan + dan perkalian ×, himpunan Z memenuhi sifat distributif
kiri dan distributif kanan, yaitu ∀(𝑎, 𝑏, 𝑐) ∈ 𝑅, 𝑎 ∗ (𝑏 ∘ 𝑐) = (𝑎 ∗ 𝑏) ∘ (𝑎 ∗ 𝑐) dan 𝑎 ∘ (𝑏 ∗ 𝑐) =
(𝑎 ∘ 𝑏) ∗ (𝑎 ∘ 𝑐)
Termotivasi oleh sifat-sifat Z terhadap dua operasi + dan ×, dilakukan proses abstraksi sehingga
didapat struktur baru yaitu Ring.

Definisi Ring
Misalkan 𝑅 ≠ ∅ dengan dua buah operasi biner yaitu operasi ∘ dan operasi ∗ ditulis (𝑅,∘,∗), maka
struktur aljabar (𝑅,∘,∗) dinamakan Ring jika
1. (𝑹,∘) adalah grup abelian
a. Tertutup
Jika ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺, maka (𝑎 ∘ 𝑏) ∈ 𝐺
b. Asosiatif
Jika ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺, maka (𝑎 ∘ 𝑏) ∘ 𝑐 = 𝑎 ∘ (𝑏 ∘ 𝑐)
c. Mempunyai elemen identitas
Jika ∃ 𝑒 ∈ 𝐺, sedemikian hingga ∀𝑎 ∈ 𝐺 berlaku 𝑎 ∘ 𝑒 = 𝑒 ∘ 𝑎 = 𝑎.
d. Mempunyai invers
Jika ∃ 𝑎 ∈ 𝐺, ∃𝑎−1 ∈ 𝐺, sedemikian hingga ∀𝑎 ∈ 𝐺 berlaku 𝑎 ∘ 𝑎−1 = 𝑎−1 ∘ 𝑎 = 𝑒, 𝑎−1 adalah
invers dari elemen 𝑎.
e. Komutatif
Jika ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺, maka (𝑎 ∘ 𝑏) = (𝑏 ∘ 𝑎)
2. (𝑹,∗) adalah semigrup
c. Tertutup
Jika ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺, maka (𝑎 ∗ 𝑏) ∈ 𝐺
d. Asosiatif
Jika ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺, maka (𝑎 ∗ 𝑏) ∗ 𝑐 = 𝑎 ∗ (𝑏 ∗ 𝑐)
3. Memenuhi sifat distributif kiri dan distributif kanan, yaitu ∀(𝑎, 𝑏, 𝑐) ∈ 𝑅, 𝑎 ∗ (𝑏 ∘ 𝑐) =
(𝑎 ∗ 𝑏) ∘ (𝑎 ∗ 𝑐) dan 𝑎 ∘ (𝑏 ∗ 𝑐) = (𝑎 ∘ 𝑏) ∗ (𝑎 ∘ 𝑐)

Contoh
1. Z adalah himpunan semua bilangan bulat. Didefinisikan operasi pada Z adalah operasi +
(penjumlahan), dan × (perkalian). Buktikan (𝑍, +,×) merupakan Ring.
Bukti:
a. (𝑍, +) adalah grup abelian
1) Tertutup terhadap operasi penjumlahan
Untuk ∀(𝑎, 𝑏) ∈ 𝑍, sedemikian hingga berlaku (𝑎 + 𝑏) ∈ 𝑍 karena sifat ketertutupan pada
penjumlahan bilangan bulat.
2) Asosiatif
Untuk ∀(𝑎, 𝑏, 𝑐) ∈ 𝑍, sedemikian hingga berlaku (𝑎 + 𝑏) + 𝑐 = 𝑎 + (𝑏 + 𝑐) karena sifat
asosiatif penjumlahan bilangan bulat.
3) Mempunyai elemen identitas
Untuk ∃𝑒 ∈ 𝑍, sedemikian hingga ∀𝑎 ∈ 𝑍, berlaku 𝑎 + 𝑒 = 𝑒 + 𝑎 = 𝑎, yaitu nol. Jadi nol
adalah elemen identitas pada bilangan bulat.
4) Mempunyai elemen invers
Untuk ∀𝑎 ∈ 𝑍, ∃𝑎−1 ∈ 𝑍, sedemikian hingga 𝑎 + 𝑎−1 = 𝑎−1 + 𝑎 = 𝑒, 𝑎−1 adalah invers
dari elemen 𝑎. Dalam hal ini 𝑎−1 = −𝑎.
5) Komutatif
Untuk ∀(𝑎, 𝑏) ∈ 𝑍, sedemikian sehingga berlaku 𝑎 + 𝑏 = 𝑏 + 𝑎 karena sifat komutatif
penjumlahan bilangan bulat.
b. (𝑍,×) adalah semigrup
1) Tertutup terhadap operasi perkalian
Untuk ∀(𝑎, 𝑏) ∈ 𝑍, sedemikian hingga berlaku (𝑎 × 𝑏) ∈ 𝑍 karena sifat ketertutupan pada
perkalian bilangan bulat.
2) Asosiatif
Untuk ∀(𝑎, 𝑏, 𝑐) ∈ 𝑍, sedemikian hingga berlaku (𝑎 × 𝑏) × 𝑐 = 𝑎 × (𝑏 × 𝑐) karena sifat
asosiatif penjumlahan bilangan bulat.
c. Bersifat distributif kiri dan distributif kanan
Untuk ∀(𝑎, 𝑏, 𝑐) ∈ 𝑍, berlaku 𝑎 × (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 × 𝑏) + (𝑎 × 𝑐) dan (𝑎 + 𝑏) × 𝑐 = (𝑎 × 𝑐) +
(𝑏 × 𝑐)
2. Diketahui 𝑍5 adalah himpunan bilangan bulat modulo 5. Didefinisikan operasi + adalah operasi
penjumlahan pada bilangan bulat modulo 5, dan operasi × adalah operasi perkalian pada
bilangan bulat modulo 5. Buktikan (𝑍5 , +,×) merupakan Ring.
a. (𝑍5 , +) adalah grup abelian
1) Tertutup terhadap operasi penjumlahan
Untuk ∀(𝑎, 𝑏) ∈ 𝑍5 , sedemikian hingga berlaku (𝑎 + 𝑏) ∈ 𝑍5 .
Akan ditunjukkan dengan menggunakan tabel Cayley
+ 0 1 2 3 4

0 0 1 2 3 4

1 1 2 3 4 0

2 2 3 4 0 1

3 3 4 0 1 2

4 4 0 1 2 3

2) Asosiatif
Terlihat jelas pada tabel ∀𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑍5 , berlaku (𝑎 + 𝑏) + 𝑐 = 𝑎 + (𝑏 + 𝑐) karena sifat
asosiatif penjumlahan bilangan bulat.
3) Mempunyai elemen identitas
Dari tabel terlihat jelas invers dari setiap elemen 𝑍5 , bahwa
0+0 = 0+0= 0
1+0 = 0+1= 1
2+0 = 0+2= 2
3+0 = 0+3= 3
4+0 = 0+4= 4
Maka diperoleh bahwa 0 adalah elemen identitas pada bilangan bulat modulo 5. Jadi,
untuk ∃𝑒 ∈ 𝑍5 , yaitu 0, sedemikian hingga ∀𝑎 ∈ 𝑍5 , berlaku 𝑎 + 𝑒 = 𝑒 + 𝑎 = 𝑎.
4) Mempunyai elemen invers
Dari tabel terlihat jelas invers dari setiap elemen 𝑍5 , bahwa
0 + 0 = 0 + 0 = 0, maka invers dari 0 atau (0−1 ) adalah 0
1 + 4 = 4 + 1 = 0, maka invers dari 1 atau (1−1 ) adalah 1
2 + 3 = 3 + 2 = 0, maka invers dari 2 atau (2−1 ) adalah 2
3 + 2 = 2 + 3 = 0, maka invers dari 3 atau (3−1 ) adalah 3
4 + 1 = 1 + 4 = 0, maka invers dari 4 atau (4−1 ) adalah 4
Jadi, untuk ∀𝑎 ∈ 𝑍5 , ∃𝑎−1 ∈ 𝑍5 , berlaku 𝑎 + 𝑎−1 = 𝑎−1 + 𝑎 = 𝑒,
5) Komutatif
Terlihat jelas pada tabel ∀(𝑎, 𝑏) ∈ 𝑍5 , berlaku 𝑎 + 𝑏 = 𝑏 + 𝑎 karena sifat komutatif
penjumlahan bilangan bulat.
b. (𝑍5 ,×) adalah semigrup
1) Tertutup terhadap operasi perkalian
Untuk ∀(𝑎, 𝑏) ∈ 𝑍5 , sedemikian hingga berlaku (𝑎 × 𝑏) ∈ 𝑍5 karena sifat ketertutupan
pada perkalian bilangan bulat.
Akan ditunjukkan dengan menggunakan tabel Cayley
× 0 1 2 3 4

0 0 0 0 0 0

1 0 1 2 3 4

2 0 2 4 1 3

3 0 3 1 4 2

4 0 4 3 2 1

2) Asosiatif
Untuk ∀(𝑎, 𝑏, 𝑐) ∈ 𝑍5 , sedemikian hingga berlaku (𝑎 × 𝑏) × 𝑐 = 𝑎 × (𝑏 × 𝑐) karena sifat
asosiatif penjumlahan bilangan bulat. Pada tabel Cayley diatas, setiap baris dan kolom
simetri terhadap diagonal utama.
c. Bersifat distributif kiri dan distributif kanan
Untuk ∀(𝑎, 𝑏, 𝑐) ∈ 𝑍5 , berlaku 𝑎 × (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 × 𝑏) + (𝑎 × 𝑐) dan (𝑎 + 𝑏) × 𝑐 = (𝑎 × 𝑐) +
(𝑏 × 𝑐)
𝑎 0
3. Diketahui 𝑀 = {[ ] , 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑍} didefinisikan operasi + adalah operasi penjumlahan pada
0 𝑏
matriks, dan operasi × adalah operasi perkalian pada matriks. Buktikan (𝑀, +,×) merupakan
Ring.
Bukti
a. (𝑀, +) adalah grup abelian
1) Tertutup terhadap operasi penjumlahan
Ambil sebarang 𝐴, 𝐵 ∈ 𝑀
Misal
𝑎 0 𝑐 0
𝐴=[ ] dan 𝐵 = [ ]
0 𝑏 0 𝑑
𝑎 0 𝑐 0 𝑎+𝑐 0
𝐴+𝐵 =[ ]+[ ]=[ ]
0 𝑏 0 𝑑 0 𝑏+𝑑
Karena 𝑎 + 𝑐 dan 𝑏 + 𝑑 ∈ 𝑍, maka 𝐴 + 𝐵 ∈ 𝑀
Jadi, untuk ∀𝐴, 𝐵 ∈ 𝑀, sedemikian sehingga 𝐴 + 𝐵 ∈ 𝑀
2) Asosiatif
Ambil sebarang 𝐴, 𝐵, 𝐶 ∈ 𝑀
Misal
𝑎 0 𝑐 0 𝑒 0
𝐴=[ ], 𝐵 = [ ], dan 𝐶 = [ ]
0 𝑏 0 𝑑 0 𝑓
𝑎 0 𝑐 0 𝑒 0 𝑎+𝑐 0 𝑒 0
(𝐴 + 𝐵) + 𝐶 = ([ ]+[ ]) + [ ]=[ ]+[ ]
0 𝑏 0 𝑑 0 𝑓 0 𝑏+𝑑 0 𝑓
𝑎+𝑐+𝑒 0
=[ ]
0 𝑏+𝑑+𝑓
𝑎 0 𝑐 0 𝑒 0 𝑎 0 𝑐+𝑒 0
𝐴 + (𝐵 + 𝐶) = [ ] + ([ ]+[ ]) = [ ]+[ ]
0 𝑏 0 𝑑 0 𝑓 0 𝑏 0 𝑑+𝑓
𝑎+𝑐+𝑒 0
=[ ]
0 𝑏+𝑑+𝑓
Jadi, untuk ∀𝐴, 𝐵 ∈ 𝑀, sedemikian sehingga (𝐴 + 𝐵) + 𝐶 = 𝐴 + (𝐵 + 𝐶)
3) Mempunyai elemen identitas
0 0
Misalkan ∃𝐸 ∈ 𝑀, 𝐸 = [ ] maka
0 0
Ambil sebarang 𝐴 ∈ 𝑀
𝑎 0
Misal 𝐴 = [ ]
0 𝑏
𝑎 0 0 0 𝑎 0
𝐴+𝐸 =[ ]+[ ]=[ ]
0 𝑏 0 0 0 𝑏
0 0 𝑎 0 𝑎 0
𝐸+𝐴=[ ]+[ ]=[ ]
0 0 0 𝑏 0 𝑏
Jadi, untuk ∃𝐸 ∈ 𝑀, sedemikian hingga ∀𝐴 ∈ 𝑀, berlaku 𝐴 ∘ 𝐸 = 𝐸 ∘ 𝐴 = 𝐴, yaitu 𝐸 =
0 0
[ ]
0 0
4) Mempunyai elemen invers
Ambil sebarang 𝐴 ∈ 𝑀
𝑎 0 −𝑎 0
Misal 𝐴 = [ ] dan [ ].
0 𝑏 0 −𝑏
𝑎 0 −𝑎 0 0 0
𝐴 + 𝐴−1 = [ ]+[ ]=[ ]
0 𝑏 0 −𝑏 0 0
−𝑎 0 𝑎 0 0 0
𝐴−1 + 𝐴 = [ ]+[ ]=[ ]
0 −𝑏 0 𝑏 0 0
Untuk ∀𝐴 ∈ 𝑀, ∃𝐴−1 ∈ 𝑀, sedemikian hingga 𝐴 ∘ 𝐴−1 = 𝐴−1 ∘ 𝐴 = 𝐸, 𝐴−1 adalah
−𝑎 0
[ ].
0 −𝑏
5) Komutatif
Ambil sebarang 𝐴, 𝐵 ∈ 𝑀
Misal
𝑎 0 𝑐 0
𝐴=[ ] dan 𝐵 = [ ]
0 𝑏 0 𝑑
𝑎+𝑐 0 𝑐+𝑎 0
(𝐴 + 𝐵) = [𝑎 0] + [𝑐 0 ] = [ ]=[ ]=[
𝑐 0
]+[
𝑎 0
]=
0 𝑏 0 𝑑 0 𝑏+𝑑 0 𝑑+𝑏 0 𝑑 0 𝑏
𝐵+𝐴
Jadi, untuk ∀𝐴, 𝐵 ∈ 𝑀, sedemikian sehingga 𝐴 + 𝐵 = 𝐵 + 𝐴
b. (𝑀,×) adalah semigrup
1) Tertutup terhadap operasi perkalian
Ambil sebarang 𝐴, 𝐵 ∈ 𝑀
Misal
𝑎 0 𝑐 0
𝐴=[ ] dan 𝐵 = [ ]
0 𝑏 0 𝑑
𝑎 0 𝑐 0 𝑎𝑐 0
𝐴𝐵 = [ ][ ]=[ ]
0 𝑏 0 𝑑 0 𝑏𝑑
Karena 𝑎𝑐 dan 𝑏𝑑 ∈ 𝑍, maka 𝐴𝐵 ∈ 𝑀
Jadi, untuk ∀𝐴, 𝐵 ∈ 𝑀, sedemikian sehingga 𝐴𝐵 ∈ 𝑀
2) Asosiatif
Ambil sebarang 𝐴, 𝐵, 𝐶 ∈ 𝑀
Misal
𝑎 0 𝑐 0 𝑒 0
𝐴=[ ], 𝐵 = [ ], dan 𝐶 = [ ]
0 𝑏 0 𝑑 0 𝑓
𝑎 0 𝑐 0 𝑒 0 𝑎𝑐 0 𝑒 0 𝑎𝑐𝑒 0
(𝐴𝐵)𝐶 = ([ ][ ]) [ ]=[ ][ ]=[ ]
0 𝑏 0 𝑑 0 𝑓 0 𝑏𝑑 0 𝑓 0 𝑏𝑑𝑓
𝑒 0 𝑎 0 𝑐𝑒 0 𝑎𝑐𝑒 0
(𝐴𝐵)𝐶 = [𝑎 0] ([𝑐 0 ] [ ]) = [ ][ ]=[ ]
0 𝑏 0 𝑑 0 𝑓 0 𝑏 0 𝑑𝑓 0 𝑏𝑑𝑓
Jadi, untuk ∀𝐴, 𝐵 ∈ 𝑀, sedemikian sehingga (𝐴𝐵)𝐶 = 𝐴(𝐵𝐶)
c. Bersifat distributif kiri dan distributif kanan
Ambil sebarang 𝐴, 𝐵, 𝐶 ∈ 𝑀
Misal
𝑎 0 𝑐 0 𝑒 0
𝐴=[ ], 𝐵 = [ ], dan 𝐶 = [ ]
0 𝑏 0 𝑑 0 𝑓
𝑎 0 𝑐 0 𝑒 0 𝑎 0 𝑐+𝑒 0
𝐴(𝐵 + 𝐶) = [ ] ([ ]+[ ]) = [ ] ([ ]) =
0 𝑏 0 𝑑 0 𝑓 0 𝑏 0 𝑑+𝑓
𝑎(𝑐 + 𝑒) 0 𝑎𝑐 + 𝑎𝑒 0 𝑎𝑐 0 𝑎𝑒 0 𝑎 0 𝑐 0
[ ]=[ ]=[ ]+[ ]=[ ][ ]+
0 𝑏(𝑑 + 𝑓) 0 𝑏𝑑 + 𝑏𝑓 0 𝑏𝑑 0 𝑏𝑓 0 𝑏 0 𝑑
𝑎 0 𝑒 0
[ ][ ] = 𝐴𝐵 + 𝐴𝐶
0 𝑏 0 𝑓
𝑒 0 𝑎+𝑐 0 𝑒 0 (𝑎 + 𝑐)𝑒 0
(𝐴 + 𝐵)𝐶 = ([𝑎 0] + [𝑐 0]) [ ]=[ ][ ]=[ ]=
0 𝑏 0 𝑑 0 𝑓 0 𝑏+𝑑 0 𝑓 0 (𝑏 + 𝑑)𝑓
𝑎𝑒 + 𝑐𝑒 0 𝑎𝑒 0 𝑐𝑒 0 𝑎 0 𝑒 0 𝑐 0 𝑒 0
[ ]=[ ]+[ ]=[ ][ ]+[ ][ ] = 𝐴𝐶 + 𝐵𝐶
0 𝑏𝑓 + 𝑑𝑓 0 𝑏𝑓 0 𝑑𝑓 0 𝑏 0 𝑓 0 𝑑 0 𝑓
Jadi, untuk ∀(𝐴, 𝐵, 𝐶) ∈ 𝑍, berlaku 𝐴 × (𝐵 + 𝐶) = (𝐴 × 𝐵) + (𝐴 × 𝐶) dan (𝐴 + 𝐵) × 𝐶 =
(𝐴 × 𝐶) + (𝐵 × 𝐶)

Latihan
1. Buktikan bahwa 𝑍12 terhadap operasi penjumlahan dan perkalian bilangan bulat modulo 12
adalah suatu ring?
𝑎 0
2. Buktikan bahwa matriks segitiga bawah 𝑅 = {[ ] |𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑅} dengan operasi penjumlahan
𝑏 𝑐
dan perkalian matriks adalah suatu ring.
3. Apakah 𝑇 = {2𝑦 + 3|𝑦 ∈ 𝑍} terhadap operasi penjumlahan dan perkalian merupakan Ring?
4. Apabila 𝑆 = (𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑} dan 𝑅 = 2𝑠 adalah himpunan dari semua himpunan bagian dari
S. Didefinisikan operasi-operasi penjumlahan dan perkalian pada R adalah sebagai berikut.
∀𝐴, 𝐵 ∈ 𝑅, 𝐴 + 𝐵 = 𝐴 ∪ 𝐵 − 𝐴 ∩ 𝐵 dan 𝐴 × 𝐵 = 𝐴 ∩ 𝐵
Tunjukkan bahwa R adalah suatu Ring.

Anda mungkin juga menyukai